Tempat dan waktu Penelitian Bahan dan Alat
Gambar 14 Mekanisme transesterifikasi minyak dengan katalis basa Schuchardta et al. 1998
Tabel 3 Hasil Analisis Sifat Fisikokimia Metil Ester Jarak Pagar
No. Analisis sifat fisiko kimia Nilai
Satuan
1 Bilangan penyabunan
198,12 mg KOH g minyak
2 Bilangan asam
0,46 ml KOH g minyak
3 Bilangan iod
92,60 mg Iod g minyak
4 Kadar air
0,02 5
Densitas 0,88
gcm
3
6 Viskositas 30
o
C 3,60
Cp 7
Gliserol total 0,92
Bilangan asam metil ester jarak pagar mengalami penurunan secara drastis dibandingkan minyak jarak pagar. Reaksi esterifikasi minyak jarak pagar telah
mengubah asam lemak bebas menjadi metil ester, sehingga jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram
minyak atau lemak menjadi lebih kecil. Bilangan penyabunan dan bilangan iod metil ester jarak pagar tidak
mengalami perbedaan secara signifikan.dengan minyak jarak pagar. Bilangan
penyabunan minyak jarak pagar adalah 211,09 mg KOHg minyak, sedangkan setelah menjadi metil ester menjadi 198,12 mg KOHg minyak. Bilangan iod
metil ester jarak pagar berada pada kisaran 92,60 – 97,24 mg Iodg minyak.
Bilangan iod menunjukkan jumlah ikatan rangkap pada bahan. Konversi minyak jarak pagar menjadi metil ester, baik pada reaksi esterifikasi maupun
transesterifikasi tidak menyerang ikatan rangkap rantai karbon pada minyak jarak. Salah satu parameter penting metil ester yang mempengaruhi proses
sulfonasi adalah kadar air. Selain dapat menghidrolisis ester membentuk asam lemak bebas, air pada metil ester juga mempengaruhi pengikatan gugus sulfonat
pada reaksi sulfonasi. Oleh karena itu kadar air metil ester harus lebih kecil daripada 0,05 sesuai dengan standar ASTM 2709. Nilai kadar air metil ester
jarak pagar adalah 0,02 , sehingga tidak memerlukan proses pengeringan. Densitas metil ester jarak pagar lebih kecil dibandingkan minyak jarak
pagar. Jika densitas minyak jarak pagar adalah 0,91 gcm
3
, maka pada metil ester hanya sebesar 0,88 gcm
3
. Penurunan nilai densitas tersebut dapat diakibatkan karena adanya pengikatan gugus OH dari metanol yang memiliki densitas lebih
kecil. Selain densitas, viskositas metil ester juga mengalami penurunan selama proses transesterifikasi. Viskositas metil ester jarak pagar hanya sebesar 3,60 Cp,
sedangkan viskositas minyak jarak pagar mencapai 52,60 Cp. Adanya pengikatan gugus OH pada ester dan pemisahan produk dengan gliserin menyebabkan
menurunnya viskositas metil ester jarak pagar. Gliserol total merupakan jumlah gliserol bebas dan gliserol terikat.
Gliserol terikat merupakan gliserol yang terdapat atau terikat pada molekul mono- , di-, dan trigliserida, sedangkan Gliserol bebas merupakan gliserol dalam bentuk
molekul gliserol pada metil ester yang disebabkan oleh pemisahan yang tidak sempurna antara ester dan gliserol setelah proses transesterifikasi. Hal ini terjadi
karena pencucian dengan air yang tidak sempurna yang tidak secara efektif memisahkan gliserol dari metil ester. Standar total gliserol metil ester untuk bahan
bakar ASTM 6584 yakni 0,24, sedangkan hasil analisis mencapai 0,92 . Total gliserol yang tinggi merupakan indikator kurang sempurnanya proses
esterifikasitransesterifikasi.