Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 49 sehingga program dan kegiatan anggaran masih bersumber dari APBN dan dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul. Sedangkan fungsi kabupaten dalam urusan pertanahan bersifat koordinasi. Tabel 2.64: Perkembangan Jumlah Sertifikan dan Ijin Penggunaan Tanah Kabupaten Bantul Tahun 2009-2010 No Uraian Jumlah Output 2009 2010 1 Pendaftaran Tanah Jumlah Sertifikat a. Program LMPDP Land Management and Policy Development Program 15,506 - Sertifikat b. PRONA 5,038 3450 Sertifikat c. Sertifikasi UKM 100 100 Sertifikat d. LARASITA Layanan Rakyat untuk Sertifikat Tanah 938 899 Sertifikat e. Sertifikasi Tanah Pertanian 329 300 Sertifikat 2 Penerbitan Perijinan Penggunaan Tanah a. IPPT 532 448 Ijin b. Klarifikasi Tanah 157 207 Ijin c. Ijin lokasi 2 4 Ijin d. Penetapan lokasi - 5 Rekom, Sumber: Kantor BPN, 2011 l Perpustakaan Pelayanan pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul di layani di kantor perpustakaan dan didukung dengan perpustakaan keliling yang berjumlah 12 armada mobil pintar, dengan roda empat sebanyak 7 armada dan roda tiga sebanyak 5 armada. Koleksi buku yang ada saat ini sebanyak 40,041 buku dengan judul buku sebanyak 18.000 judul. Pada Tahun 2010 jumlah pengunjung perpustakaan daerah sebanyak 46.000 pengunjung yang meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun pengunjung tersebut terdiri dari pelajarmahasiswa, pegawai negeri sipilkaryawan, maupun masyarakat umum.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing competitiveness merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Aspek daya saing daerah meliputi fokus kemampuan ekonomi daerah, fokus fasilitasi wilayahinfrastruktur, fokus iklim berinvestasi, dan fokus sumber daya manusia.

2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik attractiveness bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 50 suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Dalam rangka peningkatan dan pengembangan ekspor, pemerintah Kabupaten Bantul memfasilitasi pengrajin di Kabupaten Bantul untuk mengikuti pameran ke luar negeri dengan tujuan untuk mengembangkan negara tujuan ekspor, meningkatkan keuntungan dan agar dapat langsung berhubungan dengan buyer. Pada Tahun 2010, data volume ekspor baru sampai bulan September karena pembaharuan data sangat tergantung data dari Dinas Perindagkop Propinsi DIY. Namun diperkirakan terjadi kenaikan karena hingga bulan September 2010, nilai ekspor telah mencapai US 24.521.218,33 dibanding Tahun 2009 yang mencapai US 24.041.480,00 sebagaimana ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 2.65: Perkembangan Ekspor Tahun 2006 – 2010 URAIAN Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Volume Ekspor Kg 8,555,180 8,020,397 7,027,120 6,295,710 5,305,33 Nilai Ekspor US 23,633,290 20,152,747 20,541,230 24,041,480 24,521,21 Jumlah Negara Tujuan 60 57 48 52 33 Macam Komoditi 48 56 29 32 25 Sumber : Dinas Perindagkop, 2011

2.1.4.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur

Suatu fasilitas wilayah atau infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaannya availability dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. a Luas Wilayah Kebanjiran Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Tingkat genangan akibat drainase yang kurang baik di Kabupaten Bantul menurun 17,81 dari 2.835,34 ha 83 di Tahun 2009 menjadi 2,229,26 ha 65,19 di Tahun 2010. Tabel 2.66:Tingkat genangan akibat drainase yang kurang baik di Kabupaten Tahun Luas Lahan banjir genangan Selisih dg tahun 2009 Target Fisik ha Target Realisasi Fisik ha Realisasi Fisik ha 2009 2.835,34 83,00 2010 2.701,62 79,00 2.229,26 65,19 606,08 17,81 Sumber: Dinas SDA, 2011 Pada Tahun 2010 penurunan lahan yang terkena banjir luapan sebesar 255 ha atau turun 15,33 Tahun 2009 luasnya 1.056,70 ha menjadi 801,38 ha pada Tahun 2010. Penurunan luas lahan yang terkena banjir luapan dapat dilihat pada tabel berikut Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 51 Tabel 2.67: Luas Lahan Yang Terkena Banjir Luapan di Kabupaten Bantul tahun 2010 Tahun Luas Lahan banjir Luapan Selisih Dg tahun 2009 Target Fisik ha Target Realisasi Fisik ha Realisasi Fisik ha 2009 1.056,70 64,00 2010 1.037,07 63,00 801,38 48,67 255,32 15,33 Sumber: Dinas SDA, 2011 b Ketersediaan penginapan Kunjungan Wisatawan ke beberapa obyek wisata di Kabupaten Bantul mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya faktor keamanan baik dalam hal keamanan fisik-pribadi, maupun keamanan sosial politik. Kondisi pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu keamanan, seperti isu wabah penyakit, demo anarkis, bencana alam dan sebagainya. Namun demikian, dua tahun pasca gempa telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan kenaikan jumlah pengunjung. Kunjungan Wisatawan ke beberapa obyek wisata di Kabupaten Bantul mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Pada Tahun 2010 jumlah wisatawan baik domestik maupun asing mengalami peningkatan. Hal ini seharusnya juga didukung dengan peningkatan jumlah perkembangan prasarana wisata di Kabupaten Bantul. Namun perkembangan prasarana wisata di Kabupaten Bantul relatif stagnan, ini menunjukkan masih perlunya upaya-upaya yang bisa mendorong peningkatan sarana prasarana wisata di Kabupaten Bantul. Tabel 2.68: Prasarana Wisata di Kabupaten Bantul Tahun 2009-2010 No Jenis Obyek Wisata 2009 2010 Ket 1 Alam 19 19 Unit 2 Buatan 37 37 Unit 3 Sejarah 47 47 Unit Klasifikasi Hotel 1 Bintang Lima Unit 2 Bintang Empat Unit 3 Bintang Tiga 1 1 Unit 4 Bintang Dua Unit 5 Bintang Satu Unit 6 Non Bintang 184 184 Unit Sumber: Dinas Budpar, 2011

2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi