sebesar 0,29 diartikan bahwa model mampu menjelaskan pengaruh variabel- variabel bebas Debt To Equtiy Ratio dan Time Interest Earned Ratio terhadap
Return On Equity sebesar 29. Selebihnya yaitu 71 diterangkan oleh faktor- faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian.
F. Pengembangan Model
Data yang digunakan sebelumnya telah melalui transformasi dengan model log-log. Sehingga untuk interpretasinya juga akan berbeda. Menurut
Nachrowi 2002:67 model ini disebut juga model elastisitas konstan. Sebab nilai koefisien tersebut sesungguhnya merupakan ukuran elastisitas Y terhadap
X, atau dengan kata lain koefisien merupakan tingkat perubahan pada variabel Y dalam persen bila terjadi perubahan pada variabel X dalam Persen.
Model log-log ini juga tidak bisa disamakan dalam interpretasi dengan model lin-lin. Karena jika menggunakan model lin-lin nilai perubahan yang
didapatkan adalah mutlak sedangkan perubahan pada model log-log ini perubahannya adalah relatif dan ukuran yang dipakai yang paling tepat adalah
persentase. Hasil pengujian memberikan rangkuman untuk interpretasi model
dengan rumusan yaitu:
ROE = -2,632 + 0,633DER + 0,280TIE + e
Nilai di atas masih dalam bentuk logaritma, maka nilai tersebut akan dikembalikan ke nilai aslinya. Sehingga persamaan akan menjadi:
ROE = 0,0719 + 1,883DER + 1,323TIE + e
Universitas Sumatera Utara
Koefisien kostanta 0,0719 menjelaskan bila semua variabel bebas bernilai 0 atau dengan kata lain bila perusahaan hanya menggunakan kekuatan
modal sendiri dan tidak menggunakan utang maka ROE akan sebesar Rp 0,0719.
Koefisien DER yang bernilai positif dan bernilai 1,883 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan penggunaan utang terhadap modal sendiri
DER sebesar Rp 1 akan memberikan kontribusi peningkatan ROE sebesar Rp 1,883. Tanda positif menggambarkan hubungan yang searah dengan ROE.
Hal ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Swastika 2003 dan Iman 2006 bahwa penggunaan utang mempunyai pengaruh dalam
meningkatkan Return On Equity ROE perusahaan. Teori Modigliani dan Miller MM dengan asumsi adanya pajak yang
menyatakan bahwa penggunaan utang menyebabkan kenaikan tingkat laba yang tersedia bagi pemegang saham Sartono:2001:246. Hal ini terjadi
karena penghematan pajak yang dibebankan pada perusahaan. Namun dalam praktiknya tidak ada perusahaan yang menggunakan utang 100. Beberapa
kritik terhadap pendekatan Modigliani Miller MM adalah jika semua asumsi yang digunakan dalam teorinya dipenuhi, maka cenderung untuk disimpulkan
bahwa dalam kondisi ada pajak perusahaan akan menjadi semakin baik apabila menggunakan utang yang semakin besar. Dalam praktiknya tentu hal
semacam ini tidak akan terjadi Sartono:2001:246. Salah satu yang tidak diperhitungkan oleh pendekatan Modigliani Miller MM ini adalah
kemungkinan financial distress tekanan terhadap keuangan perusahaan. Semakin besar utang yang digunakan perusahaan maka semakin besar
Universitas Sumatera Utara
financial distress yang mungkin dihadapi perusahaan. Perusahaan yang semakin besar menggunakan utang memiliki kemungkinan yang besar untuk
tidak dapat membayar kembali utangnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dengan didukung oleh teori
yang digunakan serta penelitian yang terdahulu yang ada menegaskan bahwa variabel utang yaitu Debt To Equity Ratio DER bisa digunakan untuk
menjelaskan Return On Equity ROE. Koefisien Time Interest Earned Ratio TIE yang juga bernilai positif sebesar 1,323 menjelaskan bahwa adanya
hubungan yang searah dengan ROE. Hal ini menjelaskan bahwa setiap kenaikan Rp1 dari laba operasional terhadap beban bunga TIE memberikan
kontribusi terhadap ROE sebesar Rp 1,323. Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap
bunga Hanafi:2004:40. Semakin besar atau semakin tinggi nilai dari rasio ini atau semakin besar laba operasional yang tersedia terhadap beban bunga maka
semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutupi biaya tetap berupa bunga dari utang yang digunakan. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka
variabel utang yaitu Time Interest Earned Ratio TIE dapat digunakan untuk
menjelaskan perubahan Return On Equity ROE.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rasio leverage yang digunakan setelah data ditransformasi terdiri dari Rasio
Utang Terhadap Modal Debt to Equity Ratio dan Time Interest Earned Ratio berpengaruh secara serempak terhadap Return On Equity ROE pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Kesimpulannya H ditolak dan H
1
diterima. 2.
Rasio leverage yang digunakan setelah data ditransformasi terdiri dari Rasio Utang Terhadap Modal Debt to Equity Ratio dan Time Interest Earned Ratio
berpengaruh secara individual terhadap Return On Equity ROE pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Debt to Equity
Ratio merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam menjelaskan Return On Equity ROE.
3. Nilai adjusted R square R kuadarat disesuaikan yang diperoleh sebesar
0,290. Angka ini menjelaskan bahwa 29 Return On Equity ROE dapat dijelaskan oleh variabel bebas Rasio Utang Terhadap Modal Debt to Equity
Ratio dan Time Interest Earned Ratio. Selebihnya 71 diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian. Nilai tersebut
juga menjelaskan bahwa model masih kurang layak untuk digunakan untuk memprediksi nilai Return On Equity ROE.
Universitas Sumatera Utara