Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 14 Tabel 2.15 : Angka Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Bantul Tahun 2006-2010 No Tahun JUMLAH PENDUDUK BERDASAR KELOMPOK UMUR JMLH Pertumb 0-9 Th 10-19 Th 20-39 th 40 th 1 2006 70.783 140.665 287.376 327.446 884.086 1,48 2 2007 129.329 146.590 154.523 343.684 896.994 1,46 3 2008 131.176 148.684 281.355 348.597 909.812 1,43 4 2009 133.472 137.123 285.197 366.774 922.566 1,41 5 2010 130.625 160.248 292.249 328.450 910.572 Sumber: BPS Kabupaten Bantul, tahun 2011 Data tahun 2006-2009 adalah data prediksi BPS Data tahun 2010 adalah data sensus penduduk tahun 2010

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat meliputi fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial dan fokus seni budaya dan olah raga.

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi meliputi pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB perkapita, koefisien gini dan angka kemiskinan. a Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB PRDB Kabupaten Bantul pada Tahun 2010 sebesar Rp. 9,076 triliun angka sementara atas dasar harga berlaku dan mencapai Rp. 3,968 triliun angka sementara atas dasar harga konstan Tahun 2000. Sedangkan struktur ekonomi Kabupaten Bantul Tahun 2010 menurut kelompok sektor terbagi menjadi 21,58 untuk sektor primer; 37,11 untuk sektor sekunder dan 43,66 untuk sektor tersier. Sektor yang berperan terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bantul Tahun 2010 adalah sektor pertanian sebesar 20,64; sektor industri pengolahan sebesar 18,95 dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,66. Adapun nilai dan kontribusi sektor-sektor dalam PDRB secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ - 15 - Tabel 2.16: Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006 s,d 2010 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Bantul No Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp 1 Pertanian 814.742 24,69 838.545 24,31 880.148 24,33 919.417 24,32 947.062 23,87 2 Pertambangan Penggalian 34.000 1,03 35.023 1,02 35.829 0,99 35.783 0,95 36.525 0,92 3 Industri Pengolahan 568.064 17,22 582.328 16,88 596.187 16,48 610.781 16,16 641.137 16,16 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 27.127 0,82 29.294 0,85 31.675 0,88 34.448 0,91 37.257 0,94 5 Konstruksi 381.915 11,57 413.694 11,99 437.151 12,08 434.409 11,49 449.570 11,33 6 Perdagangan, Hotel Restoran 624.196 18,92 659.401 19,12 702.353 19,41 746.833 19,76 791.789 19,95 7 Pengangkutan Komunikasi 219.535 6,65 234.814 6,81 248.779 6,88 268.145 7,09 287.236 7,24 8 Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan 193.399 5,68 202.511 5,87 212.888 5,88 230.768 6,11 250.225 6,31 9 Jasa-jasa 436.668 13,23 453.340 13,14 473.049 13,07 499.364 13,21 527.397 13,29 PDRB 3.234.173 100 3.448.949 100 3.618.060 100 3.779.948 100 3.968.196 100 Sumber : BPS 2011 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ - 16 - Tabel 2.17: Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006 s,d 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bantul No Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp 1 Pertanian 1.228.440 21,47 1.348.018 21,03 1.587.482 21,40 1.705.935 20,94 1.873.746 20,64 2 Pertambangan Penggalian 58.096 1,02 64.077 1,00 71.679 0,97 75.592 0,93 85.446 0,94 3 Industri Pengolahan 1.114.022 19,47 1.228.352 19,16 1.391.054 18,75 1.527.505 18,75 1.720.151 18,95 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 59.220 1,03 67.967 1,06 83.561 1,13 98.549 1,21 108.148 1,19 5 Konstruksi 679.952 11,88 814.190 12,70 951.861 12,83 988.181 12,13 1.104.073 12,16 6 Perdagangan, Hotel Restoran 974.715 17,03 1.100.094 17,16 1.289.407 17,38 1.454.135 17,85 1.602.662 17,66 7 Pengangkutan Komunikasi 394.076 6,89 440.421 6,87 509.703 6,87 560.368 6,88 618.940 6,82 8 Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan 356.659 6,23 398.161 6,21 459.309 6,19 527.028 6,47 611.172 6,73 9 Jasa-jasa 857.286 14,98 948.369 14,80 1.073.924 14,48 1.210.568 14,86 1.352.064 14,9 PDRB 5.722.466 100 6.409.648 100 7.417.980 100 8.147.860 100 9.076.401 100 Sumber : BPS 2011 Re Pe 20 4,9 Laj ha 2.1 na Pro Ka ren ncana Kerj ertumbuh 10 meng 98 pada N 1 2 Su ju pertum rga kons 18. Jika sional, T ovinsi D abupaten ndah jika Gam Sum rja Pemban an Produ galami p a Tahun Menur No Tahu 1 2009 2 2010 mber : BP angka sa mbuhan stan sebe a diband Tahun 20 DIY dan Bantul l a dibandin mbar 2.2: ber : BPS P E R T U M B U H A N P D R B P D B ngunan Da uk Dome peningkat 2010 Ta Tab rut Harga Di Kab un N Ju 8.14 9.07 PS, 2011 angat sem PDRB K esar 4,98 ingkan d 009 Kab Nasion ebih ting ngkan de Pertumbu S 20 4.47 4 aerah Tahu estik Reg tan yaitu abel 2.18 bel 2.18: P Berlaku d upaten Ba Harga Nilai ta Rp 47.860 76.401 mentara Kabupate 8 seda dengan bupaten nal. Pad ggi diband engan pe uhan PDB 009 4.39 4.5 un 2012 gional Bru u dari 4, 8. Pertumbu dan Harga antul Tah Berlaku Pertumb 15,55 10,95 en Bantu angkan T pertumb Bantul le da Tahu dingkan ertumbuh B dan PDR TAHUN uto Kabu ,47 pa han PDRB a Konstan un 2009-2 H uhan 5 3 5 3 ul pada T Tahun 20 uhan ek ebih ting un 2010 dengan an Nasio RB Kabup 2010 4.96 4.92 4,98 upaten Ba ada Tahu B n Tahun 2 2010 Juta arga Kon Nilai Juta Rp 3.779.948 3.968.196 Tahun 2 09 sebes konomi p ggi diban 0 pertum Provinsi onal. paten Ban 2 6.1 antul pad un 2009 2000 a Rp stan tahu Pertum 8 4 6 4 010 berd sar 4,47 provinsi ndingkan mbuhan DIY nam ntul dan D Bantul DIY Nasional aten Bantu II ‐ 17 da Tahun menjad un 2000 mbuhan 4,47 4,98 dasarkan Tabe DIY dan n dengan ekonom mun lebih IY ul 7 n i n l n n i h Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 18 b PDRB per kapita Produk Domestik Regional Bruto perkapita merupakan salah satu indikator produktivitas penduduk dihitung dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Produk Domestik Regional Bruto perkapita dapat dihitung atas dasar berlaku maupun atas dasar konstan. Tabel 2.20: PDRB Perkapita Kabupaten Bantul Tahun 2006 s,d 2010 Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Nilai PDRB Juta Rp 3.299.646 3.448.949 3.618.060 3.779.948 3.967.433 Jumlah Penduduk jiwa 884.086 896.994 909.812 922.566 931.962 PDRB perkapita Rpjiwa 3.732.268 3.845.008 3.976.712 4.097.212 4.257.077 Sumber : BPS 2011 PDRB perkapita Kabupaten Bantul selama lima tahun terakhir menunjukkan kenaikan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan Tabel 2.21. Tabel 2.19: Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006 s,d 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Hb dan Harga Konstan Hk Tahun 2000 Kabupaten Bantul No Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk 1 Pertanian 21,47 24, 69 21,03 24,31 21,40 24,33 20,94 24,32 20,64 23,87 2 Pertambangan Penggalian 1,02 1,03 1,00 1,02 0,97 0,99 0,93 0,95 0,94 0,92 3 Industri Pengolahan 19,47 17,22 19,16 16,88 18,75 16,48 18,75 16,16 18,95 16,16 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,03 0,82 1,06 0,85 1,13 0,88 1,21 0,91 1,19 0,94 5 Konstruksi 11,88 11,57 12,70 11,99 12,83 12,08 12,13 11,49 12,16 11,33 6 Perdagangan, Hotel Restoran 17,03 18,92 17,16 19,12 17,38 19,41 17,85 19,76 17,66 19,95 7 Pengangkutan Komunikasi 6,89 6,65 6,87 6,81 6,87 6,88 6,88 7,09 6,82 7,24 8 Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan 6,23 5,68 6,21 5,87 6,19 5,88 6,47 6,11 6,73 6,31 9 Jasa-jasa 14,98 13,23 14,80 13,14 14,48 13,07 14,86 13,21 14,9 13,29 PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : BPS 2011 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 19 Tabel 2.21: Perkembangan PDRB Per Kapita Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Bantul Tahun 2009- 2010 No Tahun Harga Berlaku Harga Konstan tahun 2000 Nilai Rp Pertumbuhan Nilai Rp Pertumbuhan 1 2006 6,472,748 15,00 3,732,268 0,54 2 2007 7,145,697 10,39 3,845,008 3,02 3 2008 8,153,311 14,10 3,976,712 3,43 4 2009 8,831,737 8,32 4,097,212 3,03 5 2010 9,428,534 6,75 4,257,077 3,90 Sumber: BPS, 2011 angka sementara c Laju inflasi Tingkat inflasi di Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh tingkat inflasi di Provinsi DIY. Inflasi Kabupaten Bantul mengalami kenaikan yaitu dari 2,99 pada Tahun 2009 menjadi 6,56 pada Tahun 2010. Hal ini dipicu oleh kurangnya produksi bahan makanan terutama produk pertanian sebagai akibat dari cuaca ekstrim. Inflasi di bawah 10 termasuk ke dalam kriteria inflasi ringan kurang dari 10 per tahun. Inflasi ringan mempunyai dampak positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik antara lain meningkatkan pendapatan dan investasi. Tabel 2.22: Perkembangan Inflasi di Kabupaten Bantul Tahun 2005-2009 No Tahun Inflasi Kab, Bantul Inflasi Kota Yogya Inflasi Nasional 1 2006 7,61 10,4 6,6 2 2007 7,1 7,99 6,59 3 2008 10,26 9,88 11,06 4 2009 2,99 2,93 2,78 5 2010 6,56 7,38 6,96 Sumber: BPS, 2011 d Koefisien Gini Koefisien Gini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui distribusi dan ketimpangan pendapatan penduduk. Koefisien Gini pada Tahun 2009 sebesar 0,2473 dan pada Tahun 2010 diperkirakan sebesar 0,2390. Berdasarkan ketentuan bahwa faktor perkalian baru dapat ditentukan oleh BPS Pusat pada Tahun 2011. Koefisien gini pada Tahun 2010 diprediksi mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan semakin kecil. Koefisien gini Tahun 2010 merupakan prediksi yang didasarkan pada penurunan persentase angka kemiskinan pada Tahun 2010, peningkatan laju pertumbuhan PDRB Tahun 2010, dan kondisi perekonomian Kabupaten Bantul yang relatif stabil. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2012 II ‐ 20

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial