37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 ANALISA SPEKTROSKOPI INFRAMERAH FTIR DAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA
4.1.1 Hasil Analisa FTIR Poliester Tak Jenuh
Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red Poliester Tak Jenuh dan Serbuk Tempurung Kelapa dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi
dari senyawa poliester tak jenuh. Karakteristik FTIR dari komposit poliester tak jenuh dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 FTIR Poliester Tak Jenuh
Pada Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa poliester murni memiliki gugus – gugus fungsi dimulai dari bilangan 416,62 – 4343,69 cm
-1
, seperti disajikan pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
38 Tabel 4.1 Hasil data FTIR dari poliester murni
No. Frekuensi Vibrasi
cm
-1
Ikatan yang Menyerap Inframerah
1 2
3 4
5 6
7 3750-3000
3300-2500 2400-2100
1900-1650 1675-1500
1200-1000 1000-650
Regang: O-H, N-H Regang C-H: C≡C-H,C=C-H,Ar-H
Regang : C≡C, C ≡N Regang :C=O
Regang : C=C, C=N Regang : C-O-C
Tekuk C-H : C=C-H, Ar-H
Variasi gugus fungsi poliester tak jenuh disebabkan oleh adanya campuran asam yang berbeda, glikol, dan monomer-monomer yang memiliki sifat berbeda
dalam proses pembuatan poliester tak jenuh [29] sehingga poliester tak jenuh memiliki sifat yang bervariasi seperti penyusutan yang rendah, dapat dicetak pada
suhu ruangan, viskositas yang sangat rendah, ketahanan termal yang baik dan mengeluarkan aroma khas stirena ketika terpapar di lingkungan. Dari hasil FTIR
poliester tak jenuh dapat dilihat bahwa gugus -OH pada panjang gelombang 2985,81 – 4050,51 cm
-1
menunjukkan adanya potensi interaksi antara gugus -OH dengan gugus fungsi pada pengisi serbuk tempurung kelapa.
Universitas Sumatera Utara
39
4.1.2 Hasil Analisa FTIR Serbuk Tempurung Kelapa
Gambar 4.2 menunjukkan pengaruh ukuran serbuk tempurung kelapa terhadap analisa FTIR. Dari Gambar 4.2 dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji FTIR Serbuk Tempurung Kelapa Serbuk tempurung kelapa memiliki kandungan senyawa yang kompleks.
Hal ini berarti bahwa serbuk tempurung kelapa juga memiliki gugus – gugus fungsi yang kompleks. Spektrum FTIR dari serbuk tempurung kelapa di mulai
dari bilangan 1064,71 – 3371,57 cm
-1
. Adapun gugus fungsi tersebut dapat diidentifikasi dengan lebih jelas melalui grafik FTIR di atas berdasarkan Tabel di
bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
40 Tabel 4.2 Hasil data FTIR dari serbuk tempurung kelapa
No. Frekuensi Vibrasi
cm
-1
Ikatan yang Menyerap Inframerah
1 2
3 4
5 6
7 3750-3000
3300-3000 3000-2700
2400-2100 1900-1650
1675-1500 1200-1000
Regang : O-H, N-H Regang C-H: C≡C-H,C=C-H,Ar-H
Regang C-H: CH
3 -
, -CH
2
-, ≡C-H,-CHO Regang : C≡C, C ≡N
Regang :C=O Regang : C=C, C=N
Regang : C-O-C
Dari hasil FTIR serbuk tempurung kelapa memiliki gugus – gugus fungsi – OH yang cukup tajam pada bilangan gelombang 3371,57 cm
-1
, gugus fungsi ester C=O pada bilangan gelombang 1735,93 cm
-1
, dan regang C-H pada bilangan gelombang 2924,09 cm
-1
. Dimana pada hasil FTIR serbuk tempurung kelapa tidak begitu menonjol. Hal ini dapat disebabkan oleh karena pembacaaan
gugus fungsi pada serbuk tempurung kelapa tidak signifikan karena serbuk tempurung kelapa memiliki berbagai
macam komponen seperti lignin, holoselulosa, pentosan, α-selulosa dan abu [7] .
Universitas Sumatera Utara
41
71,661
28,518 42,558
30,763
10,000 20,000
30,000 40,000
50,000 60,000
70,000 80,000
Poliester 100 50 Mesh
70 Mesh 100 Mesh
K e
ku a
ta n
T a
ri k
M P
a
Ukuran Serbuk Tempurung Kelapa
4.2 ANALISA PENGARUH UKURAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA TERHADAP