Analisis Data Bagan Alur Penelitian Langkah Penelitian

41 Manna, Bengkulu Selatan, dalam periode Juli-Desember 2010. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: a. mengelompokkan data rekam medis dan lembar resep pasien berdasarkan kriteria inklusi. b. mengelompokkan data penggunaan obat pasien meliputi data pasien usia, jenis kelamin, jumlah obat yang diterima dan data obat nama obat, jumlah obat, jenis obat, dosis, aturan pakai, cara pemberian, dan lama pemberian. c. menyeleksi data berdasarkan ada tidaknya interaksi obat yang terjadi pada rekam medis maupun lembar resep pasien berdasarkan studi literatur.

3.6 Analisis Data

Evaluasi data interaksi obat dilakukan secara teoritik berdasarkan studi literatur Stockley’s Drug Interaction, BNF 58, MedFact Pocket Guide of Drug Interaction. Selain itu, digunakan juga situs internet terpercaya http:www.medscape.comdruginfodruginterchecker dan literatur elektronik berupa software Adverse Drug Interaction Program® version 1.7-2005 The Medical Letter. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif. Ditentukan frekwensi interaksi obat-obat secara keseluruhan, dihitung seberapa besar pengaruh faktor risiko interaksi terhadap kejadian interaksi obat-obat dengan ukuran OR odd ratio menggunakan program SPSS versi 17.0. Selain itu, dihitung juga persentase mekanisme interaksi obat baik yang mengikuti mekanisme interaksi farmakokinetik, farmakodinamik, dan unknown, serta ditentukan jenis-jenis obat yang sering berinteraksi dan level severitasnya. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007, kemudian disajikan dalam bentuk tabel. 42

3.7 Bagan Alur Penelitian

Adapun gambaran dari pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: Lembar resep pasien rawat jalan Rekam medis pasien rawat inap Pengelompokan data berdasarkan kriteria inklusi Pengelompokan data penggunaan obat pasien Identifikasi interaksi obat Penghitungan frekuensi interaksi Penentuan mekanisme interaksi Penentuan tingkat keparahan interaksi Analisis data Penarikan Kesimpulan Identifikasi faktor penyebab interaksi obat Gambar 2.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian 43

3.8 Langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. meminta rekomendasi Dekan Fakultas Farmasi USU untuk dapat melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan. b. menghubungi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dan pengambilan data, dengan membawa surat rekomendasi dari fakultas. c. mengumpulkan data berupa data rekam medis pasien rawat inap dan lembar resep pasien rawat jalan yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan. d. menganalisis data dan informasi yang diperoleh sehingga didapatkan kesimpulan dari penelitian. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu dari 9 sembilan kabupatenkota di Provinsi Bengkulu, terletak pada 4 o -5 o LS dan 102 o -103 o BT. Kabupaten Bengkulu Selatan dengan luas wilayah 1185,70 km 2 123.115 ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 139.526 jiwa yang tersebar di 11 kecamatan atau 135 desakelurahan. Ditinjau dari aspek keruangan spasial posisi Kabupaten Bengkulu Selatan cukup strategis dibandingkan dengan daerah sekitarnya karena terletak pada jalur yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan melalui Tanjung Sakti. Secara administrasi, Kabupaten Bengkulu Selatan berbatasan langsung dengan: a. sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma b. sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur c. sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat d. sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan data dari BPS Bengkulu Selatan, pada tahun 2007 sebesar 137.203 jiwa, pada tahun 2008 meningkat menjadi 140.083 jiwa terdiri dari 71.319 jiwa laki-laki dan 68.764 jiwa perempuan SUPPAS BPS Bengkulu Selatan Tahun 2010. Rumah Sakit Umum Daerah Manna yang dulu beralamat di jalan Fatmawati Soekarno Manna didirikan pada tahun 1970, merupakan satu-satunya