Seminar Limnologi ke II tanggal 28 Juli 2004, dengan tema: Peran Menuju Kesinambungan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan

SEMINAR NASIONAL LIMNOLOGI Dr. Ir. Gadis Sri Haryani Kepala Pusat Penelitian Limnologi 2001- sekarang gadislimnologi.lipi.go.id Tulisan ini disajikan karena Pusat Penelitian Limnologi-LIPI baru selesai menyelenggarakan Seminar Nasional Limnologi ke V pada tanggal 28 Juli 2010 yang lalu. Pusat Penelitian Limnologi LIPI dalam usianya yang ke 24 tahun tanggal 13 Januari 2010 yang lalu selalu berkarya sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban yaitu melakukan penelitian di bidang perairan darat dan berinteraksi dengan berbagai pihak baik di dalam LIPI maupun diluar LIPI di tingkat nasional dan internasional agar apa yang Pusat Penelitian Limnologi hasilkan dapat bermanfaat. Salah satu bentuk komunikasi hasil penelitian kelimnologian adalah melalui Seminar Nasional Limnologi. Seminar Nasional diselenggarakan secara rutin setiap 2 dua tahun sekali sejak tahun 2002. Tema yang dipilih berbeda dalam setiap penyelenggaraan sesuai isu aktual, strategis dan krusial yang terjadi di Indonesia, serta kecenderungan di masa depan, khususnya yang terkait dengan masalah perairan darat. Bila diurut satu persatu, Seminar Nasional Limnologi yang telah diselenggarakan oleh Puslit Limnologi-LIPI adalah sebagai berikut: 1. Seminar Limnologi ke I tanggal 22 April 2002, dengan tema: Menuju Kesinambungan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan

2. Seminar Limnologi ke II tanggal 28 Juli 2004, dengan tema: Peran

Strategis Data Dan Informasi Sumberdaya Perairan Darat Dalam Pembangunan Nasional 3. Seminar Limnologi ke III, tanggal 5 September 2006, dengan tema: Pengelolaan Sumberdaya Perairan Darat Secara Terpadu di Indonesia 4. Seminar Limnologi ke IV, tanggal 15 Oktober 2008, dengan tema: Perairan Darat dan Perubahan Iklim 5. Seminar Limnologi ke V, tanggal 28 Juli 2010, dengan tema: Prospek Ekosistem Perairan Darat Indonesia: Mitigasi Bencana Dan Peran Masyarakat Tidak kurang dari 50 makalah yang dipresentasikan dalam setiap penyelenggaraan Semnas yang merupakan kajian atau hasil penelitian. Warta Limnologi – No. 45Tahun XXIII Desember 2010 1 ARTIKEL Dengan demikian ada sekitar 250 hasil penelitian yang seharusnya dapat ditindaklanjuti agar perairan darat di Indonesia dapat dikelola untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan. Saya ingin mengajak pembaca mencermati uraian tema seminar nasional limnologi untuk mendapatkan gambaran perkembangan kelimnologian di Indonesia sejak sekitar 10 tahun terakhir ini.

1. Menuju Kesinambungan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan

Tema ini merupakan tema pada Seminar Limnologi ke I tanggal 22 April tahun 2002, yang dipilih dengan pertimbangan bahwa kita harus mempunyai tujuan dan harapan ke depan agar perairan darat di Indonesia dapat tetap dimanfaatkan terus menerus atau berkesinambungan. Pemanfaatan sumberdaya perairan diperkirakan akan semakin meningkat di masa-masa mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Kecenderungan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,8 per tahun. Hal ini menimbulkan berbagai dampak lingkungan yang terjadi pada kawasan perairan darat akibat dari dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan yang dilakukan di daratan, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, industri, permukiman dan sebagainya. Demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di perairan dan sekitarnya. Penanggulangan pencemaran yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut tidak dapat dilakukan hanya di kawasan perairan darat saja, tetapi harus dilakukan mulai dari sumber dampaknya yang ada di daratan. Kebijakan pengelolaan harus menggabungkan antara aspek konservasi dan aspek pemanfaatan. Konsep pengelolaan wilayah perairan darat secara terpadu merupakan salah satu syarat untuk mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan. 2. Peran Strategis Data Dan Informasi Sumberdaya Perairan Darat Dalam Pembangunan Nasional Sebagai tema pada Seminar Limnologi ke II tanggal 28 Juli 2004, yaitu Data dan Informasi Sumberdaya Perairan Darat Indonesia menjadi fokus utama. Mengingat sudah banyaknya data dan informasi mengenai perairan darat di Indonesia yang tersebar di berbagai instansi dan bahkan pada individu-individu. Sistem data dan informasi yang akurat, lengkap dan terkini sangat diperlukan sebagai pendukung pengambilan keputusan Decision Support System baik yang terkait langsung dengan pembangunan perairan darat maupun untuk menunjang pembangunan nasional secara umum. Pernyataan Rio de Janeiro tahun 1992 dalam KTT Bumi menekankan perlunya informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya air. Warta Limnologi – No. 45Tahun XXIII Desember 2010 2 Pusat Penelitian Limnologi-LIPI telah merintis Pengembangan Sistem Informasi Limnologi sejak tahun 1996 dengan dibentuk secara khusus Kegiatan Tolok Ukur Pengembangan Sistem Informasi Perairan Darat, dan sejak itu pula kelengkapan untuk mendukung terwujudnya suatu sistem pengelolaan data limnologi terus menerus diupayakan dan menjadikan kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Perairan Darat sebagai salah satu Program Utama Pusat Penelitian Limnologi-LIPI. Dengan adanya Sistem basis data Limnologi ini maka data, informasi dan pengetahuan yang didapatkan dari penelitian-penelitian baik oleh Pusat Penelitian Limnologi maupun instansi lain dapat diakses dengan mudah oleh para pengguna baik itu masyarakat ilmiah, para pengambil keputusan maupun masyarakat luas. Yang dapat diakses dalam hal pemanfaatan potensi dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi lingkungan perairan darat sehingga pengelolaan perairan darat Indonesia dapat berjalan sesuai visi pembangunan yang berkelanjutan. Keterbatasan dukungan data dan informasi dalam pemanfaatan suatu sumberdaya disebabkan berbagai. Faktor-faktor tersebut antara lain sistem pengelolaan data yang tidak terpadu, sehingga data dan informasi yang tersedia tersebar di berbagai instansi dan bersifat sektoral sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat luas sebagai pengguna. Persoalan pengelolaan data dan informasi meliputi akses, pemanfaatan dan ketersediaan data itu sendiri. Adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan pengelolaan data secara akurat dan bersifat kekinian akan semakin mempermudah penyusunan berbagai kebijakan nasional dan daerah dalam pengelolaan sumberdaya yang berbasis data ilmiah. Kebijakan pengelolaan sumberdaya lingkungan yang berbasis data ilmiah seyogyanya menjadi perhatian kita semua sehingga lingkungan perairan darat dapat memberikan kesejahteraan bagi kehidupan.

3. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Darat Secara Terpadu di Indonesia