2.9. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian-penelitian terdahulu yang merupakan referensi untuk perancangan aplikasi pembagian harta waris berbasis android :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Penulis Tahun
Judul
1 Said Lufthan Afif
2012 Perancang Sistem Pakar Berbasis
Web Untuk Pembagian Warisan Faraidh dengan Metode Forward
Chaining 2
Santun Irawan, Eko Kurniadi
2012 Rancang Bangun Aplikasi
Perhitungan Pembagian Harta Waris Secara Islam Berbasis Java Me
3 Ilham Satria
2014 Aplikasi Pembagian Harta Waris
berbasis Android
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perangkat mobile saat ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, dari yang awalnya hanya dipakai untuk berkomunikasi dua arah, mengirim
dan menerima pesan, kini perangkat mobile sudah dapat melakukan apa yang bisa dilakukan di perangkat komputer. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin
mengembangkan perangkat mobile agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.
Salah satu perkembangan dari perangkat mobile adalah pada sistem operasinya. Sistem operasi yang paling berkembang saat ini adalah Android. Dikarenakan oleh sifat
open source maka banyak para pengembang software berlomba membuat banyak aplikasi untuk mengembangkan system operasi tersebut dan sekaligus membantu untuk
menyelesaikan masalah orang banyak.
Persoalan warisan seringkali timbul menjadi salah satu persoalan krusial dan sensitif dalam sebuah keluarga. Ketertarikan alamiah terhadap harta sering kali memicu
perselisihan dikarenakan ketidakpuasan sebagian anggota keluarga yang disebabkan ketidaktahuan terhadap ketentuan perhitungan pembagian harta waris yang telah ada.
Sekarang ini belum ada hukum waris yang berlaku secara nasional. Namun di Indonesia sendiri ada 3 hukum waris yang digunakan untuk menyelesaikan cara
pembagian harta warisan, yaitu hukum waris menurut adat, hukum waris berdasarkan hukum islam faraidh dan berdasarkan hukum perdata hukum barat.
Universitas Sumatera Utara
Hukum waris Islam berlaku bagi masyarakat Indonesia yang beragama Islam dan diatur dalam Pasal 171-214 Kompilasi Hukum Indonesia, yaitu materi hukum Islam
yang ditulis dalam 229 pasal. Dalam hukum waris Islam menganut prinsip kewarisan individual bilateral, bukan kolektif maupun mayorat. Dengan demikian pewaris bisa
berasal dari pihak bapak atau ibu. Hukum waris perdata atau yang sering disebut hukum waris barat berlaku untuk
masyarakat non muslim, termasuk warga negara Indonesia keturunan baik Tionghoa maupun Eropa yang ketentuannya diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
KUHP. Hukum waris perdata menganut sistem individual dimana setiap ahli waris mendapatkan atau memiliki harta warisan menurut bagiannya masing-masing.
1.2 Rumusan Masalah