Pasang Surut STUDI PUSTAKA

84 kenaikkan muka air laut. Di dalam perencanaan bangunan pantai, kenaikan muka air karena pemanasan global harus diperhitungkan karena memberikan perkiraan besarnya kenaikan muka air laut dari tahun 1990 sampai 2100 Gambar 2.30., gambar tersebut berdasarkan anggapan bahwa suhu bumi meningkat seperti yang terjadi saat ini. Sumber : Bambang Triatmodjo, Teknik Pantai Gambar 2.30. Perkiraan Kenaikan Muka Air Laut

e. Pasang Surut

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya gaya tarik benda – benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi Bambang triatmodjo, 1996 . Pengetahuan tentang pasang surut sangat penting dalam perencanaan bangunan di daerah pantai. Elevasi muka air tertinggi pasang dan terendah surut sangat penting untuk merencanakan bangunan – bangunan tersebut. Secara umum pasang surut di berbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu: 85 1. Pasang surut harian ganda semi diural tide F ≤ 0,25 Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata – rata adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini terjadi di selat Malaka sampai laut Andaman. 2. Pasang surut harian tunggal diurnal tide F ≥ 3,00 Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut ini terjadi di perairan selat Karimata. 3. Pasang surut campuran condong ke harian ganda mixed tide prevailing semidiurnal 0,25 ≤ F ≤ 0,50 Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periode berbeda. Pasang surut ini banyak terdapat di perairan Indonesia Timur. 4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal mixed tide prevailing diurnal 0,50 ≤ F ≤ 3,00 Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang – kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Pasang surut jenis ini terjadi di selat Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat. 86 Gambar 2.31. Tipe – tipe Pasang Surut Beberapa definisi elevasi muka air yang dapat digunakan sebagai pedoman di dalam perencanaan bangunan pantai : 1. Muka air tinggi High Water Level, muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang surut. 2. Muka air rendah Low Water Level, kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut. 3. Muka air tinggi rerata Mean High Water Level, MHWL, adalah rerata dari muka air tinggi pada periode tertentu. 4. Muka air rendah rerata mean Loe Water Level, MLWL, adalah rerata dari muka air rendah selama periode tertentu. 5. Muka air laut rerata Mean Sea Level, MSL, adalah muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. 6. Muka air tinggi tertinggi highest high water level, HHWL, adalah air tertinggi pada periode tertentu. 7. Air rendah terendah Lowest Low Water Level, LLWL, adalah air terendah pada periode tertentu. 87

f. Elevasi Muka Air Laut Rencana