yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya.
4. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang- kurangnya berjarak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya.
2.5. Alternatif Standar Terminal
Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai ciri -
ciri sebagai berikut:
1.
Terminal tipe A 50 - 100 kendaraanjam
2.
Terminal tipe B 25 - 50 kendaraan jam
3.
Terminal tipe C 25 kendaraanjam
2.6. Persyaratan Teknis, Luas, Akses dan Pejabat Penentu Lokasi Pembangunan Terminal
2.6.1. Luas Terminal Penumpang
Untuk masing-masing tipe terminal memiliki luas berbeda, tergantung wilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran minimal:
1.
Untuk terminal tipe A di pulau Jawa dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di pulau lainnya seluas 3 Ha.
4. Mempunyai jalan akses ma a
su su
k k atau jalan
k k
el el
uar ke dan dari terminal, sekurang- kurangnya berjar
r ak
ak 100 meter di Pulau Jawa dan 50 me meter di pulau lainnya.
2.5. Al Alternatif Sta
n ndar
a T Terminal
Term m
in in
al al p
penum m
pa pa
ng b
erdasarkan tingk at
t p
p elayan
nan an
y y
an a
g diny nyatakan
deng g
an an
j j
um um
lah ar
ar us
m in
imum kenda raan
per satu sa tuan
w ak
ak tu mem
empu puny
n ai c
cir i
i - ci
i ri
ri s
b eb
ag ai
i b
ber ikut:
1. 1.
Term min
al t ip
e A 50 - 100 ke
nd araa
nja m
2.
Ter rm
inal tipe B 25 - 50
kenda raan ja
m
3.
Ter rm
inal tipe C 25 k en
dara an
jam
2. 2 6.
6 Persyaratan Teknis, Luas, Akses dan Pejabat Penentu Lo
Lo ka
ka si
Pe Pe
mb mb
angu g
na a
n n
Te Term
rm in
in al
al 2.6.
1 1.
L L
uas T
Term m
in inal Penumpang
ng
Untuk masing-masing tip pe terminal
l memiliki luas berbeda, tergantung
wilayah dan tipenya, dengan kete n
ntuan ukur uran minimal:
1.
Untuk terminal tipe A di pulau J
J awa
a dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di pulau lainnya seluas 3 Ha.
2.
Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa dan Sumatra seluas 3 Ha, dan dipulau lainnya seluas 2 Ha.
3.
Untuk terminal tipe C tergantung kebutuhan.
2.6.2. Akses
Akses jalan masuk dari jalan umum ke terminal, berjarak minimal:
1.
Untuk terminal tipe A di pulau Jawa 100 meter dan di pulau lainnya 50 meter.
2.
Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa 50 meter dan di pulau lainnya 30 meter.
3.
Untuk terminal penumpang tipe C sesuai dengan kebutuhan.
2.6.3. Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi dan letak terminal penumpang dilaksanakan oleh:
1.
Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, untuk Terminal penumpang Tipe A.
2.
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal, untuk terminal penumpang tipe B.
3.
Bupati Kepala DaerahWalikotamadya daerah Tingkat II setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I terminal penumpang tipe
C.
3.
Untuk terminal tipe C terg g
an an
tu tung kebutuh
uh an
an .
.
2.6.2. Akses
Akse ses jalan ma
ma su
u k
k da
d ri jal
lan an u
u mu
mum m ke
e ter
er mi
mi na
nal, l,
b b
erjarak mi ini
ni mal:
1.
Un Untuk term
m in
in al
a tipe A di p
p ul
ul au
au J
J aw
aw a
a 10
10 me
me ter dan
d di pul
l au
au l
l ainnya
5 5
meter.
2 2.
Untu u
k k
te te
rm rmi
inal p p
e enum
pang tipe B di
pulau Jawa 50 m
met e
er d dan
an d
d i
i pulau la ainnya
30 m
me eter.
3. 3.
Un Un
tuk t
te rminal penumpa
ng tipe C
se su
ai den gan
kebutuhan.
2.6.3. P P
enentuan L ok
as i
P Pe
nentuan lokasi dan letak
ter minal pe
nu mp
ang dilaksanakan o le
eh:
1.
Di Dire
re kt
ur J
en de
ra a
l l
se se
te te
la la
h h
me m
ndengar pe pe
nd nd
ap ap
at at
G G
ub ernur
Ke pa
pala la Dae
e ra
ra h
h Tingkat I, untuk Terminal penump
mp an
n g
g Tipe A.
2. 2.
Gu Gube
be rnur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetuj
j ua
ua n
n Di Dire
re kt
kt ur
Je Je
nder l
al, un t
tu k
k te
term rmin
in l
al penum mpa
pang ng
t tip
ip e
e B
B.
3.
Bupati Kepala DaerahWalikot otamadya
a daerah Tingkat II setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Ke
epala Daera ah Tingkat I terminal penumpang tipe
C.
2.6.4. Daerah KewenanganPengelolaan Terminal
Daerah kewenanganpengelolaan terminal terdiri dari:
1.
Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang diperuntukkan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal.
2.
Daerah pengawasan terminal, adalah daerah di luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin kelancaran arus
lalu lintas di sekitar terminal. Secara tabelaris tipologi terminal dapat disarikan menjadi sebagai berikut:
Tabel 2.1. Tipologi terminal
Ketentuan TIPE A
TIPE B TIPE C
Fungsi Terminal KM
31 TH 1995 pasal 2
Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota
antar propinsi dan atau angkutan lintas batas
negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan
kota dan angkutan pedesaan
Melayani kendaraan umum untuk angkutan
antar kota dalam propinsi, angkutan
kota dan angkutan pedesaan
Melayani angkutan pedesaan
Fasilitas Terminal KM
31 TH 1995 pasal 3
a. Jalur pemberangkatan dan kedatangan.
b. Tempat parkir. c. Kantor terminal.
d. Tempat tunggu. e. Menara pengawas.
f. loket penjualan karcis. g. Rambu-rambu dan
papan informasi. h. Pelataran parkir
pengantar atau taksi. a. Jalur
pemberangkatan dan kedatangan.
b. Tempat parkir. c. Kantor terminal.
d. Tempat tunggu. e. Menara pengawas.
f. Loket penjualan
karcis. g. Rambu-rambu dan
papan informasi. h. Pelataran parkir
pengantar atau taksi.
a. Jalur pemberangkatan
dan kedatangan. b. Kantor terminal.
c. Tempat tunggu. d. Rambu-rambu
dan papan informasi.
1.
Daerah lingkungan kerja a
te terminal, meru
rupa pa
kan daerah yang diperuntukkan untuk fasilitas ut
t am
ama dan fasilitas penunjang terminal al
.
2.
Daerah p p
en engawasan terminal
al , ad
ad al
a ah
ah d
d ae
ae ra
a h
h di luar daerah
ah lingkungan kerja term
m i
inal yang diaw aw
as as
i o
oleh petugas terminal l
un un
tu tu
k k
m menjamin kel
elan a
caran arus l
lalu linta tas
s di d
s s
ekitar t t
er er
mi nal.
Se Se
ca ca
ra tab ab
el ar
is t ipologi term
in al
dapat disarik an
m en
enja j
di seb ebag
agai ai
berik kut:
Ta bel 2.1.
Ti pologi ter
mi nal
K Kete
e nt
ua n
TI PE
A TIPE B
TIPE PE
C C
F Fungsi
i Term
i inal
KM 31 TH
H 1995
pasal l
2 Melayani ken
da ra
an umum un
tu k angkutan
ant ar
k ota
antar pr op
insi dan ata
u angkutan
l intas
bata s
negara ,
angkut an
antar kota dalam pr
p op
p insi, angkutan
ko ko
ta ta dan ang
g kutan
n pedesaan
M el
ay an
i kendaraa n
um um
untuk a
ngku tan
an ta
r ko ta
dal am
pr opin
si ,
an gkutan
kota d an angkutan
pedesaan Mela
ya yani a
a ng
ng ku
ku tan
pede sa
a an
Fasilitas Te
Terminal KM 31
31 T
T H
H 19
19 95
pa pasa
sal l
3 3
a. Jalur pemberangkata ta
n n
dan kedatangan. b. Tempat parkir.
c. c.
K K
an an
to to
r r
te te
rm rm
in inal
al. d. T
T em
em p
pat tunggu. e
e. M
Men en
ar ara peng
g aw
a as.
f. f.
l loket penjualan
ka k
rcis. g. Rambu-rambu da
dan papan informas
si. h. Pelataran parki
i r
pengantar atau t
taksi. a. Jalur
pemberangkatan dan kedatangan.
b. b.
T T
em em
pa pa
t t
pa pa
rk rk
ir ir
. .
c c. Kantor
te te
rm rmin
in al.
d. T
Tempa t
t tu
tu nggu
gu .
e e. Menara pengaw
awas a
. f.
f Loket penjualan
karcis. g.
. Rambu-rambu dan
papan informasi a
. h
h. Pelataran parkir pengantar atau
taksi. a. Jalur
pemberan angk
gkat ata
a n
da da
n n
ke keda
da ta
tang ngan
an. b.
b. K
K an
an to
tor r
te term
rm in
inal. c. Tempa
pa t
t tu tung
nggu. d.
d. R
R am
am bu
bu -ra
rambu d
dan n
pa papan
informasi.
Tabel 2.1. Lanjutan
Ketentuan TIPE A
TIPE B TIPE C
Lokasi Terminal KM
31 TH 1995 pasal 11, 12,
dan 13 a. Terletak dalam jaringan
trayek antar kota antar propinsi danatau
angkutan lintas batas negara.
b. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan
sekurang-kurangnya kelas IIIA.
c. Jarak antar dua terminal penumpang tipe
Aekurang-kurangnya 20 KM di Pulau Jawa.
d. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5
ha. e. Mempunyai akses jalan
masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal
dengan jarak sekurang- kurangnya 100 m.
a. Terletak dalam jaringan trayek
antar kota dalam propinsi.
b. Terletak di jalan arteri dengan kelas
jalan sekurang- kurangnya kelas
IIIB.
c. Jarak antar dua terminal
penumpang tipe A. d. Luas lahan yang
tersedia sekurang- kurangnya 3 ha.
e. Mempunyai akses jalan masuk atau
jalan keluar ke dan dari terminal
dengan jarak sekurang-
kurangnya 50 m. a. Terletak di dalam
wilayah kabupaten Dati II
dan dalam trayek pedesaan.
b. Terletak di jalan arteri dengan
kelas jalan sekurang-
kurangnya kelas III C.
c. Luas lahan yang tersedia sesuai
dengan permintaan
angkutan.
d. Mempunyai akses jalan
masuk atau jalan keluar ke dan
dari terminal sesuai dengan
kebutuhan.
Instansi Penetap Lokasi
Terminal KM 31 TH 1995
pasal 14 Dirjend HubDar
mendengar pendapat Gubernur dan Kepala
Kanwil DepHub setempat. Gubernur setelah
mendengar pendapat dan Kepala Kanwil
DepHub dan mendapat persetujuan
dari Dirjend. Bupati setelah
mendengar pendapat dan
Kepala Kanwil DepHub dan
mendapat persetujuan dari
Gubernur.
Ketentuan TIPE A
TIPE B TIPE C
Penyelenggara Terminal KM
31 TH 1995 Pasal 17
Direktorat Jenderal Gubernur
Bupati Terminal KM
31 TH 1995 pasal 11, 12,
dan 13 j
g g
trayek antar r
k k
ot ota antar
propin n
si si
d danatau
an n
gk gkutan lintas batas
negara. b. Terletak di jal
al an
a arteri
dengan kelas j j
a alan
a se
e ku
kur rang
ng -kura
ang ng
ny ny
a a
ke la
las s
II I
IA IA
. c.
c Jarak antar
ar d
d u
ua terminal
penu nu
m mp
ang tipe A
Ae kurang-kurangnya 20
KM d
i Pulau Jawa. d. Luas
l ahan yang ters
ed ia
sekura ng
-kurangny a
5 ha.
e. Mempun ya
i akses ja la
n masuk atau
jal an kel
ua r
ke dan dari te
rm inal
de ngan
jarak s ekur
an g
- kurang
nya 100
m. ja
ja ringan trayek
antar r
ko ko
ta dalam propinsi.
b. Terletak di jal l
an an
arte t
ri dengan kela as
s ja
a la
la n
n se
s kurang-
ku ku
ra ra
ng ngny
ny a
a ke
k las
IIIB. c.
J J
ar ar
ak a
antar dua term
in al
al penumpan
g ti
ti pe
p A.
d. Luas lahan yan g
g tersedia
s ekurang-
kura ng
ny a 3 ha.
e. Mempunyai akses ja
la n
masuk atau ja
la n keluar ke da
n da
ri terminal de
ngan j
arak seku
rang -
ku ra
ngnya 50 m. wilayah
kabupaten Dati II dan dalam trayek
pedesaan.
b. Terletak di jalan arteri dengan
ke kela
l s jalan
seku u
ra r
ng- kurang
g ny
n a kelas
II I
I C. c
c. L
L ua
u s
s lahan
ya y
ng te
e rs
rs ed
edia ia
sesua ai
de d
ng ng
an an
perm m
in in
ta ta
an a
angk k
u utan
n .
d. M
Mempu u
ny y
ai ai
ak s
ses ja a
la lan
n ma
s suk at
t au
au j
j alan
n ke
lu uar ke dan
dari t
terminal ses
ua ai deng
g a
an ke
bu u
tu ha
ha n
n. Inst
t an
an si
Penetap Lokasi i
Terminal KM 31
3 TH 1995
pa p
sa sal
l 14
Di rj
rj en
en d
d H
Hu bD
bD ar
ar me
me d
nd en
gar pe pe
nd nd
ap ap
at at
Gubernur dan Kepal l
a a
Kanwil DepHub setemp p
at. Gu
u be
be rn
ur s et
et el
el ah
ah me
me nd
nd en
en ga
r pe d
nd ap
ap at
at dan Kepala Kanwil
DepHub dan mendapat persetujuan
da a
ri ri
D D
ir ir
j j
en en
d d.
Bupa ti
s setelah
mendengar pendapat dan
Kepala Kanw wil
l DepHub
b d
dan n
me me
d ndap
ap at
at pe
pe rs
rs et
et uj
ujuan n da
dari ri
Gubern n
ur ur
. Ke
Ke te
te nt
t ua
ua n
n TIPE A
A TIPE
B B
TI TIPE
PE C Penyelenggara
Terminal KM 31 TH 1995
Pasal 17 Direktorat Jen
nderal Gubernur
Bupati
2.7. Pedoman Pemeliharaan Bangunan Gedung Terminal
Terminal penumpang harus senantiasa dipelihara sebaik-baiknya untuk menjamin agar terminal tetap bersih, teratur, tertib, rapi serta berfungsi
sebagaimana mestinya. Penelitian ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24PRTM2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung.Pemeliharaan terminal meliputi:
1. menjaga kebersihan bangunan beserta perbaikannya. 2. menjaga kebersihan pelataran terminal, perawatan tanda-tanda dan perkerasan
pelataran. 3. merawat saluran-saluran air yang ada.
4. merawat instalasi listrik dan lampu-lampu penerangan. 5. menjaga dan merawat alat komunikasi.
6. menyediakan dan merawat sistem hidrant atau alat pemadam kebakaran lainnya yang siap pakai.
Untuk keperluan pemeliharaan terminal sebagaimana dimaksud diatas, harus dialokasikan anggaran pemeliharaan terminal.
Standar pelaksanaan pemeliharaan komponen-komponen gedung mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 24PRTM2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung disajikan dalam Tabel 2.2.
p p
g p
y menjamin agar termin
n al
al tetap bersih, teratur, te
t rtib, rapi serta berfungsi
sebagaimana me me
st stinya. Peneliti
ti an
a ini mengacu pada Peratu
ura ra
n Menteri Pekerjaan Umum N
N o
omor : 24 PR
PR T
T M
M 2008
08 t
ten en
ta ang
ng P Ped
ed om
om an
an P P
em e
eliharaan n
da d
n Perawatan Bang
ng un
an Ged d
un ung.Pemelihara
a an
an t
t er
er mi
mi na
na l
l me
me li
li pu
p ti:
1. me e
nj nj
ag ag
a a
kebe be
rs ihan bangunan bese
rt a perbaikann
ya .
2. .
me m
j njaga
a ke
bersihan p el
at aran termi
na l, perawat
an tanda-tan
da da dan
n p per
e kerasa
a n
n pe
p lata
a ran.
3. mer rawa
t saluran- sa
luran air y an
g ad
a. 4. mer
ra wat instalasi listrik
dan la
mp u-lamp
u pene
ra ngan.
5. me menj
nj aga dan me
ra a
wa wa
t t
al al
at at
k k
om o
unikasi. 6.
6 menyediakan dan merawat sist
st em
em h
hidrant atau alat pemadam kebak akar
ar an
an la
in in
ny ny
a yang siap pakai.
Un Untu
tu k
k ke
kepe pe
l rlua
a n
n peme li
li ha
h raan
n t
ermi mi
n nal se
ba ba
ga gaim
im an
an a
a di
di ma
ma ks
ksud ud
diatas, harus dialokasikan anggaran p
pemeliha ara
r an terminal. Standar pelaksanaan
pemeliharaan komponen-kompo onen gedun
n g mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 24PR R
T T
M20 08 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung disajika kan
n dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Standar Pemeliharaan Bangunan Gedung No.
Kegiatan Pemeliharaan Standar
1 Pembersihan dinding keramik kamar mandiWC
2 kali sehari 2
Pembersihan plafon 3 bulan
3 Pelumasan kunci, engsel, grendel
2 bulan 4
Perawatan pintu lipat 2 bulan
5 Pembersihan kusen
Setiap hari 6
Polituran kembali kusen kayu 6 bulan
7 Pembersihan dinding lapis kayu
1 bulan 8
Pemeliharaan dinding kaca 1 tahun
10 Pembersihan saluran terbuka air kotor
1 bulan 11
Pembersihan sanitary fixtures wastafel, toilet duduk, toilet jongkok, urinoir
Setiap hari 12
Pemeriksaan kran air 2 bulan
13 Talang air datar pada atap bangunan
1 tahun 14
Pengecatan luar bangunan 3 tahun
15 Pemeriksaan dan pembersihan floor drain
Setiap hari 16
Penggunaan desinfektan untuk membersihkan lantai dan dinding kamar mandi
2 bulan 17
Pembersihan lantai keramkik Setiap hari
18 Pembersihan lantai karpet dengan penghisap debu
Setiap hari 1
Pembersihan dinding g
ke ke
r ramik kamar ma
mand n
iWC 2 kali sehari
2 Pembersihan pl
plafon 3 bulan
3 Peluma
a s
san kunci, engse e
l, l
grendel 2 bulan
4 Pe
e r
rawatan pi pi
ntu li li
pa p
t 2 bulan
5 Pembersihan
ku ku
s sen
n Se
Setiap hari 6
6 Po
o li
litu tura
ra n
n kembal
al i
i k
ku sen kayu
6 bula lan
7 Pe
Pe mb
mb ersi
i ha
ha n
di nding lapis kayu
1 1
bu b
lan 8
P Peme
e l
li haraan d
in ding kaca
1 1 ta
tahu h
n 10
10 Pe
e mbersihan salura
n te
rbuka ai r
ko tor
1 bu bula
lan n
11 11
P Pe
mb ersihan sanitar
y fi
xt ures
w astafel,
toi le
t duduk, toile t
jo ng
ko k,
ur inoir
Seti i
ap ap
h h
ari 12
Pemeriksaan kr an
a ir
2 bulan
13 Talang air datar pada
atap b
angunan 1
tahun n
14 4
Pe ngec
at an
l l
ua ua
r r
ba ba
ng ng
un un
an a
3 3
ta ta
h hun
15 Pemeriksaan dan pember
si si
ha han
n floo
oor r
d drain
Setiap ha a
ri ri
16 Penggunaan desinfektan untuk
m embersihkan lantai dan
di di
nding kamar mandi 2 bula
a n
n 17
1 Pe
Pe mb
mb er
er si
si ha
ha n
n la
la nt
nt ai
ai k
keram amki
kik k
S Setiap
ap h
h a
ari 18
18 Pe
Pe mb
mber er
si si
h han
n la
lantai karpe e
t t
dengan pe n
nghisap de bu
bu Se
Seti i
ap ap hari
2.8. Pedoman Pemeliharaan Jalan Dalam Terminal