71 dimana :
α = Sudut antara garis puncak gelombang dilaut dalam
dan garis kontur dasar laut Kr =
Koefisien refraksi
1
α = Sudut antara garis puncak gelombang dengan
garis kontur dasar laut dititik yang ditinjau. Untuk air dangkal, maka kecepatan gelombang tergantung pada
kedalaman air dimana gelombang tersebut merambat. Di tempat yang dalam, gelombang bergerak lebih cepat dari pada di laut
dangkal.
c. Difraksi Gelombang
Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan seperti pemecah gelombang atau pulau, maka gelombang tersebut akan
membelok di sekitar ujung rintangan dan masuk di daerah terlindung dibelakangnya, seperti terlihat dalam gambar 2.22.
fenomena ini dikenal dengan difraksi gelombang. Dalam difraksi gelombang ini terjadi transfer energi dalam arah tegak lurus
penjalaran gelombang menuju daerah terlindung. Seperti terlihat dalam gambar 2.22, apabila tidak terjadi difraksi gelombang,
daerah di belakang rintangan akan tenang. Tetapi karena adanya proses difraksi maka daerah tersebut terpengaruh oleh gelombang
datang. Tranfer energi ke daerah terlindung menyebabkan terbentuknya gelombang di daerah tersebut, meskipun tidak
sebesar gelombang diluar daerah terlindung.
72 Gambar 2.22. Difraksi Gelombang
d. Refleksi Gelombang
Gelombang datang yang mengenai membentur suatu rintangan akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya. Tinjauan refleksi
gelombang penting di dalam perencanaan bangunan pantai, terutama pada bangunan pelabuhan. Refleksi gelombang di
dalam pelabuhan akan menyebabkan ketidaktenangan di dalam perairan. Untuk mendapatkan ketenangan di dalam perairan,
maka bangunan – bangunan yang ada di pelabuhan pantai harus dapat menyerap menghancurkan energi gelombang. Suatu
bangunan yang mempunyai sisi miring dan terbuat dari tumpukan batu akan bisa menyerap energi gelombang lebih
banyak dibanding dengan bangunan tegak dan masif. Pada bangunan vertikal, halus dan dinding tidak
permeable, gelombang akan dipantulkan seluruhnya.
73 Gambar 2.23. Profil Muka Air di Depan Bangunan Vertikal
Besar kemampuan suatu bangunan memantulkan gelombang diberikan oleh koefisien refleksi, yaitu perbandingan antara
tinggi gelombang refleksi H
r
dan tinggi gelombang datang H
i
: X =
i r
H H
2.79 Koefisien refleksi bangunan diestimasi berdasarkan tes model.
Koefisien refleksi berbagai tipe bangunan disajikan dalam Tabel 2.21. berikut ini :
Tabel 2.21. Koefisien refleksi
Tipe bangunan X
Dinding vertikal dengan puncak diatas air Dinding vertikal dengan puncak terendam
Tumpukan batu sisi miring Tumpukan balok beton
Bangunan vertikal dengan peredam energi diberi lubang
0,7 – 1,0 0,5 – 0,7
0,3 – 0,6 0,3 – 0,5
0,05 – 0,2 Sumber : Bambang Triatmodjo, Teknik Pantai
Dinding vertikal dan tak permeable memantulkan sebagian besar
gelombang. Pada bangunan seperti itu koefisien refleksi adalah
74 X=1, dan tinggi gelombang yang dipantulkan sama dengan tinggi
gelombang datang. Gelombang di depan dinding vertikal merupakan superposisi dari kedua gelombang dengan periode,
tinggi dan angka gelombang yang sama tetapi berlawanan arah. Apabila refleksi adalah sempurna
X=1 maka : η = H
i
cos kx cos
σ
t
2.80 e.