Page 5
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA RENJA
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2013
A. Evaluasi Pelaksanaan RENJA Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Tahun 2013 dan Capaian RENSTRA
1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan Tahun 2013 Anggaran pembangunan pertanian, peternakan dan perkebunan
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Peternakan dan Perkebunan selama tahun 2013 yaitu Rp. 21.059.916.920,- yang memuat 15 program dan 68 kegiatan.
Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp. 20.732.725.452,- atau 98,45 dengan capaian kenerja fisik sebesar 100.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian di kabupaten Pesisir Selatan selama tahun
2013 ada beberapa kegiatan yang realisasi dan penyerapan anggaran terendah yaitu pada kegiatan:
a. Penumbuhan Penangkar Karet
Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan SDM petani dalam menghasilkan b ibit karet unggul melalui pelatihan
penangkar karet. Target kinerja adalah 30 orang petani. Alokasi anggaran sebesar Rp. 65.176.710,- terealisasi sebesar Rp.
51.656.400,- atau 79,26 dengan realisasi fisik 100. Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan
berubahnya lokasi pelatihan dari ibukota Kabupaten ke
Page 6
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
kecamatan BAB Tapan sehingga terdapat kelebihan anggaran dimata anggaran penggantian transport.
b. Perlombaan P3A
Tujuan dari kegiatan ini untuk mengadakan perlombaan kelompok Petani Pengguna Pemakai Air P3A tingkat
kabupaten dan kelompok pemenang tingkat Kabupaten untuk mengikuti perlombaan P3A tingkat Propinsi. Alokasi anggaran
sebesar Rp. 190.027.625,- terealisasi sebesar Rp. 172.408.150,- atau 90,73 dengan realisasi fisik 100. Rendahnya realisasi
keuangan kegiatan ini disebabkan karena digabungnya dua pertemuan yaitu pertemuan sosialisasi P3A dengan pertemuan
Penyusunan Sosial Ekonomi Teknik Kelembagaan sehingga terdapat kelebihan anggaran pada mata anggaran honorarium
narasumber.
Hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian, peternakan dan perkebunan selama tahun 2013
dikaitkan dengan RENJA SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan yang
telah disusun pada tahun 2012 maka terdapat perbedaan antara RENJA dan pagu Anggaran APBD Kabupataen pesisir selatan,
dari usulan Rp. 22.445.529.900,- sedangkan yang disahkan melalui APBD Kabupaten Pesisir Selatan Rp. 17.972.564.510,-
atau sebesar 80. Sementara itu dari jumlah program dan kegiatan yang diusulkan 100 disetujui.
Page 7
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
2. Perkiraan Pencapaian Kinerja Program Kegiatan Pembangunan
Pertanian Tahun Anggaran 2014. Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian,
peternakan dan perkebunan kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014 mendapatkan anggaran Rp. 25.469.922.330,-
dengan rincian sebagai berikut: a.
Belanja rutin dan operasional pelayanan administrasi Rp. 2.955.392.330,-
b. Belanja DAK Rp. 7.227.000.000,-
c. Belanja Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Rp.
2.106.947.400,- d.
Belanja Bidang Peternakan Rp. 5.804.476.650,- e.
Belanja Bidang Perkebunan Rp. 2.124.295.100,- f.
Belanja Bidang Sarana Prasarana Rp. 9.143.810.850,- Secara keseluruhan untuk tahun anggaran 2014 Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai 10 program dan 42 kegiatan,
dimana diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 baik dari realisasi keuangan maupun realisasi fisiknya.
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui kinerja terhadap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 serta
perkiraan capaian program kegiatan tahun 2014, dapat dikemukakan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pemusnahan Anjing Liar secara realisasi keuangan
tercapai 100. Namun dari segi target indikator kegiatan yang ditetapkan yaitu tereliminasinya anjing liar sebanyak 6.000 ekor,
terealisasi sebesar 4.921 ekor. Target ini tidak tercapai karena kurangnya jumlah anjing liar yang ditemui dan karena faktor cuaca
Page 8
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
hujan. Untuk mengatasi permasalahan ini pada tahun mendatang maka akan diupayakan pelaksanaan kegiatan dikonsentrasikan
pada nagari-nagari yang terdapat kasus gigitan anjing liar dan populasi anjing liar yang banyak. Upaya lain yang dilakukan
adalah menebar umpanracun pada siang hari. 2.
Kegiatan Penilaian P3A realisasi keuangan tercapai 100. Namun dari segi pelaksanaan kegiatan direncanakan dilaksanakan pada 12
kecamatan, terlaksana hanya pada 7 kecamatan. Hal ini dikarenakan kelompok P3A yang telah berbadan hukum sebagai
syarat mengikuti perlombaan P3A hanya terdapat pada 7 kecamatan.
Pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan mengupayakan pembinaan dan legalisasi kelompok P3A secara
bertahap.
B. Isu Strategik Yang Mempengaruhi Pembangunan Pertanian di
Kabupaten Pesisir Selatan yaitu: 1.
Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Belum optimalnya peningkatan produksi, produktivitas, mutu
dan keamanan pangan produk pertanian Kondisi ini terjadi karena terbatasnya sarana prasarana
pertanian terutama irigasi dan alsintan, masih lemahnya kelembagaan perbenihan, kurangnya akses permodalan petani,
tingginya tingkat kehilangan hasil dan lemahnya sumber daya manusia petani.
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke sektor non pertanian Rata-rata kepemilikan lahan di pedesaan cenderung menurun.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya alih fungsi lahan pertanian untuk keperluan pemukiman dan fasilitas umum.
Tantangan untuk menekan laju alih fungsi lahan pertanian ke depan adalah bagaimana melindungi keberadaan lahan
pertanian melalui perencanaan dan pengendalian tata ruang,
Page 9
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
meningkatkan optimalisasi,
rehabilitasi, meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usaha pertanian serta pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
Terjadinya anomali penyimpangan iklim yang berdampak terhadap produksi pertanian.
Dampak dari perubahan iklim adalah bergesernya pola dan kalender tanam, perubahan keanekaragaman hayati, ekplosi
hama dan penyakit tanaman dan pada akhirnya penurunan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
2. Sub Sektor Peternakan
Meningkatnya pemotongan ternak dan 20 dari ternak yang dipotong merupakan ternak betina produktif
Pertambahan populasi belum dapat mengimbangi peningkatan pemotongan ternak. Pertambahan populasi ternak khususnya sapi
terus diupayakan memalui program Inseminasi Buatan IB. Penanganan wabah flu burung dan masih adanya kasus gigitan
anjing liar Kurangnya anggaran Pemerintah Daerah dalam upaya pelestarian
plasma nutfah unggulan daerah, salah satunya sapi pesisir dan itik bayang.
3. Sub Sektor Perkebunan
Masih rendahnya produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan
Faktor yang mempengaruhi antara lain pemakaian bibit unggul, pengendalian serangan orgasnisme penggangu tanaman dan
penerapan teknologi budidaya belum optimal. Rendahnya mutu hasil komoditi perkebunan berdampak pada penurunan harga jual.
Solusi terhadap permasalahan tersebut diantaranya pemberian bantuan bibit unggul dan penyuluhan teknis budidaya komoditi
perkebunan.
Page 10
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
Kurangnya penyediaan sarana dan prasarana untuk pengembangan perkebunan, penanganan pasca panen dan pemasaran produk
perkebunan. Hal ini menyebabkan biaya produksi, transportasi dan biaya
pemasaran menjadi tinggi. Selain itu penanganan pasca panen dan olahan hasil perkebunan belum optimal sehingga harga jual dan
daya saing rendah.
Page 11
Rencana Kerja Renja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN