untuk mencegah kehamilan dan perawatan secara bersalin. Biji lagundi untuk obat pereda, penyegar badan dan perawatan rambut. Buah lagundi digunakan untuk obat
cacing.Penggunaannya untuk obat-obatan dilakukan dengan meminum air rebusan daun atau batang atau buah lagundi dan diminum air rebusan Dalimartha, 2000
Sejauh ini, beberapa peneliti terdahulu Mustanir dan Rosnani 2008 telah berhasil melakukan penelitian dengan mengisolasi senyawa bioaktif penolak nyamuk dari ektrak
aseton batang tumbuhan lagundi dan adanya senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun tumbuhan lagundi. Sedangkan Ramasamy Anandan 2009 meneliti efek ekstrak etanol
dari bunga lagundi pada CCl
4
yang disuntikkan kedalam mencit putih untuk melihat aktivitas hepatrotopik didalam obat pencegah obat hati.
Dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian terhadap daun tumbuhan lagundi tersebut, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung di dalamnya.
Metode yang digunakan adalah dengan mengekstraksi daun tumbuhan dengan metanol, kemudian dilakukan analisa KLT dan kolom kromatografi. Selanjutnya komponen atau
senyawa murni yang diperoleh ditentukan strukturnya berdasarkan hasil analisis Spektrofotometri Infra Merah FT-IR, Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H- NMR, Spektrofotometri UV-Visible.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida
yang terdapat dalam daun tumbuhan Lagundi V. trifolia L.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari daun tumbuhan Lagundi V. trifolia L.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam hayati dalam pengembangan ilmu kimia flavonoida dari daun tumbuhan
Lagundi V. trifolia L.
1.5 Lokasi Penelitian
1. Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari daerah Hutatinggir Desa Saribudolok Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara.
3. Lokasi Identifikasi Pasta Hasil Iisolasi Analisis Spektrofotometri Inframerah FT-IR, Spektrofotometri UV-Visible, dan
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H-NMR dilakukan di Pusat Penelitian Kimia - LIPI, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun tumbuhan Lagundi
V. trifolia L. berupa serbuk yang kering 2000 gram. Tahap awal dilakukan uji skrining
fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl
3
5, NaOH 10, Mg-HCl dan H
2
SO
4p
.
Tahap isolasi yang dilakukan : 1. Ekstraksi Maserasi
2. Ekstraksi Partisi 3. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
4. Analisis Kromatografi Kolom 5. Analisis Preparatif Kromatografi Lapis Tipis
6. Rekristalisasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Analisis pasta Hasil Isolasi Analisis pasta hasil isolasi meliputi:
1. Analisis Kromatografi Lapis Tipis 2. Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Infra Merah FT-IR,
Spektrofotometer UV-Visible,dan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H- NMR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Lagundi
Tumbuhan Lagundi V. trifolia L. merupakan pohon semak, tinggi berkisar 5 meter dan
batangnya ditutupi oleh rambut-rambut lembut. Meski banyak kasiatnya, orang mengenal legundi sebagai obat asma.
Daunnya tersusun beraturan sepanjang batang dan biasanya majemuk, terdiri dari tiga selebaran linier yang berkisar antara 1-12 cm. Permukaan atas daun berwarna hijau dan
permukaan bawahnya berwarna hijau keabu-abuan. Bunganya tumbuh dalam malai atau kelompok hingga 18 cm panjangnya. Bunga individu berwarna ungu violet memiliki dua
bibir mahkota selebar 5 mm. Buahnya berdaging sekitar 6 mm dan mengandung 4 biji hitam kecil memiliki rasa pahit, pedas dan bersifat sejuk.
2.1.1 Morfologi Tumbuhan Lagundi V. trifolia L.
Tumbuhan lagundi memiliki batang pokok jelas, kulit batang coklat muda-tua, batang muda segi empat, banyak bercabang. Daun majemuk menjari, duduk, daun berhadapan, anak daun
1-3, daun ke 2 dan 3, duduk, anak daun ujung bertangkai kurang dari 0,5 cm, helaian bulat telur-elip-bulat memanjang bulat telur terbalik. Bunga susunan majemuk malai, dengan
struktur dasar menggarpu, rapat dan berjejal. Tinggi daun kelopak 3-4,5 mm. Tabung mahkota 7-8 mm., diameter segmen median dari bibir bawah 4-6 mm. Benang sarinya 4
dekat pertengahan tabung mahkota, panjang dua. Putik: bakal buah sempurna 2 ruang, perruang 2 bagian, bakal biji duduk secara lateral, tangkai putik; rambut, ujung bercabang
dua. Buah tipe drupa, duduk, berair atau kering, dinding keras. Waktu berbunga Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Di Jawa tumbuh di daerah dengan
ketinggian 11100 m dpl, pada umumnya tumbuh liar pada daerah hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan, pematang sawah. Perbanyakan dapat
dilakukan dengan biji atau stek batang, jika menggunakan stek batang sebaiknya diambil dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
batang yang tidak terlalu muda. Stek batang tersebut mudah sekali tumbuh dan akan mulai bertunas setelah 4-5 hari terhitung dari sejak penanaman. Tumbuhan ini mudah tumbuh di
segala jenis tanah, namun lebih menyukai tempat yang agak kering dan pada daerah yang terbuka. Tumbuh dengan baik pada media tumbuh yang terdiri dari campuran pasir, pupuk
kandang dan lempung. Dalimartha,.2000
2.1.2 Sistematika Tumbuhan Lagundi V. trifolia L.
Dari sistem sistematika taksonomi, tumbuhan Lagundi V. trifolia L. dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Vitex
Spesies : Vitex trifolia L.
2.1.3 Manfaat Tumbuhan Lagundi V. trifolia L.
Daun tumbuhan lagundi dapat bermanfaat untuk obat influenza, demam, migren, sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, diare, mata merah, rematik, beri-beri, batuk, luka terpukul, luka
berdarah, muntah darah,analgesik, peluruh kencing, sedangkan akar lagundi mempunyai efek untuk mencegah kehamilan dan perawatan secara bersalin. Biji lagundi untuk obat pereda,
penyegar badan dan perawatan rambut. Buah lagundi digunakan untuk obat cacing.Penggunaannya untuk obat-obatan dilakukan dengan meminum air rebusan daun atau
batang atau buah lagundi dan diminum air rebusan Dalimartha, 2000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.4 Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian.
Tumbuhan lagundi mempunyai efek farmakologi antara lain sebagai anti bakteri, anti jamur, insektisida, anti kanker, analgesik, obat asma, anti alergi maupun obat batuk. Buah dan daun
Lagundi mengandung senyawa golongan flavonoid, terpenoid, maupun sterol . Ekstrak
tanaman lagundi menunjukkan efek analgesik yang ringan pada tikus dengan metode geliat
secara oral dan juga ekstrak diklorometan dan n-heksana daun lagundi V. trifolia L.
menunjukkan aktivitas antifungsi dimana ekstrak n-heksana menghambat 100 selama 2 hari masa pertumbuhan, sedangkan ekstrak diklorometan menghambat 54 pertumbuhan.
Nugroho, A. 2005. Irawan 2005 juga telah melakukan penelitian isolasi dan identifikasi senyawa glikosida flavonoida dari daun lagundi. Pemeriksaan kandungan flavonoida dari
fraksi n-heksan, etil asetat, dan air dengan kromatografi preparatife. Isolat yang didapat berwarna kuning.
2.2 Senyawa Flavonoida