keparahan obesitas anak yang lebih besar, interval waktu menurun sampai umur dewasa, dan jumlah keluarga yang gemuk lebih besar. Nelson, 2011
Menurut RISKESDAS 2013 prevalensi gemuk pada anak umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk dan 2,5
persen sangat gemuk obesitas. Sebanyak 13 provinsi dengan prevalensi gemuk diatas nasional, yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau, DKI, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara dan Papua.
2.2. Tekanan Darah 2.2.1. Definisi
Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh Guyton dan Hall, 2008. Pengaturan tekanan darah
bergantung pada kontrol dua penentu utamanya, curah jantung dan resistensi perifer total Sherwood, 2012. Orang dewasa yang sehat umumnya memiliki
tekanan darah kurang dari 12080mmHg. Angka pertama adalah angka dari tekanan sistolik, yang menunjukkan tekanan darah di saat terjadi kontraksi
ventrikel. Angka kedua menunjukkan tekanan diastolik, yang menunjukkan tekanan darah saat relaksasi ventrikel dan pengisiannya. Lily, S.L, 2011
2.2.2. Fisiologi Tekanan Darah
Seperti yang dikatakan diatas, tekanan darah bergantung pada kontrol curah jantung dan resistensi perifer total. Curah jantung bergantung pada
kecepatan jantung dan isi sekuncup. Kecepatan jantung bergantung dari keseimbangan relatif aktivitas parasimpatis, yang menurunkan kecepatan jantung
dan aktivitas simpatis uang meningkatkan kecepatan jantung. Isi sekuncup meningkat sebagai respon terhadap aktivitas simpatis. Isi sekuncup juga
meningkat apabila aliran vena meningkat. Resistensi perifer total merupakan resistensi aliran darah diseluruh sirkulasi sistemik. Resistensi perifer total
bergantung pada jari-jari semua arteriol serta kekentalan darah. Guyton, 2008
Universitas Sumatera Utara
Regulasi jangka pendek tekanan darah dilakukan terutama oleh refleks baroreseptor. Baroreseptor sinus karotis dan arkus aorta secara terus-menerus
memantau tekanan darah. Jika mendeteksi penyimpangan dari normal maka kedua baroreseptor tersebut akan memberi sinyal ke pusat kardiovaskular di medula,
yang berespon dengan menyesuaikan sinyal otonom ke jantung dan pembuluh darah untuk memulihkan tekanan darah ke normal. Guyton, 2008
Kontrol jangka panjang tekanan darah melibatkan pemeliharaan volume plasma yang sesuai melalui kontrol ginjal atas keseimbangan garam dan air, yang
secara hormonal dikendalikan sistem renin-angiotensin-aldosteron dan vasopresin. Besarnya volume darah total, akan menimbulkan efek nyata pada curah jantung
dan tekanan arteri rata-rata. Guyton, 2008
Tekanan Darah
Gambar 2.1. Skema Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Curah jantung
Resistensi Perifer Total
Jari-jari arteriol
Kekentalan darah
Kecepatan jantung
Isi sekuncup
Aktivitas parasimpatis
Aktivitas simpatis
Jumlah sel darah
merah
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa mm Hg karena alat yang paling umum digunakan dan telah dipakai sejak lama
sebagai rujukan baku untuk pengukuran tekanan darah adalah manometer air raksa atau spyghmomanometer. Posisi yang terbaik untuk melakukan pengukuran
tekanan darah adalah dengan duduk atau berbaring dan pasien dalam keadaan rileks. Setelah pengukuran diambil tekanan sistolik dan diastolik diperolehi dan
perbedaan kedua tekanan tersebut dipanggil tekanan denyut. Setelah itu, penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan
spigmomanometer untuk tekanan sistolik dan diastolik. Guyton dan Hall, 2008 Pada anak-anak pengukuran tekanan darah rutin dimulai saat umur 3
tahun. Tekanan darah patutnya diukur di tangan kanan anak yang dalam posisi duduk dan relaks. Pengukuran tekanan darah dengan auskultasi adalah baku
emasnya. Tekanan darah yang diukur dengan peralatan otomatis dan diikuti dengan pengukuran dengan auskultasi dapat membantu menghilangkan kesalahan
pembacaan. Pada anak-anak dan remaja, kisaran normal tekanan darah ditentukan oleh ukuran tubuh dan. Standar tekanan darah yang didasarkan pada jenis
kelamin, usia, dan tinggi memberikan klasifikasi yang lebih tepat untuk tekanan darah sesuai dengan ukuran tubuh. pendekatan ini menghindari kesalahan pada
pengklasifikasian anak-anak yang sangat tinggi atau sangat pendek. Ganong, 2002
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Klasifikasi Tekanan Darah