Karakter Morfometrik Hasil .1 Profil RAPD

11 Gambar 5 Dendrogram hubungan kekerabatan tiga populasi ikan tambakan.

3.1.6 Karakter Morfometrik

Pengukuran karakter morfometrik dilakukan terhadap 21 karakter ikan tambakan Lampiran 2. Rata-rata karakter morfometrik disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata ±sd 21 karakter morfometrik ikan tambakan cm Karakter yang diukur Sumatera Jawa Kalimantan A1 0,20±0,122 0,22±0,015 0,25±0,033 A2 0,19±0,037 0,18±0,020 0,13±0,029 A3 0,23±0,021 0,25±0,041 0,22±0,029 A4 0,39±0,014 0,40±0,023 0,37±0,019 A5 0,28±0,026 0,31±0,026 0,31±0,025 A6 0,39±0,024 0,42±0,029 0,39±0,020 A7 0,21±0,014 0,19±0,025 0,21±0,034 A8 0,41±0,031 0,44±0,025 0,42±0,020 B1 0,85±0,019 0,83±0,041 0,85±0,027 B2 0,63±0,022 0,65±0,025 0,66±0,015 B3 0,12±0,019 0,10±0,015 0,07±0,034 B4 0,70±0,011 0,69±0,017 0,69±0,009 B5 0,59±0,014 0,60±0,017 0,64±0,023 B6 0,65±0,018 0,65±0,015 0,65±0,012 B7 0,54±0,018 0,55±0,017 0,59±0,022 C1 0,03±0,008 0,03±0,008 0,03±0,006 C2 0,15±0,007 0,15±0,012 0,15±0,007 C3 0,03±0,011 0,03±0,008 0,03±0,010 C4 0,15±0,004 0,15±0,010 0,15±0,006 C5 0,16±0,003 0,15±0,012 0,15±0,008 C6 0,15±0,004 0,15±0,013 0,15±0,007 Keterangan: A1 atas mulut-atas mata, A2 atas mata-awal sirip punggung, A3atas mulut-operkulum, A4 atas mulut-awal sirip punggung, A5 operkulum- atas mata, A6 operkulum-awal sirip punggung, A7 operkulum-awal sirip perut, A8 awal sirip punggung-awal sirip perut, B1 operkulum-akhir sirip punggung , B2 awal sirip punggung-akhir sirip punggung, B3 awal sirip perut-awal sirip anal, B4 awal sirip perut-akhir sirip punggung, B5 awal sirip anal-akhir sirip punggung, dan B6 akhir sirip perut-akhir sirip anal, B7 awal sirip anal-akhir sirip anal, C1 akhir sirip anal-pangkal sirip ekor bawah, C2 pangkal sirip ekor atas-pangkal sirip ekor bawah, C3 Jawa Kalimantan Sumatera 12 akhir sirip punggung-pangkal sirip ekor atas, C4 pangkal sirip ekor atas- akhir sirip anal, C5 akhir sirip punggung-pangkal sirip ekor bawah, dan C6 akhir sirip punggung-akhir sirip anal. Keragaman morfometrik dinyatakan dalam bentuk koefisien keragaman karakter CV Lampiran 3. Koefisien keragaman tertinggi terdapat pada karakter C3 akhir sirip punggung-pangkal sirip ekor atas, sedangkan koefisen keragaman terendah terdapat pada karakter B4 awal sirip perut-akhir sirip punggung . Hasil uji signifikansi yang dilakukan untuk mengetahui karakter-karakter yang dapat digunakan sebagai penciri ikan disajikan pada Tabel 8. Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui terdapat 9 karakter yang berbeda nyata, yaitu A1 atas mulut-atas mata, A2 atas mata-awal sirip punggung, A4 atas mulut-awal sirip punggung, A5 operkulum-atas mata, A6 operkulum-awal sirip punggung, B2 awal sirip punggung-akhir sirip punggung, B3 awal sirip perut-awal sirip anal, B5 awal sirip anal-akhir sirip punggung, dan B7 awal sirip anal-akhir sirip anal. Tabel 8. Uji signifikansi pada 21 karakter morfometrik ikan tambakan Wilks Lambda F df1 df2 Sig. A1 .481 14.592 2 27 .000 A2 .500 13.526 2 27 .000 A3 .869 2.031 2 27 .151 A4 .714 5.400 2 27 .011 A5 .721 5.230 2 27 .012 A6 .763 4.197 2 27 .026 A7 .829 2.788 2 27 .079 A8 .818 3.002 2 27 .066 B1 .962 .529 2 27 .595 B2 .658 7.025 2 27 .003 B3 .497 13.688 2 27 .000 B4 .957 .604 2 27 .554 B5 .395 20.666 2 27 .000 B6 .961 .551 2 27 .583 B7 .393 20.893 2 27 .000 C1 .961 .552 2 27 .582 C2 .912 1.302 2 27 .289 C3 .989 .155 2 27 .857 C4 .926 1.077 2 27 .355 C5 .914 1.265 2 27 .298 C6 .993 .094 2 27 .910 Keterangan: menunjukkan berbeda nyata P0,05. 13 Hasil analisis fungsi kanonikal menunjukkan karakter morfologi ikan tambakan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan tidak saling bersinggungan Lampiran 4. Keeratan semua komponen antar populasi ikan tambakan yang diamati lebih nyata dengan menggunakan sharing component atau index kemiripan. Gambar 6 Penyebaran karakter morfometrik ikan tambakan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Pada Gambar 6 dapat diketahui bahwa karakter morfometrik ikan tambakan tidak saling bersinggungan antar populasi ikan. Populasi ikan tambakan menyebar satu sama lain. Pada Tabel 9 menunjukkan tidak terjadi percampuran antar populasi ikan tambakan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai 0 pada sharing component . Pada Gambar 7 diketahui populasi tambakan Sumatera memiliki kemiripan karakter yang lebih dekat dengan populasi Jawa, sedangkan populasi Kalimantan memiliki kemiripan yang lebih jauh dibanding dengan populasi lainnya. Sumatera Jawa Kalimantan 14 Tabel 9. Nilai sharing component intrapopulasi ikan tambakan Populasi Ikan Tambakan Sumatera Jawa Kalimantan Total Sumatera Jawa Kalimantan 100.0 .0 .0 100.0 .0 100.0 .0 100.0 .0 .0 100.0 100.0 2 5 2 0 1 5 1 0 5 0 +--------+----------+---------+---------+-----------+ Gambar 7. Dendrogram hubungan kekerabatan antara ikan tambakan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

3.2 Pembahasan