Pengujian bilangan prima merupakan cara dalam penentuan bilangan prima yang sudah diformula dan akan digunakan dalam pembangkitan kunci publik
dalam algoritma Pohlig-Hellman dan RSA Teske, 1999
.
Terdapat beberapa teori tentang pengujian bilangan prima seperti Algoritma Primality Proving, Pengujian
Bilangan Prima Lucas-Lehmer dalam Bilangan Mersenne, Teorema Pocklington, Teorema Proth, Pengujian Prima Pepin, Fermat’s Little Theorem, Primes is in P,
Sophie Germain’s Prime Density Conjecture dan beberapa pengujian bilangan prima lainnya Mollin, 2007. Pengujian bilangan prima pada setiap teorema
mempunyai cara kerja yang berbeda dan beberapa diantaranya ada yang sederhana dan cukup membuktikan keprimaan suatau bilangan.
Dalam tulisan ini menggunakan pembangkitan kunci bilangan prima teorema Fermat. Pada dasarnya teorema Fermat mampu melakukan pengujian
bilangan prima dengan pengujian yang baik. Dengan syarat rumus a
p-1
mod = 1, dimana p merupakan bilangan yang akan diuji keprimaannya maka akan
dilakukan pengujian berulang untuk menguji setiap bilangan apakah prima atau tidak namun dengan syarat bahwa nilai 1
≤ a p.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan didapati bahwa algoritma Pohlig- Hellman mempunyai tingkat keamanan yang relatif kurang baik dibandingkan
algoritma RSA. Hal ini dikarenakan algoritma Pohlig-Hellman masih menggunakan satu bilangan prima untuk pembangkitan kuncinya. Salah satu cara
untuk meningkatkannya ialah menggunakan konsep multiple-key di dalam algoritma tersebut. Konsep multiple-key sudah digunakan dalam algoritma RSA
yang sudah dikembangkan dan efektif untuk peningkatan kemananan kerahasiaan suatu informasi. Selain itu di dalam pembangkitan kunci bilangan prima dapat
digunakan Teorema Fermat karena sudah terstruktur dan konsep yang sederhana.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Merancang pengembangan algoritma Pohlig-Hellman multiple-key sebagai
pengembangan algoritma Pohlig-Hellman yang sudah ada sebelumnya. 2. Membuat model perangkat lunak algoritma Pohlig-Hellman multiple-key
berdasarkan algoritma RSA multiple-key menggunakan Teorema Fermat untuk Pembangkitan Bilangan Prima.
3. Mendapatkan kelebihan dan kekurangan algoritma Pohlig-Hellman sebelum dan sesudah pengembangan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah antara lain adalah: 1. Akan diperoleh suatu pengembangan algoritma yang mampu meningkatkan
keamanan data, pesan atau informasi misalnya dalam pengiriman pesan rahasia melalui email, tansaksi kode rahasia perbankan atau pun transaksi lain yang
bersifat rahasia. 2. Memperkaya khazanah keilmuan khususnya dalam bidang kriptografi.
1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah agar persoalan yang dibahas tidak menyimpang dari hal-hal yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu,
batasan masalah dapat membuat penelitian lebih terarah dan memudahkan pembahasan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan masalah
yang harus diperhatikan dalam penelitian ini adalah: 1. Perancangan model Algoritma Pohlig-Hellman multiple-key melakukan proses
enkripsi dan dekripsi. 2. Data yang akan dienkripsi berupa teks dengan karakter ASCII.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penyusunan tesis ini perlu dilakukan tinjauan pustaka sebagai dasar untuk melakukan penelitian. Adapun hal-hal yang perlu ditinjau sebagai dasar
penyusunannya ialah Kriptografi yaitu Algoritma Pohlig-Hellman, Algoritma RSA dan Algoritma RSA multiple-key. Sebagai dasar perancangan algoritma juga