LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT Bangun Persada Transportation.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN
KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING
PADA PT BANGUN PERSADA TRANSPORTATION
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
MOHAMMAD OBY MAULANA SETYAWAN 11410100152
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014
(2)
Halaman
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Tujuan... 3
1.5 Manfaat... 3
1.6 Metode Penelitian... 4
1.7 Sistematika Penulisan... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 7
2.1 Sejarah Perusahaan... 7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan... 8
2.2.1 Visi Perusahaan... 8
2.2.2 Misi Perusahaan... 8
2.3 Produk dan Pelayanan... 8
(3)
2.3.2 Pengadaan Barang dan Jasa... 9
2.3.3 Jasa Konstruksi... 9
2.4 Struktur Organisasi... 10
BAB III LANDASAN TEORI... 11
3.1 Sistem Informasi... 11
3.2 Aplikasi... 11
3.3 Data... 12
3.4 Informasi... 12
3.5 Analisa Sistem... 12
3.6 Desain Sistem... 12
3.6.1 Document Flow... 13
3.6.2 Data Flow Diagram (DFD)... 14
3.6.3 Entity Relational Diagram (ERD)... 16
3.7 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah ... 21
3.7.1 Penilaian Kinerja ... 21
3.7.2 Outsourcing ... 21
3.8 Konsep Dasar Basis Data ... 23
3.8.1 Database ... 23
3.8.2 Sistem Basis Data ... 23
3.8.3 Database Management System ... 24
3.9 Website... 25
3.10 HyperText Markup Language (HTML)... 25
3.11 Hypertext Prepocessosor (PHP)... 25
(4)
3.13 Intranet... 26
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN... ... 27
4.1 Analisa Sistem ... 27
4.1.1 Identifikasi Masalah ... 27
4.1.2 Spesifikasi Aplikasi ... 28
4.1.3 Lingkungan Operasi ... 28
4.2 Perancangan Sistem ... 29
4.3 System Flow... 29
4.3.1 System Flow Login ... 29
4.3.2 System Flow Input Data Karyawan ... 30
4.3.3 System Flow Input Data Divisi ... 31
4.3.4 System Flow Input Data Level User... . 32
4.3.5 System Flow Input Data User... . 33
4.3.6 System Flow Input Data Jenis Indikator Penilaian Kinerja... 34
4.3.7 System Flow Input Data Indikator... 36
4.3.8 System Flow Input Data Range Penilaian Indikator... . 37
4.3.9 System Flow Penilaian Kinerja... . 38
4.3.10 System Flow Rekomendasi... . 39
4.3.11 System Flow Mencetak Laporan... 40
4.4 Contex Diagram ... 41
4.5 Diagram Jenjang... 41
4.6 Data Flow Diagram (DFD)... 43
4.6.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 43
(5)
4.7 Entity Relational Diagram (ERD) ... 49
4.7.1 Conceptual Data Model (CDM) ... 50
4.7.2 Physical Data Model (PDM) ... 52
4.7.3 Struktur Tabel ... 54
4.8 Desain Input Output ... 58
4.9 Desain Output... 68
4.10 Implementasi dan Evaluasi ... 72
4.10.1 Kebutuhan Sistem ... 72
4.10.2 Penjelasan Program ... 73
BAB V Penutup ... 85
5.1 Kesimpulan... 85
5.2 Saran... 86
DAFTAR PUSTAKA... 87
BIODATA PENULIS... 88
(6)
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup pesat, menjadikan setiap pengguna terus aktif dalam memaksimalkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baik untuk kepentingan individu, kelompok atau organisasi. Teknologi informasi menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh perusahaan, salah satunya dimanfaatkan untuk memantau perilaku dan kinerja karyawan.
PT Bangun Persada Transportation sebagai perusahaan penyalur dan penyedia tenaga kerja (outsourcing) selalu berusaha menjadi yang terbaik di antara para pesaing (competitor) lainnya dengan menjaga kualitas dan integritas dari karyawan yang disalurkan, serta memberikan pelayanan yang berkesinambungan melalui proses bisnis yang dilakukan, dengan cara melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan outsourcing. Berdasarkan analisa yang dilakukan, menunjukkan bahwa penting dilakukan penilaian kinerja terhadap karyawan sebagai pendukung keputusan pimpinan (top management) dalam mengambil keputusan terhadap jenjang karir karyawan seperti promosi, transfer, reward, punishment, dan termasuk juga rekomendasi sebagai pegawai tetap.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada PT Bangun Persada Transportation, bagian Human Resource Development (HRD) membutuhkan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing yang mampu memberikan penilaian kinerja karyawan secara efektif dan akurat. Oleh karena itu penulis
(7)
Bangun Persada Transportation untuk memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan selanjutnya.
Dengan sistem informasi yang dibuat, diharapkan juga mampu membantu pihak PT Bangun Persada Transportation dalam mengelola karyawan outsourcing sehingga dapat mengambil keputusan untuk karyawan yang akan diberikan surat peringatan (SP1, SP2, SP3) maupun karyawan berprestasi yang dapat direkomendasikan ke jenjang karir yang lebih tinggi, serta karyawan yang layak diangkat menjadi pegawai tetap.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang meliputi:
a. Bagaimana membuat dan merancang aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing sesuai kebutuhan PT Bangun Persada Transportation.
b. Bagaimana membuat laporan penilaian kinerja karyawan yang mudah dipahami pihak perusahaan, efektif, efisien, dan akurat.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, adapun batasan-batasan masalah terkait penyusunan aplikasi penilaian kinerja ini adalah sebagai berikut:
a. Aplikasi yang dibangun hanya melakukan penilaian kinerja bagi karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation.
b. Dalam pembuatan aplikasi ini, tools yang digunakan adalah bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dan database My Structure Query Language (MySql).
(8)
c. Laporan yang dihasilkan dari aplikasi penilaian kinerja disesuaikan dengan kebutuhan PT Bangun Persada Transportation berdasarkan periode data tahun 2014.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation ini adalah:
a. Menghasilkan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation.
b. Menganalisis sistem informasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation untuk memperoleh informasi terkait hasil penilaian kinerja karyawan outsourcing, karyawan yang kompeten untuk direkomendasikan ke jenjang karir lebih tinggi atau dijadikan karyawan tetap. c. Laporan yang dihasilkan berupa tabel dan grafik statistik hasil penilaian yang dilakukan dan dapat ditampilkan berdasarkan nama karyawan masing-masing divisi.
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat dari aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation ini antara lain:
a. Manager HRD
1. Untuk mengetahui perkembangan kinerja dari masing-masing karyawan. 2. Mempermudah dan mempercepat dalam mencari karyawan yang
(9)
3. Untuk dasar pengambilan keputusan dalam menentukan karyawan yang recomended untuk dipromosikan ke jenjang karir yang lebih tinggi atau dijadikan pegawai tetap.
b. Direktur
Untuk menentukan karyawan outsourcing yang bisa diangkat menjadi karyawan tetap berdasarkan rekomendasi dari Manager HRD.
1.6 Metode Penelitian
a. Observasi
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan survei pada perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang ada, sehingga bisa diselesaikan dengan ilmu yang dimiliki oleh penulis. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari data-data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah yang ada nantinya.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan ketika mengumpulkan informasi dari pihak perusahaan dengan mengajukan beberapa pertanyaan maupun sharing pembelajaran yang diberikan guna membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas hal-hal yang menjadi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai,
(10)
manfaat aplikasi bagi pengguna/perusahaan, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT Bangun Persada Transportation, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, produk dan pelayanan, dan struktur organisasi.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas teori-teori yang mendukung perancangan aplikasi penilaian kinerja yang berhubungan dengan teori dasar sistem informasi, aplikasi, data, informasi, analisa sistem, desain sistem, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relational Diagram), sistem informasi penilaian kinerja, outsourcing, konsep dasar basis data, website, HTML (HyperText Markup Language), PHP (Hypertext Prepocessosor), MySQL (My Structure Query Language), dan Intranet.
BAB IV DESKRIPSI SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang dirancang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, serta batasan masalah yang dibuat. Pembahasannya dalam bentuk Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM) mengenai perancangan aplikasi yang dibuat. Selain itu juga disertai struktur tabel, desain input/ output, serta detail aplikasi ini.
(11)
BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari perancangan dan pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.
LAMPIRAN
Pada bab ini penulis akan menyertakan beberapa lampiran terkait penerapan dan pembuatan aplikasi, sebagai penunjang dalam menyelesaikan laporan kerja praktek.
(12)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
PT Bangun Persada Transportation merupakan badan usaha swasta yang bergerak di bidang jasa penyedia dan penyalur tenaga kerja (outsourcing), pengadaan barang, jasa transportasi serta konstruksi yang berkantor di Sidoarjo serta terdaftar resmi pada pemerintah, dan juga anggota dari beberapa asosiasi sesuai dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor, 13.17.1.49.02113 dan Surat Ijin Disnaker Nomor.KEP:118/1164/404.3.3/XII/2011.
PT Bangun Persada Transportation telah berdiri sejak 21 Desember 2005 sesuai dengan akta notaris yang dikeluarkan oleh Sujayanto SH., M.Hum No. 116 pada 21 Desember 2005. Kantor pusat yang ditempati berada di Jl. Raya Ponokawan No. 07, Krian – Sidoarjo. Direktur Utama PT Bangun Persada Transportation adalah Herry Siswanto, ST. PT Bangun Persada Transportation memiliki banyak rekanan (client) baik dari instansi pemerintahan maupun swasta. Daftar rekanan yang ada diantaranya yaitu PT Jasa Marga, PT Nujyasumo Agung, PT Marga Bumi Matra Raya, PA Satya Ragam, PT Jaya Kertas, PT Retdtroindo Nusantara, PT Temprina Media Grafika, CV Intan Transport dan lain - lain.
Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan selalu unggul dari para pesaingnya, PT Bangun Persada Transportation bertujuan memberikan pelayanan secara profesional, terintegrasi dan optimal kepada rekanan yang membutuhkan, baik instansi pemerintahan maupun pihak swasta dan sangat spesifik dalam menjamin SDM yang dihasilkan, salah satunya dengan memantau dari kinerja para karyawan outsourcing.
(13)
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai perusahaan penyedia tenaga kerja yang besar, PT Bangun Persada Transportation memiliki visi dan misi dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.
2.2.1 Visi Perusahaan
“MENGUTAMAKAN PELAYANAN DAN KERJA KERAS TANPA
BATAS”.
2.2.2 Misi Perusahaan
Menjadikan “PT BANGUN PERSADA TRANSPORTATION” sebagai
perusahaan terkemuka, maju, handal, dan profesional.
2.3 Produk dan Pelayanan
2.3.1 Jasa Penyedia Tenaga Kerja
a. Satuan Keamanan (Security)
Perkantoran, pabrik, perumahan, proyek, mall, perbankan, gerbang tol, pengawalan khusus atau body guard.
b. Kebersihan (Cleaning Service)
Perkantoran, pabrik, perumahan, proyek, mall, perbankan, gerbang tol, dan ruas jalan tol.
c. Tenaga produksi, administrasi, kasir, pengumpul tol (pul tol) dan sopir (driver).
(14)
2.3.2 Pengadaan Barang dan Jasa
a. Peralatan/ Perlengkapan
Pertanian, peternakan, pertambangan, perikanan, pertamanan, kehutanan, kesehatan, percetakan, farmasi, peralatan medis, peralatan keamanan (HT, Kaca Miroll, CCTV, Metal detektor), peralatan cleaning service (mesin potong rumput, vacum cleaner, pengharum ruangan, dan lain-lain).
b. Kendaraan
Mobil derek, kendaraan operasional kantor, kendaraan angkut barang, suku cadang (spere part) kendaraan.
2.3.3 Jasa Konstruksi
a. Arsitektur
Perumahan dan pertamanan.
b. Sipil
(15)
2.4 Struktur Organisasi
(16)
3.1 Sistem Informasi
Menurut Joseph (1993:3-4), sistem informasi berasal dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah suatu kerangka kerja yang sangat terpadu serta mampunyai satu sasaran atau lebih. Informasi berbeda denga data, data adalah keadaan yang ada dan belum diproses lebih lanjut, sedangkan informasi adalah data-data yang telah diolah dan bernilai bagi penggunanya. Maka sistem informasi adalah suatu kerangka kerja di mana sumber daya manusia dan teknologi dikoordinasikan untuk mengubah input (data) menjadi output (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.
3.2 Aplikasi
Menurut Jogiyanto (2005:126), perangakat lunak aplikasi adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh linguage software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.
3.3 Data
Menurut Edhy Sutarna (2004:4), data adalah bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata antara fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukkan jumlah, waktu, dan tindakan.
(17)
3.4 Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
3.5 Analisa Sistem
Menurut Jogiyanto (2006) analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan serta hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.
3.6 Desain Sistem
Setelah tahap analisa sistem dilakukan, maka telah diperoleh gambaran jelas mengenai apa yang harus dikerjakan. Tahapan selanjutnya memikirkan bagaimana membuat sistem yang baru tersebut. Menurut Jogiyanto (1990:197) desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:
a. Tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem. b. Pendefinisian dari kebutuhan fungsional perusahaan. c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
e. Berupa gambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi.
(18)
f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
3.6.1 Document Flow
Menurut Sudarmo (2008), document flow adalah bagan yang menunjukkan alur dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.1 Simbol-simbol pada System Flow
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
1. Dokumen Untuk menujukkan
dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer.
3. Database Untuk menyimpan data.
4. Penghubung Menunjukkan hubungan
di halaman yang sama.
(19)
No. Simbol Nama Simbol Flowchart
Fungsi
Lain di halaman lain.
6. Terminator Menandakan awal/ akhir
dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan logika
keputusan dengan nilai true atau false.
8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan
pekerjaan yang
dilakukan secara manual.
9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file
non-komputer yang diarsip urut angka.
3.6.2 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kendall (2003: 241), Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang
(20)
disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
a. External Entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 3.1 Simbol External Entity b. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
Gambar 3.2 Simbol Data Flow c. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
(21)
Gambar 3.3 Simbol Process d. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.6.3 Entity Relational Diagram (ERD)
Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.
Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity. Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi.
Menurut Marlinda (2004: 28), atribute sebagai kolom di sebuah relasi mempunyai macam-macam jenis atribute yaitu :
a. Key Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
(22)
Gambar 3.5 Key Attribute
b. Particial key Atribute
Adalah Attribute yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari Key Primer. Misalnya antara Cabang (toko) dan kode cabang.
Gambar 3.6 Particial Key Attribute
c. Single Vallue Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (Tanggal lahir).
Gambar 3.7 Single Value Attribute d. Multi Vallue Atribute
Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
(23)
e. Composite Atribute
Atribute yang memiliki dua harga, misalnya nama besar (nama kerja) dan nama kecil (nama asli)
Gambar 3.9 Composite Attribute
f. Derived Attribute
Attribute yang yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari table Attribute atau table lain yang berhubungan.
Gambar 3.10 Derived Attribute
Model Entity - Relationship (ER) menurut Peter (1976), sebagai cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationship).
Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Entity Relationship Diagram mengilustrasikan struktur logis dari basis data yang mempunyai metodologi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Ilustrasi Pembuatan ERD
Proses Keterangan
(24)
Proses Keterangan
nyata, dan konsep dimana pengguna akan menyimpan data.
2. Menentukan Relasi Tentukan hubungan antara pasangan entitas menggunakan matriks relasi. 3. Gambar ERD Sementara Entitas digambarkan dengan kotak dan
relasi dengan garis yang menghubungkan entitas.
4. Isi Kardinalitas Tentukan jumlah kejadian dari satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
5. Tentukan Kunci Utama Tentukan atribut yang mengidentifikasi satu dan hanya satu kejadian pada masing-masing entitas.
6. Gambar ERD berdasar Kunci
Hilangkan relasi Many-to-Many dan masukkan primary dan kunci tamu pada masing-masing entitas.
7. Menentukan Atribut Tuliskan field-field yang diperlukan oleh sistem.
8. Pemetaan Atribut Pasangkan atribut dengan satu entitas yang sesuai pada masing-masing atribut. 9. Gambar ERD dengan
Atribut
Aturlah ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8.
(25)
Proses Keterangan
10. Periksa Hasil Apakah ERD sudah menggambar sistem yang akan dibangun.
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data model
Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
3.7 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah
3.7.1 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja atau yang biasa disebut performance appraisal, pada kamus Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau Perilaku Organisasi (Tunggal, 1997) adalah suatu proses organisasi dalam menilai performa individu.
Sedangkan, Blanchard dan Spencer (1982), menyebutkan bahwa penilaian kinerja merupakan proses organisasi yang mengevaliasi prestasi kerja karyawan terhadap pekerjaannya.
(26)
Esensinya, manajer atas dan karyawan secara formal melakukan evaluasi secara terus-menerus. Kebanyakan dari mereka mengacu pada prestasi kerja sebelumnya dan mengevaluasi untuk mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya. Ketika prestasi kerja tidak memenuhi syarat, maka manajer harus mengambil tindakan, demikian juga apabila prestasi kerjanya bagus, maka perilakunya perlu dipertahankan.
3.7.2 Outsourcing
Pengertian tentang outsourcing terus berkembang dari masa ke masa seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan industri, serta perkembangan pemikiran tentang outsourcing.
Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti “alih daya”. Outsourcing memiliki nama lain, yaitu contracting out, yang merupakan sebuah pemindahan operasi dari satu perusahaan ke tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal lain. Di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika, pemanfaatan outsourcing sudah sangat mengglobal, sehingga menjadi sarana bagi perusahaan untuk lebih berkonsentrasi pada core business-nya dan fokus pada keunggulan produk servis.
Secara umum, outsourcing diartikan sebagai pemindahan atau pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyelia jasa, di mana badan penyelia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati.
(27)
Menurut Sehat Damanik (2006), secara sederhana, outsourcing dipahami sebagai pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan penyedia jasa outsourcing). Melalui pendelegasian, pengelolaan tidak lagi dilakukan oleh perusahaan, melainkan dilimpahkan kepada perusahaan jasa outsourcing.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa outsourcing adalah suatu bentuk perjanjian kerja antara perusahaan pengguna jasa dengan perusahaan penyedia jasa, di mana perusahaan pengguna jasa meminta kepada perusahaan penyedia jasa untuk menyediakan tenaga kerja yang diperlukan agar bekerja di perusahaan pengguna jasa dengan membayar sejumlah uang dan gaji tetap dibayarkan oleh perusahaan penyedia jasa.
3.8 Konsep Dasar Basis Data
3.8.1 Database
Menurut Yuswanto (2005), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database relasional dan non-relasional. Pada database non-relasional, sebuah database hanya sebuah file.
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/ kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/ perusahaan yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
3.8.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk
(28)
menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/ perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), pemakai (user), dan aplikasi perangkat lunak yang bersifat opsional. Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem basis data adalah :
a. Mengurangi redudansi data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda senhingga pembaruan dilakukan berulang-ulang.
b. Menjaga konsistensi data. c. Keamanan data dapat tejaga. d. Integritas dapat dipertahankan. e. Data dapat digunakan bersama-sama. f. Menyediakan recovery.
g. Memudahkan penerapan standarisasi. h. Data bersifat mandiri (data independence).
i. Keterpaduan data terjaga, memelihara data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pendidikan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah :
a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. c. Perangkat lunaknya relatif mahal.
(29)
d. Kerusakan sitem basis data yang dapat mempengaruhi departemen/ bagian yang terkait.
3.8.3 Database Management System (DBMS)
Menurut Merlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
3.9 Website
Menurut Hidayat (2009), website adalah suatu situs atau dapat diartikan sebagai kumpulan-kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi tek, gambar diam/ gambar gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut Hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext.
3.10 HyperText Markup Language (HTML)
Menurut Prasetio (2005), HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa yang mempelopori hadirnya web dan internet. Bahasa ini merupakan bahasa pemograman yang digunakan oleh sebagian besar situs web yang dikunjungi oleh setiap orang. HTML saat ini dikenal oleh hampir semua komputer yang ada di dunia dan merupakan universal untuk membuat sebuah dokumen. HTML tidak memiliki variasi format terbaik dan bahkan tidak menjamin bahwa
(30)
halaman web yang yang dibuat sama persis di setiap browser, tetapi perlu diingat bahwa tanpa HTML, tidak akan ada internet.
3.11 Hypertext Prepocessosor (PHP)
Menurut Anhar (2009), Hypertext Prepocessosor (PHP) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti dapat disesuaikan sesuai keinginan client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan.
3.12 My Structure Query Language (MySQL)
Menurut Anhar (2010), My Structure Query Language (MySQL) adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. Pemrograman PHP juga sangat mendukung dengan penggunaan database MySQL.
Keunggulan dari MySQL adalah cepat dan mudah digunakan. MySQL semula berkembang karena memerlukan SQL Server yang dapat mengatasi sebuah perintah database.
3.13 Intranet
Menurut Johnsen (2004), intranet merupakan suatu bentuk pemanfaatan teknologi internet dalam sebuah organisasi/perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, intranet dapat dioperasikan dalam sebuah Local Area Network
(31)
(LAN), dan untuk skala yang lebih besar, intranet dapat dioperasikan pada Wide Area Network (WAN).
Untuk membangun intranet ada beberapa hal yang harus disediakan, yaitu infrastruktur dan aplikasi. Infrastruktur yang harus disediakan adalah LAN yang menggunakan TCP/IP, dan sebuah komputer server yang akan dijadikan sebagai web server, dan aplikasi berbasis web yang mendukung semua aktivitas pada intranet yang dibuat. Sedangkan pada komputer client harus terinstal web browser.
(32)
4.1 Analisa Sistem
Analisa sistem adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat suatu sistem yang baru. Langkah awal yang dilakukan adalah proses wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang mekanisme penilaian terhadap kinerja dari para karyawan outsourcing. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada pada PT Bangun Persada Transportation khususnya mengenai sistem penilaian kinerja karyawan outsourcing.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisa proses pada PT Bangun Persada Transportation, ditemukan kesulitan dalam melakukan penilaian terhadap kinerja para karyawan outsourcing.
Mengacu pada permasalahan yang ada saat ini, PT Bangun Persada Transportation membutuhkan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing, yang terkomputerisasi sehingga mampu memberikan penilaian kinerja yang lebih efektif dan akurat.
Oleh karena itu, dibuatlah sebuah aplikasi penilaian kinerja untuk karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut di atas dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan selanjutnya.
4.1.1 Idetifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi pada proses penilaian kinerja pada PT Bangun Persada Transportation adalah sebagai berikut:
(33)
a. Ditemukan kesulitan dalam melakukan penilaian kinerja karyawan outsourcing secara efektif dan akurat.
b. Penilaian kinerja karyawan, membutuhkan waktu lama dan menggunakan cara manual, sehingga tidak secara rutin dilakukan penilaian kinerja terhadap para karyawan outsourcing tersebut.
4.1.2 Spesifikasi Aplikasi
Pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing ini diharapkan dapat:
a. Mengelola data kinerja karyawan outsourcing secara efektif dan akurat. b. Memberikan laporan terkait penilaian kinerja karyawan outsourcing, antara
lain:
1. Laporan daftar rekanan. 2. Laporan kriteria penilaian.
3. Laporan hasil penilaian kinerja per karyawan. 4. Rekap hasil penilaian kinerja karyawan.
4.1.3 Lingkungan Operasi
Untuk mengembangkan aplikasi sesui dengan spesifikasi kebutuhan, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut:
a. Sistem Operasi Windows
Sistem operasi yang disarankan adalah Windows XP dan Seven. b. My Structure Query Language (MySQL)
My Structure Query Language (MySQL) digunakan karena software database ini digunakan untuk membuat sistem berbasis web dan client-server.
(34)
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dimaksudkan untuk menggambarkan sistem yang dibuat, dalam hal ini perancangan sistem mencakup System flow, Hirarki Input Proses Output (HIPO) atau Diagram berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, dan Desain input/ output (I/O).
4.3 System Flow
System flow merupakan sebuah diagram sistem dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah.
Pada system flow ini terdapat 2 entitiy diantaranya adalah HRD dan Direktur yang menjelaskan secara umum tentang input dan output proses pencatatan data master, proses penilaian, rekomendasi karyawan, dan pembuatan laporan.
4.3.1 System Flow Login
Pada system flow login (gambar 4.1), dilakukan oleh pengguna yang akan masuk ke dalam sistem. Untuk menjalankan aksi system flow login ini pengguna diminta memasukkan username, password, dan jabatan yang sudah terdaftar dalam master pengguna. Setelah username, password, dan jabatan dimasukkan, maka sistem melakukan otentikasi, jika username, password, dan jabatan sesuai, maka pengguna masuk kedalam menu utama aplikasi.
(35)
System Flow Login
Pengguna System
P
h
ase
Mulai
Username, Password dan
Jabatan
Pengguna
Otentikasi Cek username,
password dan jabatan
Halaman Utama Aplikasi
Selesai Tidak
Ya
Gambar 4.1 System Flow Login
4.3.2 System Flow Input Data Karyawan
Pada system flow input data karyawan (gambar 4.2), admin adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data karyawan. Admin hanya perlu memilih menu master data karyawan dan mulai mengisikan data karyawan (nama, alamat, no.telp) yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data karyawan.
(36)
System Flow Input Data Karyawan
Admin Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Data Karyawan
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Karyawan
Data Karyawan
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input Karyawan
Pilih Karyawan
Data Karyawan
Pilih Simpan 1
Gambar 4.2 System Flow Input Data Karyawan
4.3.3 System Flow Input Data Divisi
Pada system flow input data divisi (gambar 4.3), admin adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data divisi. Admin hanya perlu memilih menu master data divisi dan mulai mengisikan data divisi yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data divisi.
(37)
System Flow Input Data Divisi
Admin Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Data Divisi
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Divisi
Data Divisi
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input Karyawan
Pilih Divisi
Data Divisi Pilih Simpan
1
Gambar 4.3 System Flow Input Data Divisi
4.3.4 System Flow Input Data Level User
Pada system flow input data level user (gambar 4.4), HRD adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data level user. HRD hanya perlu memilih menu master data level user dan mulai
(38)
mengisikan data level user yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data level user.
System Flow Input Data Level User
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Level User
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Level User
Data Level User
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input User
Pilih Level User
Data Level User Pilih Simpan
2
Gambar 4.4 System Flow Input Data Level User
4.3.5 System Flow Input Data User
Pada system flow input data user (gambar 4.5), HRD adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data
(39)
user. HRD hanya perlu memilih menu master data user dan mulai mengisikan data user yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data user.
System Flow Input Data User
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Data User
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Master
Data User
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input User
Pilih User
Data User
Pilih Simpan 2
Gambar 4.5 System Flow Input Data User
4.3.6 System Flow Input Data Jenis Indikator Penilaian Kinerja
Pada system flow input data jenis indikator penilaian kinerja (gambar 4.6), HRD adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses
(40)
dalam mengelola master data input jenis indikator. HRD hanya perlu memilih menu master data input jenis indikator dan mulai mengisikan data jenis indikator yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data jenis indikator, yaitu jenis indikator umum (kehadiran, kemampuan kerja, prestasi, kedisiplinan, kepemimpinan, loyalitas, dan hubungan kerja) dan jenis indikator khusus (khusus office boy, khusus driver, khusus satpam).
System Flow Input Data Jenis Indikator
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Jenis Indkator
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Jenis Indikator
Data Jenis Indikator
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input Penilaian
Pilih Jenis Indikator
Data Jenis Indikator Pilih Simpan
3
(41)
4.3.7 System Flow Input Data Indikator
Pada system flow input data indikator (gambar 4.7), HRD adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data indikator. HRD hanya perlu memilih menu master data indikator dan mulai mengisikan data indikator yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data indikator.
System Flow Input Data Indikator
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Indkator
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Master Indikator
Data Indikator
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input Penilaian
Pilih Indikator
Data Indikator
Pilih Simpan 3
(42)
4.3.8 System Flow Input Data Range Penilaian Indikator
Pada system flow input data range penilaian indikator yang digunakan yaitu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) dengan rincian sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik (gambar 4.8), HRD adalah orang yang berhak melakukan login atau mempunyai hak akses dalam mengelola master data range penilaian indikator yang nantinya akan tersimpan ke dalam database data indikator.
System Flow Input Data Range Penilaian Indikator
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Range Penilaian Indikator
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Menu Data Master
Form Range Penilaian Indikator
Data Range Penilaian Indikator
Menu Utama Pilih Logout
Memilih Menu Input Penilaian
Pilih Range Penilaian Indikator
Data Range Penilaian Indikator Pilih Simpan
(43)
4.3.9 System Flow Penilaian Kinerja
Pada system flow penilaian kinerja (gambar 4.9), HRD adalah orang yang berhak melakukan login dalam melakukan penilaian kinerja karyawan sesuai divisi masing-masing dan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penilaian nantinya akan tersimpan ke dalam database penilaian.
System Flow Penilaian Kinerja
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Penilaian
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Penilaian
Form Penilaian
Data Penilaian
Menu Utama Pilih Logout
Cari Nama Pegawai yang ingin dinilai
Pilih Proses
Data Penilaian Pilih Simpan
Pilih Jenis Indikator
(44)
4.3.10 System Flow Rekomendasi
Pada system flow rekomendasi (gambar 4.10), Direktur adalah orang yang berhak melakukan login dan melakukan rekomendasi terhadap karyawan yang telah dinilai. Hasil rekomendasi nantinya akan tersimpan ke dalam database data rekomendasi.
System Flow Rekomendasi
Direktur Sistem
P
h
ase
Mulai
Simpan Rekomendasi
Selesai Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Rekomendasi
Form Rekomendasi
Data Rekomendasi
Menu Utama Pilih Logout
Cari Nama Pegawai yang ingin direkomendasi
Pilih Proses
Data Rekomendasi Pilih Simpan
Pilih Jenis Indikator
(45)
4.3.11 System Flow Mencetak Laporan
Pada system flow mencetak laporan (Gambar 4.11), HRD adalah orang yang berhak melakukan login dan mencetak laporan hasil penilaian yang kemudian diberikan kepada direktur sebagai bukti telah dilakukannya penilaian terhadap kinerja karyawan outsourcing.
System Flow Mencetak Laporan
HRD Sistem
P
h
ase
Mulai
Username, Password & Jabatan
Cocok
Menu Utama
Memilih Report
Form Cetak Penilaian Karyawan Cari Nama Pegawai
yang ingin direkomendasi
Pilih Print to PDF
Pilih Cetak(gambar print)
Data Penilaian Karyawan
Selesai
(46)
4.4 Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari data flow diagram
(DFD). Dalam context diagram ini terdapat 2 entitiy diantaranya adalah HRD dan Direktur.
Pada (gambar 4.12) context diagram menjelaskan secara umum tentang input dan output proses pencatatan data master, proses penilaian, rekomendasi karyawan, dan pembuatan laporan.
Gambar 4.12 Context Diagram
4.5 Diagram Jenjang
Setelah membuat context diagram pada untuk selanjutnya yaitu membuat diagram berjenjang atau yang biasa disebut HIPO yang menggambarkan proses-proses yang ada dalam DFD. Karena dengan adanya diagram berjenjang, alur proses dari sistem akan terlihat lebih jelas. Pada diagram berjenjang di sini terdiri dari pencatatan data master, penilaian karyawan, rekomendasi, dan pembuatan laporan.
Data Divisi Data Karyawan Data Indikator
Data Penilaian Kinerja Data User
Data Penilaian Data Rekomendasi 1
Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation Dengan Menggunakan Metode
Scoring
(47)
0
Rancang Bangung Sistem Informasi Penilaian Kinerja Untuk Karyawan Outsourcing
pada PT. Bangun Persada Transportation Dengan
Metode Scoring
2 Mencatat Data Karyawan 1 Mencatat Data Divisi 5 Mencatat Data Jenis Indikator 6 Mencatat Data Indikator 2.1 Menginputkan Data Karyawan 2.2 Mengubah Data Karyawan 1.1 Menginputkan Data Divisi 1.2 Mengubah Data Divisi 7 Mencatat Data Range Penilaian Indikator 8 Menghitung Penilaian Kinerja 10 Mencetak Laporan 3 Mencatat Data Level User 3.1 Menginputkan Level User 3.2 Mengubah Level User 4 Mencatat Data User 4.1 Menginputkan Data User 4.2 Mengubah Data User 9 Melakukan Rekomendasi 5.1 Menginputkan Data Jenis Indikator 5.2 Mengubah Data Jenis Indikator 6.1 Menginputkan Data Indikator 6.2 Mengubah Data Indikator 6.1 Menginputkan Data Range Penilaian Indikator 6.2 Mengubah Data Range Penilaian Indikator
(48)
Pada diagram berjenjang (gambar 4.13) Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Outsourcing ini terdapat 10 proses yang akan dilakukan yaitu, proses mencatat data divisi, mencatat data karyawan, mencatat data level user, mencatat data user, mencatat data jenis indikator, mencatat data indikator, mencatat data range penilaian indikator, menghitung penilaian kinerja, melakukan rekomendasi, dan mencetak laporan. Pada setiap proses memiliki proses turunan yang dapat dilihat pada gambar 4.13 tersebut.
4.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.
4.6.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Diagram level 0 merupakan hasil decompose atau penjabaran dari Context Diagram. Pada DFD level 0 terdapat proses-proses yang menjabarkan diagram berjenjang di atas, yaitu mencatat data divisi, mencatat data karyawan, mencatat data level user, mencatat data user, mencatat data jenis indikator, mencatat data indikator, mencatat data range penilaian indikator, menghitung penilaian kinerja, melakukan rekomendasi, dan mencetak laporan.
(49)
Gambar 4.14 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD level 0 (gambar 4.14) merupakan hasil decompose dari contex diagram. Aplikasi penilaian kinerja yang dibahas kali ini akan melalui 10 proses yang akan dilakukan yaitu, proses mencatat data divisi, mencatat data karyawan, mencatat data level user, mencatat data user, mencatat data jenis indikator, mencatat data indikator, mencatat data range penilaian indikator, menghitung
Data Divisi Data Divisi
Data Karyawan
Data Karyawan
Data Level User
Data Level User
Data User
Data User
Data Jenis Indikator
Data Jenis Indikator
Data Indikator
Data Range Penilaian Indikator
Data Indikator
Data Range Penilaian Indikator Penilaian Kinerja
Data Range Penilaian Indikator Laporan
Data Divisi
Data Penilaian Kinerja Rekomendasi
Rekomendasi
Data Penilaian Kinerja
Data User Data Penilaian Kinerja
Data Indikator
Data User
Data Jenis Indikator Data Indikator
HRD
Direktur 1.1
Mencatat Data Divisi 1 Divisi 1.2 Mencatat Data Karyawan 2 Karyawan 1.3 Mencatat Data Level
User
1.4 Mencatat Data User
1.5 Mencatat Data Jenis
Indikator 1.6 Mencatat Data Indikator 1.7 Mencatat Range Penilaian Indikator 1.8 Menghitung Penilaian Kinerja 1.9 Melakukan Rekomendasi 1.10 Mencetak Laporan
3 Level User
4 User
5 Data Jenis Indikator
6 Indikator
7 Range Penilaian Indikator
8 Penilaian Kinerja 9 Rekomendasi
(50)
penilaian kinerja, melakukan rekomendasi, dan mencetak laporan. Pada setiap proses memiliki sub proses yang akan dijelaskan pada DFD level 1.
4.6.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
a. DFD Level 1 Mencatat Data Divisi
Diagram ini (gambar 4.15) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data divisi. Di dalam proses mencatat data divisi terdapat dua proses yaitu input data divisi dan mengubah data divisi. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel divisi.
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Mencatat Data Divisi b. DFD Level 1 Mencatat Data Karyawan
Diagram ini (gambar 4.16) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data karyawan. Di dalam proses mencatat data karyawan terdapat dua proses yaitu input data karyawan dan mengubah data karyawan. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel karyawan.
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Mencatat Data Karyawan Data Divisi Data Divisi
Data Divisi Baru Data Divisi
HRD
1 Divisi 1.1.1
Menginputkan Data Divisi
1.1.2 Mengubah Data Divisi
Data Karyawan Baru
Data Karyawan Data Divisi
Data Karyawan
Data Karyawan HRD
1 Divisi
2 Karyawan 1.2.1
Menginputkan Data Karyawan
1.2.2 Mengubah Data
(51)
c. DFD Level 1 Mencatat Data Level User
Diagram ini (gambar 4.17) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data level user. Di dalam proses mencatat data level user terdapat dua proses yaitu menginputkan data level user dan mengubah data level user. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel level user.
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Mencatat Data Level User
d. DFD Level 1 Mencatat Data User
Diagram ini (gambar 4.18) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data user. Di dalam proses mencatat data user terdapat dua proses yaitu input data user dan mengubah data user. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel user.
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Mencatat Data User
Data Level User Baru
Data Level User Data Level User
Data Level User HRD
3 Level User 1.3.1
Menginputkan Data Level User
1.3.2 Mengubah Data Level
User
Data User Baru
Data User Data User
Data User HRD
4 User
1.4.1 Menginputkan Data
User
1.4.2 Mengubah Data User
(52)
e. DFD Level 1 Mencatat Data Jenis Indikator
Diagram ini (gambar 4.19) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data jenis indikator. Di dalam proses mencatat data jenis indikator terdapat dua proses yaitu menginputkan data jenis indikator dan mengubah data jenis indikator. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel data jenis indikator.
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Mencatat Data Jenis Indikator
f. DFD Level 1 Mencatat Data Indikator
Diagram ini (gambar 4.20) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat data indikator. Di dalam proses mencatat data indikator terdapat dua proses yaitu menginputkan data indikator dan mengubah data indikator. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel indikator.
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Mencatat Data Indikator Data Jenis Indikator
Baru
Data Jenis Indikator Data Jenis Indikator
Data Jenis Indikator HRD
5 Data Jenis Indikator 1.5.1
Menginputkan Data Jenis Indikator
1.5.2 Mengubah Data Jenis
Indikator
Data Indikator Baru
Data Indikator Data Indikator
Data Indikator
Data Jenis Indikator 5 Data Jenis Indikator
6 Indikator HRD
1.6.1 Menginputkan Data
Indikator
1.6.2 Mengubah Data
(53)
g. DFD Level 1 Mencatat Range Penilaian Indikator
Diagram ini (gambar 4.21) merupakan breakdown dari proses yang pertama yaitu mencatat range penilaian indikator. Di dalam proses mencatat range penilaian indikator terdapat dua proses yaitu menginputkan range penilaian indikator dan mengubah range penilaian indikator. Proses ini akan berpengaruh terhadap perubahan yang ada pada tabel range penilaian indikator.
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Mencatat Range Penilaian Indikator
h. DFD Level 1 Menghitung Penilaian Kinerja
Di dalam proses menghitung penilaian kinerja (gambar 4.22), data diperoleh dari tabel karyawan, user, indikator, dan range penilaian kinerja yang kemudian hasilnya akan disimpan dalam tabel penilaian kinerja.
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Menghitung Penilaian Kinerja
Data Range Penilaian Indikator Baru Data Indikator
Data Range Penilaian Indikator Data Range Penilaian
Indikator
Data Range Penilaian Indikator HRD
6 Indikator
7 Range Penilaian Indikator 1.7.1 Menginputkan Data Range Penilaian Indikator 1.7.2 Mengubah Data Range
Penilaian Indikator
Data Karyawan
Data User
Data Penilaian Kinerja
Data Indikator Data Range Penilaian
Indikator Penilaian
HRD
7 Range Penilaian Indikator 8 Penilaian Kinerja
4 User 6 Indikator
2 Karyawan
1.8.1 Melakukan Penilaian
(54)
i. DFD Level 1 Melakukan Rekomendasi
Di dalam proses ini (gambar 4.23) direktur yang berwenang dalam memberikan rekomendasi berdasarkan data yang diambil dari tabel tabel penilaian kinerja dan selanjutnya setelah dilakukan rekomendasi, hasilnya akan disimpan pada tabel rekomendasi.
Gambar 4.23 Diagram Level 1 Melakukan Rekomendasi
4.7 Entity Relational Diagram (ERD)
Gambar 4.24 Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukkan hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM), lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
Data Penilaian Kinerja
Rekomendasi Rekomendasi
Direktur
9 Rekomendasi
8 Penilaian Kinerja
1.9.1 Rekomendasi
(55)
Karyawan
Divisi
Rekanan
Penilaian
Indikator
Range Nilai Pengguna
Log Aksi Memiliki
Menempati Memiliki
Menilai
Melakukan
Mempunyai
Gambar 4.24 Entity Relational Diagram
4.7.1 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah gambaran secara keseluruhan struktur aplikasi. Dengan CDM kita bisa membangun desain awal sistem dan tidak perlu khawatir dengan detail implementasinya secara fisik. Dan melalui prosedur generation yang mudah, kita bisa melakukan generate CDM ke Physical Data Model (PDM).
Bentuk CDM (gambar 4.25) dari aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation adalah sebagai berikut.
(56)
Gambar 4.25 Conceptual Data Model Memiliki 1 Memiliki 2 Menilai Mempunyai 3 Mempunyai 2 Mempunyai 1 Memiliki 3 Memiliki 4 Karyawan ID_Karyawan NIK Nama_Karyawan Alamat_Karyawan Telp_Karyawan Update_at Created_at <pi> Integer Characters (10) Variable characters (50) Text
Characters (15) Date & Time Date & Time Divisi ID_Divisi Nama_Divisi Update_at Create_at <pi> Integer
Variable characters (50) Date & Time
Date & Time
Rekanan ID_Rekanan Nama_Rekanan Alamat_Rekanan Telp_Rekanan Status Update_at Create_at <pi> Integer
Variable characters (50) Variable characters (50) Characters (15) Integer Date & Time Date & Time
Penilaian ID_Penilaian Hasil_Penilaian Update_at Create_at <pi> Integer Decimal (4) Date & Time Date & Time
Pengguna ID_Pengguna Nama_Pengguna Pass_Pengguna Update_at Create_at <pi> Integer
Variable characters (15) Variable characters (15) Date & Time
Date & Time
Level Pengguna ID_Level Level_Pengguna Update_at Create_at <pi> Integer Date Date & Time Date & Time Indikator ID_Indikator Nama_Indikator Ket_Indikator Bobot_Indikator Update_at Create_at <pi> Integer
Variable characters (50) Text
Decimal (4) Date & Time Date & Time
Range NIlai ID_NIlai
Ket_Nilai Nilai_Range
<pi> Integer
Variable characters (50) Decimal (4) Rekomendasi ID_Rekomendasi Nilai_Akhir Rekomendasi Status Update_at Create_at <pi> Integer Number (8,4)
Variable characters (100) Integer
Date & Time Date & Time
Jenis Indikator ID_Jenis_Indikator Jenis_Indikator Update_at Create_at <pi> Integer
Variable characters (25) Date & Time
(57)
4.7.2 Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) menggambarkan struktur data sebagaimana akan di implemtasikan oleh Database Management System (DBMS). Dalam PDM kita bisa mengoptimalkan database dengan memodifikasi tabel, kolom, index, refrential integrity, view, physical storage, trigger, dan stored procedure. Procedure database generation dalam penerapannya selalu dapat disesuaikan dengan DBMS yang kita pilih, dan bentuk PDM yang telah di generate dari CDM untuk aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing, dapat dilihat pada gambar (4.26).
(58)
Gambar 4.26 Physical Data Model ID_Divisi = ID_Divisi
Upd( ); Del( );cpa 0..* Declarative
ID_Karyawan = ID_Karyawan Upd( ); Del( );cpa 0..*
Declarative
ID_Indikator = ID_Indikator Upd( ); Del( );cpa 0..*
Declarative
ID_Karyawan = ID_Karyawan Upd( ); Del( );cpa
0..* Declarative
ID_Jenis_Indikator = ID_Jenis_Indikator Upd( ); Del( );cpa
0..* Declarative
ID_NIlai = ID_NIlai Upd( ); Del( );cpa 0..*
Declarative
ID_Level = ID_Level Upd( ); Del( );cpa
0..* Declarative ID_Rekanan = ID_Rekanan
Upd( ); Del( );cpa 0..* Declarative Karyawan ID_Karyawan ID_Rekanan ID_Divisi NIK Nama_Karyawan Alamat_Karyawan T elp_Karyawan Update_at Created_at int int int char(10) varchar(50) text char(15) datetime datetime <pk> <fk1> <fk2> ID_Karyawan <pk> KARYAWAN_PK MEMILIKI_1_FK RELAT IONSHIP_3_FK <i1> <i2> <i3> Divisi ID_Divisi Nama_Divisi Update_at Create_at int varchar(50) datetime datetime <pk> ID_Divisi <pk> DIVISI_PK <i> Rekanan ID_Rekanan Nama_Rekanan Alamat_Rekanan T elp_Rekanan Status Update_at Create_at int varchar(50) varchar(50) char(15) int datetime datetime <pk> ID_Rekanan <pk> REKANAN_PK <i> Penilaian ID_Penilaian ID_NIlai ID_Karyawan ID_Indikator Hasil_Penilaian Update_at Create_at int int int int decimal(4) datetime datetime <pk> <fk3> <fk1> <fk2> ID_Penilaian <pk> PENILAIAN_PK RELAT IONSHIP_2_FK MEMPUNYAI_3_FK MEMILIKI_3_FK <i1> <i2> <i3> <i4> Pengguna ID_Pengguna ID_Level Nama_Pengguna Pass_Pengguna Update_at Create_at int int varchar(15) varchar(15) datetime datetime <pk> <fk> ID_Pengguna <pk> PENGGUNA_PK MEMILIKI_4_FK <i1> <i2> Level Pengguna ID_Level Level_Pengguna Update_at Create_at int datetime datetime datetime <p ID_Level <pk> LOG_AKSI_PK <i> Indikator ID_Indikator ID_Jenis_Indikator Nama_Indikator Ket_Indikator Bobot_Indikator Update_at Create_at int int varchar(50) text decimal(4) datetime datetime <pk <fk> ID_Indikator <pk> INDIKAT OR_PK MEMPUNYAI_1_FK <i1> <i2> Range NIlai ID_NIlai Ket_Nilai Nilai_Range int varchar(50) decimal(4) <pk> ID_Nilai <pk> RANGE_NILAI_PK <i> Rekomendasi ID_Rekomendasi ID_Karyawan Nilai_Akhir Rekomendasi Status Update_at Create_at int int numeric(8,4) varchar(100) int datetime datetime <pk> <fk> ID_Rekomendasi <pk> REKOMENDASI_PK MEMPUNYAI_2_FK <i1> <i2> Jenis Indikator ID_Jenis_Indikator Jenis_Indikator Update_at Create_at int varchar(25) datetime datetime <pk> ID_Jenis_Indikator <pk> JENIS_INDIKAT OR_PK <i>
(59)
4.7.3 Struktur Tabel
Setelah proses PDM dilanjutkan pada penyusunan struktur tabel yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data. Struktur tabel digunakan dalam pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing PT Bangun Persada Transportation. Data-data dibawah ini akan menjelaskan satu per satu secara detil dari struktur tabel sistem.
a. Nama tabel : Karyawan
Primary key : ID_Karyawan
Foreign key : ID_Rekanan, ID_Divisi
Fungsi : Menyimpan data master karyawan. Tabel 4.1 Karyawan
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On
Table
1 ID_Karyawan Integer Primary key
2 ID_Rekanan Integer Foreign key
ID_Rekanan Rekanan
2 ID_Divisi Integer Foreign
key
ID_Divisi Divisi
3 NIK Char 10
4 Nama_Karyawan Varchar 50
5 Alamat_Karyawan Text
6 Telp_Karyawan Char 15
7 Update_at Datetime
8 Created_at Datetime
b. Nama tabel : Divisi
Primary key : ID_Divisi Foreign key : -
(60)
Tabel 4.2 Divisi
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
1 ID_Divisi Integer Primary
key
2 Nama_Divisi Varchar 50
3 Update_at Datetime
4 Create_at Datetime
c. Nama tabel : Rekanan
Primary key : ID_Rekanan Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data master rekanan perusahaan. Tabel 4.3 Rekanan
No. Field Name Data Type Length Constraint Foreign Key
On Field
On Table
1 ID_Rekanan Integert Primary
key
2 Nama_Rekanan Varchar 50
3 Alamat_rekanan Varchar 50
4 Telp_rekanan Char 15
5 Status Integer
6 Update_at Datetime
7 Create_at Datetime
d. Nama tabel : Penilaian
Primary key : ID_Penilaian
Foreign key : ID_Karyawan, ID_Indikator, ID_Nilai Fungsi : Menyimpan data master penilaian karyawan.
Tabel 4.4 Penilaian
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
1 ID_Penilaian Integer PK
2 ID_Karyawan Integer Foreign key
ID_Karyawan Karyawan
(61)
No. Field Name Data Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
key
4 ID_Nilai Integer Foreign key
ID_Nilai Nilai
5 Hasil_Penilaian Decimal 4
6 Update_at Datetime
7 Create_at Datetime
e. Nama tabel : Rekomendasi
Primary key : ID_Rekomendasi Foreign key : ID_Karyawan
Fungsi : Menyimpan data master rekomendasi dari penilaian. Tabel 4.5 Rekomendasi
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
1 ID_Rekomendasi Integer Primary key
2 ID_Karyawan Integer Foreign key
ID_Karyawan Karyawan
3 Nilai_Akhir numeric 8,4
4 Rekomendasi varchar 100
5 Status Integer
6 Update_at datetime
7 Create_at datetime
f. Nama tabel : Jenis_Indikator
Primary key : ID_Jenis_Indikator Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data master jenis indikator untuk penilaian. Tabel 4.6 Jenis Indikator
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
1 ID_Jenis_Indikator int Primary key
2 Jenis_Indikator varchar 25
3 Update_at datetime
(62)
g. Nama tabel : Indikator
Primary key : ID_Indikator Foreign key : ID_Jenis_Indikator
Fungsi : Menyimpan data indikator untuk penilaian. Tabel 4.7 Indikator
No .
Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On Table
1 ID_Indikator int Primary key
2 ID_Jenis_Indi kator
int Foreign
key
ID_Jenis_Indikat or
Jenis_Indikat or
3 Nama_Indikat or
varchar 50
4 Ket_Indikator text
5 Bobot_Indikat or
decimal 4
6 Update_at datetime
7 Create_at datetime
h. Nama tabel : Range Nilai
Primary key : ID_Nilai Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data master range nilai. Tabel 4.8 Range Nilai
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On
Table
1 ID_Nilai Integer Primary
key
2 Ket_Nilai Varchar 50
3 Nilai_Range Decimal 4
i. Nama tabel : Level Pengguna
Primary key : ID_Level Foreign key : -
(63)
Tabel 4.9 Level Pengguna
No. Field Name Data Type Length Constraint Foreign Key
On Field
On Table
1 ID_Level Integer Primary
key
2 Level_Pengguna Datetime
3 Update_at Datetime
4 Create_at Datetime
j. Nama tabel : Pengguna
Primary key : ID_Pengguna Foreign key : ID_Level
Fungsi : Menyimpan data pengguna sebagai user atau admin. Tabel 4.10 Pengguna
No. Field Name Data
Type
Length Constraint Foreign Key
On Field On
Table
1 ID_Pengguna Integer Primary key
2 ID_Level Integer Foreign
key
ID_Level Level
3 Nama_Pengguna Varchar 15
4 Pass_Pengguna Varchar 15
5 Update_at Datetime
6 Create_at Datetime
4.8 Desain Input Output
Desain input/ output merupakan rancangan awal sebelum pembuatan program. Dengan adanya desain tersebut diharapkan bisa memberi gambaran kepada user tentang program yang akan dibuat sehingga bisa dipastikan kesesuainnya dengan kebutuhan. Dalam aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing ini terdapat beberapa desain input dan output, antara lain:
(64)
a. Desain Form Login
Form login ini digunakan oleh setiap user yang akan masuk ke dalam sistem. Terdapat dua texbox yang harus diisi dengan username dan password serta terdapat satu dropbox sebagai pembeda level jabatan ketika masuk. Pada level jabatan nantinya akan memberikan hak akses yang berbeda dalam penanganan sistem. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.27 di bawah ini.
Menu Form Login
Username
Password
Pilih Level
Login
Gambar 4.27 Desain Form Login
b. Desain Form Utama
Pada form utama ini memiliki beberapa menu diantaranya yaitu, menu data master, penilaian, rekomendasi, dan report. Selain itu terdapat juga grafik penilaian tertinggi. Untuk fungsi dari masing-masing menu yang lain akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.28 di bawah ini.
(65)
Dashboard/Halaman Utama Penilaian Data Master Dashboard Report Rekomendasi Search User Logo Perusahaan
Dashboard Grafik Penilaian Tertinggi Tabel Penilaian
Nama Zzz Yyy AAA BBB Nilai 5.00 4.00 3.00 2.00
Gambar 4.28 Desain Form Utama
c. Desain Form Master Level User
Pada form master input level user ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan data level user. Pada form tersebut HRD memberikan kategori Admin, HRD, dan Direktur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.29 di bawah ini.
Halaman Data Master
Data Master Penilaian Dashboard Data Master Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan Search User Level User Logo Perusahaan simpan
Level User dalam Perusahaan
(66)
d. Desain Form Master User
Pada form master input user ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan data user/pengguna. Pada form tersebut user bisa melakukan pendaftaran dengan mengisi username dan password serta memilih level jabatan yang sudah ditentukan. Fasilitas input user ini hanya berlaku untuk pihak internal perusahaan, dan yang berhak memberi akses yaitu HRD. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.30 di bawah ini.
Halaman Data Master
Data Master
Penilaian Dashboard Data Master
Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan
Search
User
Username
Password
Pilih Level
Logo Perusahaan
simpan User dalam Perusahaan
Gambar 4.30 Desain Form Master User
e. Desain Form Master Karyawan
Pada form master input karyawan ini terdapat dua texbox yang harus diisi dengan nama karyawan dan alamat karyawan. Selanjutnya dua dropbox yang memiliki link dengan divisi dan rekanan harus dipilih, karena secara otomatis akan menjadi atribut pada data karyawan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.31 di bawah ini.
(67)
Halaman Data Master Data Master Penilaian Dashboard Data Master Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan Search User Pilih Divisi Pilih Rekanan Nama Alamat Logo Perusahaan simpan Data Karyawan
Gambar 4.31 Desain Form Master Karyawan
f. Desain Form Master Input Divisi
Pada form master input divisi, fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan data divisi. Pada form tersebut admin mengisikan pada texbox nama divisi kemudian disimpan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.32 di bawah ini.
Halaman Data Master
Data Master Penilaian Dashboard Data Master Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan Search User Nama Divisi Logo Perusahaan simpan Divisi dalam Perusahaan
(68)
g. Desain Form Master Jenis Indikator
Pada form master jenis indikator, fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan jenis indikator. Pada form tersebut admin mengisikan pada texbox jenis indikator kemudian disimpan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.33 di bawah ini.
Halaman Data Master
Data Master
Penilaian Dashboard Data Master
Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan
Search
User
Jenis Indikator Logo
Perusahaan
simpan Jenis Indikator
Gambar 4.33 Desain Form Master Jenis Indikator
h. Desain Form Master Indikator
Pada form master indikator, fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan indikator. Pada form tersebut admin mengambil data jenis indikator yang sudah diisikan sebelumnya, kemudian mengisikan pada texbox nama indikator, bobot indikator, dan keterangan setelah itu disimpan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.34 di bawah ini.
(69)
Halaman Data Master Data Master Penilaian Dashboard Data Master Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan Search User Pilih Jenis Nama Indikator
Bobot Indikator *gunakan koma (,) untuk desimal
Keterangan Logo
Perusahaan
simpan Indikator Penilaian
Gambar 4.34 Desain Form Master Indikator
i. Desain Form Master Kriteria Penilaian
Pada form master kriteria penilaian, terlebih dahulu diisikan nama indikator yang digunakan berdasarkan jenis indikator yang telah ditentukan. Pengisian bobot disesuaikan dengan jenis indikator yang ada. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.35 di bawah ini.
Halaman Data Master
Tables Penilaian Dashboard Data Master Report Rekomendasi Penilaian
2 3 ...
1 24 Next
Search User Search... 10 Logo Perusahaan Data Tables
Record per page
Nama Hubungan Kerja Keaktifan Keamanan Kebersihan Proses
Showing 1 to 4 of 10 entries
Bobot 0.15 0.76 0.1 0.15
(70)
j. Desain Form Master Range Penilaian
Pada form master range penilaian, fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan range penilaian. Pada form tersebut admin mengisikan pada texbox nilai dan keterangan kemudian disimpan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.36 di bawah ini.
Halaman Data Master
Data Master
Penilaian Dashboard Data Master
Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan
Search
User
Nilai
Keterangan Logo
Perusahaan
simpan Range Penilaian
Gambar 4.36 Desain Form Master Range Penilaian
k. Desain Form Master Rekanan
Pada form master rekanan, fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencatatan rekanan. Pada form tersebut admin mengisikan pada texbox nama rekanan, alamat rekanan, dan telepon rekanan kemudian disimpan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.37 di bawah ini.
(71)
Halaman Data Master
Data Master
Penilaian Dashboard Data Master
Report Rekomendasi Penilaian Input User
Input Data Rekanan Input Penilaian Input Karyawan
Search
User
Nama Rekanan
Alamat Rekanan
Telepon Rekanan Logo
Perusahaan
simpan Indikator Penilaian
Gambar 4.37 Desain Form Master Rekanan
l. Desain Form Penilaian
Pada form penilaian terdapat informasi yang berisi data karyawan beserta bobot nilai yang dimiliki. Untuk memulai penilaian HRD bisa menekan icon yang ada pada tebel proses, dan selanjutnya dilakukan penilaian sesuai dengan kriteria indikator yang ada. Hasil selanjutnya tersimpan dan menunggu proses rekomendasi dari direktur. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.38 di bawah ini.
(1)
82
o. Laporan Kriteria Penilaian
Laporan yang dihasilkan yaitu kriteria penilaian, pengguna bisa mencetak dengan fasilitas tombol cetak pdf pada menu laporan. Untuk lebih jelasnya laporan yang dihasilkan bisa dilihat pada gambar 4.59 di bawah ini.
(2)
p. Laporan Hasil Penilaian Per Karyawan
Direktur bisa melihat laporan yang dihasilkan setelah dilakukan penilaian terhadap karyawan dan direkomendasikan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.60 di bawah ini.
(3)
84
q. Rekap Laporan Hasil Penilaian
Direktur bisa melihat laporan yang dihasilkan setelah dilakukan penilaian terhadap karyawan dan direkomendasikan secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.61 di bawah ini.
(4)
85 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses perancangan dan implementasi aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Dengan adanya aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing yang terkomputerisasi ini, secara otomatis dapat dilakukan proses pengelolaan data karyawan, data jenis indikator, data indikator penilaian kinerja, sehingga menghasilkan output:
1. Laporan daftar rekanan. 2. Laporan indikator penilaian.
3. Laporan hasil kinerja per karyawan. 4. Rekap hasil penilaian kinerja karyawan.
b. Aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing ini diharapkan mampu menghasilkan laporan hasil penilaian kinerja secara cepat dan akurat dari masing-masing karyawan outsourcing, sehingga informasi yang dihasilkan bisa meningkatkan kinerja para karyawan, serta sebagai evaluasi bagi pihak PT Bangun Persada Transportation dalam mengambil keputusan selanjutnya. c. Aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing ini diharapkan dapat
membantu bagian HRD dalam kecepatan dan kemudahan mencari data karyawan outsourcing, juga membantu kerapian dan keakuratan kegiatan pengarsipan data karyawan outsourcing tersebut.
(5)
86
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan untuk menyempurnakan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing pada PT Bangun Persada Transportation ini untuk ke depannya digunakan pada perusahaan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperlukan infrastruktur yang mendukung (support) untuk menjalankan aplikasi penilaian kinerja karyawan outsourcing ini.
b. Pengguna harus tertib/ memenuhi segala prosedur yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengimplementasikan aplikasi penilaian kinerja karyawan ini dengan baik.
c. Dalam pengembangan sistem ke depannya supaya lebih optimal, diharapkan dapat terintegrasi dengan perusahaan rekanan.
(6)
87
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Ortodidak . Jakarta : Media Kita.
Balanchard, Kenneth dan Spencer Johnson. 1982. The One Minute Manager. New York: William Morrow.
Damanik, Sehat. 2006. Outsourcing dan Perjanjian Kerja Menurut UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jakarta: DSS Publishing.
Hidayat, R. 2009. Cara Praktis Menbangun Website Gratis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Jogiyanto. 1990. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
________. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.
________. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. ________.2006. Analisis dan Desain Sistem Informasi Edisi III. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Joseph. 1993. Quality Planning and Analysis Edisi III. Boston: Little, Brown.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data, Yogjakarta: Andi Ofset.
Prasetio, Adi. 2005. Cara Mudah Membuat Desain Web Untuk Pemula. Jakarta: Media Kita.
Sudarmo. 2008 . Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Sutarna, Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuswanto. 2005. Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.