Metode Tahapan Standar Standard Step Method

50 h 2 , baik di hulu atau di hilirnya tergantung pada jenis aliran subkritis atau superkritis, dan hitung jarak ∆x antara kedua kedalaman tersebut dengan persamaan 2.43. Disarankan untuk mengambil harga h 2 sedekat mungkin dengan h 1 , sehingga harga ∆x yang diperoleh tidak terlalu jauh untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

b. Metode Tahapan Standar Standard Step Method

Metode ini dikembangkan dari persamaan energi total dari aliran pada saluran terbuka persamaan 2.42. Dari persamaan tersebut, selanjutnya dapat dituliskan persamaan sebagai berikut : z 1 + y 1 + g V 2 1 2 = z 2 + y 2 + g V 2 2 2 + h f E 1 = E 2 + h f 2.44 Cara perhitungannya dimulai dengan mengetahui tinggi energi total di titik kontrol E 1 , dimana kedalaman air h 1 , dan ketinggian dasar saluran dari titik referensi z 1 diketahui. Selanjutnya tentukan jarak dari titik kontrol ke hulu atau ke hilir tergantung letak titik kontrol sepanjang ∆x. Parameter sebelah kanan yang dapat langsung dihitung adalah z 2 = z 1 + ∆z, dimana ∆z adalah perkalian antara kemiringan dasar saluran dan selisih jarak kedua titik yang akan dihitung ∆z = S o ∆x. Tiga parameter lainnya merupakan fungsi kedalaman air h 2 , sehingga dengan mengasumsikan kedalaman air di titik 2, tinggi energi di titik 2 dapat dihitung. Jika persamaan 2.44 belum dipenuhi, maka dicoba dengan harga h 2 baru hingga persamaan 2.44 terpenuhi. Sampai disini, maka kita telah menyelesaikan satu tahap perhitungan. Cara ini diulangi dengan titik – titik selanjutnya. Adapun pengukuran muka air rencana digunakan sebagai acuan tinggi muka air sungai yang berada di muka muara sungai. Ini berkaitan erat dengan tinggi muka air laut rencana. 51 Muka air rencana digunakan untuk mendeteksi kenaikan muka air sungai saat terjadi pasang surut gelombang. Pada saat air pasang, maka akan terjadi kenaikan muka air rencana. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan muka air di daerah hulu yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir di daerah hulu sungai. Dan sebaliknya ketika terjadi air surut, maka akan terjadi penurunan muka air hilir sungai yang sangat membantu dalam proses pengaliran air dari hulu menuju laut. Dengan adanya muka air rencana maka kita akan dapat membuat penampang sungai yang sesuai agar dapat menangani segala masalah yang dapat timbul akibat kenaikan muka air laut.

2.3.2. Kekasaran Dasar

Berdasarkan rumus di atas diketahui bahwa kapasitas penampang dipengaruhi oleh kekasaran penampang. Hal ini dapat dilihat dari koefisien bentuk kekasaran penampang yang telah ditetapkan oleh Manning seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.17. Koefisien Kekasaran Manning Jenis saluran n Sungai alam : Trase dan profil teratur, air dalam Trase dan profil teratur, bertanggul kerikil dan berumput Berbelok-belok dengan tempat-tempat dangkal Berbelok-belok, air tidak dalam Berumput banyak di bawah air 0,025-0.033 0,030-0,040 0,033-0,045 0,040-0,055 0,050-0,080

2.3.3. Permodelan Dengan HEC-RAS

Program HEC - RAS merupakan paket program dari ASCE American Society of Civil Engineers. Paket program ini memakai cara 52 langkah standar sebagai dasar perhitungannya. Komponen-komponen utama yang tercakup dalam analisa HEC-RAS ini adalah : • Perhitungan profil muka air aliran tetap steady flow water surface profile computations • Simulasi aliran tak tetap unsteady flow simulation dan perhitungan profil muka air. Paket program ini untuk menghitung profil muka air di sepanjang ruas sungai. Data masukan untuk program ini adalah data cross section di sepanjang sungai, profil memanjang sungai, parameter hidrolika sungai kekasaran dasar dan tebing sungai, parameter bangunan sungai, debit aliran debit rencana, dan tinggi muka air di muara. Sedangkan output dari program ini dapat berupa grafik maupun tabel. Diantaranya adalah plot dari skema alur sungai, potongan melintang, profil, lengkung debit rating curve, hidrograf stage and flow hydrograph , juga variabel hidrolik lainnya. Selain itu juga dapat menampilkan gabungan potongan melintang cross section yang membentuk alur sungai secara tiga dimensi lengkap dengan alirannya.

2.4. ASPEK HIDRO - OSEANOGRAFI