Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Fungsi Ruang di Serambi Pasar Induk Wonosobo
vii schedule wawancara dirumuskan berdasarkan konsep analisa variabel
penelitian. d.
Teknik angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Alat pengumpulan dengan angket adalah kusioner yaitu berupa daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan pada
responden, dimana jawabannya diisi oleh responden sendiri. e.
Pemeriksaan dokumentasi, yaitu dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.
Data dan informasi yang dicari di obyek penelitian adalah data tentang lingkungan fisik ruang di Pasar Induk Wonosobo dan data pedagang Pasar Induk
Wonosobo khususnya yang berjualan di serambi Pasar Induk Wonosobo yaitu :
Data dan informasi fisik mengenai Pasar Induk Wonosobo
Komunikasi dengan pedagang dan pembeli tentang faktor-faktor apakah yang kemungkinan menjadi menjadi penyebab berubahnya fungsi ruang di Pasar Induk
Wonosobo secara optimal melalui quesionerwawancara.
Berdasarkan kajian teori dan hasil pengolahan data awal tersebut, maka dibuatlah variabel penelitian yang nantinya menjadi dasar bagi pembuatan quesioner yang
akan dibagikan kepada pedagang. Adapun data yang akan diolah adalah merupakan data kategorikal, yang terdiri dari
data nominal dan data ordinal.
2.12. Analisa Data
Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Fungsi Ruang di Serambi Pasar Induk Wonosobo
viii Setelah didapatkan data kualitatif yang berasal dari hasil angket yang dibagikan
kepada responden, maka data tersebut diolah menjadi data kuantitatif, data kuantitatif tersebut diolah dengan statistik, untuk menjawab tujuan penelitian ini, adapun
langkah-langkah analisa data yang dilakukan meliputi yaitu :
1. Pengelompokkan hasil rekaman data dan skoring
Mengelompokan data yang didapat baik melalui observasi maupun melalui quesioner yang dibagikan kepada responden.data kualitatif yang berbentuk
kategori tersebut diolah menjadi data kuantitatif dengan cara memberi skor pada jawaban pertanyaan pada kuesioner..
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. 3.
Analisa Faktor Untuk menemukan faktor yang berpengaruh dan faktor yang tidak berpengaruh.
Analisis faktor mengidentifikasikan beberapa faktor yang menjadi penyebab korelasi diantara jumlah besar variabel dan teknik ini juga dikelompokkan
sebagai teknik reduksi. 4.
Pemaknaan dan Interpretasi hasil Data yang sudah di uji validitas, dan di analisa dengan menggunakan analisa
faktor SPSS. Hasil yang didapat di interpretasikan kembali dan diambil kesimpulan.
Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Fungsi Ruang di Serambi Pasar Induk Wonosobo
ix
2.13. Pembahasan dan Hasil Penelitian
Pembahasan lebih ditujukan untuk menguraikan fenomena-fenomena di lapangan, dikaitkan dengan rumusan-rumusan kualitatif yang dimiliki oleh pakar-
pakar di bidang ilmu perilaku maupun bidang pengetahuan lain yang terkait. Tujuan dari pembahasan adalah untuk menguraikan temuan-temuan penelitian.
Sasaran dari pembahasan adalah mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan fungsi ruang di serambi Pasar Induk Wonosobo. Faktor-faktor
yang terbukti memberikan pengaruh kemudian dicari faktor mana yang paling berpengaruh sehingga bisa dijadikan bahan referensi bagi perancangan sebuah
Kawasan Perdagangan.
Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Fungsi Ruang di Serambi Pasar Induk Wonosobo
x
BAB IV DATA DAN ANALISA
4.1. Data 4.1.1.Tinjauan Umum Kawasan Perkotaan Wonosobo
A. Kedudukan Strategis Kawasan Perkotaan Wonosobo dalam Sistem
Kewilayahan
Kawasan Perkotaan Wonosobo mempunyai kedudukan strategis dalam kebijaan regional terkait. Kebijakan regioal tersebut meliputi kebijaksanaan penataan
ruang wilayah Propinsi Jawa Tengah, Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Wonosobo, dan Kebijaksanaan pembangunan Kabupaten Wonosobo jangka panjang
maupun menengah. Kawasan Perkotaan Wonosobo mempunyai fungsi dan peran sebagai pusat
pelayanan Kegiatan Lokal di Wilayah Propinsi Jawa tengah, serta sebagai Kota Pusat Pelayanan SWP I dan Ibukota Kabupaten Wonosobo .
Dalam sistem perkotaan regional Kawasan Perkotaan Wonosobo sebagai kota orde I di Kabupaten Wonosobo, sehingga mempunyai keterkaitan dengan kota-kota
di Jawa Tengah, dan kota-kota kecamatan di Wilayah Kabupaten Wonosobo. Adapun Jaringan Transportasi yang melalui Kawasan Perkotaan Wonosobo, dilalui
oleh jalur kolektor primer, serta sebagai simpul transportasi di Wilayah Wonosobo. Kawasan Perkotaan Wonosobo juga mempunyai kedudukan strategis dalam
perwilayahan Kabupaten Wonosobo. Kawasan ini disebut strategis karena fungsi dan perannya yang strategis dalam pengembangan wilayah Kabupaten Wonosobo.