Kerangka Pikir Penelitian Perumusan Masalah Hipotesis

17 perpanjangan lama tinggal di rumah sakit. Contohnya adalah dalam kombinasi vankomisin dan gentamisin perlu dilakukan monitoring nefrotoksisitas. Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan major jika terdapat probabilitas yang tinggi kejadian yang membahayakan pasien termasuk kejadian yang menyangkut nyawa pasien dan terjadinya kerusakan permanen. Contohnya adalah perkembangan aritmia yang terjadi karena pemberian eritromisin dan terfenadin Bailie, 2004. Tidak semua interaksi obat akan bermakna secara signifikan, walaupun secara teoritis mungkin terjadi. Banyak interaksi obat yang kemungkinan besar berbahaya terjadi hanya pada sejumlah kecil pasien. Namun demikian, seorang farmasis perlu selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya efek merugikan akibat interaksi obat ini untuk mencegah timbulnya risiko morbiditas atau bahkan mortalitas dalam pengobatan pasien Rahmawati, 2006. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian serupa di RSUD Hasanuddin Damrah Manna, Bengkulu Selatan, karena sampai sekarang belum pernah dilakukan penelitian interaksi obat secara retrospektif pada pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit tersebut. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian bagi Pemerintah Daerah, khususnya professional kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang frekwensi interaksi obat di RSUD Hasanuddin Damrah Manna, Bengkulu Selatan, mempelajari mekanisme interaksi dan mengidentifikasi obat-obat yang sering berinteraksi serta menentukan tingkat 18 keparahan interaksi obat yang terjadi. Dalam hal ini karakteristik pasien usia dan jenis kelamin dan karakteristik obat jumlah obat yang diterima pasien adalah variabel bebas independent variable yang merupakan faktor risiko kejadian interaksi obat sebagai variabel terikat dependent variable. Adapun selengkapnya mengenai gambaran kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. 1

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. apakah faktor risiko interaksi obat di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan terkait dengan karakteristik pasien dan karakteristik obat? Sub variabel bebas Gambar 1.1. Skema Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat Farmakokinetik Farmakodinamik Unknown Interaksi obat Variabel Terikat Karakteristik Pasien Variabel bebas Usia pasien : ≥ 40 tahun 40 tahun Jenis kelamin : LK P Karakteristik Obat Jumlah obat : ≥ 5 item obat 5 item obat Frekwensi interaksi Mekanisme interaksi Jenis obat yang berinteraksi Tingkat keparahan interaksi Major Moderate Minor Faktor Risiko Sub variabel bebas Variabel Bebas 19 b. apakah frekwensi interaksi obat-obat pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan tinggi? c. apa sajakah pola mekanisme interaksi obat pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan? d. apa sajakah obat yang sering berinteraksi pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan? e. apa sajakah tingkat keparahan interaksi obat pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan?

1.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: a. faktor risiko interaksi obat di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan adalah terkait dengan karakteristik pasien dan karakteristik obat. b. frekwensi interaksi obat-obat pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan tinggi. c. pola mekanisme interaksi obat pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan adalah beragam diantara mekanisme interaksi farmakokinetik, farmakodinamik, dan unknown. d. obat yang sering berinteraksi pada unit rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan adalah beragam. e. tingkat keparahan interaksi obat yang terjadi di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan adalah beragam diantara major, moderate, dan minor. 20

1.5 Tujuan Penelitian