10
Ragam genetik σ²g pada populasi jumlah polong sedikit
2. Penduga r agam fenotipik σ²p pada populasi jumlah polong banyak dihitung
melalui penjumlahan ragam genetik dan lingkungan atau dengan ragam populasinya
. Ragam fenotipik σ²p pada populasi jumlah polong sedikit diduga dengan hasil dari kuadrat tengah jumlah polong sedikit genotype.
3. Penduga ragam lingkungan σ²e pada populasi jumlah polong banyak.
Ragam lingkungan pada populasi jumlah polong sedikit tidak dapat diduga
4. Uji Kesamaan Ragam dan Rata-Rata
Pengujian ini digunakan untuk menguji interaksi antara nilai tengah populasi jumlah polong banyak dan sedikit. Apabila ragam keduanya sama besar
tidak perlu dilakukan pengujian kesamaan ragam, namun kedua populasi dalam percobaan ini tidak sama besar. Jika F
hitung
≤ F
tabel
maka H diterima yang berarti
kedua ragam homogen.
Keterangan: n : jumlah data Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis dua arah. Terdapat dua macam
t-test untuk hipotesis dua arah yaitu uji t untuk ragam homogen dan uji t untuk ragam heterogen Walpole, 1982. Oleh karena itu, dilakukan uji homogenitas
ragam sebelum melakukan uji nilai tengah. a. Uji nilai tengah ragam heterogen
t x
x d
s n
s n
1 2
1 2
1 2
2 2
11 b. Uji nilai tengah ragam homogen
v = n1 + n2 -2 Keterangan: t: t hitung
n: jumlah data : rata-rata
s
2
: ragam d
:
1
-
2
s
p
: simpangan gabungan
5. Pendugaan Heritabilitas Arti Luas
Heritabilitas adalah perbandingan ragam genetik terhadap ragam total populasi ragam fenotipik.
Bari et al., 1974 Keterangan: h
2
bs: heritabilitas arti luas σ²g : ragam genetik
σ²e : ragam lingkungan
6. Kemajuan Genetik
Hasil seleksi dapat dilihat dari besarnya nilai duga kemajuan genetik. Rumus untuk menghitungnya adalah
Allard, 1960 Snedecor dan Cochran, 1971
Sjamsudin, 2011 Nilai k yang dihitung dalam percobaan ini dimulai dari intensitas seleksi
1 hingga 100 dengan interval 2 dan 3 Lampiran 5. Keterangan: k : diferensial seleksi
h
2
: heritabilitas dalam arti sempit V
a
V
p
: simpangan fenotipik q : tinggi kurva
i : intensitas seleksi
2 1
2 1
2 1
1 1
n n
S x
x t
p
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
S n
S n
S
p
12 z : sebaran z yang dilihat berdasarkan intensitas seleksinya
Nilai heritabilitas yang digunakan dalam percobaan ini adalah nilai heritabilitas arti luas
karena dalam percobaan ini tidak didapatkan ragam aditif σ
2
a sehingga akan terjadi bias kesalahan, akan tetapi bias kesalahan tersebut tidak dihitung lebih lanjut.
7. Korelasi Antar Peubah