Proses Pembangkitan Kunci Pengujian

4.2.1. Proses Pembangkitan Kunci

Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan setelah program melakukan pembangkitan kunci privat. Kunci privat yang digunakan adalah bilangan prima dan Teorema Fermat dimanfaatkan untuk pembangkitan bilangan prima tersebut. Bilangan prima dihitung oleh program dengan terlebih dahulu menentukan batas dari bilangan yang diuji keprimaannya. Batasan bilangan yang diuji oleh program adalah 1 sampai dengan 1000. Program menghitung seluruh bilangan prima dengan batasan dan selanjutnya menentukan satu bilangan prima yang digunakan sebagai kunci privat. Berdasarkan bilangan prima yang telah disepakati kemudian dilakukan perhitungan nilai totient dengan mengurangkan bilangan prima dengan 1. Nilai totient digunakan untuk menentukan nilai yang mungkin digunakan untuk menjadi kunci tambahan multiple-key. Kunci tambahan dapat dibuat dalam beberapa kunci dan untuk menentukan jumlah kunci dilakukan dalam program. Perhitungan nilai kunci tambahan multiple-key dilakukan berdasarkan syarat yang telah ditentukan dalam model algoritma Pohlig-Hellman multiple-key. Nilai kunci-kunci tambahan tersebut secara acak dihasilkan oleh program berdasarkan syarat yang ditentukan. Setelah mendapatkan kunci tambahan maka selanjutnya dapat dihitung nilai kunci enkripsi dan kunci dekripsi. Kunci-kunci tersebut dihitung dengan perkalian setiap kunci tambahan yang didapat sebelumnya. Pada pengujian program didapat nilai kunci publik p = 607, nilai totient = 606, nilai kunci tambahan enkripsi pertama Ke1 = 155, Ke2 = 125, Ke3 = 179, kunci tambahan dekripsi Kd1 = 41, Kd2 = 167, Kd3 = 239. Berdasarkan kunci tersebut didapat nilai kunci enkripsi e = 3468125, nilai kunci dekripsi d = 1636433. Proses perhitungan pembangkitan kunci-kunci tersebut dapat dilihat pada gambar 4.7. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Tampilan pembangkitan kunci dengan multiple-key Algoritma Pohlig-Hellman tanpa multiple-key dapat dilakukan dengan menginput angka 3 pada pilihan program. Saat program dijalankan secara acak akan dihasilkan nilai bilangan prima p = 607, sehingga nilai totientnya 606. Selanjutnya didapati perhitungan kunci enkripsi e = 229 dan kunci dekripsi d = 217. Proses perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8. Tampilan proses pengujian pembangkitan kunci Dari pengujian proses pembangkitan kunci didapati bahwa dengan kunci bilangan prima yang sama p = 607, maka akan dihasilkan nilai totient yang sama juga sebagai hasil perhitungan nilai p - 1. Namun terdapat perbedaan pada kunci enkripsi e dan kunci dekripsi d yang dihasil. Hal ini dikarenakan algoritma Pohlig-Hellman multiple-key mendapat kunci-kunci tersebut dari hasil perkalian seluruh kunci tambahannya sedangkan algoritma yang tanpa menggunakan multiple-key didapat langsung berdasarkan GCD dari nilai kunci enkripsi dan dekripsi yang memungkinkan dengan nilai totient. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Proses Enkripsi