Latar Belakang Penelitian S FIS 1100104 Chapter1

Puspita Rahayu, 2015 Penerapan Pendekatan Saintifik D engan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama atau SMP terdapat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang didalamnya terintegrasi mata pelajaran fisika. Salah satu tujuan mata pelajaran IPA adalah agar siswa memiliki kemampuan menguasai konsep serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata Pelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan Depdiknas, 2006. Selaras dengan tujuan pembelajaran IPA yang menekankan pada penguasaan konsep, maka kemampuan menguasai konsep merupakan salah satu hal yang penting dan harus dimiliki setiap siswa. Penguasaan konsep ini dapat dilatihkan dalam proses pembelajaran. Menurut Amri dan Ahmadi dalam Fitriyatin Naziah, 2014, hlm. 2, penguasaan konsep diperlukan dalam pembelajaran, karena siswa selalu dihadapkan pada permasalahan yang memerlukan pemecahan masalah tersebut dengan konsep yang sudah dipelajarinya. Indikator penguasaan konsep menurut Sumarya dalam Fitriyatin Naziah, 2014, hlm. 4 yaitu seseorang dikatakan menguasai konsep jika orang tersebut benar-benar memahami konsep yang dipelajarinya sehingga mampu menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan hal tersebut, dalam mata pelajaran IPA seorang guru seyogyanya menciptakan suatu proses pembelajaran yang dapat melatihkan penguasaan konsep siswa, sehingga siswa tidak hanya belajar secara menghafal konsep-konsep saja, tetapi siswa juga dapat menerapkan konsep tersebut untuk menganalisis penyelesaian masalah yang dihadapinya. Puspita Rahayu, 2015 Penerapan Pendekatan Saintifik D engan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada kenyataannya di lapangan, proses pembelajaran IPA di sekolah untuk melatihkan penguasaan konsep siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui observasi kelas dan penyebaran angket yang pernah peneliti lakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Dari data hasil observasi kelas menunjukkan bahwa siswa masih berperan sebagai penerima informasi yang disampaikan oleh guru sehingga menjadikannya pasif dalam pembelajaran. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurangnya motivasi adalah proses pembelajaran yang minim media dan sarana prasarana lain yang digunakan guru masih kurang memadai. Selain itu dilihat dari hasil penyebaran angket menyatakan bahwa 52,63 siswa merasa kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran fisika baik dalam hal konsep maupun matematisnya, 89,47 siswa merasa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas kurang menyenangkan, dan 57,89 siswa merasa kurang puas dengan nilai mata pelajaran fisika yang sudah diperolehnya. Informasi ini didukung dengan hasil perolehan nilai rata-rata ulangan harian terakhir pada materi kalor, hanya terdapat 25 dari 40 siswa yang memperoleh nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, dengan nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar 75. Informasi tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa masih kurang memuaskan sehingga perlu untuk ditingkatkan. Beberapa penelitian mengenai penguasaan konsep seperti dalam penelitian Defrianto Pratama 2011 yang mengukur peningkatan penguasaan konsep dan melatih keterampilan ICT melalui pembelajaran fisika berbasis ICT memberikan hasil peningkatan penguasaan konsep siswa yang kurang terbangun dengan optimal terutama aspek C4 menganalisis, hal tersebut dikarenakan sebagian siswa hanya terfokuskan pada penggunaan software dibandingkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dan pada penelitian Diyar Dinanjar Andiraharja 2011 yang mengukur peningkatan keterampilan berkomunikasi dan penguasaan konsep fisika melalui penerapan model pembelajaran problem based instruction memperoleh hasil peningkatan penguasaan konsep dengan kategori Puspita Rahayu, 2015 Penerapan Pendekatan Saintifik D engan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sedang untuk keseluruhan namun pada aspek C2 memahami, C3 menerapkan, dan C4 menganalisis mengalami peningkatan dengan kategori rendah. Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa penguasaan konsep siswa masih kurang terpenuhi sehingga perlu ditingkatkan melalui suatu proses pembelajaran yang lebih bermakna. Menurut Anderson, L.W. Krathwohl. Anderson, L.W. Krathwohl 2010, hlm. 97 mengemukakan bahwa belajar yang bermakna menghadirkan pengetahuan dan proses-proses kognitif yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, proses pembelajaran yang lebih bermakna dapat menjadikan siswa lebih memahami konsep dan berdampak pada peningkatan penguasaan konsepnya. Dalam memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa maka proses pembelajaran tersebut harus menempatkan siswa lebih aktif dalam kelas. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Menurut Weiman 2007, pendekatan saintifik dalam pembelajaran sains adalah melatihkan kemampuan meneliti pada siswa seperti para saintis atau ilmuwan dalam memahami suatu konsep. Dengan menerapkan pendekatan saintifik, maka dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa. Sama halnya seperti metode pembelajaran lainnya, pendekatan saintifik pun memiliki tujuan kompetensi, salah satunya adalah kompetensi ranah pengetahuankognitif. Proses perolehan kompetensi pengetahuankognitif pada pendekatan saintifik dapat diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan Permendikbud No.64 Tahun 2013. Dilihat dari kompetensi pengetahuankognitif pendekatan saintifik , ternyata kompetensi tersebut selaras dengan tingkatan kemampuan penguasaan konsep ranah kognitif yang dikemukakan oleh Anderson L.W Krathwohl D. R. yaitu mengingat C1, memahami C2, mengaplikasikan C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mencipta C6. Dengan kata lain, penguasaan konsep dapat ditingkatan melalui proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Adapun tahapan aktivitas yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik yaitu : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan Permendikbud No. 81A, 2013. Puspita Rahayu, 2015 Penerapan Pendekatan Saintifik D engan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran diperlukan suatu alat pendukung yaitu media pembelajaran selain pendekatan pembelajaran, hal ini sesuai pendapat Sunarno 1998 yang menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk membantu keberhasilan proses belajar mengajar, maka digunakan media pembelajarn yang berupa prototype media berbasis cmap tools . Prototype media berbasis cmap tools ini merupakan perangkat teaching material yang dikembangkan berdasarkan peta konsep yang digunakan dalam proses pembelajaran, berupa software pembelajaran yang dibuat oleh peneliti berisikan peta konsep yang dapat diunduh secara langsung sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Software dibuat dengan menggunakan program yang dikembangkan oleh IHMC Institute for Human and Machine Cognitive . Penelitian tentang peta konsep telah dilakukan oleh Novak dalam Alfiani, 2012, hlm. 2 mengatakan bahwa peta konsep adalah pengetahuan yang sistematis dan singkat, beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa penggunaan metode pemetaan konsep menggunakan cmap tools perangkat peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, memudahkan siswa dalam memahami keutuhan materi ajar yang dipelajari, dapat mengatasi miskonsepsi, dan menyebabkan retensi yang lebih tahan lama Agus Kurniawan, 2013, hlm. 6. Dengan adanya peta konsep, dapat menarik perhatian siswa dan mengurangi kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Berdasarkan permasalahan dan penyataan yang telah diungkapkan, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan berbantuan prototype media berbasis cmap tools . Dimana pendekatan saintifik dengan berbantuan prototype media berbasis cmap tools yang di dalamnya mengandung teaching material berupa animasi pembelajaran, video pembelajaran, dan soal-soal evaluasi yang diharapkan mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengamb il judul “Pendekatan Saintifik Dengan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP”. Puspita Rahayu, 2015 Penerapan Pendekatan Saintifik D engan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cmap Tools Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah Penelitian