Kerangka Pemikiran Penelitian METODOLOGI
22 perikanan itu sendiri. Sedangkan keterkaitan ke belakang yang kuat terutama
dengan sektor industri non migas dan sektor perikanan itu sendiri. Oleh karena itu, penekanan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi, potensi,
peranan, dan keterkaitan sektor perikanan dengan sektor-sektor perekonomian lain sehingga dapat dijadikan dasar perencanaan pengembangan wilayah Kabupaten
Belitung. Pengembangan wilayah selain memandang penting keterpaduan sektoral,
juga sangat menekankan keterpaduan spasial, serta keterpaduan antar pelaku pembangunan di dalam dan antar wilayah. Keterpaduan spasial menghendaki
pembangunan dilakukan secara merata dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat secara menyeluruh di semua wilayah. Sedangkan keterpaduan antar pelaku
pembangunan dapat dimaknai sebagai keterlibatan seluruh stakeholders dalam seluruh tahap pembangunan, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan
pengawasannya. Pelaku pembangunan atau stakeholders perikanan yang berkepentingan
dalam pembangunan sektor perikanan di Kabupaten Belitung terdiri atas; 1 instansi teknis, yang terdiri atas Dinas Kelautan dan Perikanan DKP dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda; 2 unsur legislatif, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD; 3 pihak swasta pengusaha
perikanan; 4 masyarakat nelayan; dan 5 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Penentuan responden yang diminta pendapatnya dalam penentuan
prioritas pembangunan perikanan dilakukan secara sengaja purposive sampling. Responden terpilih dianggap memiliki pemahaman yang baik terhadap
permasalahan pembangunan sektor perikanan. Pembangunan sektor perikanan memerlukan perencanaan yang bersifat
terpadu. Kondisi dan potensi sumber daya alam SDA, sumber daya manusia SDM, sumber daya buatan Sarana dan prasarana, serta sumber daya sosial
Biaya dan Pasar sektor perikanan menentukan arah pembangunan yang ingin dicapai sesuai kapasitasnya. Oleh karena itu, dalam penentuan prioritas
pembangunan sektor perikanan perlu diketahui bobot masing-masing faktor sumber daya yang berpengaruh. Alternatif pembangunan sektor perikanan yang
menjadi pilihan berdasarkan faktor-faktor sumber daya adalah ditujukan untuk
23 meningkatkan produksi kegiatan penangkapan dan budidaya dan untuk
meningkatkan nilai tambah pengolahan hasil perikanan. Peranan dan sumbangan sektor perikanan dalam pembangunan harus dapat
dipertahankan dan terus ditingkatkan. Keterpaduan sektoral menuntut adanya keterkaitan fungsional yang sinergis antar sektor pembangunan, sehingga setiap
kegiatan pembangunan sektoral dilaksanakan dalam kerangka pembangunan wilayah. Pembangunan wilayah yang berimbang merupakan pembangunan yang
merata dari wilayah yang berbeda untuk meningkatkan pertumbuhan yang seoptimal mungkin dari potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah.
Identifikasi kondisi, potensi, peranan, serta keterkaitan sektor perikanan menghasilkan gambaran sektor perikanan aktual dan potensial. Hasil analisis
tersebut yang disintesiskan dengan persepsi stakeholders dan kebijakan pemerintah akan menghasilkan arahan pembangunan Kabupaten Belitung untuk
masa yang akan datang. Alur kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan dalam bentuk diagram pada Gambar 1.