Bentuk ujung daun 2.3. Susunan daun Simetri daun 1. simetri

1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 14 Bentuk petal

3.7 Bentuk ujung sepal dan petal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 15 Bentuk ujung sepal dan petal

3.8 Penampang melintang dan membujur sepal dan petal

1. Concavecembung 2. Straightdatar 3. Convexrecurvingcekung 1 2 3 Gambar 16 Penampang melintang dan membujur sepal dan petal 7. Retuserompingtumpul bertakik sedikit 8. Emarginatedterkoyak, ujung membelah 9. Tridentatebergigi tiga 10. Praemorsebergerigi 11. Setoseberbentuk sikat 12. Caudateberekor 1. Acutelancipmenajam ke ujung 2. acuminatemeruncing dengan sisi-sisi yang tajam 3. Apiculateberujung runcing 4. Mucronateberujung suntih dangkal bertulang runcing 5. Obtusetumpul 6. Truncatebentuk pepatmemotong

4. Keragaan khusus tanaman Phalaenopsis

4.1 Susunan petal

1.Terbuka 2.Bersentuhan 3. saling menumpang 1 2 3 Gambar 17 Susunan petal

4.2 Bibir: bentuk keping tengah

1. Ovatebulat telur 2. Ellipticjorong 3. Obovatebulat telur tungsang 4. Orbicularbulat 5. Semi-sircularagak bulat 6. Deltoidsegitiga 7. Obdeltoidsegitiga terbalik 8. Rhombicbelah ketupat 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 18 Bentuk keping tengah bibir Phalaenopsis

4.3 Bibir: tipe bentuk keping sisi

1. Tipe I 2. Tipe II 3. Tipe III 4. Tipe IV 5. Tipe V 1 2 3 4 5 Gambar 19 Tipe bentuk keping sisi bibir Phalaenopsis

4.4. Bibir: tipe penampang keping sisi

1. Tipe I 2. Tipe II 3. Tipe III 1 2 3 Gambar 20 Tipe penampang keping sisi bibir Phalaenopsis Anatomi Daun Pengamatan anatomi daun dilakukan terhadap jumlah stomata, ukuran stomata dan kerapatan stomata. Anatomi daun diamati secara destruktif pada permukaan bagian bawah daun yang telah membuka sempurna daun ke 3-5. Pengamatan dilakukan dengan membuat preparat dari daun setiap aksesi dengan ukuran 2 cm dengan 3 sampel preparat untuk masing-masing aksesi. Preparat diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 x 10 dengan melihat pada 3 bidang pandang dari preparat, sehingga diketahui jumlah stomata pada setiap preparat, selain itu dilakukan pengukuran stomata pada mikroskop yang telah terhubung dengan komputer. Kerapatan stomata dihitung dengan menggunakan rumus: Kerapatan stomata = Luas bidang pandang untuk pembesaran 40 x 10 diketahui: 0. 19625 mm 2 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-dunnet dengan Phalaenopsis amabilis Cidaun sebagai kontrol. Penggunaan Phalaenopsis amabilis Cidaun sebagai kontrol karena anggrek jenis ini berasal dari daerah Jawa Barat dan tumbuh pada dataran tinggi, sehingga anggrek ini telah beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan di Jawa Barat dibandingkan dengan anggrek Phalaenopsis lain yang menjadi bahan tanaman. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil karakterisasi dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: data kualitatif daun untuk semua aksesi, data kualitatif bunga untuk aksesi yang berbunga, dan data kualitatif daun dan bunga untuk aksesi yang berbunga. Ketiga kelompok data kualitatif tersebut dianalisis menggunakan analisis gerombol untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies dengan menggunakan software NTSYS-PC yang selanjutnya tersaji dalam bentuk dendrogram.