Populasi dan Sampel T POR 1303130 Chapter3

46 Muhammad Zulfikar 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN PEMODELAN TERHADAP SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gambaran, penulis sajikan gambaran desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Gambar 3.1. Treatment group O 1 X 1 O 2 Treatment group O 1 X 2 O 2 Control group O 1 C O 2 Gambar 3.1. Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design Keterangan: O 1 : Pre-test self-efficacy sebelum perlakuan O 2 : Post-test self-efficacy setelah perlakuan X 1 : Eksperimen model pembelajaran inquiry pemodelan single-mastery X 2 : Eksperimen model pembelajaran inquiry pemodelan multiple-coping C : Kontrol model pembelajaran direct

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, yang berjumlah 537 siswa yang terbagi dalam 18 kelas. Alasan memilih VIII MTsN Watampone sebagai lokasi penelitian adalah karena belum pernah ada penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran inquiry dalam pendidikan jasmani yang dilakukan di sekolah ini. Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah percontohan di Kabupaten Bone. Sekolah ini juga menerapkan kurikulum 2013 yang sesuai dengan model pembelajaran inquiry . Selain itu dari pengamatan penulis, guru pendidikan jasmani masih menggunakan model pembelajaran tradisional dalam pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan penelitian yang dilakukan ini memberikan pemahaman sekaligus terobosan model pembelajaran dalam pendidikan jasmani terhadap guru-guru di sekolah ini khususnya dan guru- guru di sekolah lain pada umumnya di daerah tersebut. 47 Muhammad Zulfikar 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN PEMODELAN TERHADAP SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sampel Penentuan jumlah sampel sesuai dengan usulan Fraenkel 2012, hlm. 103 bahwa “ For experimental and causal comparative studies, we recommend a minimum of 30 individuals per group, although sometimes experimental studies with only 15 individuals in each group can be defended if they are very tightly controlled .” Rata-rata jumlah siswa per kelas adalah 30 orang, oleh karena itu jumlah siswa tersebut sudah memenuhi ukuran jumlah sampel yang disarankan dalam penelitian eksperimen. Untuk teknik pengambilan sampelnya, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling sampel daerah. “Dalam cluster sampling , yang dipilih bukan individu melainkan kelompok atau area yang kemudian disebut cluster” Maksum, 2012, hlm.57. Alasan memilih teknik sampling ini adalah karena tidak memungkinkan untuk membentuk kelas baru dalam sekolah yang dijadikan tempat penelitian memecah kelas yang sudah ada seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Oleh karena itu tidak memungkinkan juga melakukan teknik simple random sampling . Sampel diambil dengan mengacak populasi yakni kelas VIII yang berjumlah 18 kelas. Kemudian diambil tiga kelas yang akan diberikan perlakuan sesuai dengan desain penelitian yang digunakan. Ketiga kelas yang terpilih yaitu kelas VIII B, kelas VIII E, dan kelas VIII A1. Selanjutnya ketiga kelas yang terpilih diacak lagi untuk ditempatkan sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Kelas VIII B dan kelas VIII A1 terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII E terpilih sebagai kelompok kontrol. Kelas VIII B akan menerima perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan single-mastery sedangkan kelas VIII A1 akan menerima perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan multiple-coping.

C. Instrumen Penelitian