tidak ada diwajibkan untuk pengurusan pendaftaran Hak PakaiHak Guna Bangunannya, sehingga timbul kesan bahwa PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan
menyerahkan tanah bagian Hak Pengelolaan tersebut dalam perjanjian biasa; 2.
Tidak disebutkan secara jelas apakah dengan perjanjian tersebut pihak pengguna tanahpenyewa dapat segera menguasai dan menggunakan tanah yang disebutkan dalam
perjanjian; Beberapa kelemahan dalam perjanjian penyerahan penggunaan tanah bagian dari Hak
Pengelolaan sebagaimana disebutkan di atas dapat berpeluang memberikan kerugian kepada PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan.
Hal ini berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan bahwa terdapat perjanjian penyerahan penggunaan tanah bagian Hak
Pengelolaan yang jangka waktu perjanjiaanya sudah berakhir, sehingga dimasa yang akan datang PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan dapat menyempurnakan pembuatan isi
dari perjanjian penyerahan penggunaan tanah bagian Hak Pengelolaan tersebut.
B. Penyerahan Penggunaan Tanah Bagian Hak Pengelolaan Dilaksanakan Secara
Berkelanjutan.
Sebagaimana disebutkan pada bab II diatas pengertian hak Hak Pengelolan yang berisi wewenang untuk:
a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan;
b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan usahanya; dan
Universitas Sumatera Utara
c. Menyerahkan bagian-bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga menurut persyaratan
yang ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut, yang meliputi segi-segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan keuangannya, dengan ketentuan bahwa
pemberian hak atas tanah kepada pihak ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabat- pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Sebagai tindak lanjut dari butir c diatas, PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan sebagai pemegang hak pengelolaan telah menyerahkan penggunaan tanah bagian Hak
Pengelolaan baik kepada Instansi Pemerintah, BUMN lainnya, Badan Hukum Swasta dan masyarakat perorangan sampai saat ini berjumlah + 144 pengguna tanah, atas penyerahan
penggunaan tanah ini walaupun jangka waktu penyerahaan penggunaan tanah itu hanya dibuat antara 2 s.d 5 atau 10 tahun, namun penggunaan tanah tersebut dilaksanakan secara
berkelanjutan sepanjang ada kesepakatan antara pemegang Hak Pengelolaan dengan Pihak KetigaPengguna tanah dengan melakukan perpanjangan perjanjian.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Hak Pengelolaan PT. Pelabuhan Indonesia I
Persero Cabang Belawan Yang Telah Diserahkan Kepada Pihak Ketiga
Berkaitan dengan penyerahan penggunaan tanah baik dengan Hak Guna Bangunan maupun Hak Pakai atas bagian Hak Pengelolaan PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang
Belawan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Hak Pengelolaan tersebut baik dari PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang
Belawan sendiri, pengguna tanah tersebut, masyarakat penggarap liar serta masih adanya klaim masyarakat yang menuntut kepemilikan tanah bagian Hak Pengelolaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Hambatan-hambatan pelaksanaan Hak Pengelolaan tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini :
a. Kurangnya pengamanan terhadap tanah bagian Hak Pengelolaan yang masih belum
dimanfaatkan, kurang cepatnya tindakan dilakukan kepada para penggarap liar, tidak diwajibkannya para pihak ketiga pengguna tanah tersebut untuk mendaftarkan ke Kantor
Pertanahan setempat. b.
Dengan adanya penyerahan penggunaan tanah bagian Hak Pengelolaan kepada Instansi Pemerintah, namun apabila jangka waktu perjanjian penggunaan tanah antara pemegang
hak pengelolaan dengan pengguna tanah dalam hal ini instansi pemerintah tidak menggunakan lagi bagian tanah tersebut, maka tanah bagian hak pengelolaan tidak dapat
langsung dikembalikan kepada pemegang hak pengelolaan atau dikuasai kembali pemegang hak pengelolaan apabila masih terdapat asset yang belum ada persetjuan
penghapusan asset dari Pemerintah. c.
Penyerahan penggunaan tanah bagian Hak Pengelolaan dengan berakhirnya perjanjian penggunaan bagian tanah hak pengelolaan, namun untuk perpanjangan perjanjian tidak
tercapai kesepakatan sehingga pemegang hak pengelolaan tidak memberikan perpanjangan. Dengan adanya hal seperti ini, maka bagian Hak Pengelolaan yang telah
pernah dikuasai oleh Pihak Ketiga tersebut, maka tanah bagian Hak Pengelolaan tersebut tidak langsung dapat dikuasai oleh karena adanya bangunan milik pengguna tanah
sebelumnya, sehingga apabila akan dilakukan pembongkaran bangunan milik pihak ketiga tersebut harus dilakukan proses hukum di pengadilan yang akhirnya memakan
waktu yang cukup panjang.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahwa Hak pengelolaan atas tanah yang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia I
Persero Cabang Belawan seluas + 388,36 tiga ratus delapan puluh delapan koma tiga puluh enam ha, maka dalam pelaksanaannya tidak secara keseluruhan tanah Hak
Pengelolaan tersebut dikelola sendiri oleh pemegang hak, tetapi diserahkan penggunaannya kepada pihak ketiga yang dapat mendukung kegiatan kepelabuhanan
sesuai dengan master plan rencana induk pelabuhan atau peruntukan yang sudah ditetapkan baik untuk zona perkantoran, industri atau lapangan penumpukan, sehingga
lahan yang belum dimanfaatkan sambil menunggu pengembangan pelabuhan dimasa yang akan datang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, hal ini menjadi kendala
yaitu adanya penggarap liar sehingga ketika hendak dimanfaatkan maka terlebih dahulu mengosongkan tanah tersebut dan mengeluarkan biaya pembongkaran.
e. Pada beberapa bagian tanah yang merupakan bagian Hak Pengelolaan PT.
Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Belawan khususnya yang berlokasi di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan Kota Medan, masih adanya terdapat
sekelompok masyarakat ataupun perseorangan yang mengklaim bahwa tanah tersebut sebagai miliknya yang berasal dari hak turun temurun yang mewariskan kepadanya
seperti keturunan Sultan dengan mendasarkan alas hak Grant Sultan, sehingga untuk bagian tanah tertentu yang dklaim oleh keturunan Sultan ini untuk sementara belum dapat
diproduktifkan
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN