Penelitian Terdahulu yang Relevan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sedangkan penulis menggunakan media online kompas.com dan republika.co.id. d. Skripsi Noor Zaidah Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang 2006 dengan judul “Analisis Framing terhadap Pemberitaan Muktamar Ke-31 Nahdlatul Ulama di Surat Kabar Suara Merdeka edisi Nopember-Desember 2004”. Fokus penelitian tersebut adalah bagaimana surat kabar Suara Merdeka mengetahui kecenderungan dan konstruksi berita tentang Muktamar Nahdlatul Ulama Ke-31 yang dilihat dari perspektif dakwah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan analisis Framing. Analisis yang digunakan Zaidah adalah analisis induktif. Analisis yang berangkat darihal-hal yang khusus kemudian ditarik pada kesimpulan umum. Hasil penelitian tersebut adalah Suara Merdeka cenderung melihat Muktamar ke-31 sebagai bentuk demokrasi warga NU untuk memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU setiap lima tahun sekali. Jika dilihat dari perspektif dakwah, pemberitaan Suara Merdeka belum memenuhi kode etik Jurnalistik Islami. Kode etik jurnalistik Islami haruslah tidak memihak pada golongan tertentu dan setiap informasinya mengandung nilai kebenaran tidak berbohong juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta serta menghindari olokolok, penghinaan, mengejek dan mencaci maki yang menimbulkan permusuhan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Persamaan dengan penelitian yang penulis angkat adalah sama-sama menggunakan analisis framing. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Noor Zaidah dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah mengenai subyeknya. Noor Zaidah menggunakan Harian Suara Merdeka sebagai subyeknya, sedangkan penulis menggunakan media online kompas.com dan republika.co.id. e. Skripsi Marliana Ngatmin Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007 dengan judul “Analisis Framing Kasus Poligami K.H Gymnastiar di Media Kompas dan Republika,” dalam penelitian tersebut, Marliana Ngatmin menggunakan framing model Robert M. Entman yang menggunakan empat perangkat framing: define problems, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation. Keempat perangkat tersebut, Marliana Ngatmin gunakan untuk mengetahui bagaimana kasus Poligami K.H. Abdullah Gymnastiar Aa Gym dikonstruksi oleh kedua harian nasional Kompas dan Republika. Peneliti menarik kesimpulan bahwasannya harian Kompas membingkai berita poligami Aa Gym sebagai masalah sosial Islam, sebab Aa Gym sebagai sosok yang berpoligami, merupakan seorang public figure yang begitu dikagumi dan dicintai banyak jamaahnya. Namun, tindakannya berpoligami menuai banyak protes dari berbagai kalangan, terutama kaum ibu. Mereka digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menganggap pernikahan kedua Aa Gym merupakan contoh yang tidak baik bagi jamaahnya terutama bagi kaum lelaki. Ramainya polemik poligami, memaksa pemerintah untuk turun tangan. Pada akhirnya, pemerintah merevisi PP No. 101983. Harian Republika membingkai kasus poligami yang dilakukan Aa Gym sebagai masalah hukum islam. Poligami dalam islam tidaklah dilarang, asal memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana disyariatkan dalam islam. Bahkan Rasulullah juga melakukan poligami. Harian Republika memandang tidak ada yang salah dengan poligami yang dilakukan oleh Aa Gym, sebab ia telah memenuhi berbagai ketentuan yang disyariatkan islam. Persamaan penelitian Marliana Ngatmin dengan penelitian yang penulis angkat adalah sama-sama menggunakan analisis framing. Sedangkan perbedaan penelitian Marliana Ngatmin terletak pada model framing yang digunakan. Pada skripsi Marliana Ngatmin ini menggunakan model framing Robert Entman, sedangkan penulis menggunakan model framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Subyek media yang digunakan pada penelitian Marliana Ngatmin dengan penulis juga berbeda, Marliana Ngatmin menggunakan subyek harian kompas dan harian republika, sedangkan penulis menggunakan subyek media kompas dan republika versi online yaitu kompas.com dan republika.co.id. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang perilaku yang diamati. Penelitian ini bersifat holistik utuh dan sistematik terkait secara keseluruhan tidak bertumpu pada pengukuran sebagai penjelasan mengenai suatu gejala yang diperoleh para pelaku sasaran penelitian atau pelaku sendiri yang menafsirkan mengenai tindakannya. 1 Dalam peneitian ini digunakan pendekatan kualitatif disebabkan beberapa hal yang cukup penting antara lain: pertama, karena latar belakang penelitian tidak bersifat homogen, kedua, karena penelitian ini ingin mengungkap data dengan apa adanya sesuai dengan hasil temuan dilapangan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah Framing. Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau prespektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. Analisis framing digunakan untuk membedah cara-cara ideoogi media saat mengkonstruksikan fakta. 1 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Cetakan ke-XVII Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002, Hlm.3 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan tautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi kahalayak sesuai perpektifnya. 2 Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa,aktor, kelompok atau apa saja yang dibingkai oleh media. 3 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis framing dengan model pendekatan yang dikemukakan oleh Zhongpan Pan dan Gerald M. Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi framing yang saling berkaitan. pertama, dalam konsepsi psikologi. Framing dalam konsep ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi pada dirinya sendiri. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunujukkan dalam skema tertentu. Framing disini dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen- elemen yang diseleksi dari suatu isu peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas. Alasan pemilihan Framing model Pan dan Gerald M. Kosicki karena perangkat-perangkat pembingkaian di dalamnya memiliki 2 Sobur Alex. Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk analisis wacana, analisis Simiotik, dan Analisis Framing, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006 hlm. 162 3 Eriyanto, Analisis framing,Yogyakarta: LKiS, 2009, hlm. l 3 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kedekatan dengan pisau analisis linguistik yang akan digunakan dalam menganalisis data, salah satunya adalah struktur sintaksis.

B. Analisis Framing 1. Pengertian Framing

Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Menurut Sobur, mengutip Sudibyo bahwa gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun 1955. Mulanya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. 4 Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. Analisis framing digunakan untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksikan fakta.Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan tautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih 4 Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Simiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Hal 161 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perpektifnya. 5 Ada beberapa definisi framing dalam Eriyanto. Definisi tersebut dapat diringkas dan yang disampaikan oleh beberapa ahli. Meskipun berbeda dalam penekanannya dan pengertian. Masih ada titik singgung utama dari definisi tersebut, yaitu antara lain: a. Menurut Robert Entman Proses seleksi di berbagai aspek realitas sehingga aspek tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek lainnya. Ia juga menyatakan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi lainnya. b. Menurut Todd Gitlin Strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak pembaca. Itu dilakukan dengan seleksi, pengulangan, penekanan dan presentasi aspek tertentu dari realitas. c. Menurut David Snow dan Robert Benford Pemberian makna untuk ditafsirkan peristiwa dari kondisi yang relevan. Frame mengorganisasikan system 5 Ibid. Hal 162 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu, seperti anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi dan kalimat tertentu. d. Menurut Zhongdan dan Pan Konsicki Sebagai konstruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan peristiwa dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita. 6 Meskipun berbeda dalam penekanan dan pengertian, ada titik singgung utama dari definisi framing tersebut. Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah dikenal. Akibatnya, khalayak lebih mudah mengingat aspek-aspek tertentu yang disajikan secara menonjol oleh media. Aspek-aspek yang tidak disajikan secara menonjol, bahkan tidak diberitakan, menjadi terlupakan dan sama sekali tidak diperhatikan oleh khalayak. Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Akibat penonjolan aspek-aspek tertentu ini, karenanya, seperti dikatakan Frank D. Durham, framing membuat dunia lebih diketahui dan lebih dimengerti. Realitas yang kompleks dipahami dan disederhanakan dalam kategori tertentu. 6 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,Hal 67-68

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE PADA PERISTIWA PENYERANGAN MASJID AL AQSA OLEH ISRAEL ( Analisis Framing Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id Edisi 05 – 11 November 2014)

0 28 18

Bingkai pemberitaan penyergapan terorisme Ciputat: studi komparasi berita di liputan6.com dan tempo.co

1 17 137

Konstruksi Pemberitaan Tentang Ahmadiyah (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Pada Majalah Gatra Edisi Bulan Juli s/d Agustus 2005)

7 59 101

Konstruksi Perempuan Muslim dalam Pemberitaan Ajang World Muslimah 2013 di Kompas.Com

0 23 154

VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 2 15

VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com

0 5 13

PENDAHULUAN VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 5 37

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 11 24

PENUTUP VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 6 211

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14