4.2. Penelitian Secara In Vivo
Penelitian secara in vivo dilakukan di rumah kaca. Sawi sendok ditumbuhkan pada media tumbuh berupa tanah dan pupuk kandang kemudian diberikan
penambahan isolat bakteri secara tunggal maupun kombinasi serta variasi dosis pupuk SP-36 kemudian dilihat pertumbuhannya sesuai dengan peubah yang
diamati yaitu jumlah daun, tinggi tanaman dan lebar daun setiap minggu selama 5 minggu. Hasil pengamatan yang ditampilkan selanjutnya berdasarkan minggu ke-
5 setelah tanam yang dianggap mewakili seluruh perlakuan penelitian.
Gambar 18. Pengujian Antagonis dari 2, 3 dan 4 Isolat Bakteri Pada Cawan Petri Keterangan:
a Burkholderia sp. PS4
b
Bacillus subtilis J2
; c
Pseudomonas aeruginosa P2
; d
Burkholderia sp. T9
; e Antagonis 2 dan 3 jenis isolat bakteri; f Antagonis 2 dan 4 jenis isolat bakteri
a b
c d
e f
a. Jumlah Daun Tanaman Sawi sendok
Hasil pengamatan jumlah daun tanaman sawi sendok pada minggu ke-5 ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini :
Tabel 6. Pengaruh pemberian isolat bakteri dan variasi dosis pupuk terhadap jumlah daun helaitanaman pada minggu ke-5 setelah tanam MST
Kombinasi Bakteri
Dosis Pemupukan Fosfat kgha Rata-rata
50 75
100
Kontrol 6,6
6,0 6,6
6,4 Bacillus subtilis J2
6,3 7,0
6,3 6,5
Pseudomonas aeruginosa P2
7,3 6,6
6,6 6,8
Burkholderia sp. PS4 7,6
6,3 7,6
7,2 Burkholderia sp. T9
7,3 6,3
6,6 6,7
J2+P2 4,3
5,6 8,3
6,1 J2+PS4
7,0 6,3
6,0 6,4
J2+T9 6,3
5,3 6,3
6,0 P2+PS4
8,0 8,0
6,6 7,5
P2+T9 5,5
6,6 5,5
5,5 PS4+T9
7,3 7,3
6,6 6,4
J2+P2+PS4 8,0
7,0 7,0
7,3 J2+P2+T9
6,3 8,0
6,0 6,7
P2+PS4+T9 6,0
7,6 5,6
7,1 J2+PS4+T9
6,0 6,0
7,0 6,3
P2+J2+PS4+T9 6,0
5,6 7,0
6,2 Rata-rata
6,6 6,5
6,6
Pada minggu ke-5 kombinasi bakteri P2+PS4 meningkatkan rata-rata jumlah daun pada tanaman sawi sendok paling besar dibandingkan kontrol yaitu sebesar
17,18 dari rata-rata 6,4 helaitanaman menjadi 7,5 helaitanaman. Sedangkan Gambar 19. Pertumbuhan Tanaman Sawi sendok Pada 3 Minggu Setelah Tanam
rata-rata jumlah daun paling kecil ditunjukkan oleh kombinasi bakteri P2+T9 yaitu sebesar 5,5 helaitanaman. Efektivitas BPF dalam melarutkan unsur P yang
terikat sangat berkaitan erat dengan cara beradaptasi dari BPF dengan lingkungannya. Dikemukakan oleh Subba Rao 1982, bahwa lingkungan yang
baik dan cocok untuk jenis BPF tertentu akan meningkatkan aktivitasnya dalam mengeluarkan asam-asam organik, enzim dan hormon-hormon tumbuh untuk
melarutkan unsur P tanah. Pada tahap perlakuan pupuk SP-36 minggu ke-5 semua perlakuan pupuk memberikan hasil yang relatif sama terhadap rata-rata jumlah
daun yaitu antara 6,5 – 6,6 helaitanaman.
b. Tinggi Tanaman Sawi Sendok