60
Dari ke delapan belas nilai karakter tersebut, sekolah dan guru dapat menambah ataupun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan karakter berorientasi pada nilai, maka perlu adanya proses internalisisasi dalam mencapai tujuan tersebut. Internalisais adalah upaya
menghayati dan mendalami nilai, agar tertanam dalam diri setiap manusia.
90
Jadi, internalisasi merupakan prioses pertumbuhan batiniah dan rohaniah peserta didik, diman pertumbuhan itu terjadi ketika mereka menyadari sesuatu
“nilai” yang terkandung dalam pendidikan karakter, kemudian dijadikan “sistem nilai diri” sehingga membentuk karakter peserta didikyang
menunutun segenap pernyataan sikap, perilaku dan perbuatan moralnya dalam menjalani kehidupan.
90
E.Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter;Ibid.h.167.
Membaca yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli
Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung- jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
Adapun tahap-tahap internalisasi nilai dalam pendidikan karakter mencakup:
91
a Transformasi nilai, pada tahap ini pendidik sekedar mengnformasikan
nilai-nilai yang baik dan yang kurang baik kepada peserta didik, yang semata-mata dengan komunikasi verbal.
b Transaksi nilai, yaitu dengan cara melakukan komunkasi dua arah,atau
interaksi timbal balik antara pendidik dan peserta didik.Dalam tahap ini tidak hanya menyajikan informasi mengenai baik atau buruknya
tetapi juga terlibat untuk melaksanakan dan memberikan contoh dalam keseharian, dan peserta didik memberikan respon yakni menerima atau
mengamalkannya. c
Transinternalisasi, dalam tahap ini penampilan pendidik di hadapan peserta didik bukan lagi sosok fisiknya, melainkan sikap mental dan
kepribadiannya.
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Dalam buku panduan Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama disebutkan sejumlah indikator keberhasilan program
pendidikan karakter oleh peserta didik, diantaranya mencakup:
a Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja; b
Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
91
Ibid.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
c Menunjukkan sikap percaya diri;
d Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas; e
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
f Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif; g
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; h
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
i Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari; j
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; k
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara
kesatuan Republik Indonesia; l
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; m
Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;
n Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id