yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek.
56
Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting yang melibatkan manusia sebagai subjek pelaku, actor sehubungan dengan realitas
atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh menggunakan
instrument wawancara mendalam. Wawancara mendalamindepth interview adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan secara langsung
bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
57
Wawancara mendalamindepth interview digunakan untuk menambahi temuan data survey. Dalam penelitian ini, wawancara mendalam
dilakukan terhadap 15 responden, meliputi kalangan politisi, pegawai negeri, karyawan swasta, guru, wiraswastapedagang, ibu rumah tangga, dan petani.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang terdiri dari buku-buku literatur, dokumen, maupun dari internet.
6. Validitas Data
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. Jika penelitian menggunakan kuesioner, maka kuesioner yang
digunakan harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika
pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Dalam penelitian, pertanyaan yang
56
Ibid, hal. 96
57
Ibid, hal. 98
sering muncul adalah apakah instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data penelitian benar-benar mengukur apa yang ingin diukur.
58
Dalam penelitian kuantitatif, validitas terdiri atas validitas internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dalam pengumpulan
datanya. Validitas internal dicapai pada penelitian ini sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional, pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan sudah
mengukur apa yang ingin diukur dalam penelitian ini. Selain itu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk menyebar kuesioner tersebut. Sedangkan validitas
eksternal terletak pada pemilihan sampel yang sudah representatif meliputi masyarakat dari daerah perkotaan, transisi, dan pedesaan karena temuan data
pada kelompok sampel tersebut dianggap mewakili populasi yang lebih besar masyarakat Kabupaten Purworejo.
Di samping menggunakan kuesioner, peneliti juga melaksanakan wawancara mendalam terhadap beberapa informan yang dilaksanakan secara
langsung. Dengan demikian validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode yaitu metode survey dan wawancara sehingga data yang
diperoleh dari wawancara dapat menambah, membumbui, memperjelas, bahkan memperkuat hasil temuan dari survey.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
59
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk
58
Masri Singarimbun, Op.cit hal 122-123
59
Masri Singarimbun, Op.cit, hal. 263
menggambarkan peristiwa, perilaku, atau objek tertentu lainnya melalui beberapa langkah, yaitu:
a. Pengolahan Data
Langkah pertama, editing, yaitu memeriksa isian dari istrumen penelitian yang dimaksudkan untuk memastikan apakah seluruh isian instrumen penelitin
telah diisi secara lengkap. Kemudian inventarisasi data yaitu merumuskan isian daftar pertanyaan terbuka agar dapat diolah dan dapat disajikan.
b. Membuat buku kode coding book
Buku kode yaitu buku yang berisi angka-angka sebagai kode dari isi jawaban responden. Hal ini dibuat untuk mempermudah penyimpanan hasil
wawancara. Dalam buku kode dibuat 4 kolom, kolom pertama yaitu diisi dengan nomor pertanyaan, kolom kedua untuk isi pertanyaan dan jawabannya, kolom
ketiga untuk nomor kode dan kolom keempat diisi dengan nomor kolom. Nmor kolom tersebut adalah nomor kolom yang terdapat dalam lembar isian kode.
Kemudian membuat lembar isian kode code sheet yaitu lembaran yang di dalamnya berisi nomor-nomor kolom sebagaimana terdapat dalam buku kode
kolom keempat. Lembar isian data ini digunakan untuk mempermudah menyajikan data dan memeriksa kembali suatu data yang diperlukan.
c. Memasukkan data ke lembar isian data.
Langkah ini merupakan cara peneliti untuk menyimpan data. Dalam lembar ini, peneliti memindahkan kode yang menggantikan jawaban responden
dalam daftar pertanyaan.
d. Menyusun tabel frekuensi
Tabel frekuensi dalam penelitian ini menggunakan analisis satu variabel univariat, yaitu semua variabel penelitian disusun secara tersendiri. Tujuan dari
analisis satu variabel adalah menggambarkan karakteristik sampel penelitian. Selain itu analisis satu variabel juga dianggap menerangkan karakteristik populasi
karena setiap sampel dipilih dari populasi yang lebih luas. Kemudian setelah selesai menyusun tabel, peneliti memberikan interpretasi tabel agar kesimpulan-
kesimpulan penting mudah ditangkap oleh pembaca. Setelah interpretasi tabel, peneliti menambahkan hasil indepth interview untuk membumbui hasil olahan
data survey sehingga memperjelas dan lebih memberi makna hasil temuan data.
BAB II DESKRIPSI LOKASI
Pada bagian pendahuluan telah diuraikan bahwa lokasi penelitian adalah di Kabupaten Purworejo. Lokasi penelitian diambil di tiga wilayah, yaitu Kelurahan
Purworejo Kecamatan Purworejo , Desa Wirun Kecamatan Kutoarjo, dan Desa Loning Kecamatan Kemiri. Berikut dipaparkan gambaran mengenai Kabupaten
Purworejo secara umum, gambaran tentang Kecamatan Purworejo, Kecamatan Kutoarjo, dan Kecamatan Kemiri, serta gambaran tentang Kelurahan Purworejo,
Desa Wirun, dan Desa Loning.
A. Gambaran Umum Kabupaten Purworejo
Purworejo merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang masyarakatnya masih memiliki tradisi jawa yang kuat. Purworejo terdiri dari 16
kecamatan yang terbagi dalam beberapa wilayah desa dan kelurahan. Tata kota Purworejo merupakan warisan zaman pemerintahan Hindia-Belanda. Purworejo
juga memiliki alun-alun seluas enam hektar, konon merupakan alun-alun terluas di Jawa Tengah, selain itu juga memiliki bedug terbesar se-Asia Tenggara.
Berikut gambaran mengenai Kabupaten Purworejo: