Suplementasi Tepung Duckweed (Lemna Minor) Sebagai Sumber Karoten Terhadap Kualitas Telur Dan Produktivitas Ayam Petelur Fase Akhir Produksi

1

SUPLEMENTASI TEPUNG DUCKWEED (Lemna minor) SEBAGAI
SUMBER KAROTEN TERHADAP KUALITAS TELUR DAN
PRODUKTIVITAS AYAM PETELUR
FASE AKHIR PRODUKSI

HALWAN ASHARI ARSYAD

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Suplementasi Tepung
duckweed (Lemna minor) sebagai Sumber Karoten terhadap Kualitas Telur dan

Produktivitas Ayam Petelur Fase Akhir Produksi adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2015

Halwan A. Arsyad
NIM D24110075

ABSTRAK
HALWAN ASHARI ARSYAD. Suplementasi Tepung Duckweed (Lemna minor)
sebagai Sumber Karoten terhadap Kualitas Telur dan Produktivitas Ayam Petelur
Fase Akhir Produksi. Dibimbing oleh WIDYA HERMANA dan IWAN
PRIHANTORO.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek dari suplementasi duckweed
terhadap kualitas telur dan nilai Malondialdehyde (MDA) telur pada ayam fase

akhir produksi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri atas 3 ekor ayam. Perlakuan yang
digunakan adalah, P0 = pakan kontrol dengan premix kuning, P1 = pakan kontrol
dengan premix putih, P2 = pakan kontrol dengan premix putih + 0.5% Lemna
minor, P3 = pakan kontrol dengan premix putih + 1% Lemna minor. Peubah yang
diamati adalah bobot telur, bobot kuning telur, bobot putih telur, bobot kerabang
telur, tebal kerabang telur, yolk colour score (intensitas warna kuning telur),
Haugh Unit (HU), MDA (Malondialdehyde). Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan tidak mempengaruhi kualitas telur, tetapi nyata berpengaruh (P