45 Tabel 5. Sebaran Petani Menurut Luas Lahan Pertanian
Luas Lahan
m
2
UT Padi dengan Irigasi Sumur Pompa
UT Jagung dengan Irigasi Sumur Pompa
UT Jagung dengan Irigasi Pompa DAS
Jumlah Orang
Persentase Jumlah
Orang Persentase
Jumlah Orang
Persentase 1000
9 45
6 30
4 20
1000-1999 7
35 12
60 8
40 2.000-
2999 3
15 1
5 4
20 ≥3000
1 5
1 5
4 20
Jumlah 20
100 20
100 20
100 Sumber : Data Primer
Catatan : Luas lahan rata- rata 0,113 ha;
Luas lahan rata- rata 0,113 ha; Luas lahan rata-rata 0,185 ha
Berdasarkan data di atas, secara keseluruhan mayoritas petani hanya mengolah lahan 1000- 1999 m
2
. Kelompok usahatani jagung dengan irigasi DAS memiliki jumlah petani pemilik lahan di atas 2.000 m
2
paling banyak. Luas lahan petani jagung dengan irigasi pompa DAS seluas 1.850 m
2
paling tinggi di antara usahatani padi dan jagung dengan irigasi sumur pompa yang hanya seluas 1.130
m
2
Dengan demikian, dari segi luas lahan dapat disimpulkan bahwa petani UT jagung dengan irigasi pompa DAS berpotensi memperoleh produksi yang tinggi.
2. Irigasi
Tanaman pangan membutuhkan air untuk melarutkan nutrisi dan diserap ke setiap bagian tanaman. Kebutuhan air pada tanaman pangan padi dan jagung
cukup tinggi. Pada MT 2 hujan curah hujan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan tanaman sehingga membutuhkan irigasi dari sumur pompa atau daerah
aliran sungai.
46 Intensitas irigasi dapat diperbandingkan pada skala per hektar untuk
mengetahui usahatani mana yang membutuhkan intensitas irigasi paling banyak. Tabel di bawah menunjukkan data penggunaan irigasi dari ketiga kelompok
usahatani. Tabel 6. Penggunaan Irigasi pada Ketiga Kelompok Usahatani Responden
UT Padi dengan Irigasi Sumur
Pompa UT Jagung
dengan Irigasi Sumur Pompa
UT Jagung dengan Irigasi
Pompa DAS Irigasi JamUT
7,7 5,7
14,6 Rata- Rata Irigasi
Jam2.000m
2
13,67 10,11
15,81 Sumber : Data Primer
Catatan : Luas lahan rata- rata 0,113 ha;
Luas lahan rata- rata 0,113 ha; Luas lahan rata-rata 0,185 ha
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa UT jagung dengan irigasi pompa DAS memiliki intensitas irigasi yang paling tinggi karena sistem irigasi
yang berbeda dari sistem irigasi sumur pompa. Sistem irigasi DAS menggunakan pompa pribadi yang ukurannya tidak selalu sama pada setiap petani serta debit
airnya lebih kecil dari sistem irigasi sumur pompa. Kemampuan sistem irigasi DAS cenderung kecil yaitu hanya mampu
mengairi lahan sekitar 395,72 m
2
jam sedangkan sistem irigasi sumur pompa mampu mengairi lahan 1.130 m
2
jam. Besaran kompensasi yang dibayarkan pada sistem irigasi DAS sebesar Rp 22.500,- Jam sedangkan pada sistem irigasi sumur
pompa mencapai Rp 60.000,-. Dengan biaya senilai Rp 60.000,-, sistem irigasi DAS dapat mengairi lahan seluas 1055,28 m
2
. Perhitungan tersebut hanya berdasarkan pada aktual lapangan bukan pada besaran debit air yang masuk ke
lahan pertanian, sehingga dapat dikatakan bahwa dari segi biaya sistem irigasi sumur pompa lebih murah daripada sistem irigasi pompa DAS.