HASIL ANALISIS TANAH KEBAKARAN HUTAN TAHUN 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 DAN TANAH TIDAK TERBAKAR DI KABUPATEN SAMOSIR
NAMA : PURNAMA S SAGALA
NIM : 091201018
JURUSAN : KEHUTANAN
DOPING : DR. DENI ELFIATI, SP, MP
Parameter Satuan
NO Lab 14660
14661 14662
14663 14664
14665 No Lapangan Tahun
2010 I 2011 I
2012 I 2013 I
2014 I Kontrol I
Pasir 77. 12
55. 12 65. 12
69. 12 51. 12
61. 12 Debu
15. 28 31. 28
25. 28 21. 28
27. 28 25. 28
Liat 7. 60
13. 60 9. 60
9. 60 21. 60
13. 60 Tekstur
--- Lp
Lp Lp
Lp Llip
Lp pH H
2
O ---
5. 47 5. 64
4. 90 6. 65
4. 98 5. 56
C-organik 1. 13
1. 38 6. 39
1. 36 0. 79
1. 21 N-total
0. 10 0. 16
0. 24 0. 14
0. 11 0. 10
CN ---
11. 30 8. 63
26. 63 9. 72
7. 18 12. 10
P-Bray II ppm
6. 17 4. 19
17. 45 5. 56
5. 41 5. 11
K-exch me100
0. 290 0. 765
0. 231 2. 083
1. 421 0. 425
Na-exch me100
0. 107 0. 372
0. 109 1. 276
0. 597 0. 280
Ca-exch me100
1. 387 1. 064
1. 375 1. 775
1. 056 1. 055
Mg-exch me100
0. 068 0. 191
0. 059 0. 120
0. 079 0. 094
CEC me100
7. 20 16. 20
23. 10 22. 10
22. 70 10. 10
Base Sat. 25. 72
14. 77 7. 68
23. 77 13. 69
18. 36 P
2
O
5
0. 419 0. 138
2. 019 0. 333
0. 311 0. 268
Keterangan: Lp
: Lempung Berpasir Llip
: Lempung Liat Berpasir
LAMPIRAN
Lokasi terbakar tahun 2014 Lokasi terbakar tahun 2013
Lokasi terbakar tahun 2012 Lokasi terbakar tahun 2011
Lokasi terbakar tahun 2010 Lokasi tidak terbakar
Pengambilan ring sampel
Ring Sampel
Pengambilan bongkahan tanah
Pengukuran kadar air tanah
Warna Tanah dilihat dari buku Munsell soil color chart
DAFTAR PUSTAKA
Arocena J. M., dan C. Opio. 2003. Prescribed fire-induced changes in properties of sub-boreal forest soils. Geode rma 113:1–16.
BKS. PTN. 1991. Kesuburan Tanah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Brown A.A., and K.P. Davis. 1973. Forest Fire Control and Use. Me Graw Hill Book Company, Inc. USA.
Chandler, C. P. Cheney, L. Trabaud and D. William. 1983. Fire in Forest Vol I Forest Fire Behaviour and Effect. Jhon Wiley and Sons, Inc. Canada.
USA. p=171-180.
De Bano, L, F., D. G. Neary dan P. F. Folliot. 1998. Fire’s Effects on Ecosystem. Jhon Wiley and Sons. USA
Dharmawan, et al., 2005. Cadangan karbon Tanah dan Pendugaan Karbon Tegakan. Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Manuskrip.
Dudal dan Suparaptoharjo, 1957. Klasifikasi tanah Indonesia. Pusat Penelitian Tanah PPT. Bogor.
Fiantis, 2012. Klasifikasi tanah. Bahan Ajar Jurusan Tanah Faperta. Universitas Andalas.
Hakim, N., Yusuf, N., Am Lubis, Sutopo GN., M Amin D., HH Bailley Go BH.1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Hanafi. 1988. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung. Harjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademikan Pressindo. Jakarta.
Hatta, M. 2009. Dampak Kebakaran Hutan terhadap Sifat-sifat Tanah di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Iswanto, DS. 2005. Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Gambut pada Lahan Bekas Terbakar di Tegakan Acacia crassicarpan PT. Sebangun Bumi Andalas
Wood Industries, Propinsi Sumatera Selatan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lutz dan Chandler, 1961. Forest Soil. New York. Jhon Willey and Sons. 514p. Mangunsong, 2010. Ilmu Hutan. Fakultas Pertanian.Bogor.
Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press. Medan. Nazari 2007. Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.
Njurumana, G. ND., Mariana T. dan Tri Pamungkas Y. 2003. Kajian Pene-rapan Sistem Kaliwu dalam Penge-lolaan Tata Air di Sumba Barat. Bu-letin
Penelitian Hutan 642. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hu-tan dan Konservasi Alam. Bogor.
Richie, G.S.P. 1989. The Chemical behaviour of Aluminium, Hydrogen and Manganese in acid soils in soil acidity and plant growth. Ed. Robson. A.D,
Soil Science and Plant Growth. Soil Science and Plant Nutrition. School of Agricultural the University of Western. Australia.
Prakoso, Y. 2004. Dampak Kebakaran Hutan terhadap Sifat Fisika Tanah di Hutan Tanaman Sekunder Akasia Accacia mangium di Desa Langensari
Kecamatan Parung Kuda Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Priandi, RN. 2006. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Tumbuhan Bawah dan Sifat Kimia Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat-Sukabumi. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sanzhec, P. A. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Sianturi, F. 2006. Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Tanah Pada Areal Bekas Terbakar di Tegakan Puspa Schima wallichii Korth. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Schmidt-Ferguson, 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Ratios For Indonesia and Western New Guinea. Jakarta 42
Soemardi dan Widyastuti, 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Gajah Mada University Press. Jakarta.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta. Jurnal Budidaya Pertanian, Vol.4 No 1, Juli 2008.
Sugato, I. S. 2005. Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Tanah Setelah 1, 2, dan 3 Tahun Pembakaran Di Hutan Sekunder, Jasinga Bogor. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Sutedjo, M. M. dan A. G. Kartasapoetra. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
White, E.M., W.W. Thompson, F.R. Gartner. 1973. Heat effects on nutrient release from soils under ponderosa pine. Journal of Range Management.
26: 22–24.
Widyasari, N. A Eka. 2008. Pengaruh Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut Dua Tahun setelah Terbakar dalam Mempengaruhi Pertumbuhan Acacia
crassicarpa a. Cunn. Ex Benth Di Areal IUPHHK-HT PT. Sebangun
Bumi Andalas Wood Industries. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yudasworo, D.I. 2001. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia
Tanah Studi Kasus di Hutan Sekunder Haurbentes Jasinga-Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Bogor.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014. Contoh tanah diambil di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pengambilan tanah tidak terbakar
dan tanah bekas kebakaran hutan dilakukan berdasarkan waktu terjadinya
kebakaran pada kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2010-2014. Data lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Samosoir diperoleh dari Dinas Kehutanan
Sumatera Utara. Tanah tidak terbakar dan tanah bekas kebakaran tahun 2010 diambil di daerah Sijambur Nabolak, tahun 2011 di Curaman Tomok, tahun 2012
di Siogung-ogung, tahun 2013 di Sosor Dolok, dan tahun 2014 di Curaman Tomok. Analisis tanah dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Sumatera Utara.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel tanah dari hutan bekas kebakaran dan tidak terjadi kebakaran, bahan pengujian tanah untuk analisa
tanah di laboratorium seperti aquades, natrium pirofosfat, amil alkohol, K
2
Cr
2
O
7
H
2
SO
4
,H
3
PO
4
, FeSO
4
, NH
4
OA
c
, paraffin cair, NaOH, indikator cunwai, larutan fisiologis, pasir, pereaksi nessler.
Alat yang digunakan dalam penelitian terbagi dua yaitu alat yang digunakan untuk pengambilan contoh tanah seperti ring sample, kantong plastik,
kertas label, meteran, parang, cangkul, gunting, alat tulis dan kedua; peralatan yang digunakan untuk analisa tanah di laboratorium seperti ayakan 10 mesh,
erlenmeyer , shaker, gelas ukur, tabung kuningan, hydrometer, cawan timbang,
oven, stopwatch, eksikator, beaker gelas, pipa kaca, sprayer, plastik, karet gelang,
pH meter, pipet tetes, buret, pengaduk gelas saringan, labu ukur, labu didih, cawan petri, kertas label, kalkulator, alat tulis, dan kertas millimeter.
Metode Penelitian a. Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel tanah dilakukan pada tempat pengambilan contoh tanah terbakar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tahun 2010-2014 dan
sebagai pembandingnya diambil contoh tanah hutan yang tidak terbakar pada daerah tersebut.
b. Pengambilan Sampel Tanah
Pengambilan sampel tanah dari tanah bekas kebakaran dilakukan secara zigzag. Kemudian tanah dikompositkan dengan membuat petak sebanyak 3 buah
tiap tahun terjadinya kebakaran. Petak tersebut berukuran 20 x 20 meter dan titik pengambilan sampel tiap petak ada 6 titik. Pada setiap titik diambil ± 500 g tanah
pada kedalaman 0-20 cm setelah dibersihkan tumbuhan diatasnya, sedangkan pengambilan contoh tanah utuh diambil dengan menggunakan ring sample.
Pengambilan contoh tanah utuh diambil sebanyak 3 titik secara acak dari lahan terbakar maupun hutan normal. Sampel tanah dari hutan terbakar yang diambil
dari setiap titik tersebut dicampurkan secara merata dan ditempatkan pada plastik yang bersih sedangkan contoh tanah dari hutan normal diletakkan pada plastik
yang terpisah dan dicampur secara merata. Perlakuan selanjutnya adalah mengeringudarakan tanah-tanah tersebut sebelum dilakukan analisa tanah di
laboratorium.
c. Parameter Pengamatan 1. Sifat Fisik Tanah
Parameter yang diamati untuk sifat fisik tanah yaitu: 1. Tekstur tanah
2. Warna tanah 3. Kerapatan lindak pengambilan sampel dengan menggunakan ring sample
4. Kadar air tanah kapasitas lapang, titik layu permanen, kadar air tersedia
2. Sifat Kimia Tanah