Pengukuran Kurva Standar Bakteri Analisis Kandungan Unsur Hara Pada Tanah Analisis Fosfor Pada Tanah menggunakan Metode Bray I

Pengujian Bakteri Pelarut Fosfat dalam Menghasilkan Enzim Fosfatase Sebanyak 50 ml kultur sel BPF yang ditumbuhkan selama 24 jam pada suhu ruang di dalam medium Pikovskaya cair. Sebanyak 1 ml kultur, kemudian ditambahkan 1 ml Buffer fosfat, dan 1 ml 0.115 M p-nitro phenyl phosphate p- NPP, kemudian diinkubasi selama 2 jam di dalam waterbath pada suhu 38ºC. Setelah diinkubasi selama 2 jam, ditambahkan 1 ml CaCl 0,5 M dan 4 ml 0.5 M NaOH kemudian dikocok dan disentrifuse. Larutan akan berubah menjadi warna kuning, hal ini menandakan bahwa bakteri menghasilkan enzim fosfatase. Semakin pekat warna kuning yang terbentuk, maka semakin tinggi enzim fosfatase yang dihasilkan. Kemudian dilakukan pengenceran 10x dengan mengambil 1 ml filtrat ditambahkan dengan 9 ml aquadest. Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang α = 400 nm menggunakan Spectrophotometer.

g. Pengukuran Kurva Standar Bakteri

Kurva standar populasi mikrob terpilih ditentukan untuk menyamakan jumlah sel mikrob dalam percobaan selanjutnya. Kurva ini menyatakan hubungan antara nilai rapat optis suspensi mikrob dengan satuan pembentuk koloni SPK yang ditentukan dengan metode cawan hitung. Sehingga, inokulasi pada percobaan selanjutnya dapat menggunakan populasi mikrob yang seragam. Isolat-isolat yang telah didapatkan diambil menggunakan ose kemudian ditumbuhkan pada media NB. Setelah 2 hari diinkubasi di atas shaker suspensi bakteri di dalam medium NB diencerkan berurut 2,3,4,8,dan 10 kali dan diukur nilai rapat optisnya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang α 620nm. Pada waktu yang bersamaan setiap tingkat pengenceran tersebut diatas, populasi mikrob ditentukan dengan metode hitungan cawan. Populasi mikrob dan nilai rapat optisnya dihubungkan dengan persamaan regresi linier, yang digunakan sebagai kurva baku populasi mikrob di dalam medium tersebut.

h. Uji Antagonis Empat Isolat Bakteri

Bakteri-bakteri yang digunakan untuk uji antagonis dapat dilihat pada Tabel 2. Satu koloni bakteri yang tumbuh terpisah di cawan petri, diambil menggunakan jarum ose dan digoreskan pada media NA yang telah disiapkan. Pengujian antagonis empat isolat bakteri tersebut dilakukan pada media agar Gambar 5,6 dan 7. Pengamatan dilakukan setiap hari terhadap koloni bakteri dengan cara melihat pertumbuhan empat bakteri bersama-sama. Gambar 6. Metode Uji Antagonis 3 isolat bakteri Isolat Bakteri 2 Isolat Bakteri 1 Gambar 5. Metode Uji Antagonis 2 isolat bakteri Cawan petri Isolat Bakteri 2 Isolat Bakteri 1 Isolat Bakteri 3 Cawan petri

3.3.2. Penelitian secara in vivo

a. Analisis Kandungan Unsur Hara Pada Tanah

Tanah yang akan dipakai untuk menanam tanaman sawi sendok diambil secara komposit dari lima titik pada kedalaman 0-20 cm dan dicampur hingga merata, kemudian dianalisis kandungan haranya menggunakan Metoda Bray I. Analisis kandungan fosfor dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan.

b. Analisis Fosfor Pada Tanah menggunakan Metode Bray I

Tanah yang akan dipakai untuk analisis ditimbang sebanyak 3 gram kemudian ditambahkan pengekstrak Bray dan Kurt I sebanyak 30 ml lalu dikocok selama 5 menit. Kemudian larutan disaring hingga jernih. Dari larutan tersebut dipipet 1 ml ke tabung reaksi dan ditambahkan pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml, Kode Bakteri Asal Isolat PS4 Rizosfer Tanaman Nilam P2 Rizosfer Tanaman Kacang Tanah J2 Rizosfer Tanaman Jagung T9 Rizosfer Tanaman Jagung Tabel 2. Bakteri-Bakteri yang Digunakan Dalam Uji Antagonis serta Asalnya Cawan Petri Isolat Bakteri 1 Isolat Bakteri 2 Isolat Bakteri 4 Isolat Bakteri 3 Gambar 7. Metode Uji Antagonis 4 isolat bakteri dikocok dan dibiarkan selama 10 menit. Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693nm.

c. Persiapan Inokulan