I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan imbuhan pakan atau “feed additive” dalam usaha peternakan unggas modern sudah umum digunakan dengan tujuan untuk memacu
pertumbuhan atau meningkatkan produktivitas ternak dan meningkatkan efisiensi pakan. Imbuhan pakan yang sangat umum digunakan adalah antibiotik pada
tingkat subtherapeutik, meskipun dampaknya terhadap kesehatan manusia mulai dipertanyakan. Antibiotik yang diberikan pada dosis subtherapeutik diharapkan
dapat mengurangi populasi mikroorganisme pengganggu di dalam saluran pencernaan, sehingga ternak lebih sehat dan dapat memanfaatkan gizi pakan lebih
baik untuk pertumbuhan atau produksi. Pemberian antibiotik ini dikhawatirkan menimbulkan mikroorganisme yang resisten terhadap antibiotik. Bakteri yang
resisten terhadap antibiotik seperti Escherichia coli, Salmonella spp. dan Campylobacter
spp yang terbentuk di dalam saluran pencernaan ternak, dan dapat berpindah atau menginfeksi manusia melalui kontak fisik ataupun melalui pangan
Snel et al. 2002. Hal ini akan sangat merugikan, karena manusia yang terinfeksi dengan bakteri yang resisten tersebut tidak dapat lagi diobati dengan pemberian
antibiotik. Larangan penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan, memerlukan
alternatif lain sebagai penggantinya. Salah satunya adalah pemberian mikroorganisme sebagai hasil perkembangan bioteknologi pakan ternak
diantaranya probiotik, dan prebiotik sebagai nutrisi untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri probiotik. Sampai saat ini penggunaan probiotik, dan
prebiotik baik dalam makanan manusia maupun pakan ternak telah berkembang begitu pesat. Hal ini sejalan dengan adanya pembatasan pemakaian antibiotik dan
hormon sebagai pencegah maupun pengobatan penyakit serta sebagai perangsang pertumbuhan secara meluas di dunia.
Probiotik adalah jasad renik nonpatogen yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat memberi manfaat bagi kesehatan dan fisiologi tubuh
FAOWHO 2002. Probiotik akan mempengaruhi fungsi fisiologi usus secara
langsung maupun secara tidak langsung dengan cara memodulasi mikroflora usus dan sistem imun mukosa terutama mukosa saluran cerna. Probiotik merupakan
mikroorganisme yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan tanpa mengakibatkan terjadinya proses penyerapan dalam tubuh ternak, sehingga tidak
terdapat residu dan tidak terjadinya mutasi pada ternak Parker 1974. Mekanisme kerja probiotik adalah mendesak mikroorganisme non indigenous keluar dari
ekosistem saluran pencernaan dan menggantikan lokasi mikroorganisme patogen di dalam saluran pencernaan. Karena probiotik berasal dari mikroorganisme
indigenous, maka proses translokasi adalah alamiah dalam ekosistem usus. Mikroba patogen non indigenous merupakan benda asing, oleh karena itu didesak
keluar dari saluran pencernaan, dengan demikian mekanisme probiotik dalam usus ialah mempertahankan keseimbangan, mengeliminasi mikroorganisme yang tidak
diharapkan atau bakteri patogen dari induk semang Fuller 1997. Prebiotik merupakan substrat atau food ingredient yang tidak dapat
dicerna, akan tetapi dapat difermentasi secara selektif oleh beberapa mikroflora yang hidup di saluran pencernaan seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang Salminen et al. 1998; Manning et al.
2004; Gibson 2004; Manning dan Gibson 2004. Oligosakarida dapat berperan sebagai prebiotik karena tidak dapat dicerna, namun mampu menstimulir
pertumbuhan bakteri asam laktat BAL seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria di dalam saluran pencernaan Weese 2002; Manning dan Gibson 2004.
Oligosakarida terdapat pada berbagai bahan pangan, seperti biji-bijian, buah- buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, umbi-umbian dan hasil tanaman
lainnya. Oligosakarida juga dapat diperoleh dengan cara hidrolisis atau proses enzimatis polisakarida, seperti pati dan serat kasar Manning et al. 2004.
Bahan yang banyak mendapat perhatian dan sukses dipakai sebagai prebiotik adalah ‘non-digestible oligosaccharide’ salah satunya adalah frukto-
oligosakarida FOS dan inulin. Frukto-oligosakarida dan inulin berperan dalam
memperbaiki kesehatan dengan jalan memodifikasi keseimbangan mikroflora usus Crittenden 1999 dan secara selektif merangsang pertumbuhan bakteri
menguntungkan seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria Cumming et al. 2001. Karbohidrat spesifik tersebut berfungsi sebagai makanan bagi bakteri yang
menguntungkan Patterson dan Burkholder 2003. Bahan ini di alam banyak terdapat pada tanaman-tanaman sebagai berikut: Hellanthus tuberosus 15-20,
Cichorium intybus 13-20, Asparagus 2-3, Allium cepa 2-6 Spiegel
1994. Potensi lain yang dapat digunakan sebagai nutrien bagi bakteri yang menguntungkan probiotik adalah buah rumbia Metroxylon sagu Rottb. yang
memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, namun informasi penggunaannya masih sangat terbatas baik sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan pakan
ternak. Mengamati hal tersebut, perlu dilakukan suatu kajian tentang potensi buah
rumbia yang selama ini belum dimanfaatkan, melalui penggunaan komponen karbohidrat oligosakarida sebagai salah satu sumber prebiotik dalam
menstimulir pertumbuhan bakteri probiotik seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus
dalam saluran pencernaan, dan formulasi sinbiotik dengan bakteri asam laktat dalam upaya penerapan strategi penyediaan feed additive sebagai
pengganti antibiotik dalam ransum ternak.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengkaji potensi dan nilai guna buah rumbia sebagai salah satu sumber prebiotik dalam memacu
pertumbuhan bakteri probiotik dan sebagai feed additive dalam ransum ayam pedaging. Secara rinci tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi komponen kimia, fitokimia dan komponen oligosakarida ekstrak tepung buah rumbia sebagai salah satu sumber prebiotik.
2. Mengkaji secara in vitro kemampuan oligosakarida ekstrak tepung buah rumbia dalam menstimulir pertumbuhan bakteri asam laktat Bifidobacteria
dan Lactobacillus. 3. Mengevaluasi respon penggunaan probiotik, prebiotik dan sinbiotik sebagai
feed additive dalam ransum terhadap performa, lesio histopatologi usus dan
populasi bakteri pada saluran pencernaan ayam pedaging.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah akan diperoleh keluaran berupa imbuhan pakan yang berfungsi sebagai prebiotik dan sinbiotik yang bersumber dari
buah rumbia Metroxylon sagu Rottb. dan bakteri asam laktat BAL sebagai
pengganti antibiotik dalam ransum ayam pedaging.
II. TINJAUAN PUSTAKA