31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Merek
Menurut American Marketing Association dalam Rangkuti, 2002 : 1 merek adalah nama, istilah, logo, tanda, atau lambang dan
kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang-barang atau jasa dari seorang penjual atau
kelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. Pengertian merek lainnya menurut UU No. 15 Tahun 2001 tentang
merek, merek yaitu suatu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angkaangka,susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
mempunyai daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Menurut Rangkuti 2002 : 2, merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya seperti :
a. Brand name nama merek yang merupakan bagian dari merek yang dapat diucapkan misalnya : Pepsodent, BMW, Toyota, dan
sebagainya. b. Brand mark tanda merek yang merupakan sebagian dari merek
yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang desain huruf atau warna khusus misalnya : simbol
Toyota, gambar tiga berlian Mitsubishi.
32
c. Trade mark tanda merek dagang yang merupakan merek atau sebagian
dari merek
yang dilindungi
hokum karena
kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya
untuk menggunakan nama merek tanda merek. d. Copyright hak cipta yang merupakan hak istimewa yang
dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni.
Menurut Philip Kotler dalam Rangkuti 2002 : 35 pengertian merek sebagai berikut :
“ A brand is name, term, sign, symbol or design or combination of them, intended to identify the goods of
one seller of group of seller and differetiate them from those competitors.”
Jadi merek membedakan penjual, produsen atau produk dari penjual, produsen lain. Merek dapat berupa nama, merek dagang,
logo, atau simbol lain. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara
konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas . Tetapi
merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian, yaitu :
1. Atribut, yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu
33
2. Manfaat, yaitu suatu merek lebih daripada serangkaian atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.
Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional.
3. Nilai, yaitu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen
4. Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu 5. Kepribadian, yaitu merek juga mencerminkan kepribadian
tertentu. 6. Pemakai, yaitu merek menunjukkan jenis konsumen yang
membeli atau menggunakan produk tersebut. Pengertian merek menurut A. Aaker dalam Rangkuti 2002 :
36 merek adalah nama dan atau symbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap, atau kemasan dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek
membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh competitor atau pesaing.
Sedangkan menurut Stanton dalam Rangkuti 2002 : 36 merek adalah nama, isltilah, simbol, atau desain khusus atau
beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
34
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf
atau kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk symbol, desain, atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari
sebuah merek, selain berguna untuk membedakan satu produk dari produk pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen
untuk mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli.
B. Peranan dan Kegunaan Merek