Sistem Informasi Kepegawaian Di PT. Cilegon Raya Utama Motor

(1)

(2)

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

DI PT. CILEGON RAYA UTAMA MOTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

OLGA DWI HENDRIANA

10108560

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2012


(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PT. CILEGON RAYA UTAMA MOTOR

Oleh

Olga Dwi Hendriana 10108560

PT. Cilegon Raya Utama Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan, perdagangan umum dan perbaikan kendaraan. Salah satu bagian di dalam struktur organisasi PT. Cilegon Raya Utama Motor adalah bagian kepegawaian yang mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian seperti mengurus kehadiran, kearsipan, penggajian, dan cuti pegawai. Berbagai permasalahan pun sering terjadi di bagian kepegawaian, antara lain perekapan absensi yang belum terintegrasi dengan sistem kepegawaian lainnya, lamanya waktu pencatatan pegawai baru, sulitnya mengetahui informasi cuti karena sistem yang belum terkomputerisasi, serta lamanya pembuatan laporan penggajian.

Berdasarkan masalah tersebut maka dibangun suatu sistem informasi kepegawaian dengan dukungan teknologi RFID sebagai penunjang alat inputan. Metodologi penelitian perangkat lunak menggunakan model waterfall, sedangkan untuk pemodelan data menggunakan metode terstruktur yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data dan Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan model fungsional. Data hasil analisis selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa pemograman mengunakan bahasa pemrograman Borland Delphi dan menggunakan database MySQL.

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih, maka dalam pengimplementasian sistem informasi ini memiliki tindak lanjut pengujian sistem dimana pengujian ini menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan memberikan kuesioner kepada pegawai PT. Cilegon Raya Utama Motor dan wawancara kepada admin dan operator. Setelah dilakukan pengujian black box dan pengujian beta, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, dengan tampilan desktop yang cukup menarik dan memberikan kemudahan kepada pengguna dalam melakukan pengolahan data kepegawaian.

Kata kunci : Sistem Informasi Kepegawaian, RFID, ERD, DFD, Model Waterfall, PT. Cilegon Raya Utama Motor.


(6)

ii

ABSTRACT

PERSONNEL INFORMATION SYSTEM AT PT. CILEGON RAYA UTAMA MOTOR

By

Olga Dwi Hendriana 10108560

PT. Cilegon Raya Utama Motor is a company specializing in transportation, general trade, and vehicle repair services. One of the units in PT. Cilegon Raya Utama Motor’s organizational structure is personnel unit whose duties are to conduct personnel affairs such as attendance, archives, payroll, and employee leave. Various problems often happen in the personnel unit, among others, the absence recapitulation that has not been integrated yet with other personnel systems, the long duration of new employee registration, difficulty in knowing information on leave because the system has not been computerized yet, and the long time of making a payroll report.

Due to the problems, a personnel information system was built by the support of RFID technology as an input device support. The software research methodology used a waterfall model, where as the data modeling used structured methods, namely, Entity Relationship Diagram (ERD) to describe data model and Data Flow Diagram (DFD) to describe functional model. The data of analytical result was then interpreted into a programming language by using Borland Delphi programming language and MySQL database.

After accomplishing the stages according to the selected development method, the implementation of this information system was followed up by testing the system, where this test used a blackbox method that focused on the functional requirement of software and beta test, that is a field test by providing questionnaire to PT. Cilegon Raya Utama Motor’s employees and by interviewing to PT. Cilegon Raya Utama Motor’s administrators and operators. After conducting the blackbox test and beta test, it could be concluded that functionally the system could already produce information as expected, by a desktop that has a quite attractive display and that makes it easy for the user to conduct personnel data processing.

Key words: Personnel information System, RFID, ERD, DFD, Waterfall model, PT. Cilegon Raya Utama Motor.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Dalam penulisan skripsi

berjudul “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PT. CILEGON RAYA

UTAMA MOTOR”.

Sebagai insan yang memiliki keterbatasan, penulis tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan baik moral maupun material kepada penulis sampai saat ini, serta adik dan kakak yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

2. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Utami Dewi W, S.Kom. selaku reviewer. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.


(8)

iv

4. Ibu Dian Dharmayanti, S.T. selaku dosen penguji 3. Terima kasih karena telah memberikan kritik dan saran selama perbaikan skripsi.

5. Bapak Elief selaku pihak bagian kepegawaian PT. Cilegon Raya Utama Motor yang telah membantu penulis dalam penelitian di PT. Cilegon Raya Utama Motor.

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

7. Ibu Rani Susanto, S.Kom. selaku Dosen Wali Kelas IF-12 angkatan 2008. 8. Rizki Aprilia Rachmawati yang selalu memberikan semangat, motivasi serta

dukungan selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan di kelas IF-12 angkatan 2008, terima kasih atas segala bantuannya.

10.Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa di sebutkan semuanya satu persatu.

Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2012


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 9

2.1.1 Profil PT Cilegon Raya Utama Motor ... 9


(10)

vi

2.1.2.1 Visi ... 10

2.1.2.2 Misi ... 10

2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 11

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description ... 11

2.1.5 Logo Perusahaan ... 14

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.1.1 Pengertian Dasar Sistem ... 14

2.2.1.2 Karakteristik Sistem ... 16

2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 19

2.2.2.1 Pengertian Dasar Informasi ... 19

2.2.2.2 Siklus Informasi ... 20

2.2.2.3 Kualitas Informasi ... 20

2.2.2.4 Nilai Informasi ... 21

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

2.2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 22

2.2.3.2 Tujuan Sistem Informasi ... 23

2.2.3.3 Manfaat Sistem Informasi ... 24

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Kepegawaian ... 24

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak ... 25

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem ... 26

2.2.6.1 Diagram Konteks ... 26

2.2.6.2 Diagram Alir Data ... 26

2.2.7 Konsep Dasar Basis Data ... 28


(11)

vii

2.2.7.2 Basis Data Relasional ... 30

2.2.7.3 Data Definition Language (DDL) ... 30

2.2.7.4 Data Manipulation Language (DML) ... 30

2.2.7.5 Data Control Language (DCL) ... 31

2.2.7.6 Perancangan Basis Data ... 31

2.2.7.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 32

2.2.7.8 Kamus data ... 34

2.2.7.9 Database Management System (DBMS) ... 35

2.2.8 Radio Frequency Identification (RFID) [11] ... 36

2.2.8.1 RFID Reader ... 36

2.2.8.2 Tag RFID ... 37

2.2.8.3 Keunggulan Teknologi RFID ... 38

2.2.8.4 Cara Kerja RFID ... 39

2.2.8.5 Frekuensi Kerja dan Tingkat Akurasi RFID ... 40

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 41

2.2.9.1 MySQL ... 41

2.2.9.2 Borland Delphi 7 ... 45

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49

3.1 Analisis Sistem ... 49

3.1.1 Analisis Masalah ... 49

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 50

3.1.2.1 Prosedur Absensi ... 50

3.1.2.2 Prosedur Rekap Data Absensi ... 52

3.1.2.3 Prosedur Pencatatan Pegawai Baru ... 54


(12)

viii

3.1.2.5 Prosedur Penggajian ... 58

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 60

3.1.3.1 Aturan Bisnis Pencatatan Pegawai ... 60

3.1.3.2 Aturan Bisnis Cuti Pegawai... 61

3.1.3.3 Aturan Bisnis Penggajian ... 61

3.1.3.4 Analisis Aturan Bisnis Yang Baru ... 62

3.1.4 Analisis Pengkodean ... 64

3.1.5 Analisis Teknologi RFID Terhadap Kasus Kepegawaian ... 64

3.1.5.1 Analisis Pemberian ID Pada Kartu ... 65

3.1.5.2 Analisis Cara Kerja RFID ... 65

3.1.5.3 Analisis Cara Kerja RFID Terhadap Informasi Kepegawaian ... 66

3.1.6 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 67

3.1.6.1 Kebutuhan Fungsional ... 67

3.1.6.2 Kebutuhan Non Fungsional ... 68

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 68

3.1.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 69

3.1.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 70

3.1.7.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 71

3.1.8 Analisis Data ... 73

3.1.8.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 73

3.1.8.2 Kamus Data ERD ... 74

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 75

3.1.9.1 Diagram Konteks ... 75

3.1.9.2 Diagram Alir Data ... 75


(13)

ix

3.1.9.4 Kamus Data Diagram Alir Data ... 109

3.2 Perancangan Sistem ... 112

3.2.1 Perancangan Data ... 112

3.2.1.1 Skema Relasi ... 112

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 113

3.2.2 Perancangan Struktur Menu... 117

3.2.3 Perancangan Antar Muka Perangkat Lunak ... 119

3.2.3.1 Antarmuka Admin ... 119

3.2.3.2 Antarmuka Operator ... 123

3.2.3.3 Antarmuka Pegawai... 125

3.2.4 Perancangan Pesan ... 128

3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ... 129

3.2.5.1 Jaringan semantik bagian kepegawaian ... 130

3.2.5.2 Jaringan semantik bagian keuangan ... 130

3.2.5.3 Jaringan semantik bagian pegawai ... 131

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 131

3.2.6.1 Flowchart LoginPengguna ... 132

3.2.6.2 Flowchart Penambahan Data ... 132

3.2.6.3 Flowchart Pencarian Data ... 133

3.2.6.4 Flowchart Perubahan Data ... 133

3.2.6.5 Flowchart Penghapusan Data ... 134

3.2.6.6 Flowchart Cara kerja RFID ... 134

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 135

4.1 Implementasi Sistem ... 135


(14)

x

4.1.2 Implementasi Antarmuka ... 141

4.2 Pengujian Sistem... 142

4.2.1 Rencana Pengujian ... 143

4.2.2 Pengujian Blackbox... 146

4.2.2.1 Equivalence Partitioning Untuk Bagian Kepegawaian ... 147

4.2.2.1.1 Pengujian Login Pegawai ... 147

4.2.2.1.2 Pengujian Permohonan Cuti ... 147

4.2.2.1.3 Pengujian Permohonan Pinjaman ... 148

4.2.2.1.4 Pengujian Informasi Cuti ... 149

4.2.2.1.5 Pengujian Informasi Gaji ... 149

4.2.2.1.6 Pengujian Ganti Password ... 150

4.2.2.2 Equivalence Partitioning Untuk Bagian Keuangan ... 150

4.2.2.2.1 Pengujian Login Keuangan ... 150

4.2.2.2.2 Pengujian Master Gaji ... 151

4.2.2.2.3 Pengujian Data Pinjaman ... 152

4.2.2.3 Equivalence Partitioning Untuk Admin ... 153

4.2.2.3.1 Pengujian Login Admin ... 153

4.2.2.3.2 Pengujian Data Pegawai ... 154

4.2.2.3.3 Pengujian Data Jabatan ... 155

4.2.2.3.4 Pengujian Data Bagian ... 156

4.2.2.3.5 Pengujian Master Cuti ... 156

4.2.2.3.6 Pengujian Data RFID ... 157

4.2.2.4 Cause Effect Testing Untuk Bagian Kepegawaian ... 157

4.2.2.4.1 Cause effect testing Login pegawai... 158


(15)

xi

4.2.2.4.3 Cause effect testing Permohonan pinjaman ... 159

4.2.2.4.4 Cause effect testing Absensi ... 160

4.2.2.4.5 Cause effect testing Informasi Cuti ... 161

4.2.2.4.6 Cause effect testing Informasi Gaji ... 161

4.2.2.4.7 Cause effect testing Ganti password ... 162

4.2.2.5 Cause Effect Testing Untuk Bagian Keuangan ... 163

4.2.2.5.1 Cause effect testing Login Keuangan ... 163

4.2.2.5.2 Cause effect testing Master Gaji ... 164

4.2.2.5.3 Cause effect testing Data Pinjaman ... 165

4.2.2.6 Cause Effect Testing Untuk Admin ... 166

4.2.2.6.1 Cause effect testing Login Admin ... 166

4.2.2.6.2 Cause effect testing Data Pegawai ... 167

4.2.2.6.3 Cause effect testing Data Jabatan ... 168

4.2.2.6.4 Cause effect testing Data Bagian... 168

4.2.2.6.5 Cause effect testing Data Master Absensi ... 169

4.2.2.6.6 Cause effect testing Data Master Cuti ... 170

4.2.2.6.7 Cause effect testing Data RFID ... 171

4.2.3 Pengujian Beta ... 171

4.2.3.1 Wawancara Pengujian Beta Untuk Admin ... 172

4.2.3.2 Hasil Pengujian Beta Untuk Admin ... 172

4.2.3.3 Wawancara Pengujian Beta Untuk Kepegawaian ... 173

4.2.3.4 Hasil Pengujian Beta Untuk Kepegawaian ... 173

4.2.3.5 Wawancara Pengujian Beta Untuk Keuangan ... 174

4.2.3.6 Hasil Pengujian Beta Untuk Keuangan ... 174


(16)

xii

4.2.4 Kesimpulan Pengujian ... 180

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 181

5.1 Kesimpulan ... 181

5.2 Saran ... 182


(17)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Cilegon Raya Utama Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan, perdagangan umum dan perbaikan kendaraan khususnya pada mobil, bus, truk dan alat berat. Salah satu bagian di dalam struktur organisasi PT. Cilegon Raya Utama Motor adalah bagian kepegawaian yang sangat berperan penting dalam kegiatan administrasi dan sumber daya mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian seperti mengurus kehadiran, kearsipan, penggajian, dan cuti pegawai.

Bagian kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya memiliki beberapa masalah seperti merekap data absensi yang menjadi tolak ukur dari segala informasi kepegawaian. Sistem absensi yang diimplementasikan oleh bagian kepegawaian saat ini belum memiliki fasilitas yang terintegrasi dengan sistem penggajian maupun data cuti pegawai. Bagian kepegawaian juga mengalami kendala untuk menangani pencatatan dalam proses penerimaan pegawai baru, waktu pencatatan pegawai baru lebih lama dalam pengerjaannya dan menimbukan ketidaksesuaian data pegawai dengan keadaan sebenarnya. Proses pengambilan cuti pegawai serta penggajian di PT. Cilegon Raya Utama Motor belum terkomputerisasi, hal ini menyulitkan pegawai jika ingin mengetahui jatah cuti serta sisa cuti yang dapat diambil. Bagian kepegawaian bekerja dengan cara mendata hasil absensi setiap bulannya untuk membuat laporan penggajian sehingga menyita waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi agar dapat menangani segala permasalahan yang ada di bagian kepegawaian.


(18)

Berdasarkan dari masalah yang telah dipaparkan maka dibutuhkan pembangunan suatu sistem informasi kepegawaian yang dapat mengatasi permasalahan di bagian kepegawaian PT. Cilegon Raya Utama Motor dengan teknologi RFID sebagai penunjang alat inputan. Setelah wawancara dengan petugas bagian kepegawaian dari PT. Cilegon Raya Utama Motor telah menyetujui untuk dibangunnya sistem informasi kepegawaian sebagai solusi dalam upaya memberikan layanan terbaik sehingga menghasilkan informasi yang lengkap demi kemajuan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka dirumuskan suatu masalah yaitu bagaimana membangun sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk membangun sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pembangunan sistem informasi kepegawaian ini adalah :

1. Mempermudah petugas bagian kepegawaian dalam mengolah data kepegawaian.


(19)

2. Membantu petugas bagian kepegawaian dalam proses pembuatan rekap data absensi, pencatatan pegawai, informasi data cuti serta laporan penggajian dalam periode tertentu.

3. Membuat proses cuti dan penggajian lebih efektif karena dukungan sistem yang terintegrasi dengan data absensi.

4. Mempermudah pegawai untuk mengajukan permohonan cuti serta mengajukan permohonan pinjaman.

5. Memperoleh waktu untuk mengetahui informasi kepegawaian yang lebih cepat dan akurat dengan adanya bantuan alat inputan menggunakan teknologi RFID. 6. Memberikan kemudahan bagi pegawai untuk mengetahui informasi yang

dibutuhkan dengan menggunakan bantuan alat RFID.

1.4 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah pada pembangunan sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor adalah sebagai berikut :

1. Data masukan yang diolah dalam sistem informasi kepegawaian mencakup data pegawai, data rekap absensi, data pencatatan pegawai baru, data cuti, data pinjaman, dan data gaji.

2. Proses yang terdapat pada sistem informasi kepegawaian meliputi proses pengolahan data pegawai, pengolahan data rekap absensi, pengolahan data cuti, pengolahan data pinjaman dan pengolahan data gaji.

3. Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi kepegawaian ini berupa informasi data pegawai, informasi rekap absensi, informasi data cuti, informasi data pinjaman, informasi data gaji beserta pencetakan laporan.


(20)

4. Teknologi RFID hanya digunakan sebagai alat identitas pegawai dan sebagai alat inputan untuk mengetahui segala informasi kepegawaian.

5. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan analisis terstruktur dengan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data dan Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan model fungsional.

6. Sistem yang akan dibangun berbasis desktop.

7. Sistem informasi kepegawaian hanya digunakan di bagian kepegawaian PT. Cilegon Raya Utama Motor.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor adalah dengan metodologi analisis deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode penelitian yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara yang dilakukan baik itu untuk mendapakan data primer atau data yang diperoleh dari objek penelitian maupun data sekunder adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.


(21)

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung. Observasi dilakukan pada penggunaan sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor.

c. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau konsultasi secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap masalah yang diteliti. Untuk mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor maka dilakukan wawancara kepada pegawai sebagai pengguna sistem informasi kepegawaian. Sedangkan untuk mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian secara rinci maka dilakukan wawancara kepada petugas bagian kepegawaian.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak sistem informasi kepegawaian di PT. Cilegon Raya Utama Motor ini mengadopsi metode waterfall, seperti terlihat pada Gambar 1.1. Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model

waterfall adalah sebagai berikut : a. Requirements definition

Tahap ini merupakan layanan, batasan dan tujuan dari sistem yang dibuat dengan mengkonsultasikannya bersama para pengguna sistem. Hal tersebut didefinisikan secara detail dan ditampilkan sebagai spesifikasi dari sistem.


(22)

b. System and software design

Tahap proses desain sistem membagi kebutuhan sistem akan software dan hardware. Hal tersebut membangun arsitektur sistem keseluruhan. Desain software meliputi identifikasi dan penjabaran abstrasi sistem software dasar dan keterhubungannya.

c. Implementation and unit testing

Tahap ini merupakan tahapan desain software untuk direalisasikan sebagai sekumpulan program atau unit program. Unit testing meliputi verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

d. Integration and system testing

Tahap unit-unit program individual digabungkan (integrated) dan diujicoba (tested) sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan software telah terpenuh. Setelah pengujian, sistem software desampaikan pada pelanggan. Hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

e. Operation and maintenance

Tahap akhir dimana biasanya tahapan ini merupakan tahapan terpanjang dalam lifecycle. Sistem di-install dan digunakan secara praktikal. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalahan yang tidak diketahui pada tahapan sebelumnya, memperbaiki implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem ketika terdapat kebutuhan baru.


(23)

Gambar 1.1 Model Waterfall [10]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika umum dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan dari permasalahan yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil PT. Cilegon Raya Utama Motor yang memaparkan sejarah, visi misi, logo, dan struktur organisasi serta penjelasan tentang landasan teori yang berisi berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembangunan sistem informasi kepegawaian.


(24)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pemaparan analisis kebutuhan dalam membangun sistem informasi kepegawaian, analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis pengguna dan analisis basis data. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari perangkat lunak yang dibangun berdasarkan analisis dan perancangan perangkat lunak yang telah dilakukan. Hasil dari implementasi kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak menggunakan metode blackbox yang terdiri dari pengujian alpha dan beta sehingga perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan skripsi. Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan peneliti melalui analiis sistem yang dibuat. Sedangkan saran adalah masukan yang diberikan dan dijadikan implementasi dalam pembangunan sistem yang lebih baik.


(25)

9

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Cilegon Raya Utama Motor atau disingkat CM merupakan perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang jasa angkutan, perbengkelan dan perdagangan umum khususnya pada mobil, bus, truk dan alat berat. PT. Cilegon Raya Utama Motor sudah berdiri sejak 1979 yang berkantor pusat di Cilegon. Selama lebih dari tiga dasawarsa PT. CRUM berperan sebagai supplier berbagai kebutuhan komponen pabrik dan jasa perawatan kendaraan PT. Krakatau Steel.

PT. CM telah berkiprah dalam bisnis jasa angkutan, perbengkelan dan perdagangan umum selama 32 tahun dengan 216 orang karyawan tetap (2011). Pelanggan utama CM antara lain adalah PT. Krakatau Steel, PT. Cipta Sutan Prakarsa, serta beberapa pabrik alat berat di stock pile (batubara) dan perusahaan-perusahaan lain di kota Serang [1].

2.1.1 Profil PT Cilegon Raya Utama Motor

Pada tahun 1979 berdirilah PT. Cilegon Raya Utama Motor (CM) sebagai perseroan terbatas. Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi seperti banyaknya industri maka CM berkiprah sebagai jasa angkutan, perbengkelan serta perdagangan umum. Maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang jasa, CM telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan [1].


(26)

Kegiatan perusahaan sejak berdiri antara lain:

1. Sebagai authorized dealer wilayah Banten dari PT. Star Motors Indonesia (Kendaraan merk Mercedes-Benz) tahun 1980-1999.

2. Supplier berbagai kebutuhan komponen pabrik dan jasa perawatan kendaraan PT. Krakatau Steel sejak tahun 1980-1990.

3. Kontraktor angkutan karyawan dan manager (bus, mini bus, pick up, sedan), ambulance, angkutan pengelolaan lumpur ex-pabrik, pengelolaan alat berat dan truk dinas perawatan pabrik, angkutan dengan truk dan pengelolaan hasil produksi material handling, angkutan dan pemotongan scrap.

2.1.2 Visi dan Misi 2.1.2.1Visi

Menjadikan perusahaan penyedia bidang jasa angkutan, perbengkelan dan perdagangan umum dengan kualitas pelayanan terbaik.

2.1.2.2Misi

1. Menyediakan kualitas produk terbaik untuk jasa penyewaan angkutan dan peralatan perbengkelan serta perdagangan umum.

2. Memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, tepat, aman dan terpercaya.


(27)

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Badan hukum PT Cilegon Raya Utama Motor termasuk ke dalam perseroan terbatas, Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam Perseroan terbatas pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan perseroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang tidak satu pasal pun yang menyatakan perseroan sebagai badan hukum, tetapi dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 (butir 1) bahwa Perseroan adalah badan hukum, ini berarti perseroan tersebut memenuhi syarat keilmuan sebagai pendukung kewajiban dan hak, antara lain memiliki harta kekayaan sendiri terpisah dari harta kekayaan pendiri atau pengurusnya.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Berpusat di Cilegon dengan 216 orang karyawan tetap (2011), PT. CRUM (Cilegon Raya Utama Motor) telah berkiprah dalam bisnis jasa angkutan, perbengkelan dan perdagangan umum selama 32 tahun. Pelanggan utama CM antara lain adalah PT. Krakatau Steel, PT. Cipta Sutan Prakarsa, serta beberapa pabrik alat berat di stock pile (batubara) dan perusahaan-perusahaan lain di kota Serang.


(28)

Struktur organisasi PT. CRUM dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Cilegon Raya Utama Motor [1]

Berikut adalah Job Description dari struktur organisasi PT. Cilegon Raya Utama Motor:

1. Direktur Utama

Mempunyai tugas memimpin dan mengarahkan perusahaan serta bertanggung jawab untuk kestabilan perusahaan.

2. Wakil Direktur Utama

Mempunyai tugas untuk membantu direktur utama dalam mengarahkan perusahaan untuk kestabilan perusahaan.

3. Divisi Keuangan, SDM & Umum

Merencanakan strategi dalam bidang pengelolaan keuangan, pengembangan SDM dan Umum.


(29)

Mempunyai tugas mengarahkan dan mengontrol proses pencatatan transaksi serta bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. b. Bagian Kepegawaian

Mempunyai tugas melaksanakan dan melakukan pengembangan urusan kepegawaian.

c. Bagian Umum

Mempunyai tugas melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam bidang jasa yang dimiliki perusahaan.

4. Divisi Operasional

Merencanakan strategi dalam bidang pengelolaan administrasi, operasional dan pemeliharaan kendaraan.

a. Bagian Administrasi

Merencanakan dan mengatur administrasi perusahaan dalam hal yang bersifat teknis yang berkaitan dengan kebutuhan administrasi perusahaan. b. Bagian Operasional

Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perusahaan dan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional dalam kegiatan perusahaan.

c. Bagian Mekanik

Mempunyai tugas dalam menyelenggarakan perbaikan, perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin kendaraan.

5. Staff

Mempunyai tugas untuk melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan bagian atasan langsung.


(30)

2.1.5 Logo Perusahaan

Gambar 2.2 Logo PT. Cilegon Raya Utama Motor [1]

2.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berhubungan dengan pembangunan sistem informasi kepegawaian.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem dapat didefinisikan juga sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah kumpulan dari bagian apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam sistem terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem ini saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan (terintegrasi) sehingga tujuan sistem tersebut dapat tercapai [2].

2.2.1.1Pengertian Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.


(31)

Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem itu sendiri mempunyai tujuan yang sama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat ada yang menyebut mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (object). Jadi dapat disimpulkan pengertian sistem adalah kumpulan dari berbagai macam elemen yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai sasaran atau objek [2]. Beberapa ciri dari sistem yaitu sebagai berikut :

1. Mengarah Pada Tujuan

Cara kerja sistem ini adalah merangkai dan mengkoordinasikan fakta-fakta untuk mencapai tujuan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.

2. Merupakan Suatu Keseluruhan

Sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh, dimana tujuan masing-masing dari bagian yang membentuk sistem akan saling menunjang dan mencapai tujuan dari sistem secara keseluruhan, dan ini berarti bahwa pencapaian tujuan dari salah satu bagian tidak dapat dilakukan dengan mengabaikan pencapaian tujuan dengan bagian yang lainnya.

3. Adanya Keterbatasan

Sistem memiliki sifat yang terbuka, dimana suatu sistem dapat berinteraksi dengan sistem lainnya yang lebih besar.


(32)

4. Adanya Proses Transformasi

Suatu sistem mempunyai atau melakukan proses transformasi kegiatan yang mengubah suatu input atau masukan menjadi suatu output untuk mencapai suatu tujuan.

5. Saling Berkaitan

Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan satu elemen dengan elemen yang lain.

2.2.1.2Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem [12]

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :


(33)

1. Komponen sistem (System Components)

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub system, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra system. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. 2. Batasan Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (System Interprest)

Penghubung sistem merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke sub sistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi


(34)

input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(35)

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Definisi umum informasi dalam pemakaian sistem informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang memakai di dalam mengambil keputusan. Jadi sistem pengolahan informasi pengolahan data dari bentuk tidak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan stategis dari suatu organisasi dan menyediakan informasi untuk pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi yang mendukung operasi bersifat

manajerial dan kegiatan stategi-stategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak

luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”[2].

2.2.2.1Pengertian Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan saat tertentu. Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.


(36)

Informasi yang bersumber dari proses data harus merupakan informasi yang terstruktur. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya[2].

2.2.2.2Siklus Informasi

Telah disinggung sebelumnya bahwa data belum memiliki arti sehingga dibutuhkan proses lanjutan agar memberikan arti. Proses lanjutan tersebut menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (gambar 2.4).

Gambar 2.4 Siklus Informasi [3]

2.2.2.3Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 5 hal, yaitu :


(37)

1. Akurat (Accurate)

Diartikan bahwa suatu informasi harus benar-benar dapat memberikan suatu kebenaran dan bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Diartikan bahwa informasi yang digunakan bukan merupakan informasi yang telah usang dan tidak bernilai lagi, serta harus sampai pada penerima tidak terlambat sehingga dapat membuat keputusan secara tepat waktu.

3. Sejalan (Relevan)

Diartikan bahwa Informasi yang disampaikan mempunyai hubungan dengan masalah yang akan digunakan bersama informasi tersebut.

4. Lengkap

Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima tidak terpotong-potong, Karena hal itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

5. Jelas dan lugas

Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima harus jelas sehingga dapat diterima dan mudah dipahami.

2.2.2.4Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.


(38)

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi[2].

2.2.3.1Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari 6 komponen utama, yaitu : 1. Blok Masukan (input block)

Blok ini terdiri dari data mentah informasi yang akan dijadikan sumber daya informasi.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk keluaran yang dihasilkan sistem informasi berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta user.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, memperoleh dan mengirim output serta kontrol dari sistem secara keseluruhan komponen teknologi.


(39)

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (control block)

Blok kendali adalah blok pengendali sistem informasi. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur, kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.3.2Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi

c. Penggunaan dan pengambilan Informasi 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi


(40)

2.2.3.3Manfaat Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Kepegawaian

Tiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut jadi informasi dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem informasi sumber daya manusia (Human Resouces Management System), atau HRIS. Human Resources Information System (HRIS) ini dalam bahasa Indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal dengan istilah sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) yaitu berkenaan merancang format-format data kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan informasi kepegawaian yang terdiri dari: Data Pegawai, Data Jabatan, Data Gaji, Data Cuti dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pemensiunannya[9].


(41)

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan karena masalah non-teknis seperti keenggan pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah cara kerja dari manual ke otomatis, atau ketidakmampuan user menggunakan komputer. Oleh karena itu, rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak terpakai.

Rekayasa perangkat lunak lebih fokus pada praktik pengembangan perangkat lunak dan mengirimkan perangkat lunak yang bermanfaat kepada pelanggan

(customer). Sedangkan ilmu komputer lebih fokus pada teori dan konsep dasar perangkat komputer. Rekayasa perangkat lunak lebih fokus pada bagaimana membuat perangkat lunak yang memenuhi kriteria berikut:

a. Dapat terus dipelihara setelah perangkat lunak selesai dibuat seiring berkembangnya teknologi dan lingkungan (maintainability)

b. Dapat diandalkan dengan proses bisnis yang dijalankan dan perubahan yang terjadi (dependability dan robust)

c. Efisien dari segi sumber daya dan penggunaan


(42)

Dari kriteria di atas maka perangkat lunak yang baik adalah perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan (customer) atau user (pemakai perangkat lunak) atau berorientasi pada pembuat atau pengembang perangkat lunak [4].

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user

mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).

2.2.6.1Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya[5].

2.2.6.2Diagram Alir Data

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau


(43)

batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi[5].

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau Data Flow Diagram adalah sebagai berikut :

a. Entitas luar ( external entity )

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

b. Arus data ( data flow )

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus


(44)

data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut

bubble.

d. Simpanan Data

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.

2.2.7 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instalasi-instalasi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database sistem)[5].

2.2.7.1Pengertian Basis Data

Basis Data (database) adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan, hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu


(45)

file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu entitas terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entitas tertentu, misalnya entitas nama barang menunjukkan entitas nama barang dari barang. Entitas dalah suatu objek yang nyata dan akan direkam[5].

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur konsep pembangun database adalah:

1. Field atau Atribut

Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data.Misalnya Field

nama pelanggan, alamat dan nomor tlp pada tabel data toko buku. 2. Record

Record adalah kumpulan elemen yang saling terkait yang menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor pelanggan, nama pelanggan, alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal kembali.

3. File

File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya.


(46)

4. Tabel

Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok tertentu. nama barang menunjukkan entitas nama barang dari barang. Entitas dalah suatu objek yang nyata dan akan direkam.

2.2.7.2Basis Data Relasional

Konsep sebuah database adalah terdiri atas tabel-tabel yang terorganisasi. Tabel-tabel tersebut dapat saling berelasi untuk menghasilkan suatu informasi, untuk mengakses data yang ada dalam tabel-tabel tersebut digunakan sebuah perintah SQL (Structured Query Language).

2.2.7.3Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language digunakan untuk membangun objek seperti

databases, tables, dan views. Yang termasuk perintah DDL sebagai berikut [6]: Tabel 2.1 Perintah DDL

Tipe Perintah Keterangan

DDL CREATE Digunakan untuk membuat database, table dan index

DROP Digunakan untuk menghapus database, table dan index

ALTER Digunakan untuk memodifikasi struktur table

2.2.7.4Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language berfungsi untuk mengelola atau memanipulasi objek database. Yang termasuk perintah-perintah DML adalah sebagai berikut [6]:

Tabel 2.2 Perintah DML

Tipe Perintah Keterangan

DML SELECT Berfungsi memilih/menyeleksi menampilkan data yang diambil dari suatu table, dan dapat menggunakan klausa seperti (*)

INSERT Berfungsi memanipulasi data untuk menambah data (baris) baru pada table atau view


(47)

UPDATE Berfungsi untuk mengubah isi data pada suatu table. Perintah ini juga dapat menggunakan kondisi tertentu, atau dengan klausa seperti (*)

DELETE Berfungsi untuk menghapus data per baris berdasarkan kriteria/kondisi tertentu, yaitu dengan menggunakan klausa seperti (*)

2.2.7.5Data Control Language (DCL)

Data Control Language berfungsi untuk mengontrol hak-hak pada objek

database. Perintah-perintah yang digunakan DCL adalah sebagai berikut [6]: Tabel 2.3 Perintah DCL

Tipe Perintah Keterangan

DCL GRANT Berfungsi untuk memberikan hak kepada user untuk mengakses sebuah database

DENY Berfungsi untuk membuat sebuah entry dalam system

sekuritas yang melarang sebuah izin pada sebuah account melalui group atau keanggotaan role

REVOKE Berfungsi untuk membebaskan hak yang telah

diberikan (seperti pada perintah GRANT) atau hak yang telah dilarang (seperti pada perintah DENY)

2.2.7.6Perancangan Basis Data

Dalam pembangunan suatu sistem perlu dilakukannya suatu perancangan basis data. Adapun alasan mengapa dilakukannya perancangan basis data adalah sebagai berikut [5]:

1. Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi suatu organisasi. 2. Kebutuhan menyimpan data dalam jumlah besar semakin mendesak.

3. Fungsi-fungsi dalam organisasi semakin dikomputerisasikan.

4. Semakin kompleks data dan aplikasi yang digunakan, maka relationship antar data harus dimodelisasikan.


(48)

Sedangkan tujuan dari perancangan sistem basis data adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konten informasi dari pengguna dan

aplikasi-aplikasi tertentu.

2. Menyediakan struktur informasi yang alami dan mudah dipahami.

3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan objektifitas kinerja (waktu respon, waktu pemrosesan, dan ruang penyimpanan).

2.2.7.7Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol[5].

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut: 1. Entity (Entitas)

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship (Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.


(49)

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesutau yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Macam-macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to one Relationship

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

A

1

1

B

Gambar 2.5 One to One Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.


(50)

A 1 N B

Gambar 2.6 One to Many Relationship

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

A N 1 B

Gambar 2.7 Many to One Relationship

d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

A N N B

Gambar 2.8 Many to Many Relationship

2.2.7.8Kamus data

Kamus data merupakan kumpulan data-data. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan tempat penyimpanan definisi dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses dalam sebuah sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat memberikan informasi mengenai definisi struktur pemakaian masing-masing elemen, dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap,


(51)

dapat menghindari duplikasi elemen dan menghindari konflik antara elemen-elemen. Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan alokasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses[5].

2.2.7.9Database Management System (DBMS)

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem.

Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4, yaitu : 1. Pembuatan data-data baru (create database)

2. Penambahan data (insert) 3. Mengubah data (edit) 4. Menghapus data (delete)

Sistem manajemen database (Database Management System) merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan sistem ini dapat merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software sebelumnya mengenai software pada generasi komputer yang pertama.

Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antarmuka (interface) dalam melihat atau menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut seringkali akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan,


(52)

dipakai atau dipelihara. Karena itu, seringkali data yang dilihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

2.2.8 Radio Frequency Identification (RFID) [11]

Identifikasi suatu objek sangat erat hubungannya dengan pengambilan data. Salah satu metoda identifikasi yang dianggap paling menguntungkan adalah auto-ID atau Automatic Identification. Yaitu, metoda pengambilan data dengan identifikasi objek secara otomatis tanpa ada keterlibatan manusia. Auto-ID bekerja secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan dalam memasukan data. Karena auto-ID tidak membutuhkan manusia dalam pengoperasiannya, tenaga manusia yang ada dapat difokuskan pada bidang lain. Barcode, smart cards, voice recognition, identifikasi biometric seperti retinal scan, Optical Character Recognition

(OCR) dan Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi yang menggunakan metoda auto-ID.

Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal sebagai RFID merupakan suatu alat identifikasi objek yang menggunakan gelombang radio. Proses identifikasi disimulasikan oleh RFID reader dan RFID transponder (RFID tag). RFID tag dilekatkan pada suatu benda atau suatu objek yang akan diidentifikasi. Tiap-tiap RFID tag memiliki data angka identifikasi (ID number) yang unik, sehingga tidak ada RFID tag yang memiliki ID number yang sama.

2.2.8.1RFID Reader

RFID Reader dapat juga disebut interrogator yaitu alat pembaca Tag RFID


(53)

akan memberikan respon dengan mengirimkan identitas Tag. Identitas Tag yang dibaca tersebut dikirimkan ke komputer melalui port serial komputer.

Pembaca Tag ini berkomunikasi dengan Tag tanpa line of sight. Jadi pembaca berkomunikasi dengan Tag menggunakan gelombang radio. Menurut bentuknya,

reader dibedakan menjadi 2, yaitu reader bergerak seperti peralatan genggam yang dapat berpindah-pindah dan stasioner seperti peralatan pendeteksi barang yang berada di super market yaitu point-of-sale. Selain itu pembaca juga dapat dibedakan berdasarkan kapasitas penyimpanannya, kemampuan pemrosesan serta frekuensi pembacaannya.

RFID reader akan membaca ID number yang dan informasi lainnya yang disimpan oleh RFID tag. RFID reader harus kompatibel dengan RFID tag agar RFID tag dapat dibaca.

2.2.8.2Tag RFID

Sistem RFID merupakan suatu sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut Tag. Kemudian Tag tersebut dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditransmisikan oleh Tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber Tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.

Sebuah Tag RFID atau dapat disebut transponder terdiri dari sebuah microchip

dan sebuah antena. Microchip itu sendiri dapat berukuran kecil. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori digolongkan menjadi read-only, read-write atau


(54)

write-onceread-many. Antena yang terpasang pada microchip mengirimkan informasi ke

reader RFID. Antena dengan rentang yang lebih besar tingkat pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam objek yang akan diidentifikasi. Tag

dapat di-scan dengan reader RFID bergerak maupun stasioner.

Tag RFID sangat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Untuk bentuk itu sendiri ada yang terbuat dari plastik keras, biasanya digunakan untuk identifikasi pengenal karyawan. Selain itu ada pula yang berbentuk gantungan kunci, dapat digunakan untuk kunci kendaraan. Untuk ukuran Tag yang kecil dapat ditanamkan di bawah kulit manusia ataupun dibawah kulit hewan.

2.2.8.3Keunggulan Teknologi RFID

RFID merupakan suatu wujud teknologi yang bersifat fleksibel dan cocok untuk penerapan operasi identifikasi otomatis dibandingkan teknologi sejenis, misalnya seperti pada teknologi barcode. Sistem pembacaan yang dilakukan pada teknologi barcode hanya mengandalkan identifikasi dari tipe objek, akan tetapi penggunaan RFID dapat membawa identitas tambahan yang bersifat unique seperti beberapa karakter atau kode heksadesimal yang terdapat didalam chip RFID-tag

tersebut sehingga dapat membedakan objek yang satu dari objek lain yang serupa. Selain itu Teknologi RFID juga tidak memerlukan kontak langsung karena sebuah RFID-reader dapat membaca semua RFID-tag yang kompatibel serta berada pada daerah jangkauannya, teknologi RFID juga tidak memerlukan kontak cahaya untuk dapat beroperasi dan menyediakan tingkat integritas keamanan data yang tinggi mengingat teknologi ini sulit untuk dipalsukan.


(55)

2.2.8.4Cara Kerja RFID

Pada sistem RFID umumnya, RFID-tag (tag) atau transponder dilekatkan pada suatu objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, misalnya: angka serial, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh RFID-reader yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada didalamnya kepada RFID-reader sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan.

Gambar 2.9 Cara kerja sistem RFID [11]

Pada Gambar 2.9 menjelaskan bagaimana suatu RFID-tag terbaca oleh

RFID-reader. Untuk itu RFID-tag dan RFID-reader harus memiliki frekuensi kerja yang kompatibel atau sama, Pada proyek akhir ini digunakan sistem RFID reader dengan frekuensi kerja 125 KHz untuk RFID-tag berformat EM4001/sejenisnya. Adapun penjelasan lebih lengkapnya mengenai cara kerja teknologi sistem RFID adalah sebagai berikut:

a. RFID-reader akan memancarkan sinyal/gelombang radio dalam frekuensi tertentu (sesuai kompatibel alat RFID) secara kontinyu dan konstan.


(56)

b. RFID-tag yang didalamnya memiliki informasi berupa kumpulan dari beberapa karakter bilangan heksadesimal didekatkan pada medan area pancaran sinyal frekuensi gelombang radio dari RFID-reader.

c. RFID-tag yang berada pada medan area dari pancaran sinyal frekuensi gelombang radio dari RFID-reader akan berstatus aktif secara otomatis. Apabila kondisi frekuensi gelombang yang dipancarkan kompatibel maka RFID-tag tersebut akan mengeluarkan sinyal atau frekuensi gelombang radio untuk membalas dengan cara mengirimkan informasi unique yang terdapat didalamnya.

d. Setelah proses diatas berjalan kemudian RFID-reader akan memprosesnya dengan cara mengirimkan informasi unique tersebut ke dalam suatu sistem komputer atau mikrokontroler untuk diolah menjadi informasi sesuai dengan rancangan aplikasi berbasis RFID tersebut.

2.2.8.5Frekuensi Kerja dan Tingkat Akurasi RFID

Frekuensi kerja dari suatu sistem RFID merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam membangun suatu aplikasi berbasis teknologi ini. Frekuensi kerja ini sangat dibutuhkan untuk proses komunikasi sistem antara RFID-reader dengan RFID-tag. Pemilihan dari frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena. Tentunya semakin besar frekuensi gelombang radio suatu perangkat RFID akan semakin baik pula daya pancar gelombangnya sehingga komunikasi dapat dilakukan dengan jarak relatif lebih jauh. Adapun tingkat akurasi RFID dapat didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan RFID-tag untuk melakukan


(57)

identifikasi sebuah RFID-tag yang berada pada medan area sistem kerjanya. Tingkat akurasi dari kemampuan proses identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik sebagai berikut:

1. Posisi pembaca RFID (RFID-reader);

2. Karakteristik dan material lingkungan kerja sistem RFID; 3. Batasan dan kondisi catu daya (power-supply);

4. Frekuensi kerja RFID.

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa perangkat lunak dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendukung dalam pengembangan aplikasi yang dibuat.

2.2.9.1MySQL

MySQL adalah sebuah aplikasi Relational Database Management Server

(RDBMS) bersifat open source yang memungkinkan data diakses dengan cepat oleh banyak pemakai secara bersamaan dan juga memungkinkan pembatasan akses pemakai berdasarkan privilege (hak akses) yang diberikan. MySQL menggunakan bahasa SQL (structured query language) yang merupakan bahasa standar pemograman database.

MySQL dipublikasikan sejak tahun 1996, akan tetapi sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 1979. MySQL telah memenangakan penghargaan Linux Journal Reader’s Choice Award selama tiga tahun. MySQL sekarang tersedia di bawah lisensi open source, tapi ada juga lisensi utuk menggunakan MySQL yang bersifat komersial.


(58)

Keunggulan dari MySQL adalah : 1. Bersifat open source.

2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

3. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

4. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

5. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

6. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Pada MySQL terdapat beberapa perintah. Perintah-perintah pada MySQL ini hampir sama dengan perintah-perintah pada databaseserver lainnya. Perintah-perintah MySQL itu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Create database, digunakan untuk membuat database pada database server. Sintaksnya adalah :

Create database database_name


(59)

2. Use database, digunakan untuk menunjuk database yang akan digunakan. Sintaksnya adalah :

Use database_name

Database_name adalah nama database yang akan digunakan.

3. Create table, digunakan untuk membuat tabel pada database yang digunakan. Sintaksnya adalah :

Create table table_name (

Column1 column_type column_attributes, Column2 column_type column_attributes, Primary_key (column_name)

);

Table_name adalah nama tabel yang akan dibuat. Column1 adalah nama kolom yang akan dibuat pada tabel. Column_type adalah tipe dari kolom tersebut , dapat berupa char, varchar, tinytext, mediumtext, longtext, enum, int, tinyint, mediumint, bigint, float, decimal, time, date, datetime, timestamp, year.

4. Insert, digunakan untuk menambahkan record pada tabel. Sintaksnya adalah :

Insert into table_name(column1, column2,..) values (value1,value2,..)

Table_name adalah nama tabel yang akan ditambahkan record-nya. Column1, column2 adalah kolom yang akan ditambahkan data. Value1,value2 adalah data yang akan ditambahkan.


(60)

5. Update, digunakan untuk mengubah record yang sudah ada pada tabel. Sintaksnya adalah :

Update table_name set column1=value1, column2=value2 where column=value

Table_name adalah nama tabel yang akan dirubah record-nya. Column1, column2 adalah kolom yang akan dirubah data. Value1,value2 adalah data yang akan digantikan.

6. Drop table, digunakan untuk menghapus tabel. Sintaksnya adalah :

Drop table table_name

Table_name adalah nama tabel yang akan dihapus.

7. Show tables, digunakan untuk menampilkan tabel-tabel yang telah dibuat dalam

database yang aktif. Sintaksnya adalah : Show tables

8. Show field, digunakan untuk menampilkan seluruh field dalam suatu tabel. Sintaksnya adalah :

Show field from table_name

Table_name adalah nama tabel yang akan ditampilkan field-nya.

9. Alter table, digunakan untuk menambah,merubah, dan menghapus field dalam suatu tabel.

Sintaksnya adalah : a. Untuk menambahkan


(61)

Table_name adalah nama tabel yang akan ditambahkan field-nya. Column1

adalah nama field baru, column_type adalah tipe kolom dan column_attributes

adalah atribut kolom yang akan ditambahkan. b. Untuk mengubah

Alter table_name change column1 column2 column_type column_attributes

column1 adalah mana field yang akan dirubah, column2 adalah nama field baru,

column_type adalah tipe kolom dan column_attributes adalah atribut kolom. c. Untuk menghapus

Alter table table_name drop column column1

Table_name adalah tabel yang akan dihapus field-nya. Column1 adalah nama

field yang akan dihapus. 2.2.9.2Borland Delphi 7

Borland delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain delphi adalah dapat dipergunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis windows.

1. Komponen Delphi

Component palette terdiri dari beberapa komponen yang dapat dipilih yang digunakan untuk menangani beberapa tugas pemrograman. Komponen-komponen


(62)

yang terletak pada bagian component palette sudah ditata dalam beberapa tab yang masing-masing menunjukan maksud dan fungsi. Masing-masing tab ditampilkan dalam konfigurasi default yang semua juga tergantung pada versi delphi yang digunakan.

Tabel berikut menunjukan daftar tab default dan beberapa komponen yang terdapat di dalamnya.

Tabel 2.4 Tabel komponen delphi

Nama Tab Isi

Standart Kontrol-kontrol standar program windows dan menu

Additional Kontrol-kontrol tambahan

Win32 Kontrol-kontrol umum windows 9x/NT 4.0

System Komponen dan kontrol-kontrol dari sistem komputer termasuk timer, multimedia dan DDE

Data Access Komponen-komponen non-visual yang digunakan untuk mengakses tabel-tabel database, query, dan

report

Data Controls Komponen-komponen visual, dan kontrol-kontrol

data-aware

dbExpress Komponen-komponen non-visual yang digunakan aplikasi untuk berhubungan dengan database dengan menggunakan dbExpress

DataSnap Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang

digunakan untuk membuat aplikasi database bertingkat

(multi-tiered)

BDE Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database

dengan menggunakan Borland Database Engine (BDE)

ADO Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database

dengan menggunakan ActiveX Data Object (ADO)

InterBase Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan secara langsung

database interbase tanpa menggunakan BDE ataupun ADO

InternetExpress Komponen yang digunakan untuk membangun aplikasi

InternetExspress yang simultan dengan Web Server dan klien dari suatu aplikasi database bertingkat


(63)

2. Fitur Pada Delphi 7

Fitur baru dan perbaikan yang ada pada Borland Delphi 7 ini adalah : a. IDE (Interface Development Environtment)

Lingkungan pengembangan aplikasi (IDE) Borland Delphi 7 telah mengalami perubahan dari versi sebelumnya. Diantaranya, terdapat Compiler Message, perubahan pada Component Pallete, Code Insight dan Debugger.

b. Web

Borland Delphi 7 menyediakan Intraweb buatan AtoZed Software, yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi web server dengan sarana standar. Borland Delphi 7 juga mendukung pada Apache 2. Borland juga menghilangkan Win-CGI sebagai target aplikasi Web server dan web service. Fasilitas untuk Web server juga mengalami perbaikan-perbaikan. c. COM

Sekarang ini dengan Delphi 7.0, dapat membuat CoClass wrapper bagi pengembangan-pengembangan .NET dengan cara menggunakan kotak dialog Import Type Library. Dengan adanya resulting wrapper, maka fitur

interoperabilitas dari Microsoft’s .NET Framework dapat digunakan.

d. Database

Pada Delphi 7.0 driver dbExpress telah diupdate bagi Informix SE, Oracle 9i, DB2 7.2, InterBase 6.5, dan MySQL 3.23.49. Driver baru bagi MSSQL 2000 juga tersedia. Disamping itu, beberapa hal baru dan perubahan juga dilakukan pada komponen database. Borland juga telah membuang SQL


(64)

Links. Borland merekomendasikan pemakaian dbExpress bagi database SQL Server yang diakses di Delphi.

e. Component Library

Jika ditelusuri komponen librari Delphi 7.0, maka akan ditemukan komponen baru, unit baru, komponen yang berubah, komponen yang hilang dan komponen yang mendukung bagi tema Windows XP.

f. Runtime Library

Beberapa perubahan di Runtime Library antara lain ialah perubahan pada unit Classes, Math, StdConv,StrUtils, SysUtils, VarCmplx, dan Variants. g. Compiler

Kompiler Delphi dcc32 sekarang ini support terhadap tiga warning kompiler tambahan, yaitu Unsafe_Type, Unsafe_Code, dan Unsafe_Cast. Warnings tersebut defaultnya adalah disabled, tetapi dapat di-enabled. Fitur ini sangat membantu kita ketika akan mem-port kode ke lingkungan eksekusi terkendali di platform Microsoft’s .NET.

h. Model Maker

Sarana baru yang disebut ModelMaker dapat membantu memudahkan proses desain, konstruksi, dan pengelolaan class dan interface. Model Maker juga memiliki sarana untuk pembuatan diagram UML-style, yang dapat dipakai untuk membuat dan memodifikasi source code project.


(65)

49

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi, serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat memberikan suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi.

Analisis sistem dalam pembangunan sistem informasi kepegawaian ini terbagi ke dalam beberapa pokok bahasan diantaranya analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis, analisis pengkodean, analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan non fungsional, analisis data, dan analisis kebutuhan fungsional.

3.1.1 Analisis Masalah

PT. Cilegon Raya Utama Motor saat ini memiliki banyak kendala khususnya pada bagian kepegawaian. Hal ini dikarenakan belum terintegrasinya sistem satu dengan yang lain karena data absensi menjadi tolak ukur dari segala data kepegawaian sehingga menyulitkan petugas kepegawaian untuk mengolah data kepegawaian. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem yang diharapkan mengelola seluruh data bagian kepegawaian. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Cilegon Raya Utama Motor adalah sebagai berikut :


(1)

Rencana Pengujian

Skenario pengujian untuk bagian pegawai

Menu Deskripsi Nama File Data Master Cuti Tampilkan data Cuti Black Box

Tambah data Cuti Black Box Cari data Cuti Black Box Ubah data Cuti Black Box Hapus data Cuti Black Box Ganti Password Menampilkan form

ubah password Black Box Verifikasi password lama Black Box Verifikasi password baru Black Box Verifikasi konfirmasi password Black Box

Tambah data RFID Menampilkan form tambah data RFID

Black Box

Menambah data hasil scanning Tag RFID

Black Box

Logout Menghapus session admin


(2)

Kesimpulan Pengujian

Memudahkan dalam pengelolaan data kepegawaian Mempermudah pegawai dalam

melakukan proses absensi Mempermudah pegawai dalam

melakukan permohonan cuti Mempermudah pegawai dalam Mengetahui informasi penggajian


(3)

(4)

Kesimpulan

Memberikan layanan terbaik kepada pegawai dengan menghasilkan informasi yang lengkap untuk

kemajuan perusahaan Memudahkan petugas bagian kepegawaian dalam mengolah seluruh data kepegawaian Memudahkan pegawai untuk mengetahui informasi

kepegawaian yang meliputi informasi cuti serta gaji Memudahkan pegawai untuk mengajukan permohonan cuti maupun permohonan pinjaman

Memperoleh waktu untuk mengetahui informasi kepegawaian yang lebih cepat dan akurat dengan bantuan alat inputan menggunakan teknologi RFID


(5)

Saran

Pengelolaan informasi kepegawaian yang belum tercapai

Laporan permohonan cuti yang lengkap

Laporan penggajian yang lebih detail

Pemeliharaan data dengan backup data secara berkala


(6)