54
Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas mengarah pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia, walaupun
dalam penyelenggaraannya masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam UU. Namun secara singkat, pendidikan nasional seharusnya adalah
pendidian karakter bukan pendidikan akademik semata. Secara umum, Pendidikan karatkter bertujuan untuk ,meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan
seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.
81
Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolahmadrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi
perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktekkan semua warga sekolah yang merupakan ciri khas, karakter
dan citra sekolah dimata masyarakat luas. Adapun tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:
82
81
E.Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter,h.9.
82
Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter,Ibid,h.9
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh sekolah. c.
Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara
bersama.
3. Fungsi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
83
a. Fungsi Pembentukan dan pengembangan potensi.
Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikran, berhari dan berperilaku baik sesuai dengan
dengan agama dan falsafah pancasila. b.
Fungsi Perbaikan dan penguatan Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran
keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam penembangan potensi
warga negara dan pembangunan bangsa. c.
Fungsi penyaring.
83
Zubaedi,Desain Penddikan Karakter dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan Jakarta: Kencana ,2011,h. 18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
Pendidikan memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangs alain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa yang bermartabat.
4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai atau value bahasa inggris atau velere bahasa latin adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan,
berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan.
84
Nilai merupakan dasar acuan dan motivasi dalam bertingkah laku di kehidupan
sehari-hari
.
Suatu karakter berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak, itulah yang disebut karakter. Jadi
suatu karakter melekat dengan nilai dari perilaku tersebut. Karenanya tidak ada perilaku anak yang tidak lepas dari nilai.
85
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di
Indonesia diidentifikasikan berasal dari empat sumber. Pertama, agama.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran
agama. Secara politis kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu maka nilai-nilai
84
Masnur Pendidikan Karakter h.84.
85
Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter, h.11
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaedah yang berasal dari agama.
86
Kedua, pancasila. Negara Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-
prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 tersebut. Artinya, nilai- nilai yang ada dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta
didik menjadi warganegara yang lebih baik dan warganegara yang lebih baik adalah warganegara yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warganegara.
87
Ketiga, budaya. Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada
manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut
dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang
demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai-nilai dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.
86
Zubaedi,Desain Penddikan Karakter dan Aplikasinya, h.73
87
Ibid.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id