Uji Heterokedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

commit to user 43

B. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas dan multikolinearitas. Berikut ini dipaparkan hasil asumsi klasik atas data yang digunakan dalam penelitian.

a. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas merupakan keadaan yang menggambarkan seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama untuk seluruh pengamatan atas variabel independen. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dalam model regresi adalah metode Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai dari seluruh variabel independen dengan nilai mutlak absolute dari nilai residual sehingga dihasilkan probability value. Kriteria pengujiannya adalah jika probability value 0,05 maka terjadi heterokedastisitas dan jika probability value 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. commit to user 44 Tabel 4. 2 Hasil Uji Heterokedastisitas Sebelum Outlier Data Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1,1420 0,638 2,225 0,030 Ln_TA 0,023 0,023 0,156 0,998 0,322 Ln_PAD 0,045 0,021 0,381 2,171 0,034 DPRD -0,006 0,002 -0,525 -3,739 0,000 Leverage 0,089 0,461 0,023 0,194 0,847 Inter_Rev -0,015 0,110 -0,019 -0,136 0,034 Hasil uji heterokedastisitas di atas menunjukkan bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengalami heterokedastisitas pada ukuran DPRD dan intergovermental revenue dengan dibuktikan oleh nilai sig yang lebih kecil dari tingkat signifikasi penelitian 5. Oleh karena data mengalami heterokedastisitas, maka dilakukan proses outlier dengan mengeluarkan data yang bernilai ekstrem dari data penelitian. Proses outlier dilakukan dengan menggunakan dasar Z-score atas data dalam penelitian. Dengan mengeluarkan nilai ekstrem dalam data penelitian berdasar Z-score diharapkan dapat diperoleh data penelitian terdistribusi normal sehingga proses regresi dapat dilakukan. Setelah melakukan proses outlier diperoleh data penelitian yang berdistribusi normal sejumlah 50 data yang berarti terdapat 14 data ekstrem yang dikeluarkan dari data penelitian ini. Berikut disajikan hasil uji heterokedastisitas data setelah dilakukan proses outlier data. commit to user 45 Tabel 4. 3 Hasil Uji Heterokedastisitas Setelah Outlier Data Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -0,410 0,254 -1,615 0,114 Ln_TA 0,004 0,006 0,100 0,610 0,545 Ln_PAD 0,012 0,006 0,501 2,009 0,051 DPRD 0,000 0,000 -0,189 -1,085 0,284 Leverage -0,094 0,106 -0,129 -0,893 0,377 Inter_Rev 0,062 0,065 0,220 0,957 0,344 Tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas sig dalam tiap model regresi yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau 5 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam semua model regresi penelitian ini.

b. Uji Normalitas Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Provinsi Papua Barat)

0 8 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah).

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah).

0 5 8

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 10 20

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 2 4

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH STUDY EMPIRIS PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA SE-SUMATERA UTARA.

0 4 24

PENGARUH KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia).

1 2 13

PENGARUH KARAKTERISTIK INSPEKTORAT DAERAH TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia).

0 0 18