Coding Lingkungan Fisik atau Bangunan

bahwa pada kondisi yang sebenarnya, anak-anak atau balita tersebut masih dapat pulih sehingga tetap masih mempunyai produktivitas yang besarnya kurang dari 100. Dalam penelitian mereka diketahui bahwa pada anak-anak yang mempunyai riwayat gizi buruk dengan Z-score -3 dengan indikator berat badan berdasarkan umur BBU, maka akan mengalami kehilangan produktivitas sebanyak 2-9. Sehingga biaya kerugian yang dihitung bukan berasal dari anak yang 100 tidak produktif lagi karena stunting. Data lain adalah prevalensi stunting yang didapatkan dari pokok-pokok hasil Riskesdas provinsi tahun 2013; jumlah kelahiran pada tahun 2013 yang berasal dari Kementerian Kesehatan RI; serta data hasil perhitungan dari langkah dan rumus ketiga yaitu potensi ekonomi anak saat berusia 0 tahun. Setelah data terkumpul semuanya dimasukan ke dalam rumus di atas, untuk mengetahui besarnya kerugian ekonomi yang telah dikoreksi maka faktor koreksi 2 dan 9 dihitung secara terpisah dengan rumus dan langkah-langkah yang sama dikalikan dengan prevalensi stunting, jumlah kelahiran dan potensi ekonomi anak saat berusia 0 tahun. Hasilnya akan menunjukan besar kerugian ekonomi yang telah dikoreksi dengan penurunan produktivitas sebesar 2 - 9.

2. Masalah Kelebihan Gizi Obesitas Kerugian Ekonomi karena Ketidakhadiran Kerja

a. Menghitung jumlah dan prevalensi balita umur 3-5 tahun yang obesitas dengan menggunakan faktor koreksi Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung jumlah balita obesitas yang diprediksi akan tetap obesitas pada usia dewasa yaitu 35 tahun dari data jumlah balita obesitas usia 3, 4, dan 5 tahun yang belum dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi. Jumlah balita akan dikategorikan menurut umur yaitu 3 tahun 30-36 bulan, 4 tahun 37-48 bulan dan 5 tahun 49-59 bulan, serta berdasarkan jenis kelamin dari masing-masing kategori umur ini. Prediksi dilakukan dengan menggunakan peluang balita obesitas untuk tetap obesitas dari penelitian Guo et al. 2002. Penelitian oleh Guo et al. tahun 2002 ini merupakan penelitian yang memprediksikan anak umur 3-20 tahun yang memiliki berat badan lebih memiliki probabilitas kemungkinan pada umur 35 tahun atau lebih akan tetap mengalami masalah obesitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini digunakan sebagai faktor koreksi, namun yang digunakan hanya hasil penelitian yang menunjukan kelebihan berat badan anak laki-laki dan perempuan umur 3, 4, dan 5 tahun yang memiliki probabilitas untuk nanti pada umur 35 tahun atau lebih menderita obesitas, hal ini dikarenakan tidak adanya faktor koreksi dari usia 0-2 tahun. Pada anak laki-laki 0.15, 0.14, dan 0.31, sedangkan pada anak perempuan 0.24, 0.25, dan 0.37. Jika dilihat dari hasilnya maka terlihat perbedaan kemungkinan mengalami obesitas antara anak laki-laki dan perempuan ketika dewasa. Rumus yang digunakan, yaitu: n kor = Jumlah balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa n = Jumlah balita obesitas menurut umur dan jenis kelamin f cor = Faktor koreksi menurut umur dan jenis kelamin n kor = n x f cor Hasil yang diperoleh dari rumus di atas, selanjutnya akan dijumlahkan untuk setiap kategori umur dan jenis kelamin, sehingga diperoleh total jumlah balita obesitas laki-laki dan perempuan umur 3, 4, dan 5 tahun yang telah dikoreksi lihat lampiran 1. Dari total jumlah balita obesitas yang telah dikoreksi maka dapat dikatakan, telah diperoleh jumlah balita yang saat ini obesitas dan nanti ketika dewasa tetap obesitas. Selanjutnya setelah memperoleh jumlah balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa, akan digunakan untuk menghitung prevalensi balita yang saat ini obesitas dan nanti ketika dewasa tetap obesitas dengan cara total jumlah balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa laki-laki dan perempuan dibagi dengan jumlah balita umur 3, 4, dan 5 tahun yang obesitas sebelum dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi. Berikut perhitungannya: Prev kor = Prevalensi balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa n kor = Jumlah balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa np = Jumlah balita obesitas 3-5 tahun sebelum dikoreksi menurut jenis kelamin Hasil yang diperoleh dari rumus di atas, selanjutnya akan digunakan untuk mencari jumlah balita obesitas disetiap provinsi yang ada di Indonesia yang telah dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi, sehingga data jumlah balita ini dapat menggambarkan jumlah balita yang ketika balitanya obesitas dan saat dewasa usia 35 tahun tetap obesitas. Rumus yang digunakan yaitu prevalensi balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa dikalikan dengan jumlah penduduk balita pada provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. b. Menghitung nilai ekonomi produktivitas ketidakhadiran kerja Menghitung nilai ekonomi produktivitas ketidakhadiran kerja yang dikarenakan oleh masalah kelebihan gizi obesitas, maka diperlukan data jumlah penduduk balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa lihat lampiran 1, upahgaji harian pada tahun 2013 lihat lampiran 2, lampiran 1 untuk data rata- rata hari dia tidak bekerja rawat inap dan rawat jalan, dan tingkat partisipasi kerja. Data jumlah balita 0-59 bulan yang obesitas dari 33 provinsi yang ada di Indonesia berjumlah 5 675 balita obesitas, setelah dikoreksi menggunakan faktor koreksi dengan melalui tahapan perhitungan di atas maka diperoleh balita usia 3, 4, dan 5 tahun dengan jumlah 321 balita laki-laki dan 365 balita perempuan atau 686 balita obesitas yang ketika dewasa memiliki kemungkinan tetap mengalami obesitas jumlah balita obesitas dari data sampel. Selanjutnya prevalensi balita obesitas 3-5 tahun yang telah dikoreksi dikalikan dengan jumlah penduduk balita tahun 2013 ditiap provinsi yang ada di Indonesia, sehingga hasil dari perhitungan jumlah penduduk balita obesitas yang telah dikoreksi ini yang akan digunakan dalam rumus selanjutnya. Diperkirakan jumlah balita obesitas di Indonesia yang ketika dewasa tetap mengalami masalah obesitas yaitu 1 425 800 balita laki-laki dan 1 550 376 balita perempuan. Setelah memperoleh data yang diperlukan maka data jumlah penduduk balita obesitas yang diprediksi obesitas saat dewasa berdasarkan jenis Prev kor = n kor : np