Sistem Kanban. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Produksi Toyota

12 mencapai dua konsep pokok : Just In Time dan Autonomasi. Dua konsep ini merupakan tiang utama bagi sistem produksi Toyota. Just In Time JIT pada dasarnya bermaksud menghasilkan unit yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu diperlukan. Autonomasi dalam bahasa Jepang, “Ninbenno-aru Jidoka,” sering disingkat menjadi “Jidoka” dapat dengan longgar diterjemahkan sebagai pengendalian cacat secara otonom. Ia mendukung JIT dengan tidak memungkinkan unit cacat dari proses terdahulu untuk mengalir ke proses berikutnya dan mengacaukannya. Dalam sistem Toyota, kita perlu melihat aliran produksi secara terbalik; dengan kata lain, orang dari suatu proses tertentu pergi ke proses terdahulu untuk mengambil unit yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu diperlukan. Proses terdahulu itu hanya memproduksi unit secukupnya untuk menggantikan unit yang telah diambil. Metode ini disebut sistem tarik.

2.3. Sistem Kanban.

Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang secara serasi mengendalikan jumlah produksi dalam setiap proses. Sistem kanban memanajemeni metode produksi JIT. Meskipun sistem Kanban digunakan, JIT akan sukar dicapai kalau berbagai prasyarat sistem tertentu tidak benar-benar dilaksanakan. Sistem pendukung kanban yang dimaksud antara lain : 1. Pelancaran produksi. 2. Pembakuan operasi. 13 3. Pengurangan waktu penyiapan. 4. Aktivitas perbaikan. 5. Rancangan tata ruang mesin. 6. Autonomasi. Pelancaran Produksi. Pelancaran produksi adalah syarat yang paling penting untuk produksi dengan kanban dan untuk meminimalkan waktu menganggur dalam hal tenaga kerja, perlengkapan dan barang dalam pengolahan. Pelancaran produksi adalah tonggak dari sistem produksi Toyota. Konsep produksi lancar sebagai suatu tanggapan terhadap variasi produk mempunyai beberapa keuntungan, yaitu : 1. Ia memungkinkan operasi produksi menyesuaikan diri dengan cepat terhadap fluktuasi permintaan harian dengan secara rata memproduksi berbagai jenis produk setiap hari dalam jumlah kecil. 2. Memungkinkan tanggapan terhadap variasi dalam pesanan pelanggan tiap hari tanpa menyandarkan diri pada sediaan produk. 3. Kalau semua proses mencapai produksi sesuai dengan waktu siklus, pengimbangan antar berbagai proses itu akan membaik dan sediaan barang dalam proses akan disingkirkan. 14 Pembakuan Operasi. Di Toyota, operasi baku terutama menunjukkan operasi rutin yang berurutan yang dilakukan oleh pekerja yang menangani berbagai jenis mesin sebagai pekerja fungsi ganda. Operasi baku rutin menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan oleh seorang pekerja dalam proses ganda di bagiannya. Ini adalah perintah pada seorang pekerja untuk mengambil bahan, menaruhnya pada mesinnya dan melepaskannya setelah diolah mesin. Perintah operasi ini berlanjut untuk setiap mesin yang ditanganinya. Pengurangan Waktu Penyiapan. Untuk memperpendek waktu penyiapan, pentinglah untuk dengan rapi menyiapkan lebih dulu mal, peralatan, cetakan berikutnya dan bahan yang diperlukan, serta memindahkan cetakan dan mal yang telah dilepaskan setelah cetakan baru dibereskan dan mesin mulai berjalan. Fase penyiapan ini disebut penyiapan eksternal. Selain itu pekerja harus memusatkan perhatiannya pada penggantian cetakan, jig, peralatan, dan bahan sesuai dengan perincian pesanan berikutnya sementara mesin berhenti. Fase kerja penyiapan ini disebut penyiapan internal. Hal terpenting adalah mengubah sebanyak mungkin penyiapan internal menjadi eksternal. 15 Aktivitas Perbaikan. Sistem produksi Toyota mengintegrasikan dan mencapai tujuan yang berbeda- beda yaitu pengendalian mutu, jaminan mutu, dan menghormati kemanusiaan sambil mengejar tujuan akhir yakni pengurangan biaya. Aktivitas perbaikan adalah suatu unsur pokok dari sistem produksi Toyota, inilah yang membuat sistem produksi Toyota sungguh-sungguh dapat bekerja. Tiap karyawan mempunyai kesempatan untuk memberi saran dan mengusulkan perbaikan lewat suatu gugus kecil yang disebut gugus kendali mutu. Proses pemberian saran semacam itu memungkinkan perbaikan dalam pengendalian jumlah dengan cara menyesuaikan operasi yang rutin terhadap perubahan waktu siklus, perbaikan dalam jaminan mutu dengan mencegah terulangnya kerja cacat dan mesin rusak dan dalam menghormati kemanusiaan dengan memungkinkan tiap pekerja ikut serta dalam proses produksi. Rancangan Tata Letak Proses. Tata letak proses untuk memperpendek waktu pesanan. Perhatikan rancangan atau tata ruang berbagai proses dalam suatu pabrik. Dulu, di pabrik ini tiap mesin dari lima stand mesin diletakkan berdampingan, satu mesin dipegang oleh satu pekerja. Menurut sistem produksi Toyota, tata ruang mesin akan disusun kembali untuk melancarkan aliran produksi. Karena itu, tiap pekerja akan memegang lebih dari satu mesin. Sistem ini disebut penanganan proses ganda multi-process 16 holding. Dengan kata lain pekerja fungsi tunggal, suatu konsep yang dulu berlaku di pabrik Toyota, kini menjadi pekerja fungsi ganda. Autonomasi. Autonomasi yaitu sistem pengendalian cacat secara otonom, merupakan salah satu dari dua tiang penyangga bersama dengan JIT sistem produksi Toyota. Untuk mencapai JIT sempurna, unit yang 100 bebas cacat harus mengalir ke proses berikut dan aliran ini harus berirama tanpa putus. Karena itu pengendalian mutu harus hidup berdampingan dengan operasi JIT dalam seluruh sistem kanban. Autonomasi berarti membuat suatu mekanisme untuk mencegah diproduksinya barang cacat secara massal pada mesin atau lini produk. Kata autonomasi bukan berarti otomasi, tetapi pengecekan secara otonom adanya hal- hal abnormal dalam suatu proses. Mesin otonom adalah suatu mesin yang diberi alat penghenti otomatis. 2.4. Apakah kanban itu ?