Analisis Hasil Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

Nilai maksimum 30,12 yang diperoleh Lippo Karawaci. Rata-rata ukuran perusahaan yang diteliti adalah selama 2008-2009 adalah 27,5175. 4. Variabel profitabilitas ROA memiliki jumlah sampel N sebanyak 40, dengan nilai minimum 0,00 yang diperoleh Royal Oak Development Asia Tbk. Nilai maksimum 0,10 diperoleh PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Rata-rata profitabilitas yang diteliti selama periode2008-2009 adalah 0,0302 atau 3,02. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel bersifat positif. 5. Variabel pengungkapan sosial P.SOSIAL memiliki jumlah sampel N sebanyak 40, dengan nilai minimum 0,16 yang diperoleh PT.Perdana Gapuraprima Tbk, nilai maksimum 1,00 diperoleh Bakrie Development Tbk dan PT.Lippo Karawaci. Rata-rata tingkat pengungkapan sosial adalah 64,65. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel bersifat positif. 6. jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 40 buah.

C. Analisis Hasil Penelitian

Analisa dilakukan dengan model analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi serta heterokesdastisitas . Universitas Sumatera Utara

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang terdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengandua cara , yaitu analaisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006 : 110. Uji normalitas dengan analisis dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probabilty plot. Gambar 4.1 HISTOGRAM Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2011 Pada histogram di atas, dapat dilihat bahwa bentuk kurva berbentuk lonceng bell shaped cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian Universitas Sumatera Utara terdistribusi normal. Gambar 4.2 Grafik P-Plot Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2011. Pada kurva di atas, dapat dilihat bahwa distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa data memiliki normalitas. Normalitas data ini menyimpulkan bahwa data dapat dipakai dalam penelitian. Uji normalitas kemudian dilanjutkan dengan uji statistik untuk melengkapi hasil pengujian sebelumnya. Uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak adalah uji statistik non parametrik Kolmogoriv-Smirnov K-S. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai lebih kecil dari 0,05 maka data residual tidak berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2011. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,954 lebih besar daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain

dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna Situmorang, 2010: 153. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan mellihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .20345037 Most Extreme Differences Absolute .081 Positive .069 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .514 Asymp. Sig. 2-tailed .954 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 0,1 maka model penelitian terbebas dari multikolinieritas. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.374 .565 -.661 .513 SAHAM .339 .174 .313 1.955 .059 .874 1.145 LEVERA GE .094 .192 .076 .490 .627 .926 1.080 SIZE .027 .019 .219 1.404 .169 .921 1.085 ROA 3.715 1.438 .413 2.583 .014 .878 1.139 a. Dependent Variable: P.SOSIAL Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2011. Dari tabel 4.3, masing- masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu sebelumnya. Ghozali 2005:95 menyatakan bahwa “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n sampel adalah periode waktu. Universitas Sumatera Utara Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu : a. angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, b. angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .463 a .214 .124 .21476 1.674 a. Predictors: Constant, ROA, SIZE, LEVERAGE, SAHAM b. Dependent Variable: P.SOSIAL Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2011. Berdasarkan tabel 4.4, nilai Durbin Watson yaitu 1,674 maka dapat dinyatakan bahwa data penelitian terbebas dari autokorelasi sehingga data yang digunakan dapat dipakai dalam penelitian.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang berbeda di antara anggota grup Situmorang, 2010: 98. Universitas Sumatera Utara Jika varians sama, maka dapat dismpulkan terdapat homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama maka terdapat heterokedastisitas. Menurut Situmorang 2010:103, untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot yaitu titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Data diolah oleh penulis, 2011. Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan penyebaran titik- titik data yang memenuhi kriteria di atas. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari heterokedastisitas dan dapat digunakan dalam penelitian. Anallisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting Ghozali, 2006 :107. Universitas Sumatera Utara Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sullit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh karena itu, dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil pengujian. Berikut ini tabel 4.5 menyajikan hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser. Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.268 .300 -.894 .377 SAHAM .042 .092 .079 .459 .649 LEVERA GE -.045 .102 -.074 -.444 .660 SIZE .015 .010 .256 1.524 .136 ROA .487 .763 .110 .639 .527 a. Dependent Variable: absut Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2011. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2006:109. Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen Absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari profibilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak menunjukkan adanya heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

D. Pengujian Hipotesis Penellitian 1. Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 34 8

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG LISTED DI BEI

0 15 18

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP TIMELINESS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

0 8 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Periode 2013-2015).

0 4 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Periode 2013-2015).

0 5 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Periode 2013-2015).

0 3 8

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE

0 0 7