Rasio-Rasio Keuangan KESIMPULAN DAN SARAN

Air, Listrik, Telepon Rp 398.044.682 Perlengkapan Kantor Rp 165.365.730 Askes Rp 22.534.160 Kebersihan Rp 98.787.006 Pemeliharaan Bangunan Rp 277.236.775 Lain-lain Rp 73.726.475 Penyusutan Rp 297.658.152 Jumlah Biaya Operasi, Adm, dan Umum Rp 3.304.975.095 Selisih Penerimaan Dana Rp 306.264.738 Pajak Penghasilan Rp 74.379.200 Selisih Penerimaan Dana Rp 231.885538 Sumber: Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Doloksangul

D. Rasio-Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunya hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Misaknya antara Hutang dengan Modal, antara Kas dengan Total Asset, antara Harga Pokok Produksi dengan Total Penjualan, dan sebagaianya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Ridwan.S. Sundjaja dan Inge Berlian 2001:103. Universitas Sumatera Utara Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat membandingkannya dengan rasio lainnya sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memeberikan penilaian. Keuanggulan analisis Rasio adalah: a. Rasio merupakan angka-angka yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d. Sangant bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model proteksi. e. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. f. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Keterbatasan analisis Rasio adalah: a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron Universitas Sumatera Utara e. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntasi yang dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan maka bisa menimbulakn kesalahan.

2. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Jenis-jenis Rasio keuangan adalah sebagai berikut: a. Rasio Likuditas Rasio ini merupakan indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva yang tersedia. Ada 3 tiga cara penting dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh yaitu: a Current Ratio Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. Semakin besar Currenta ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehinga perusahaan semakin likuid. Current rasio yang ideal yaitu 100 1:1 Brigman 2006:158. Rumusnya adalah sebagai berikut: Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Universitas Sumatera Utara b QuickAccid Ratio QuickAccid Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kecuali persediaan dengan hutang lancar. Persediaan merupakan quick assets aktiva yang dapat diuangkan. Quick rasio yang ideal yaitu 100 1:1 Brigman 2006:158. Rumusnya adalah sebagai berikut: c Cash Ratio Cash Ratio ditambah dengan efek-efek, merupakan alat-alat Likuid yang paling dipercaya. Bertambah tinggi Cash Ratio berarti jumlah uang tunai yang tersedia semakin besar, sehingga pelunansan hutang pada saatnya tidak akan kesulitan, tetapi bila terlalu tinggi akan mengurangi potensi untuk menaikkan Rate of Return. Cash Ratio yang ideal yaitu 100 1:1 Brigman 2006:158. Rumusnya adalah sebagai berikut: b. Rasio Solvabilitas Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakaan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari Direktur. Rasio ini menunukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Yang termasuk dalam rasio ini adalah: a Total Debt to Total Assets Ratio b Total Debt to Equity Ratio Keterangan: a Total Debt to Total Assets Ratio Quick Ratio = Aktiva Lancar – PersediaanPersediaan Cash Ratio = KasBankHutang Lancar Universitas Sumatera Utara Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan Hutang dengan Total Aktiva. Ratio ini menunjukkan berapa total aktiva yang tersedia untuk menjamin hutang perusahaan. Semakin tinggi Debt Ratio semakin besar pinjaman yang digunakan dalam menghasikan keuntungan perusahaan. Debt to Total Assets Ratio yang ideal yaitu 100 1:1 Husnan 94:75. Rumusnya sebagai berikut: b Total Debt to Equity Ratio Total Debt to Equity Ratio menunjukkan hubungan antara pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya diberikan untuk mengukur finansial leverage dari suatu perusahaan. Total Debt to Equity yang ideal yaitu 100 1:1 Rahadjo 2001:65. Rumusnya sebagai berikut: c. Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva. Yang termasuk dalam ratio ini sebagai berikut: a Total Assets Turnover b Receivable Turnover Debt to Total Assets Ratio = Total HutangTotal Aktiva Total Debt to Equity Ratio = Toal HutangTotal Universitas Sumatera Utara c Avarage Collection Period Keterangan: a Total Assets Turnover Merupakan perbandigan antara penjualan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang idea yaitu 200 2:1 Sundjaja 2001:185. Rumusnya sebagai berikut: b Receivable Turnover Merupakan perbandingan antara penjualan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover yang idela yaitu 200 2:1 Abdullah 2005:92. Rumusnya sebagai berikut: c Avarage Collection Period Yaitu periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Avarage Collection Period yang ideal yaitu 200 2:1 Brigman 2006:158. Rumusnya sebagai berikut: d. Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan ukuran kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan Profit.Untuk mengukur kemampuan tersebut ada 2 dua rasio atau ukuran yaitu: Total Assets Turnover = PendapatanTotal Aktiva Receivable Turnover = PendapatanPiutang rata-rata Avarage Collection Period = Piutang rata-rata x 360Pendapatan Universitas Sumatera Utara a Ratio antara Laba dengan Penjualan b Ratio antara Laba dengan Aktiva atau Modal sendiri Keterangan: a Ratio antara Laba dengan Penjualan Ratio ini digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan Produk yang dijual. Dan ratio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan Perusahaan untuk membagi dan membayar deviden. Ratio ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1. Gross Profit Margin Ratio Yaitu Perbandingan antara Laba Kotor dengan Penjualan Gross Profit Margin Ratio yang ideal yaitu 200 2:1 Brigman 2006:162. Rumusnya sebagai berikut: 2. Operating Profit Margin Ratio Yakni Perbandingan antara Laba Operasi Laba sebelum biaya bunga dan PajakEBIT dengan Penjualan. Semakin tinggi Ratio ini, semakin tinggi laba Operasional yang diperoleh perusahaan dari Penjualan. Operating Profit Margin yang idela yaitu 200 2:1 Brigman 2006:162. Rumusnya sebagai berikut Gross Profit Margin Ratio = Laba kotor Pendapatan Operating Profit Margin = EBITPendapatan Universitas Sumatera Utara 3. Net Profit Margin Ratio Yakni Perbandingan antara Laba Bersih Laba setelah biaya Bunga dan PajakEAT dengan Penjualan. Semakin besar ratio ini, maka semakin besar laba yang diperoleh. Net Profit Margin yang idela yaitu 200 2:1 Brigman 2006:162. Rumusnya sebagai berikut: b Ratio antara Laba dengan Aktiva atau Modal sendiri Ratio ini digunakan untuk mengukur sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan. Dari ratio ini dapat diketahui kemampuan Perusahaan dalam mendayagunakan aktiva atau modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan Laba yang memuaskan. Umumnya ada 2 dua Ratio dalam hal ini yaitu: 1. Return of Investmen ROI Yaitu Perbandinga antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak Laba bersihEAT dengan Total Aktiva Perusahaan. Return of Investmen ROI yang ideal yaitu 200 2:1 Keown 2001:87. Rumusnya sebagai berikut: 2. Return On Equity ROE Yaitu Perbandingan antara Laba biaya bunga dan Pajak Laba BersihEAT dengan modal sendiri. Return On Equity yang ideal yaitu 200 2:1. Rumusnya sebagai berikut: Net Profit Margin = EAT Pendapatan Return of Investmen = EATTotal Aktiva Return On Equity = EATModal Sendiri Universitas Sumatera Utara

3. Perhitungan Rasio Keuangan RSU Doloksanggul Tahun 2010

A. Rasio Likuidutas 1. Current Ratio = 66.972.717 431.599.943 = 15,5 2. Accid test Ratio = 66.972.717 – 0 431.599.943 = 15,5 3. Cash Ratio = 11.961.000 431.599.943 = 2,7 B. Ratio Solvabilitas 1. Debt to Assets Ratio = 431.599.943 3.558.374.991 = 12 2. Debt to Equity Ratio = 431.599.943 2.747.500.000 = 15,7

C. Ratio Aktivitas

1. Total Asstes Turnover = 7.640.767.856 3.558.374.991 = 2,14 Kali 2. Receivable Turnover = 7.640.767.856 42.463.117 = 179,9 Kali 3. Avarage Collection Period = 360 Hari 179,9 = 2 Hari D. Ratio Profitabilitas 1. Gross Profit Margin = 2.061.948.250 7.640.767.856 Universitas Sumatera Utara = 26,9 2. Operating Profit Margin Ratio = 7.352.668.212 7.640.767.856 = 96,2 3. Net Margin Profit Ratio = 219.169.944 7.640.707.856 = 2,8 4. Return of Investmen ROI = 219.169.944 3.558.374.991 = 6,1 5. Return of Equity ROE = 219.169.944 2.747.500.000 = 7,9 Tahun 2011

A. Ratio Likuiditas

1. Current Ratio = 68.970.667 296.449.336 = 23,2 2. Accid test Ratio = 68.970.667 296.449.336 = 23,2 3. Cash Ratio = 56.442.067 296.449.336 = 19,03 B. Ratio Solvabilitas 1. Debt to Assets Ratio = 296.449.336 3.643.866.089 = 8,13 2. Debt to Equity Ratio = 296.449.336 2.747.500.000 Universitas Sumatera Utara = 10,7 C. Ratio Aktivitas 1. Total Asstes Turnover = 9.076.045.093 3.643.866.089 = 2,49 Kali 2. Receivable Turnover = 9.076.045.093 42.463.117 = 213,7 Kali 3. Avarage Collection Period = 360 Hari 213,7 Kali = 1,68 Hari D. Ratio Profitabilitas 1. Gross Profit Margin = 3.661.234.883 9.076.045.093 = 39,7 2. Operating Profit Margin Ratio = 3.304.970.095 9.076.045.093 = 36,4 3. Net Margin Profit Ratio = 231.885.538 9.076.045.093 = 2,5 4. Return of Investmen ROI = 231.885.538 3.643.866.058 = 6,36 5. Return of Equity ROE = 231.885.538 2.747.500.000 = 8,4 Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Untuk keperluan analisa dan evaluasi pada bab III, maka penulis mempergunakan data-data hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang telah dihitung pada bab II.

A. Ratio Likuiditas

Rasio ini dianalisis untuk mengetahui tingkat kemampuan Perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid pada saat kewajiban Finansial ditagih. Tabel 3.1 Rasio Likuiditas Akhir Tahun 2010 dan 2011 No Rasio-Rasio Likuiditas Tahun2010 Tahun2011 Perbandingan 1 Current Ratio 15,5 23,2 7,7 + 2 Accid Ratio 15,5 23,2 7,7 + 3 Cash Ratio 2,7 19 16,3 + 1. Current Ratio Pada tahun 2010 current ratio sebesar 15,5 ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh 15,5 aktiva lancar. Pada tahun 2011 current ratio sebesar23,2 ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh 23,3 aktiva lancar atau mengalami Universitas Sumatera Utara