c. Hak Pakai
: 1.501 bidang d.
Wakaf : 685 bidang
Sebagai daerah perkotaan, kota Surakarta mengalami arus urbanisasi dari daerah sekitar, yang menyebabkan jumlah penduduk di Surakarta
bertambah pesat. Data dari BPS, jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2006 mencapai 534.540 jiwa. Dari jumlah tersebut, 105.932 jiwa diantaranya
dinyatakan sebagai penduduk miskin. Sedangkan data yang diperoleh dari Badan Pertanahan Nasional kota Surakarta, terdapat 20 lokasi konflik subyek
missalmiskin, dan 5 lokasi kawasan kumuh subyek misal di kota Surakarta.
B. Badan Pertanahan Nasional Kota Surakarta
Badan Pertanahan Nasional kota Surakarta merupakan lembaga pemerintah non departemen yang berkewenangan menangani masalah
pertanahn di kota Surakarta. Badan Pertanahan Nasional kota Surakarta berlokasi di Jl. Monginsidi No. 101 Surakarta, tepatnya di sebelah timur stasiun
kereta api Solo balapan.
1. Visi dan Misi
Dalam menjalankan kewajiban dan kewenangannya, Badan Pertanahan Nasional kota Surakarta berlandaskan pada visi dan misi Badan Pertanahan
Nasional, yaitu :
a. Visi
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan berkelanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia b.
Misi Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijaksanaan
pertanahan untuk : 1
Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan serta pemantapan ketahanan pangan. 2
Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T. 3
Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di
seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik
dan perkara dikemudian hari. 4
Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi
yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
5 Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat,
prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
Selain itu, Badan Pertanahan Nasional juga berpegang teguh pada prinsip pertanahan, yaitu, pertanahan harus berkontribusi secara nyata untuk :
1 Meningkatkan kesejahteraan rakyat
2 Menata kehidupan bersama yang lebih berkeadilan
3 Mewujudkan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaraan Indonesia 4
Mewujudkan keharmonisan terselesainya sengketa dan konflik Badan Pertanahan Nasional juga memiliki semboyan, “Lihat kedepan,
lakukan sesuatu yang dibutuhkan, dipikirkan dan dirasakan rakyat”
2. Tugas dan Fungsi