Analisis Diet Stroke Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Tahun 2011

(1)

ABSTRAK

Diet stroke adalah makanan yang diberikan khusus untuk pasien stroke. Diet yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap ada empat jenis yaitu diet stroke I, IIA, IIB, dan IIC. Pentingnya perhatian terhadap diet ini memberikan konsekuensi perlunya dilakukan analisis terhadap diet bagi pasien stroke meliputi jumlah, frekuensi, dan kandungan zat gizi. Diet ini penting untuk menunjang proses penyembuhan pasien stroke. Komponen gizi utama diet ini adalah energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis diet yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Objek penelitian adalah makanan dalam bentuk diet stroke I, IIA, IIB, dan IIC. Data primer diperoleh dari hasil penimbangan makanan dalam bentuk diet stroke. Data sekunder diperoleh dari dokumen rumah sakit. Pemberian diet dan kandungan zat gizinya dianalisis dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan dan dibandingkan dengan standar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis diet sudah tepat diberikan berdasarkan keadaan pasien, tetapi dalam hal jumlah, frekuensi dan kandungan zat gizi tidak sesuai dengan standar yang sebenarnya.

Disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul khususnya bagian instalasi gizi agar menyediakan pedoman diet, standar porsi, standar resep, dan standar alat sehingga pemberian diet pada pasien stroke rawat inap sesuai dengan standar dan supaya tercipta kualitas hidup pasien rawat inap yang baik.

Kata Kunci : diet stroke, pasien rawat inap


(2)

ABSTRACT

Stroke diet is especially diet that given to the stroke patients. There are four types of stroke diet, they are diet I, IIA, IIB, and IIC. It’s important attention to food zdestined for stroke patients give the consequence of analysis to diet for stroke cover the availibility of amount, ,frequency, and nutrients content in diet. These diet are important to support the recovering process of stroke patients. The main nutrient components of these diet are energy, protein, fat, and carbohydrate given by hospital.

This research aims to analyse diet given to the stroke in general hospital of Doloksanggul regency. This is a descriptive with cross sectional design. The object research is foods in the form of stroke diet I, IIA, IIB, and IIc. Primary data is obtained from the result of food weighing in the form of stroke diet. Secondary data is obtained from hospital documents. The stage of giving and nutrients content in diet were analyzed by using food composition lists and compared with a standard of diet.

The result showed that the provided of the diet in stroke of patients was in accordance with the patients condition, as well as the assessment result of diet nutrients content, include energy, protein, fat, and carbohydrate were still not in accordance with the diet standard of stroke diet.

It is recommended for general hospital of Doloksanggul regency admissions, especially the installation of nutrition to provide a diet guidance, standard of portion, standard of recipe, and standard of tools so the diet giving for stroke patients is accordance to the standard and make a create good quality of living patients hospitalized.


(3)

ANALISIS DIET STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh :

NIM. 091000227 ELFRINA SIAHAAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(4)

ANALISIS DIET STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

NIM. 091000227 ELFRINA SIAHAAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(5)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul :

ANALISIS DIET STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL TAHUN 2011

Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh :

NIM. 091000227 ELFRINA SIAHAAN

Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 11 Januari 2012

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Ernawati Nasution SKM, MKes

NIP. 19700212 199501 2 001 NIP. 19820729 200812 2 002 Fitri Ardiani, SKM, MPH Penguji II Penguji III

Dra. Jumirah, Apt, MKes

NIP. 19580315 198811 2 001 NIP. 19581111 198703 1 004 dr. Mhd. Arifin Siregar, MS

Medan, Januari 2012 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 19610831 198903 1 001 Dr. Drs. Surya Utama, MS


(6)

ABSTRAK

Diet stroke adalah makanan yang diberikan khusus untuk pasien stroke. Diet yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap ada empat jenis yaitu diet stroke I, IIA, IIB, dan IIC. Pentingnya perhatian terhadap diet ini memberikan konsekuensi perlunya dilakukan analisis terhadap diet bagi pasien stroke meliputi jumlah, frekuensi, dan kandungan zat gizi. Diet ini penting untuk menunjang proses penyembuhan pasien stroke. Komponen gizi utama diet ini adalah energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis diet yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Objek penelitian adalah makanan dalam bentuk diet stroke I, IIA, IIB, dan IIC. Data primer diperoleh dari hasil penimbangan makanan dalam bentuk diet stroke. Data sekunder diperoleh dari dokumen rumah sakit. Pemberian diet dan kandungan zat gizinya dianalisis dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan dan dibandingkan dengan standar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis diet sudah tepat diberikan berdasarkan keadaan pasien, tetapi dalam hal jumlah, frekuensi dan kandungan zat gizi tidak sesuai dengan standar yang sebenarnya.

Disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul khususnya bagian instalasi gizi agar menyediakan pedoman diet, standar porsi, standar resep, dan standar alat sehingga pemberian diet pada pasien stroke rawat inap sesuai dengan standar dan supaya tercipta kualitas hidup pasien rawat inap yang baik.

Kata Kunci : diet stroke, pasien rawat inap


(7)

ABSTRACT

Stroke diet is especially diet that given to the stroke patients. There are four types of stroke diet, they are diet I, IIA, IIB, and IIC. It’s important attention to food zdestined for stroke patients give the consequence of analysis to diet for stroke cover the availibility of amount, ,frequency, and nutrients content in diet. These diet are important to support the recovering process of stroke patients. The main nutrient components of these diet are energy, protein, fat, and carbohydrate given by hospital.

This research aims to analyse diet given to the stroke in general hospital of Doloksanggul regency. This is a descriptive with cross sectional design. The object research is foods in the form of stroke diet I, IIA, IIB, and IIc. Primary data is obtained from the result of food weighing in the form of stroke diet. Secondary data is obtained from hospital documents. The stage of giving and nutrients content in diet were analyzed by using food composition lists and compared with a standard of diet.

The result showed that the provided of the diet in stroke of patients was in accordance with the patients condition, as well as the assessment result of diet nutrients content, include energy, protein, fat, and carbohydrate were still not in accordance with the diet standard of stroke diet.

It is recommended for general hospital of Doloksanggul regency admissions, especially the installation of nutrition to provide a diet guidance, standard of portion, standard of recipe, and standard of tools so the diet giving for stroke patients is accordance to the standard and make a create good quality of living patients hospitalized.


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Elfrina Siahaan

Tempat/ Tanggal Lahir : Siborongborong, 02 Maret 1987

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin Nama Orang Tua

Ayah : Bliher Siahaan

Ibu : Nurmaya Sigalingging

Alamat Rumah Orang Tua : Jl. Balige No. 10 C Kecamatan Siborongborong Kabupeten Tapanuli Utara

Anak ke : 4 (empat) dari 8 bersaudara

Alamat Rumah : Jl. Setia Budi Perumahan Villa Sentosa Budi No. 10 B Pasar II Tanjung Sari Medan

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 2 Siborongborong 1993-1998 2. SLTP Negeri 1 Siborongborong 1998-2002 3. SMA Negeri 1 Siborongborong 2002-2005 4. Stikes D-III Keperawatan Elisabeth 2005-2008 5. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU 2009-2011 Riwayat Pekerjaan : 1. RSU Marta Friska 2008-2010


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Diet Stroke Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Tahun 2011”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dibuat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata I pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan moril dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu kritik dan saran masih sangat diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, MSi selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Ernawati Nasution, SKM, MKes selaku Dosen Pembimbing Skripsi I sekaligus sebagai Ketua Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(10)

4. Fitri Ardiani, SKM, MKes selaku Dosen Pembimbing Skripsi II sekaligus sebagai Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dra. Jumirah, Apt, MKes selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran, bimbingan, dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 6. dr. Mhd. Arifin Siregar, MS selaku Dosen Penguji III yang telah banyak

memberikan saran, bimbingan, dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 7. Prof. dr. Nerseri Barus, MPH selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 8. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

9. Seluruh Dosen dan Pegawai bagian Gizi Kesehatan Masyarakat yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya kepada bang Marihot Samosir, ST yang banyak membantu penulis.

10.Dr. Elisabeth Dame Manalu, S.Psi, MM selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, serta pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yang telah membantu penulis dalam penelitian.

11.Luber Sianturi, S.Si, Apt selaku Kasubbag Tatausaha Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dan k’boru Purba TU yang telah membantu penulis dalam penelitian.


(11)

12.Teman-teman staff IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dr. Sugito Panjaitan, dr. Andreas, K’Vivi, K’Saida, B’Rixen, K’Marta, Wyke, B’Lambok, Cornellius, Nurfitri dan B’Gunanta yang telah membantu penulis dalam penelitian.

13.Tien Sinaga, AMG selaku Kepala Bagian Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berserta seluruh petugas gizi (Ibu Elprita Sitompul, Ibu Erita Sihombing, dan Corri Pardede), dan petugas di dapur instalasi gizi.

14.Teristimewa untuk orang tuaku tercinta Ayahanda (B. Siahaan) dan Ibunda (N. Sigalingging), kakak-kakakku (Rosmegawati, Imelly Feronica dan Heryanti Ivanali), adik-adikku (Yuli Martina, Febriana Joi, Dona Frengky dan Doni Freddy), abang iparku (Youone Napitupulu, Kasben Sinurat dan Rinto Silitonga), keponakanku (Yoga, Yusen, Ivan, Felix, Ryan, dan calon keponakananku), abangku (Marnala Simamora) terima kasih telah memberikan dukungan materil dan moril serta doa dalam setiap langkah penulis.

15.Keluarga Ibu M. Simanullang, Vicant, Ike, Willy dan Kevin’s family, terima kasih telah memberikan dukungan serta doa dalam setiap langkah penulis.

16.Sahabat-sahabatku (Damra, K’Lisbet, Suryani Sihombing), teman-teman pembangunan (Devi, Dita, Helmi, Victor, Mulsen, Sahat, B’Aulia), serta teman-teman yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang banyak memberikan doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.


(12)

17.Teman-teman seperjuangan di Gizi FKM USU (Veronika Sianturi SKM, Elsa Frida Tarigan SKM, K’Romaida SKM, Dyan Sinaga, Neny Lubis, Fifin Fahrani, Reni, Fitri SKM, Meishi SKM, Astri SKM, Yunita SKM, Riska SKM, Taupiq, Sherry, Hotma SKM dan K’Lastiar SKM) yang banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2012


(13)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Riwayat Hidup Penulis ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Umum ... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Stroke ... 6

2.2. Penyebab Stroke ... 6

2.3. Klasifikasi Stroke ... 7

2.3.1. Stroke Hemoragi ... 7

2.3.2. Stroke Nonhemoragi ... 8

2.4. Gejala Stroke ... 8

2.5. Faktor Resiko Penyebab Timbulnya Penyakit Stroke ... 10

2.6. Diet Stroke ... 12

2.6.1. Tujuan Diet Stroke ... 12

2.6.2. Syarat Pemberian Diet Stroke ... 13

2.6.3. Tahapan Pemberian Diet Stroke ... 15

2.6.4. Jenis Diet Stroke ... 15

2.6.4.1. Diet Stroke I ... 15

2.6.4.2. Diet Stroke II ... 17

2.7. Manfaat Pemberian Diet Stroke ... 22


(14)

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 25

3.2.2. Waktu Penelitian ... 25

3.3. Objek Penelitian ... 26

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 26

3.4.1. Data Primer ... 26

3.4.2. Data Sekunder ... 27

3.5. Instrumen Penelitian ... 27

3.6. Defenisi Operasional ... 27

3.7. Aspek Pengukuran ... 29

3.8. Pengolahan dan Analisis Data ... 32

3.8.1. Pengolahan Data ... 32

3.8.2. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.1.1. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ... 34

4.1.2. Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ... 36

4.2. Pemberian Diet pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ... 38

4.3. Diet Stroke I ... 38

4.3.1. Kandungan Zat Gizi ... 39

4.3.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein ... 39

4.3.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat ... 40

4.4. Diet Stroke IIA ... 41

4.4.1. Kandungan Zat Gizi ... 41

4.4.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein ... 41

4.4.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat ... 42

4.5. Diet Stroke IIB ... 42

4.5.1. Kandungan Zat Gizi ... 43

4.5.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein ... 43

4.5.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat ... 43

4.6. Diet Stroke IIC ... 44

4.6.1. Kandungan Zat Gizi ... 44

4.6.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein ... 44

4.6.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat ... 45

BAB V PEMBAHASAN ... 47

5.1. Pemberian Diet Stroke pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ... 47

5.2. Kesesuaian Pemberian Diet Stroke pada Pasien Rawat Inap di Rumah sakit Umum Daerah Doloksanggul ... 51


(15)

5.2.2. Diet Stroke IIA ... 53

5.2.3. Diet Stroke IIB ... 55

5.2.4. Diet Stroke IIC ... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

6.2. Kesimpulan ... 59

6.3. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Formulir Food Weighing.

2. Hasil Analisis Diet Stroke pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

3. Gambar Contoh Menu Diet Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

4. Surat Keterangan Permohonan Izin Survei Pendahuluan. 5. Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian.

6. Surat Keterangan telah selesai melaksanakan penelitian dari Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Bahan Makanan Sehari Diet Stroke I ... 16

Tabel 2.2. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke I ... 16

Tabel 2.3. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke I ... 17

Tabel 2.4. Bahan Makanan Sehari Diet Stroke II ... 18

Tabel 2.5. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke II ... 18

Tabel 2.6. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke II ... 19

Tabel 2.7. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke IIA, IIB, IIC ... 20

Tabel 2.8. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan dalam Diet Stroke II ... 21

Tabel 4.1. Distribusi Kesesuaian Jumlah dan Volume Pemberian Diet Stroke I yang Diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I ... 38

Tabel 4.2. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I ... 39

Tabel 4.3. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I ... 40

Tabel 4.4. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIA ... 41

Tabel 4.5. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIA ... 42

Tabel 4.6. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIB ... 43


(17)

Tabel 4.7. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIB ... 44 Tabel 4.8. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada

Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIC ... 45 Tabel 4.9. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat

pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 23


(19)

(20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit syaraf dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang amat penting dan terus mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya (Tuti, 2009). Stroke menimbulkan dampak yang sangat besar dari segi ekonomi karena biaya pengobatan dan perawatan sangat tinggi. Selain itu stroke juga berdampak sosial dari gejala sisa karena penderita tidak dapat lagi bekerja seperti sediakala dan proses sosialisasinya dapat terhambat (Sutarto, 2010).

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak yang terjadi karena kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak (Soebroto, 2010). Menurut Purna (2010), stroke merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat setelah jantung dan kanker, diderita oleh 500.000 orang pertahunnya. Sedangkan di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung koroner dan menempati urutan kedua di dunia dalam jumlah terbanyak penderita stroke. Bila ditinjau dari segi usia terjadi perubahan dimana stroke bukan hanya menyerang usia tua tetapi juga menyerang usia muda yang masih produktif (Batticaca, 2008).

Penelitian WHO menyatakan seperlima sampai dengan setengah dari penderita stroke mengalami kecacatan menahun yang mengakibatkan munculnya keputusasaan, merasa diri tidak berguna, tidak ada gairah hidup, disertai menurunnya keinginan berbicara, makan dan bekerja, sedangkan 25% penderita dapat bekerja seperti semula (Purna, 2010).


(21)

Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya, karena selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan dan untuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif (Batticaca, 2008). Penatalaksanaan pada pasien stroke ini terdiri dari penatalaksanan medis/farmakologi, penatalaksanan keperawatan dan penatalaksanaan diet (Fitria, 1999).

Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul sebagai salah satu rumah sakit rujukan dari 10 puskesmas di kabupaten Humbang Hasundutan juga melayani rawat inap pasien stroke. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, pada tahun 2010 tercatat jumlah pasien stroke yang rawat inap, yaitu pada periode Januari hingga Juli ada 53 orang penderita stroke nonhemoragi dan 19 orang penderita stroke hemoragi, sedangkan Agustus hingga Desember 2010 terjadi peningkatan yaitu 76 orang penderita stroke nonhemoragi dan 22 orang penderita stroke hemoragi. Pada periode Januari hingga Juli 2011 telah tercatat 63 orang penderita stroke nonhemoragi dan 21 orang penderita stroke hemoragi (Tim Penyusun Laporan Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, 2011).

Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari berbagai komponen dan salah satu komponennya adalah Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS). Menurut Yahya (1999), pelayanan gizi ditetapkan sebagai pelayanan penunjang medis di dalam


(22)

struktur organisasi rumah sakit dan dikelola oleh instalasi gizi yang berada dan bertanggungjawab langsung kepada direktur rumah sakit.

Secara umum, pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan di rumah sakit untuk pasien rawat inap agar dapat memperoleh makanan yang sesuai dengan syarat gizi yang optimal. Di samping itu pelayanan gizi juga dapat meningkatkan mutu pelayanan melalui upaya penyediaan makanan yang berkualitas baik, guna mempercepat proses penyembuhan, agar tujuan tersebut dapat tercapai, perlu suatu wadah untuk mengelola kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit, yaitu instalasi gizi (Raharjo, 1997).

Pemberian diet pada pasien harus disajikan sesuai standar kebutuhan pasien berdasarkan diagnosa penyakit si pasien, tetapi perlu diingat bahwa pasien mempunyai kekhususan, baik dalam hal kebutuhan gizi maupun kemampuan untuk mengkonsumsi dan mencerna makanan yang disajikan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu kebutuhan perorangan tetap perlu diperhatikan dengan menyusun diet secara khusus (Depkes RI, 2006).

Menurut Almatsier (2006), diet stroke adalah makanan khusus yang diberikan kepada pasien stroke. Tujuan diberikannya diet stroke ini adalah untuk memberikan makanan secukupnya, memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit, memperbaiki keadaan stroke, serta mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit agar tujuan tersebut tercapai maka harus memperhatikan syarat-syarat diet stroke yang telah ditetapkan dan frekuensi pemberian diet.


(23)

Berdasarkan survei awal yang dilakukan, pemberian diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dinilai belum sesuai. Dibuktikan oleh standar porsi untuk jenis diet stroke diberikan belum mencukupi jumlahnya sehingga kandungan zat gizi masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dan frekuensi pemberian diet stroke I untuk pasien rawat inap stroke fase akut (terjadi penurunan kesadaran dan gangguan menelan) hanya diberikan 3 kali sehari dengan jumlah sekali pemberian 550 ml, sedangkan menurut Almatsier (2006), frekuensi makanan seharusnya diberikan setiap 6 – 8 kali sehari dengan jumlah sekali pemberian 250 – 300 ml.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi permasalahan adalah apakah diet stroke yang diberikan pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul telah sesuai dengan jenis dan indikasi pemberiannya.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.


(24)

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jenis diet stroke yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

2. Untuk mengetahui frekuensi pemberian diet, jumlah dan kandungan zat gizi dari diet stroke yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul mengenai kondisi pemberian diet stroke yang dilaksanakan selama ini.

2. Sebagai pedoman bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai pemberian diet stroke pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul di masa yang akan datang.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stroke

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul secara mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah di otak. Menurut WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular (Ruri, 2010).

Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Januar, 2009). 2.2. Penyebab Stroke

Adapun penyebab terjadinya stroke antara lain : 1. Trombosis Serebral

Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis sering kali memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan trombosis otak yaitu aterosklerosis, hiperkoagulasi pada polisitemia, arteritis (radang pada arteri), dan emboli (Leila, 2002).


(26)

2. Hemoragi

Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subaraknoid atau ke dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran, dan pemisahan jaringan otak, yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, edema dan mungkin herniasi otak (Sunardi, 2008).

3. Hipoksia Umum

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah hipertensi yang parah, henti jantung paru, curah jantung turun akibat aritmia (Leila, 2002).

4. Hipoksia Setempat

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subaraknoid dan terjadinya vasokontriksi arteri otak yang disertai sakit kepala migren (Muttaqin, 2008).

2.3. Klasifikasi Stroke 2.3.1. Stroke Hemoragi

Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. Biasannya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istrahat. Kesadaran klien umumnya menurun. Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun (Batticaca, 2008).


(27)

Menurut Leila (2002), perdarahan otak dibagi dua, yaitu : 1. Perdarahan Intraserebral

Pecahnya pembuluh darah terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan menimbulkan edema otak.

2. Perdarahan Subaraknoid

Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisme berry. Perdarahan subaraknoid dapat mengakibatkan vasospasme pembuluh darah serebral. Vasospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (sakit kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparase, ganggguan hemisensorik, afasia).

2.3.2. Stroke Nonhemoragi

Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristrahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder dan kesadaran umumnya baik (Muttaqin, 2008).

2.4. Gejala Stroke

Gejala klinis stroke sangat tergantung kepada daerah otak yang terganggu aliran darahnya dan fungsi daerah otak yang mengalami gangguan aliran darah tersebut. Manifestasi klinik pada umumnya adalah kelumpuhan sebelah badan, gangguan perasaan sebelah badan, bicara terganggu bisa tidak dapat berbicara atau tidak mengerti pembicaraan, gangguan menelan, mulut mencong, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan sampai kesadaran menurun, kemudian


(28)

pasca-stroke bisa terjadi antara lain epilepsi, demensia atau pelupa dan depresi (Nasution, 2007).

Adapun gejala klinis stroke menurut Batticaca (2008), dibedakan menurut jenis stroke, antara lain :

1. Gejala klinis pada stroke hemoragi :

a. Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodromal yang terjadi pada saat istrahat atau bangun pagi.

b. Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran. c. Terjadi terutama pada usia > 50 tahun.

d. Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya.

2. Gejala klinis pada stroke nonhemoragi :

a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparase) yang timbul mendadak.

b. Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik). c. Perubahan mendadak pada status mental.

d. Tidak lancar berbicara atau tidak dapat berbicara. e. Bicara cadel.

f. Tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran. g. Mual dan muntah.


(29)

2.5. Faktor Resiko Penyebab Timbulnya Penyakit Stroke

Penelitian prospektif stroke telah mengidentifikasi berbagai faktor-faktor yang dipertimbangkan sebagai risiko yang kuat terhadap timbulnya stroke. Banyak faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, tetapi banyak juga faktor-faktor risiko lainnya secara potensial dapat dimodifikasi dan memerlukan identifikasi dan penatalaksanaan segera. Pemahaman yang baik terhadap efek modifikasi faktor risiko dapat bermanfaat dalam mengurangi angka morbiditas dan mortalitas stroke di masyarakat (Nasution, 2007).

Kedua faktor tersebut antara lain :

1. Faktor resiko timbulnya penyakit stroke yang tidak dapat dimodifikasi : a. Umur.

b. Jenis Kelamin.

c. Ras dan Suku Bangsa. d. Faktor Keturunan.

e. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Dalam teori Barker disebutkan seseorang yang lahir dengan kedaaan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) beresiko tinggi mengalami berbagai penyakit, karena saat lahir organ tubuh ada yang mengalami gangguan, seperti syaraf reflek menghisap dan menelan buruk serta meningkatnya infeksi pada saat pemeriksaan diagnostik. Hal inilah yang menjadi alasan seseorang yang lahir dengan kedaan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) beresiko tinggi mengalami penyakit stroke.


(30)

2. Faktor resiko timbulnya penyakit stroke yang dapat dimodifikasi : a. Perilaku :

1) Merokok (aktif dan pasif).

2) Diet tidak sehat (junk food, fast food, lemak, garam berlebihan, asam urat, koleterol, kurang mengkonsumsi buah).

3) Alkoholik. 4) Kurang olahraga. 5) Mendengkur. 6) Kontrasepsi oral.

7) Narkoba khususnya kokain (Muttaqin, 2008). 8) Obesitas.

b. Fisiologis

1) Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi. 2) Hipotensi atau penyakit tekanan darah rendah. 3) Kolesterol darah tinggi.

4) Gangguan jantung dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). 5) Riwayat penyakit diabetes.

6) Riwayat stroke dalam keluarga. 7) Migrain.


(31)

2.6.Diet Stroke

Ketika stroke terjadi, seringkali sel-sel otak tidak langsung mati. Pengobatan stroke ditujukan untuk mencegah matinya sel-sel otak yang sedang sekarat ini (Mathari, 2007). Caranya untuk mengatasi hal tersebut antara lain :

1. Diberikan obat-obatan guna memulihkan aliran darah ke otak (misalnya obat pemecah bekuan darah).

2. Dilakukan operasi guna menyingkirkan bekuan darah yang terbentuk akibat pecahnya pembuluh darah.

Stroke meninggalkan kerusakan yang parah. Sel-sel otak yang terserang kadang-kadang sulit pulih kembali dan harus dibantu lewat program rehabilitasi. Contoh program rehabilitasi yaitu seperti rehabilitasi bahasa, bicara, dan rehabilitasi fungsi menelan. Akibat dari stroke ini salah satunya dapat mempengaruhi kemampuan penderita dalam menelan makanan yang pada akhirnya berakibat penurunan status gizi, oleh karena itu dibutuhkan diet khusus bagi penderita stroke. Diet stroke adalah diet yang diberikan khusus untuk pasien yang menderita penyakit stroke (Kusumadiani, 2010).

2.6.1. Tujuan Diet Stroke

Menurut Almatsier (2006), diet stroke bertujuan :

1. Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.

2. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia (sulit menelan) , pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus (kerusakan jaringan).


(32)

Penelitian lain menurut Gunarti (2008), tujuan diet stroke antara lain :

1. Memperbaiki keadaan pasien stroke yang dirawat inap, baik pasien tersebut dalam keadaan kritis atau dalam keadaan fase pemulihan.

2. Dapat memenuhi asupan nutrisi yang adekuat. 3. Mempertahankan keseimbangan cairan. 4. Memperbaiki keadaan malnutrisi yang terjadi.

5. Memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh pasien, selain dari makanan parenteral infus.

2.6.2. Syarat Pemberian Diet Stroke

Syarat-syarat diet stroke (Almatsier, 2006) :

1. Energi cukup, yaitu 25 – 45 kkal/kgBB. Pada fase akut diberikan 1100 – 1500 kkal/hari.

2. Protein cukup, yaitu 0,8 – 1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2 – 1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi Gagal Ginjal Kronik (GGK), protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB.

3. Lemak cukup, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhn energi total. Kolesterol dibatasi < 300mg.

4. Karbohidrat cukup, yaitu 60 – 70% dari kebutuhan energi total. Untuk pasien dengan Diabetes Melitus diutamakan karbohidrat kompleks.


(33)

6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium. Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1½ sendok teh/hari (setara dengan ± 5 g garam dapur atau 2 g natrium).

7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah konstipasi.

8. Cairan cukup, yaitu 6 – 8 gelas/hari, kecuali pada keadaan oedema atau acites, cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati.

9. Bentuk makanan dapat disesuaikan dengan keadaan pasien. 10.Makanan diberikan dalam porsi kecil atau sering.

Bagi penderita stroke sebaiknya menghindari makanan yang berlemak dan berkadar natrium tinggi. Beberapa makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi menurut Almatsier (2006), adalah :

1. Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak (kambing, babi, ham, sosis, kullit ayam, lemak hewan).

2. Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan asin, ikan pindang, teri, udang kering, telur asin.

3. Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam. 4. Margarine, mentega.

5. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, tauco, saus tomat.


(34)

7. Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong, nangka dan durian.

8. Minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi dan teh kental. 2.6.3. Tahapan Pemberian Diet Stroke

Perlu kita ketahui pada diet stroke ini ada tahapan pemberian makan yang dibagi menjadi 2 fase (Kusumadiani, 2010) :

1. Fase akut (24 – 48 jam)

Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase ini diberikan makanan parenteral (Nothing Per Oral/NPO) dan dilanjutkan dengan makanan enteral (Naso Gastric Tube/NGT). Pemberian makanan parenteral total perlu dimonitor dengan baik.

2. Fase Pemulihan

Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan per oral secara bertahap dalam bentuk makanan cair, makanan saring, makanan lunak dan makanan biasa. 2.6.4. Jenis Diet Stroke

2.6.4.1. Diet Stroke I

Diet stroke I diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada ganggguan fungsi menelan, makanan diberikan dalam bentuk cair kental atau kombinasi cair jernih dan cair kental yang diberikan peroral atau NGT (Naso Gastic Tube) sesuai dengan keadaan penyakit. Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 2 – 3 jam. Lama pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien (Almatsier, 2006).


(35)

Pembagian bahan makanan untuk makanan biasa dalam sehari tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Bahan Makanan untuk Makanan Biasa dalam Sehari Diet Stroke I

Bahan Makanan Berat (g) URT

Maizena Telur ayam

Susu penuh bubuk Susu skim bubuk Buah Minyak jagung Gula pasir Cairan 25 50 25 120 120 20 100 1500 ml 5 sdm 1 btr 5 sdm 24 sdm

2 potong sdg pepaya 2 sdm

10 sdm 6 gls Sumber : Almatsier (2006)

Nilai gizi bahan makanan diet stroke I yang diberikan kepada pasien stroke dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke I Kandungan Zat Gizi Diet Stroke I

Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Lemak Jenuh (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Vitamin A (RE) Tiamin (mg) Vitamin C (mg) Kolesterol (mg) 1361 56 34 8,4 211 1869 6,1 1573 0,6 166 213 Sumber : Almatsier (2006)


(36)

Contoh pembagian makanan dan menu sehari dengan jenis diet stroke I, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke I

Sumber : Almatsier (2006) 2.6.4.2. Diet Stroke II

Diet stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet stroke I atau kepada pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair jernih, cair kental, saring, lunak, dan biasa. Pemberian diet pada pasien stroke disesuaikan dengan penyakit penyertanya.

Diet stroke II dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

(1) Diet Stroke II A : Makanan cair + bubur saring 1700 kkal (2) Diet Stroke II B : Makanan Lunak 1900 kkal (3) Diet Stroke II C : Makanan Biasa 2100 kkal

Waktu Bahan Makanan Volume (ml) URT

Pukul 07.00 Pukul 10.00

Pukul 13.00 Pukul 15.00

Pukul 18.00 Pukul 21.00

Susu formula Susu

Sari buah Susu formula Susu

Sari buah Susu formula Susu formula

250 200 100 250 200 100 250 250

1 gls ¾ gls ½ gls 1 gls ¾ gls ½ gls 1 gls 1 gls


(37)

Pembagian bahan makanan untuk makanan biasa dalam sehari untuk diet stroke II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4. Bahan Makanan untuk Makanan Biasa dalam Sehari Bahan

Makanan

Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C Berat

(g) URT

Berat

(g) URT

Berat

(g) URT

Beras Tepung Beras Maizena Telur Ayam Ikan Tempe Sayuran Pepaya Minyak Jagung Gula pasir Gula merah Susu skim bubuk

- 125 20 50 75 50 100 300 25 40 25 80 - 20 sdm 4 sdm 1 btr 1 ptg bsr 2 ptg bsr 1 gls 3 ptg sdg 2½ sdm 4 sdm 2½ sdm 16 200 - 20 50 100 100 150 200 30 50 - 40

4 gls tim -

4 sdm 1 btr 2 ptg sdg 4 ptg sdg 1½ gls 2 ptg sdg 3 sdm 5 sdm - 8 sdm 250 - 20 50 100 100 200 200 35 30 - 40

3½ gls nasi -

4 sdm 1 btr 2 ptg sdg 4 ptg sdg 2 gls 2 ptg 3½ sdm 3 sdm - 8 sdm Sumber : Almatsier (2006)

Nilai gizi bahan makanan diet stroke II yang diberikan kepada pasien stroke dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke II berdasarkan Jenis Dietnya

Kandungan Gizi Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C Energi (kkal)

Protein (g) Lemak (g) Lemak Jenuh (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Vitamin A (RE) Tiamin (mg) Vitamin C (mg) Kolesterol (mg) 1718 69 41 5,8 272 1296 15,9 6705 0,8 272 258 1917 73 52 7,3 293 835 19,6 8940 0,8 213 273 2102 78 59 8 318 862 20,6 11458 0,9 232 273 Sumber : Almatsier (2006)


(38)

Tabel 2.6. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke II Waktu Bahan

Makanan

DS II A DS II B DS II C Berat

(g) URT

Berat

(g) URT

Berat

(g) URT Pagi beras tepung Beras telur Ayam tempe sayuran minyak Jagung gula pasir gula merah susu skim bubuk Pukul 10.00

maizena pepaya gula pasir susu skim bubuk Siang beras tepung beras ikan tempe sayuran pepaya minyak jagung Pukul 16.00 maizena gula pasir susu skim bubuk Malam beras tepung beras ikan tempe sayuran pepaya minyak jagung Pukul 21.00 susu skim bubuk gula pasir - 25 50 - - - 10 25 20 - 100 10 20 - 50 50 25 50 100 15 20 10 20 - 50 25 25 50 100 10 20 10 - 4 sdm 1 btr - - - 1 sdm 2½ sdm 4 sdm -

1 ptg sdg 1 sdm 4 sdm

- 8 sdm 1 ptg sdg 1 ptg sdg ½ gls 1 ptg sdg 1½ gls 4 sdm 1 sdm 4 sdm - 8 sdm 1 ptg kecil 1 ptg sdg ½ gls 1 ptg sdg 1 sdm 4 sdm 1 sdm 50 - 50 - 50 10 10 - 20 20 - 20 - 75 - 50 50 50 100 10 - 10 20 75 - 50 50 50 100 10 - 10

1 gls tim - 1 btr - ½ gls 1 sdm 1 sdm - 4 sdm 4 sdm - 2 sdm - 1½ gls -

1 ptg sdg 2 ptg sdg ½ gls 1 ptg sdg 1 sdm

- 1 sdm 4 sdm

1 ½ gls tim -

1 ptg sdg 2 ptg sdg ½ gls 1 ptg sdg 1 sdm - 1 sdm 75 - 50 25 50 10 10 - 20 20 - 10 - 100 - 50 50 100 100 10 - 10 20 75 - 50 25 50 100 15 - -

1 gls nasi -

1 btr 1 ptg sdg ½ gls 1sdm 1sdm - 4 sdm 4 sdm - 1 sdm - 1½ gls -

1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 gls 1 ptg sdg 1 sdm

- 1 sdm 4 sdm

1 gls nasi -

1 ptg sdg 1 ptg sdg ½ gls 1 ptg sdg 1½ sdm

- - Sumber : Almatsier (2006)


(39)

Contoh menu sehari dengan jenis diet stroke II, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.7. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke II

Sumber : Almatsier (2006)

Waktu Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C Pagi Pukul 10.00 Siang Pukul 16.00 Malam Pukul 21.00

bubur sumsum + susu skim saus gula merah

telur rebus teh

susu skim pepaya bubur saring sup ikan saring semur tempe saring sup wortel saring jeruk

puding maizena

bubur saring

susu skim

nasi tim/bubur telur ½ masak cah labu siam susu skim

puding maizena

nasi tim/bubur

ayam panggang bb kuning tumis tempe

sup sayuran pepaya susu skim

nasi tim/bubur

ikan panggang bb tomat sup ikan tahu

tumis kacang panjang jeruk teh nasi telu dadar loaf tahu cah wortel susu skim puding maizena nasi pepes ikan kering tempe sayur asem jeruk susu skim nasi ayam goreng tahu bacem capcay cah apel -


(40)

Adapun bahan makanan yang dianjurkan dan bahan makanan yang tidak dianjurkan dalam diet stroke terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.8. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan dalam Diet Stroke

Golongan Bahan

Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Sumber Protein Hewani Sumber Protein Nabati Sayuran Buah-buahan

Beras, kentang, ubi, singkong, terigu, hunkwe, tapioka, sagu, gula, madu, serta produk olahan yang dibuat tanpa garam dapur, soda/baking powder, seperti makaroni, mie, bihun, roti, biskuat, dan kue kering

Daging sapi dan ayam tidak berlemak, ikan, telur, susu skim, dan susu penuh dalam jumlah terbatas

Semua kacang-kacangan dan produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, dalam jumlah terbatas

Sayuran berserat sedang dimasak, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, taoge, dan wortel

Buah segar, dibuat jus atau disetup seperti pisang, pepaya, jeruk, mangga, nenas, dan jambu biji (tanpa bahan pengawet)

Produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, soda/baking powder, kue-kue yang terlalu manis

Daging sapi dan ayam berlemak, jerohan, otak, hati, ikan banyak duri, susu penuh, keju, es krim, dan produk olahan protein hewani yang diawet seperti daging asap dan dendeng

Semua produk olahan kacang-kacangan yang diawet dengan garam natrium atau digoreng

Sayuran menimbulkan gas (sawi, kol, kembang kol, lobak), sayuran berserat tinggi (daun singkong, katuk, melinjo, dan sayuran mentah Buah yang menimbulkan gas seperti nangka dan durian, buah yang diawet dengan natrium seperti buah kaleng dan asin


(41)

Golongan Bahan

Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Lemak

Minuman

Bumbu-bumbu

Minyak jagung dan minyak kedelai, margarin dan mentega tanpa garam yang digunakan untuk menumis atau setup, santan encer Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas, encer susu skim dan sirup

Bumbu yang tidak tajam seperti garam (terbatas), gula, bawang merah, bawang putih, laos, asam, kayu manis, dan pala

Minyak kelapa sawit, margarin dan mentega biasa, santan kental, krim, dan produk gorengan

Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas, dan kental minuman bersoda dan alkohol

Bumbu yang tajam seperti cabe, merica, dan cuka, yang mengandung bahan pengawet garam natrium seperti kecap, terasi, vetsin, soda, dan baking powder

Sumber : Almatsier (2006)

2.8. Manfaat Pemberian Diet Stroke

Diet stroke adalah diet khusus yang diberikan kepada pasien stroke. Diet yang diberikan ada empat macam yaitu diet stroke I, IIA, IIB dan IIC. Adapun manfaat diet stroke menurut Tianingsih (2010), antara lain :

1. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia, dekubitus, dan kelainan penyakit lainnya.

2. Memberikan makanan secukupnyauntuk memenuhi kebutuhan gizi si pasien. 3. Mencegah komplikasi.

4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. 5. Mempercepat tingkat kesembuhan pasien.


(42)

2.8. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam análisis pemberian diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu :

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan :

: variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti

Kerangka konsep penelitian menggambarkan bahwasanya yang akan diteliti mencakup variabel diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi diet stroke I dan diet stroke II. Diet stroke II dibagi lagi dalam 3 tahap yaitu : diet stroke II A, diet stroke II B, dan diet stroke II C. Masing-masing variabel penelitian dilihat secara deskriptif.

Pemberian diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul :

- Jenis Diet Stroke

- Kandungan zat gizi (Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat)

Standar jenis diet stroke pada pasien rawat inap : 1. Diet Stroke I

2. Diet Stroke II : a. Diet Stroke II A b. Diet Stroke II B c. Diet Stroke II C

Lama waktu pemulihan pasien stroke rawat inap


(43)

Analisis zat gizi yaitu untuk mengetahui apakah kandungan zat gizi dalam diet stroke pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul sesuai dengan standar yang seharusnya. Hal ini dapat diketahui dengan mengetahui kandungan zat gizi makanan untuk pasien rawat inap stroke yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Diet stroke I dan diet stroke IIA, diet stroke IIB, dan diet stroke IIC dianalisis dan dibandingkan dengan standar yang seharusnya berdasarkan nilai gizi dalam bahan makanan sehari-hari.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu melihat gambaran dari jenis diet stroke yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap mulai dari diet stroke I, diet stroke IIA, diet stroke IIB dan diet stroke IIC yang diberikan oleh pihak instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Desain penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang (cross sectional) yaitu penelitian dengan mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi dan dilakukan analisis diet stroke pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul pada saat penelitian.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dengan alasan pemberian diet stroke untuk pasien rawat inap dinilai belum sesuai. Hal ini dibuktikan oleh frekuensi pemberian diet stroke I pada pasien stroke fase akut yang dirawat inap diberikan hanya 3 (tiga) kali sehari dengan jumlah setiap kali pemberian 550 ml, sedangkan menurut Almatsier (2006), pemberian diet stroke diberikan dengan frekuensi 6 – 8 kali sehari dengan jumlah sekali pemberian 250 – 300 ml. 3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2011.


(45)

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah makanan dalam bentuk diet stroke mulai dari makanan cair kental atau kombinasi cair kental dan cair jernih (diet stroke I), makanan cair + bubur saring (diet stroke IIA), makanan lunak (diet stroke IIB), dan makanan biasa (diet stroke IIC). Diet stroke I diperuntukkan bagi 1 (satu) orang pasien stroke fase akut yang dirawat inap selama 7 (tujuh) hari perawatan. Alasan pemilihan penentuan diet stroke I ini selama 7 (tujuh) hari adalah didasarkan pada penetapan siklus menu 7 (tujuh) hari di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Diet stroke IIA, IIB dan IIC diperuntukkan bagi 1 (satu) orang pasien stroke fase pemulihan yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, dimana pasien dirawat selama 9 (sembilan) hari rawatan. Alasan pemilihan penentuan diet stroke IIA, IIB, dan IIC ini adalah masing – masing selama 3 (tiga) hari, didasarkan pada saat peneliti melakukan penelitian, diet stroke II yang tersedia adalah selama 9 (sembilan) hari.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Adapun data primer pada penelitian ini adalah data tentang jenis diet stroke yang peneliti kumpulkan pada saat penelitian yaitu diet stroke I untuk 1 (satu) orang pasien fase akut yang dirawat inap dan diet stroke IIA, diet stroke IIB, dan diet stroke IIC untuk 1 (satu) orang pasien fase pemulihan yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul. Data peneliti kumpulkan dengan cara menimbang makanan yang disajikan oleh bagian instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, kemudian makanan tersebut ditimbang menggunakan timbangan


(46)

digital dan dihitung kandungan zat gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dengan menggunakan nutrisurvey.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan pihak lain seperti rumah sakit, dinas kesehatan, survei dan penelitian, serta literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.5. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Alat Timbang Makanan.

2. Gelas Ukur.

3. Formulir Food Weighing

4. DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). 3.6. Definisi Operasional

1. Pasien stroke adalah pasien yang mengalami kerusakan pada bagian otak yang terjadi apabila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat atau pecah.

2. Diet stroke adalah makanan yang diberikan khusus kepada pasien stroke rawat inap.

3. Jenis diet stroke adalah diet stroke yang diberikan kepada pasien rawat inap berupa diet stroke I, diet stroke IIA, diet stroke IIB dan diet stroke IIC.

4. Diet stroke I adalah makanan yang diberikan kepada pasien stroke fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan, makanan diberikan dalam bentuk cair


(47)

kental atau kombinasi cair jernih dan cair kental yang diberikan peroral atau melalui selang NGT (Naso Gastric Tube), diet terdiri dari 1100 – 1500 kkal. 5. Diet stroke IIA adalah makanan yang diberikan kepada pasien stroke sebagai

makanan perpindahan dari diet stroke I atau kepada pasien pada fase pemulihan, makanan diberikan dalam bentuk makanan cair + bubur saring, diet terdiri dari 1700 kkal.

6. Diet stroke IIB adalah makanan yang diberikan kepada pasien stroke sebagai makanan perpindahan dari diet stroke IIA, makanan diberikan dalam bentuk makanan lunak yang terdiri dari 1900 kkal.

7. Diet stroke IIC adalah makanan yang diberikan kepada pasien stroke sebagai makanan perpindahan dari diet stroke IIB, makanan diberikan dalam bentuk makanan biasa yang terdiri dari 2100 kkal.

8. Kandungan zat gizi adalah jumlah zat-zat gizi yang terdapat dalam setiap diet stroke yang diberikan kepada pasien stroke rawat inap.

9. Kandungan zat gizi energi diukur dengan menggunakan daftar makanan yang dilihat dari hasil penimbangan melalui timbangan digital yang diberikan oleh bagian instalansi gizi kemudiaan banyaknya makanan yang diberikan dihitung dengan menggunakan bantuan nutrisurvey dan dibandingkan dengan standar diet stroke yang telah ditentukan.

10.Kandungan zat gizi protein diukur dengan menggunakan daftar makanan yang dilihat dari hasil penimbangan melalui timbangan digital yang diberikan oleh bagian instalansi gizi kemudiaan banyaknya makanan yang diberikan dihitung


(48)

dengan menggunakan bantuan nutrisurvey dan dibandingkan dengan standar diet stroke yang telah ditentukan.

11.Kandungan zat gizi karbohidrat diukur dengan menggunakan daftar makanan yang dilihat dari hasil penimbangan melalui timbangan digital yang diberikan oleh bagian instalansi gizi kemudiaan banyaknya makanan yang diberikan dihitung dengan menggunakan bantuan nutrisurvey dan dibandingkan dengan standar diet stroke yang telah ditentukan.

12.Kandungan zat gizi lemak diukur dengan menggunakan daftar makanan yang dilihat dari hasil penimbangan melalui timbangan digital yang diberikan oleh bagian instalansi gizi kemudiaan banyaknya makanan yang diberikan dihitung dengan menggunakan bantuan nutrisurvey dan dibandingkan dengan standar diet stroke yang telah ditentukan.

3.7. Aspek Pengukuran 1. Jenis diet stroke :

a. Diet stroke I yaitu makanan dalam bentuk cair kental atau kombinasi cair jernih dan cair kental yang diperuntukkan untuk pasien stroke fase akut. Makanan ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan jumlah pemberian dietnya diukur dengan menggunakan gelas ukur. Kandungan zat gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dianalisis dengan menggunakan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Kesesuaian diet stroke I dapat dilihat berdasarkan jumlah, frekuensi pemberian dan kandungan zat gizi menurut jenis diet stroke I yang seharusnya (Almatsier, 2006) yaitu :


(49)

- Pemberian diet dengan jumlah < 250 ml dan > 300 ml sekali pemberian ; frekuensi < 6 kali sehari dan > 8 kali sehari, pemberian diet dikategorikan tidak sesuai.

- Pemberian diet dengan jumlah 250 – 300 ml sekali pemberian dan frekuensi pemberian 6 – 8 kali sehari, pemberian diet dikategorikan sesuai.

- Energi ± 10% dari 1100 – 1500 kkal (990 – 1650) kkal : sesuai - Energi < 990 kkal dan > 1650 kkal : tidak sesuai - Protein ± 10% dari 56 g (50,4 – 61,6) g : sesuai - Protein < 50,4 g dan > 61,6 g : tidak sesuai - Lemak ± 10% dari 34 g (30,6 – 37,4) g : sesuai - Lemak < 30,6 g dan > 37,4 g : tidak sesuai - Karbohidrat ± 10% dari 211 g (189,9 – 232,1) g : sesuai - Karbohidrat < 189,9 g dan > 232,1 g : tidak sesuai b. Diet stroke II ada tiga tahap yaitu :

1) Diet stroke IIA yaitu makanan dalam bentuk makanan cair + bubur saring yang diperuntukkan untuk pasien stroke fase pemulihan. Makanan ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan dianalisis kandungan zat gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dengan menggunakan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Kesesuaian diet stroke IIA dapat dilihat dari kandungan zat gizi menurut jenis diet stroke IIA yang seharusnya (Almatsier, 2006) yaitu :


(50)

- Energi < 1530 kkal dan > 1870 kkal : tidak sesuai - Protein ± 10% dari 69 g (62,1 – 75,9) g : sesuai - Protein < 62,1 g dan > 75,9 g : tidak sesuai - Lemak ± 10% dari 41 g (36,9 – 45,1) g : sesuai - Lemak < 36,9 g dan > 45,1 g : tidak sesuai - Karbohidrat ± 10% dari 272 g (244,8 – 299,2) g : sesuai - Karbohidrat < 244,8 g dan > 299,2 g : tidak sesuai 2) Diet stroke IIB yaitu makanan dalm bentuk makanan lunak yang

diperuntukkan untuk pasien stroke fase pemulihan. Makanan ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan dianalisis kandungan zat gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dengan menggunakan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Kesesuaian diet stroke IIB dapat dilihat dari kandungan zat gizi menurut jenis diet stroke yang seharusnya (Almatsier, 2006) yaitu :

- Energi ± 10% dari 1900 kkal (1710 – 2090) kkal : sesuai - Energi < 1710 kkal dan > 2090 kkal : tidak sesuai - Protein ± 10% dari 73g (65,7 – 80,3) g : sesuai - Protein < 65,7 g dan > 80,3 g : tidak sesuai - Lemak ± 10% dari 52 g (46,8 – 57,2) g : sesuai - Lemak < 46,8 g dan > 57,2 g : tidak sesuai - Karbohidrat ± 10% dari 293 g (263,7 – 322,3) g : sesuai - Karbohidrat < 263,7 g dan > 322,3 g : tidak sesuai


(51)

3) Diet stroke IIC yaitu makanan dalam bentuk makanan biasa yang diperuntukkan untuk pasien stroke fase pemulihan. Makanan ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan dianalisis kandungan zat gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dengan menggunakan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Kesesuaian diet stroke IIC dapat dilihat dari kandungan zat gizi menurut jenis diet stroke yang seharusnya (Almatsier, 2006) yaitu :

- Energi ± 10% dari 2100 kkal (1890 – 2310) kkal : sesuai - Energi < 1890 kkal dan > 2310 kkal : tidak sesuai - Protein ± 10% dari 78 g (77,22 – 78,78) g : sesuai - Protein < 77,22 g dan > 78,78 g : tidak sesuai - Lemak ± 10% dari 59 g (53,1 – 64,9) g : sesuai - Lemak < 30,6 g dan > 37,4 g : tidak sesuai - Karbohidrat ± 10% dari 318 g (286,2 – 349,8) g : sesuai - Karbohidrat < 286,2 g dan > 349,8 g : tidak sesuai 3.8. Pengolahan dan Analisis Data

3.8.1. Pengolahan Data

1. Editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan.

2. Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori.

3. Data entry, yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel.


(52)

3.8.2. Analisis Data

Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan narasi dan dibandingkan dengan standar diet stroke yang seharusnya kemudian dibuat kesimpulan.


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan tahun 1906 oleh Tuan Pendeta Herling seorang Pendeta Missionari dari Barmen Jerman. Tahun 1999 rumah sakit ini resmi naik kelas menjadi Kelas C, sesuai dengan Kemenkes RI No. 966/Menkes/SK/VIII/1999. Rumah sakit ini terletak di jalan Rumah Sakit Umum Nomor 1 Doloksanggul dengan luas 2 ha.

Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ini merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yang dipimpin oleh Ibu Dr. Elisabeth Dame Manalu, S.Psi, MM. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan rujukan spesialis. Rumah sakit ini memiliki pelayanan rawat jalan seperti instalasi gawat darurat, poliklinik umum, poliklinik bedah, poliklinik KIA, poliklinik anak, poloklinik THT dan poliklinik obgyn. Pelayanan rawat inap yang terdapat di rumah sakit ini meliputi ruang rawat inap VIP, kelas I, II, III, dan rawat inap keluarga miskin (gakin).

Pelayanan penunjang medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi instalasi bedah, farmasi, laboratorium, radiologi, instalasi gizi, sarana kesehatan dan fisioterapi. Pelayanan rujukan spesialis yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu pelayanan spesialis obgyn, bedah, penyakit dalam, penyakit anak, dan THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan).


(54)

Pada saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul telah berusaha semaksimal mungkin membenahi diri dalam berbagai aspek, baik dalam kualitas dan kuantitas. Berbagai hal yang menjadi perhatian antara lain : ketenagaan, proses administrasi dan manajemen, bahan dan alat kesehatan, sarana fisik dan lain-lain. Dengan adanya kemauan dan kerja keras serta perhatian Bapak Bupati Humbang Hasundutan, maka saat ini keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan telah dirasakan oleh masyarakat (sebagai pengguna jasa), Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan maupun para pegawai rumah sakit.

Sepuluh besar angka kesakitan penyakit utama penderita rawat inap yang dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah penyakit stroke, bronchitis, gastritis, TBC (Tuberculocis), hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, appendicitis, hepatitis, dan GE (gastro enteritis). Penderita stroke merupakan urutan terbanyak pasien yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

Berdasarkan Surat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor TU.07.01/III.3.2/407, Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul memiliki fasilitas yang kurang memadai, seiring dengan berubahnya status Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dari tipe D menjadi Tipe C.


(55)

Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul antara lain :

- Ruang Perawatan Kelas III : 15 Tempat tidur - Ruang Perawatan Kelas II : 36 Tempat tidur - Ruang Perawatan Kelas I : 4 Tempat tidur - Ruang Perawatan Neonaty/anak : 8 Tempat tidur - Ruang Perawatan VIP : 2 Tempat tidur - Ruang Perawatan Intensive/ICU : 4 Tempat tidur

Jumlah tempat tidur keseluruhan yang teredia di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah 69 tempat tidur dimana pemakaian tempat tidur (BOR/Bed Occupancy Rate) pada tahun 2010 sebesar 40%. Angka ini belum memenuhi standart BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit secara Nasional yaitu antara 60% – 80%. 4.1.2. Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

Instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan bersamaan dengan dibangunnya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu berdiri sejak tahun 1906 dengan jumlah tenaga pada saat itu hanya 3 (tiga) orang.

Pada saat ini kondisi dan gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dilihat dari keberadaan di bidang tenaga kesehatan petugas gizi di instalasi gizi adalah sebagai berikut :

- Kondisi sumber daya manusia tenaga kesehatan petugas gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul saat ini masih jauh dari standard Depkes RI untuk kelas C, baik kuantitas maupun kualitas.


(56)

- Adapun jumlah petugas gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul pada saat ini adalah 8 (delapan) orang terdiri dari 3 (tiga) orang tamatan Ahli Madya Gizi dan 5 (lima) orang tamatan SMA (Sekolah Menengah Atas).

- Fungsi dan tugas setiap masing-masing petugas adalah sama, yaitu hanya menyediakan diet bagi pasien yang dirawat inap yang diinstruksikan oleh dokter.

Pelayanan gizi di instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ini mencakup pelayanan instalasi gizi rawat inap dan tidak melakukan pelayanan terhadap pasien rawat jalan. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan instalasi gizi rawat inap berupa pemberian pelayanan makanan pada pasien sesuai dengan instruksi dokter, tidak membedakan kelas dan fasilitas perawatan pasien, tidak melakukan kunjungan rutin ahli gizi pada pasien yang dirawat inap, dan tidak memberikan konsultasi gizi kepada pasien yang dirawat inap.

Untuk menghasilkan makanan yang mengandung zat gizi yang dapat memenuhi syarat kesehatan bagi pasien yang ada di rumah sakit, maka diperlukan pengelolaan makanan yang sesuai dengan standar kesehatan di instalasi gizi rumah sakit, maka dibutuhkan manajemen yang baik di rumah sakit tersebut. Adapun manajemen instalasi gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul masih kurang baik, hal ini dibuktikan oleh tidak adanya pedoman diet, standar porsi, standar alat dan standar resep dalam hal pemberian diet pada pasien yang dirawat inap, khususnya untuk pasien stroke rawat inap.

Menu yang terdaftar di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah siklus menu 7 (tujuh) hari, tetapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan siklus


(57)

menu tersebut tidak benar dilakukan, petugas instalasi gizi tidak teratur dalam melakukan silkus menu, menu disediakan berdasarkan ketersediaan bahan makanan. 4.2. Pemberian Diet Stroke Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Doloksanggul

Pemberian diet pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi diet stroke I, diet stroke IIA, diet stroke IIB, dan diet stroke IIC. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa jenis diet sudah tepat diberikan berdasarkan keadaan pasien, tetapi dalam hal jumlah, frekuensi maupun kandungan zat gizi tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.

4.3. Diet Stroke I

Adapun diet stroke I yang diberikan oleh instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah dalam bentuk makanan cair jernih dan kombinasi cair jernih dan cair kental. Diet diberikan dengan frekuensi hanya 3 (tiga) kali sehari dengan jumlah setiap pemberian ≥ 500 ml. Distribusi kesesuaian pemberian diet stroke I pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dapat dilihat pada table 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Kesesuaian Jumlah dan Frekuensi Pemberian Diet Stroke I yang Diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I

Hari

Jumlah Pemberian (ml) Frekuensi Pemberian (kali/hari) Diet

RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I II III IV V VI VII 500 575 560 570 560 550 540 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai 3 3 3 3 3 3 3 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai


(58)

Berdasarkan tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa dari 7 (tujuh) hari pemberian diet stroke I kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase akut rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tidak ada yang sesuai dengan standar diet yang seharusnya, baik dari segi frekuensi pemberian diet maupun dari jumlah diet yang diberikan yaitu ≥ 500 ml setiap sekali pemberian diet dan diberikan hanya 3 kali sehari saja.

4.3.1. Kandungan Zat Gizi

4.3.1.1 Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein

Distribusi kandungan zat gizi energi dan protein diet stroke I kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase akut rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke I yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I

Hari

Kandungan Zat Gizi

Energi (kal) Protein (g)

Diet RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I 701,1 990-1650 Tidak Sesuai 22,3 50,4-61,6 Tidak Sesuai II 724,2 990-1650 Tidak Sesuai 22,3 50,4-61,6 Tidak Sesuai III 750,6 990-1650 Tidak Sesuai 23,2 50,4-61,6 Tidak Sesuai IV 720,3 990-1650 Tidak Sesuai 22,3 50,4-61,6 Tidak Sesuai V 695,7 990-1650 Tidak Sesuai 21,9 50,4-61,6 Tidak Sesuai VI 682,3 990-1650 Tidak Sesuai 21,8 50,4-61,6 Tidak Sesuai VII 719,3 990-1650 Tidak Sesuai 22,5 50,4-61,6 Tidak Sesuai

Dari Tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa dari 7 (tujuh) hari pemberian pada diet stroke I untuk zat gizi energi dan protein yang diberikan oleh bagian instalasi gizi kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase akut rawat inap di Rumah Sakit Umum


(59)

Daerah Doloksanggul tidak ada yang sesuai dari standar jenis diet stroke I yang seharusnya.

4.3.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat

Distribusi kandungan zat gizi lemak dan karbohidrat diet stroke I kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase akut rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke I yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I

Hari

Kandungan Zat Gizi

Lemak (g) Karbohidrat (g)

Diet RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I 21,3 30,6-37,4 Tidak Sesuai 106,2 189,9-232,1 Tidak Sesuai II 21,3 30,6-37,4 Tidak Sesuai 112,0 189,9-232,1 Tidak Sesuai III 22,0 30,6-37,4 Tidak Sesuai 116,2 189,9-232,1 Tidak Sesuai IV 21,3 30,6-37,4 Tidak Sesuai 110,9 189,9-232,1 Tidak Sesuai V 20,9 30,6-37,4 Tidak Sesuai 106,1 189,9-232,1 Tidak Sesuai VI 20,9 30,6-37,4 Tidak Sesuai 102,7 189,9-232,1 Tidak Sesuai VII 21,5 30,6-37,4 Tidak Sesuai 110,1 189,9-232,1 Tidak Sesuai

Dari Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa 7 (tujuh) hari pemberian pada diet stroke I untuk zat gizi lemak dan karbohidrat yang diberikan oleh bagian instalasi gizi kepada 1 (satu) orang pasien stroke ase pemulihan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tidak ada yang sesuai dari standar jenis diet stroke I yang seharusnya.


(60)

4.4. Diet Stroke IIA

Diet stroke IIA diberikan sebagai perpindahan dari diet stroke I. Bagian instalsi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul menyediakan diet stroke IIA ini, dalam bentuk makanan cair dan bubur saring dan diberikan tiga kali sehari tanpa ada selingan.

4.4.1. Kandungan Zat Gizi

4.4.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein

Distribusi kandungan zat gizi energi dan protein diet stroke IIA kepada 1 (satu) orang pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke IIA yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada

Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIA

Hari

Kandungan Zat Gizi

Energi (kal) Protein (g)

Diet RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I 1003,5 1530-1870 Tidak Sesuai 54,2 62,1-75,9 Tidak Sesuai II 1165.8 1530-1870 Tidak Sesuai 46,2 62,1-75,9 Tidak Sesuai III 1099,8 1530-1870 Tidak Sesuai 59,4 62,1-75,9 Tidak Sesuai

Dari Tabel 4.4. di atas dapat dilihat bahwa 3 (tiga) hari pemberian pada diet stroke IIA oleh bagian instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase pemulihan yang dirawat inap, kandungan zat gizi untuk zat gizi energi dan protein tidak ada yang sesuai dari standar jenis diet IIA yang seharusnya.


(61)

4.4.1.2 Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat

Distribusi kandungan zat gizi lemak dan karbohidrat diet stroke IIA pada pasien stroke fase pemulihan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke IIA yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIA

Hari

Kandungan Zat Gizi

Lemak (g) Karbohidrat (g)

Diet RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I 27,4 36,9-45,1 Tidak Sesuai 132,1 244,8-146,2 Tidak Sesuai II 34,2 36,9-45,1 Tidak Sesuai 163,6 244,8-146,2 Tidak Sesuai III 29,3 36,9-45,1 Tidak Sesuai 142,8 244,8-146,2 Tidak Sesuai

Dari Tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa 3 (tiga ) hari pemberian pada diet stroke IIA oleh bagian instalsi gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, untuk kandungan zat gizi lemak dan karbohidrat yang diberikan kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase pemulihan rawat inap, tidak ada yang sesuai dari standar jenis diet stroke IIA yang seharusnya.

4.5. Diet Stroke IIB

Diet stroke IIB diberikan sebagai perpindahan dari diet stroke IIA yaitu perpindahan dari makanan cair atau bubur saring ke makanan lunak. Diet ini diberikan dalam bentuk makanan lunak. Di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul diet stroke IIB ini diberikan dengan tiga kali makanan lengkap ditambah satu kali selingan pada pagi hari jam 10.00 WIB.


(62)

4.5.1. Kandungan Zat Gizi

4.5.1.1. Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein

Distribusi kandungan zat gizi energi dan protein diet stroke IIB kepada 1 (satu) orang pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke IIB yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Distribusi Kesesuaian Kandungan Zat Gizi Energi dan Protein pada

Pasien Stroke Rawat Inap Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke IIB

Hari

Kandungan Zat Gizi

Energi (kkal) Protein (g)

Diet RS

Standar

Diet Ket

Diet RS

Standar

Diet Ket

I 1661,8 1710-2090 Tidak Sesuai 85,8 65,7-80,3 Tidak Sesuai II 1344,8 1710-2090 Tidak Sesuai 64,5 65,7-80,3 Tidak Sesuai III 1545 1710-2090 Tidak Sesuai 84,7 65,7-80,3 Tidak Sesuai

Dari Tabel 4.6. di atas dapat dilihat bahwa 3 (tiga ) hari pemberian pada diet stroke IIB untuk zat gizi energi dan protein yang diberikan oleh instalasi gizi kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase pemulihan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tidak ada yang sesuai dari standar jenis diet stroke IIB yang seharusnya.

4.5.1.2. Kandungan Zat Gizi Lemak dan Karbohidrat

Distribusi kandungan zat gizi lemak dan karbohidrat diet stroke IIB yang disediakan oleh bagian instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase pemulihan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berdasarkan standar diet stroke IIB yang seharusnya dapat dilihat pada tabel 4.7.


(1)

=====================================================================

Analysis of the diet plan

=====================================================================

Diet Stroke IIC

Food Amount energy protein

HARI I (Minggu, 04 Desember 2011) Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 251 g 326.3 kcal 6.0 g

telur goreng 49 g 93.6 kcal 5.9 g

tumis kacang panjang 67 g 14.1 kcal 0.5 g

sayur wortel 13 g 2.5 kcal 0.1 g

Meal analysis: energy 436.5 kcal (8 %), protein 12.5 g (5 %)

Selingan (10.00 WIB)

roti tawar 67 g 183.5 kcal 5.9 g

Meal analysis: energy 183.5 kcal (3 %), protein 5.9 g (2 %)

Siang (12.0 WIB)

nasi putih 252 g 327.6 kcal 6.0 g

daging ayam goreng 69 g 229.1 kcal 18.1 g

sayur bayam wortel 61 g 11.5 kcal 0.6 g

semangka 166 g 53.2 kcal 1.0 g

Meal analysis: energy 621.4 kcal (12 %), protein 25.7 g (11 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 243 g 315.9 kcal 5.8 g

ikan mujair bumbu kuning 96 g 80.5 kcal 17.5 g

tumis kangkung 89 g 81.9 kcal 2.0 g

Meal analysis: energy 478.4 kcal (9 %), protein 25.3 g (10 %)

HARI II (Senin, 05 Desember 20110 Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 255 g 331.5 kcal 6.1 g

ikan kembung goreng 98 g 108.7 kcal 23.5 g

tumis sawi 63 g 17.6 kcal 1.1 g

Meal analysis: energy 457.8 kcal (9 %), protein 30.7 g (13 %)

Selingan (10.00 WIB)

kue bolu coklat bundar 63 g 130.4 kcal 2.8 g

Meal analysis: energy 130.4 kcal (2 %), protein 2.8 g (1 %)

Siang (12.00 WIB)

nasi putih 268 g 348.5 kcal 6.4 g

ikan mas bumbu kuning 103 g 208.0 kcal 16.5 g

bunncis wortel 66 g 23.0 kcal 1.3 g

semangka 146 g 56.9 kcal 0.9 g

Meal analysis: energy 636.4 kcal (12 %), protein 25.0 g (10 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 273 g 355.0 kcal 6.6 g


(2)

tumis kangkung 69 g 63.5 kcal 1.5 g Meal analysis: energy 652.7 kcal (12 %), protein 26.6 g (11 %)

HARI III (Selasa, 06 Desember 2011) Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 251 g 326.3 kcal 6.0 g

ikan tongkol bumbu kuning 102 g 113.1 kcal 24.5 g

sayur labu 77 g 10.9 kcal 0.4 g

Meal analysis: energy 450.3 kcal (8 %), protein 30.9 g (13 %)

Selingan (10.00 WIB)

kue bolu coklat bundar 60 g 124.2 kcal 2.6 g

Meal analysis: energy 124.2 kcal (2 %), protein 2.6 g (1 %)

Siang (12.00 WIB)

nasi putih 265 g 344.6 kcal 6.4 g

ikan kembung goreng 105 g 117.7 kcal 22.5 g

tumis kacang panjang 78 g 16.4 kcal 0.5 g

pisang ambon 130 g 119.6 kcal 1.3 g

Meal analysis: energy 598.3 kcal (11 %), protein 30.7 g (13 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 257 g 334.1 kcal 6.2 g

daging ayam goreng 69 g 229.1 kcal 18.1 g

sayur bayam wortel 74 g 14.0 kcal 0.7 g

Meal analysis: energy 577.2 kcal (11 %), protein 25.0 g (10 %)

=====================================================================

Result

=====================================================================

Nutrient analysed recommended percentage

energy 5347.1 kcal 2390.1 kcal 224 %

value value/day fulfillment

water 0.0 g - -

protein 243.7 g(19%) 48.0 g(12 %) 508 %

fat 106.0 g(18%) 77.0 g(< 30 %) 138 %

carbohydr. 833.2 g(64%) 351.0 g(> 55 %) 237 %

dietary fiber 28.0 g 30.0 g 93 %

alcohol 0.0 g(0%) - -

PUFA 28.8 g 10.0 g 288 %

cholesterol 687.6 mg - -

Vit. A 2397.4 µg 800.0 µg 300 %

carotene 0.0 mg - -

Vit. E 0.0 mg - -

Vit. B1 2.8 mg 1.0 mg 280 %

Vit. B2 2.1 mg 1.2 mg 176 %

Vit. B6 4.6 mg 1.2 mg 381 %

folic acid eq. 0.0 µg - -

Vit. C 191.0 mg 100.0 mg 191 %

sodium 975.4 mg 2000.0 mg 49 %

potassium 4994.2 mg 3500.0 mg 143 %


(3)

===================================================================

Analysis of the diet plan

=====================================================================

Diet Stroke IIC

Food Amount fat carbohydr.

HARI I (Minggu, 04 Desember 2011) Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 251 g 0.5 g 71.8 g

telur goreng 49 g 7.4 g 0.5 g

tumis kacang panjang 67 g 0.7 g 1.9 g

sayur wortel 13 g 0.0 g 0.5 g

Meal analysis: fat 8.7 g (8 %), carbohydrate 74.7 g (9 %)

Selingan (10.00 WIB)

roti tawar 67 g 2.0 g 34.8 g

Meal analysis: fat 2.0 g (2 %), carbohydrate 34.8 g (4 %)

Siang (12.0 WIB)

nasi putih 252 g 0.5 g 72.1 g

daging ayam goreng 69 g 15.9 g 2.6 g

sayur bayam wortel 61 g 0.1 g 2.5 g

semangka 166 g 0.7 g 12.0 g

Meal analysis: fat 17.2 g (16 %), carbohydrate 89.1 g (11 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 243 g 0.5 g 69.5 g

ikan mujair bumbu kuning 96 g 0.7 g 0.0 g

tumis kangkung 89 g 8.2 g 1.8 g

Meal analysis: fat 9.3 g (9 %), carbohydrate 71.3 g (9 %)

HARI II (Senin, 05 Desember 20110 Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 255 g 0.5 g 72.9 g

ikan kembung goreng 98 g 1.0 g 0.0 g

tumis sawi 63 g 1.3 g 1.0 g

Meal analysis: fat 2.8 g (3 %), carbohydrate 73.9 g (9 %)

Selingan (10.00 WIB)

kue bolu coklat bundar 63 g 1.3 g 27.0 g

Meal analysis: fat 1.3 g (1 %), carbohydrate 27.0 g (3 %)

Siang (12.00 WIB)

nasi putih 268 g 0.5 g 76.6 g

ikan mas bumbu kuning 103 g 15.4 g 0.0 g

bunncis wortel 66 g 0.2 g 5.2 g

semangka 146 g 0.1 g 14.3 g

Meal analysis: fat 16.3 g (15 %), carbohydrate 96.2 g (12 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 273 g 0.5 g 78.1 g


(4)

tumis kangkung 69 g 6.3 g 1.4 g Meal analysis: fat 24.3 g (23 %), carbohydrate 79.5 g (10 %)

HARI III (Selasa, 06 Desember 2011) Pagi (07.00 WIB)

nasi putih 251 g 0.5 g 71.8 g

ikan tongkol bumbu kuning 102 g 1.0 g 0.0 g

sayur labu 77 g 0.4 g 1.8 g

Meal analysis: fat 1.9 g (2 %), carbohydrate 73.6 g (9 %)

Selingan (10.00 WIB)

kue bolu coklat bundar 58 g 1.2 g 23,6 g Meal analysis: fat 1.2 g (1 %), carbohydrate 25.7 g (3 %)

Siang (12.00 WIB)

nasi putih 265 g 0.5 g 75.8 g

ikan kembung goreng 105 g 2.4 g 0.0 g

tumis kacang panjang 78 g 0.9 g 2.2 g

pisang ambon 130 g 0.6 g 30.4 g

Meal analysis: fat 4.5 g (4 %), carbohydrate 108.4 g (13 %)

Sore (18.00 WIB)

nasi putih 257 g 0.5 g 73.5 g

daging ayam goreng 69 g 15.9 g 2.6 g

sayur bayam wortel 74 g 0.1 g 3.0 g

Meal analysis: fat 16.5 g (16 %), carbohydrate 79.1 g (9 %)

=====================================================================

Result

=====================================================================

Nutrient analysed recommended percentage

energy 5347.1 kcal 2390.1 kcal 224 %

value value/day fulfillment

water 0.0 g - -

protein 243.7 g(19%) 48.0 g(12 %) 508 %

fat 106.0 g(18%) 77.0 g(< 30 %) 138 %

carbohydr. 833.2 g(64%) 351.0 g(> 55 %) 237 %

dietary fiber 28.0 g 30.0 g 93 %

alcohol 0.0 g(0%) - -

PUFA 28.8 g 10.0 g 288 %

cholesterol 687.6 mg - -

Vit. A 2397.4 µg 800.0 µg 300 %

carotene 0.0 mg - -

Vit. E 0.0 mg - -

Vit. B1 2.8 mg 1.0 mg 280 %

Vit. B2 2.1 mg 1.2 mg 176 %

Vit. B6 4.6 mg 1.2 mg 381 %

folic acid eq. 0.0 µg - -

Vit. C 191.0 mg 100.0 mg 191 %

sodium 975.4 mg 2000.0 mg 49 %

potassium 4994.2 mg 3500.0 mg 143 %

calcium 629.5 mg 1000.0 mg 63 %


(5)

DOKUMENTASI

Gambar 1. Contoh Diet Stroke I di RSUD Doloksanggul


(6)

Gambar 3. Contoh Diet Stroke IIC di RSUD Doloksanggul