No Tahapan
Proses Inkuiri
3 Merancang
Percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai
dengan hipotesis
yang akan
dilakukan. Guru
membimbing siswa
mengurutkan langkah-langkah percobaan. 4
Mengumpulkan dan Menganilisis
Data Guru memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
5 Membuat
kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing, penyajian pelajaran diawali dengan penjelasan suatu peristiwa yang penuh teka-teki. Siswa secara
individu akan termotivasi menyelesaikan teka-teki yang dihadapkan pada mereka dan membimbing mereka kepada suatu pencarian dan penyelidikan
secara disiplin.
C. Keterampilan Proses Sains
Tujuan mata pelajaran IPA dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri
ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Pengembangan keterampilan proses siswa dapat
dilatihkan melalui suatu kegiatan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterampilan proses.
Pendekatan keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta fakta,
membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat
langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan
setiap siswa
menjadi ilmuwan.
Pembelajaran dengan
pendekatan keterampilan proses dilaksanakan dengan maksud karena IPA merupakan alat
yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian yang berkembang merupakan prasyarat untuk melangkah ke
profesi apapun yang diminati siswa. Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks
yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen
yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien
dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Dengan demikian Keterampilan Proses adalah pembelajaran yang menekankan pada
pembentukan keterampilan
memperoleh pengetahuan
kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan
dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir psikis atau kemampuan olah perbuatan fisik.
Banyak pakar pendidikan yang mengklasifikasikan keterampilan proses IPA, diantaranya yang bergabung di dalam American Association for
the Advancement
of Science
1970 mengklasifikasikan
menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.
Keterampilan yang termasuk ke dalam keterampilan proses dasar antara lain : observasi, pengukuran, menyimpulkan, meramalkan,
menggolongkan dan komunikasi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi : pengontrolan variabel, intepretasi data, perumusan hipotesa,
pendefinisian variabel secara operasional dan merancang eksperimen. Ilmu pengetahuan lahir dari pertanyaan dalam benak manusia tentang
segala hal yang tampak, dirasakan danatau dialaminya. Dari pertanyaan- pertanyaan itulah kemudian manusia mulai mencari-cari cara untuk
mengungkap apa yang mereka saksikan, alami, danatau rasakan. Dalam mencari-cari jawaban atas pertanyaannya itulah maka para filsuf dan ilmuwan
kemudian mulai berproses dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Ilmuwan-ilmuwan yang menemukan suatu yang baru, menurut
pengamatan, tidak menguasai semua konsep dan fakta dalam suatu bidang ilmu, namun mereka mempunyai kemampuan dasar untuk mengembangkan
konsep dan fakta yang terbatas itu, sehingga mereka mampu menciptakan dan menemukan sesuatu yang baru.
Kemampuan-kemampuan dasar
yang dimaksud
antara lain
mengobservasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang waktu, membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen,
mengendalikan verbal, menafsirkan data, membuat kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan Conny Semiawan, 1987:17-
18 dalam Amarullah et. al, 2008. Dalam pembelajaran IPA, Keterampilan-keterampilan proses sains
adalah keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa saat mereka melakukan inkuiri ilmiah Nur:2002a,1, mereka menggunakan berbagai
macam keterampilan proses, bukan hanya satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan
proses tersebut
adalah pengamatan,
pengklasifikasian, penginferensian,
peramalan, pengkomunikasian,
pengukuran, penggunaan bilangan, pengintepretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara
operasional, dan perumusan model Nur:2002. Selain itu melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan
keterampilan proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, dimana
kepribadian siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan kejalur profesi apapun yang diminatinya.
Dalam menerapkan keterampilan proses dasar sains dalam kegiatan belajar mengajar, ada dua alasan yang melandasinya yaitu:
a. Bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka laju
pertumbuhan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pesat pula, sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta
dan konsep kepada siswa. Jika guru tetap mengajarkan semua fakta dan konsep dari berbagai cabang ilmu, maka sudah jelas target itu tidak akan
tercapai. Untuk itu siswa perlu dibekali dengan keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi dari berbagai sumber, dan tidak semata-
mata dari guru. b.
Bahwa sains itu dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi proses. Dengan melihat alasan ini betapa pentingnya
keterampilan proses bagi siswa untuk mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi siswa dimasa yang akan datang, sehingga bangsa kita akan
dapat sejajar dengan bangsa yang maju lainnya.
Bagi siswa, beberapa keterampilan proses dasar dimulai dengan keterampilan proses yang sederhana yaitu observasi atau pengamatan,
perumusan masalah atau pertanyaan dan perumusan hipotesis. Untuk memperjelas keterampilan-keterampilan proses sains di atas maka dibawah
ini akan dijelaskan secara singkat yaitu: 1 Pengamatan adalah penggunaan indera-indera
anda. Mengamati
dengan penglihatan
pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan 2 Perumusan Hipotesis adalah
perumusan dugaan yang masuk akal yang dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Nur:2002.
Tabel 2.2. Indikator Keterampilan Proses Sains No
Aspek KPS Karakteristik
1 Mengamati
1 Menggunakan sebanyak mungkin indera
2 Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan memadai
2 Menafsirkan
pengamatan 1
Mencatat setiap pengamatan 2
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan 3
Menemukan sesuatu pola dalam satu seri pengamatan 4
Menarik kesimpulan 3
Meramalkan 1
Menggunakan pola-pola 2
Menggunakan alat dan bahan 4
Menerapkan konsep
1 Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi 2
Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
5 Merencanakan
penelitian 1
Menentukan alat, bahan, dan sumber yang akan digunakan dalam penelitian
2 Menentukan Variabel-variabel
3 Menentukan Variabel yang harus dibuat tetap dan yang
mana yang berubah 4
Menentukan apa yang akan diamati 5
Menentukan cara dan langkah kerja 6
Menentukan bagaimana
cara mengolah
hasil pengamatan untuk mengambil kesimpulan
6 Berkomunikasi 1
Menyusun dan menyampaikan laporan 2
Menjelaskan hasil penelitian 3
Mendiskusikan hasil percobaan penelitian 4
Menggambarkan data dengan grafik,tabel atau diagram 7
Mengajukan pertanyaan
1 Bertanya untuk meminta penjelasan
2 Bertanya apa , bagaimana, dan mengapa
3 Mengajukan
pertanyaan yang
berlatar belakang
hipotesis
D. Konsep Energi Bunyi