Analisis pola konsumsi buah impor pada rumah tangga berpendapatan tinggi di Kota Bogor

ANALISIS POLA KONSUMSI BUAH IMPOR
PADA RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN TINGGI
DI KOTA BOGOR

OLEH :
RULLYANTO
A 14101695

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RULLYANTO. Analisis Pols Konsurnsi Buah Irnpor Pada Rumah Tangga
Berpendapatan Tinggi Di Kota Bogor. (Dibawalt Birnbingan MUHAMMAD
FIRDAUSh
Buah-buahan telah menjadi komoditas perdagangan internasional sebagai
produk impor dan ekspor. Negara pengekspor buah adalah negara-negara Uni
Eropa, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Turki, Australia, China dan lain-lain.
Negara pengimpor buah terbesar adalah negara - negara Uni Eropa, Amerika
Serikat, bekas Federasi Republik Rusia, Jepang dan Negara-negara di Afrika,

Amerika Latin dan lain-lain.
Indonesia sendiri pada tahun 2000 telah mengimpor buah-buahan sebesar
246.719 ton atau 0,6 persen dari total impor dunia. Dalam era perdagangan bebas,
perdagangan intemasional buah-buahan ini juga membuka peluang peningkatan
usaha agribisnis buah, baik dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Namun
di sisi lain, persaingan yang dihadapi akan semakin berat. Oleh karena itu, dalam
upaya memenangkan persaingan ini hanya ada satu pilihan, yaitu peningkatan
daya saing melalui peningkatan mutu, produktivitas, dan efisiensi usaha dengan
memperhatikan aspek keamanan pangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Konsumsi buah-huahan di Indonesia masih sulit ditingkatkan, karena
sampai kini minat masyarakat masih rendah yaitu di bawah lima persen dari total
energi yang dikonsumsi. Hal ini umumnya disebabkan karena iklim usaha buahbuahan di Indonesia belum kondusif, karena pemerintah belum serius
menanganinya. Kondisi demikian ditambah dengan perencanaan sentra produksi
buah-buahan nasional yang belum jelas. Disisi lain dari segi peningkatan kuaiitas,
pemasaran, dan perdagangan, sampai kini tata niaganya dinilai tak teratur dan tak
jelas. Akibatnya harga buah-buahan nasional menjadi mahal, sehingga masyarakat
banyak yang belum mampu menjangkaunya. Berbagai kondisi yang kurang
mendukung dari dunia usaha buah-buahan nasional, me~nhuatprodusen atau
petani buah-buahan nasional belum dapat berkembang banyak. Apalagi, saat ini
buah-buahan impor kemudian membanjiri pasar. Ironisnya, walau tingkat

konsumsi buah-buahan masyarakat di Indonesia tnasih rendah, produk buahbuahan impor justru menjadi lebih laku.
Situasi ini, umumnya disebabkan masyarakat menilai buah-buahan impor
kualitasnya lebih baik, dan harganya banyak yang lebih murah. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu dan hasil studi literaratur umumnya konsumen yang
mengkonsumsi buah impor mempakan konsumen rumah tangga dengan
pendapatan tinggi yang berdomisili di kota-kota besar dan tinggal di pemmahanperumahan mewah. Beberapa komplek perumahan mewah yang tersebar di
wilayah Kota Bogor diantaranya adalah Villa Pad,jajaran Indah di wilayah
Kecamatan Bogor Utara, Bogor Ninvana Residance di wilayah Kecamatan Bogor
Selatan, Komplek Yasmin di wilayah Kecamatan Bogor Barat, Villa Duta di
wilayah Kecamatan Bogor Timur, Perumahan Bogor Baru di wilayah Kecamatan
Bogor Tengah dan Perumahan Tanah Sareal.

\
,

Penelitian ini dilaksanakan di enarn Kecamatan di Kota Bogor pada bulan
Oktober - Desember 2005. Penenhian lokasi dipilih secara sengaja (purposive)
dengan pertimbangan bahwa di Bogor terdapat beberapa pelurnahan mewah.
Selain itu, pemilihan lokasi ini didasarkan atas kenyataan baliwa rurnah tangga
yang berada di wilayah Kota Bogor metniliki pendapatan yang tingi.

Berdasarkan analisis terhadap karakteristik konsurnen rumah tangga di
Kota Bogor bahwa jenis buah impor yang paling banyak dikonsumsi ole11
responden rumah tangga adalah buah jeruk sebanyak 34 responden atau sebesar
(28,33) persen, buah ape1 sebanyak 31 responden atau sebesar (25,83) persen dan
buah pear sebanyak 17 responden atau sebesar (14,16) persen. AIasan
mengkonsumsi buah ini didasarkan atas kandungan akan gizi dan rasanya lebih
manis dibanding dengan buah lokal.
Analisis Chi Square Test Independensi rnenyatakan bahwa variabel yang
mempengaruhi pola konsumsi buah irnpor oleh responden dipengaruhi oleh jenis
pekejaan, pengeluaran, pendapatan, tempat mernbeli dan usia sedangkan variabel
tingkat pendidikan dan besar keluarga tidak berpengaruh.
Analisis CHAID menyatakan bahwa faktor-faktor yang rnernpengaruhi
pola konsumsi buah impor pada rumah tangga berpendapatan tinggi di kota Bogor
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor usia dan faktor pengeluaran. Sedangkan
faktor lain seperti jenis kelamin, pendapatan, besar keluarga dan pekerjaan tidak
mempengaruhi pola konsumsi.

ANALISIS POLA KONSUMSI B U M IMPOR
PADA RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN TINGGI
DI KOTA BOGOR


OLEH :
RULLYANTO
A. 14101695

SKRIPSI
Sebagai Salal~Satu Syarat Untlrk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR


Dengall ini saya menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh:
Nama
NRP
Program Studi
Judul Skripsi

: Rullyanto
: A.14101695
: Ekstensi Manajemen Agribisnis Pertanian
: Analisis Pola Konsumsi Buah Impor Pada Rumah Tangga

Berpendapatan Tinggi di Kota Bogor.
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

. MSi

Muhammad ~ i h a u sSP.
NIP. 132 \158 758

Tanggal Kelulusan: 24 Maret 2006

PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL "ANALISIS POLA KONSUMSI BUAH IMPOR PADA
RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN TINGGI DI KOTA BOGOR"
ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, 24 Maret 2006