Uji Model Dinamik ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
                                                                                43
kritisnya,  maka  data  yang  diamati  menunjukkan  stasioner  dan  jika sebaliknya  nilai  absolut  statistik  ADF  lebih  kecil  dari  nilai  kritisnya
maka data tidak stasioner Widarjono, 2007. Apabila pada  uji  akar  unit  tingkat level data  runtut  waktu
yang    diamati    belum    stasioner,  maka    langkah    berikutnya    adalah melakukan    uji    derajat    integrasi    untuk    mengetahui  pada    derajat
integrasi  ke  berapa  data  akan  stasioner Basuki, 2014. b.  Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi digunakan untuk memberi indikasi awal bahwa model  yang  digunakan  memiliki  hubungan  jangka  panjang
cointegration relation Widarjono, 2007. Basuki 2014 menyatakan bahwa  untuk    melakukan    uji    kointegrasi,    data    yang    digunakan
harus    berintegrasi    pada    derajat    yang    sama.  Uji  kointegrasi  dalam penelitian ini digunakan uji sering dipakai uji Engel-Granger EG. Uji
Augmented  Engle-Granger  AEG  dan  Uji  Cointegrating  Regression Durbin-Watson  CRDW.  Untuk  mendapatkan  nilai  EG,  AEG  dan
CRDW  hitung,  data  yang  akan  digunakan  harus  sudah  berintegrasi pada  derajat  yang  sama.  Pengujian  OLS  terhadap  suatu  persamaan
dibawah ini: INF
t
= a + a
1
KURS
t
+ a
2
R
t
+ a
3
JUB
t
е
t
..........................................  4 Dari persamaan 4, simpan residual error term-nya. Langkah
berikutnya  adalah  menaksir  model  persamaan  autoregressive  dari residual tadi berdasarkan persamaan-persamaan berikut:
44
Δµt = µt-1 .......................................................................................  5 Δµt = µt-1 + αi  t-1  .........................................................................  6
Dengan uji hipotesisnya: H
o
: µ = I1, artinya tidak ada kointegrasi H
a
: µ  I1, artinya ada kointegrasi Berdasarkan  hasil  regresi  OLS  pada  persamaan  4  kita  akan
memperoleh  nilai  CDRW  hitung  nilai  DW  pada  persamaan  tersebut untuk  kemudian  dibandingkan  dengan  CDRW  tabel.  Sedangkan  dari
persamaan 5 dan 6 akan diperoleh nilai EG dan AEG hitung  yang nantinya  juga  dibandingkan  dengan  nilai  DF  dan  ADF  tabel  Basuki,
2014. c.  Error Corection Model ECM
Model  ECM  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  ini  adalah model  dua  langkah  two  steps  Engle-Granger.  Widarjono  2007
menyatakan  bahwa  persamaan  model  ECM  dua  langkah  Engle- Granger adalah sebagai berikut:
ΔINF = α + α
1
ΔKURS
t
+ α
2
ΔR
t
+ α
3
ΔJUB
t
+ α
4
EC + e
t
7 Dimana:
EC
t
= INF
t-1
– β – β
1
KURS
t-1
– β
2
R
t-1
– β
3
JUB
t-1
...........  8
Keterangan: INF
t
= Inflasi pada periode t KURS
t
= Nilai Tukar pada periode t
45
R
t
= Suku Bunga BI  pada periode t JUB
t
= Jumlah Uang pada periode t Widarjono  2007  menyatakan  bahwa  koefisien  α  adalah
koefisien jangka pendek sedangkan β adalah koefisien jangka panjang. Koefisien  koreksi  ketidakseimbangan  α
4
dalam  bentuk  absolut menjelaskan seberapa cepat waktu diperlukan untuk mendapatkan nilai
keseimbangan Widajono, 2007.
                