Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 27
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan proses demetalisasi untuk menyerap kadar logam-logam dan zat pengotor yang terkandung pada
minyak pelumas bekas, serta memperbaiki nilai pour point dan nilai flash point
. Sebelumnya dilakukan proses aktivasi pada batubara peringkat rendah terlebih dahulu. Proses demetalisasi dilakukan dengan variabel
peubah yang telah ditentukan yaitu berat batubara 100, 200, 300, 400, 500 gr dan waktu proses 60, 70, 80, 90, 100 menit, dengan variabel tetap yaitu
suhu 140
o
C dan berat karbon aktif 25 gr.
III.1. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak pelumas bekas didapatkan dari bengkel
– bengkel motor di sekitar, minyak pelumas dasar lube base oil didapatkan dari PT. Pertamina PERSERO
Upms V Laboratorium Unit Produksi pelumas, Batubara peringkat rendah diperoleh dari Sidoarjo dan Karbon aktif diperoleh dari Toko Kimia di
Jalan Tidar.
III.2 Alat-alat Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan seperangkat peralatan demetalisasi. Peralatan ini terdiri atas labu kompor listirk, motor pengaduk, termometer,
beaker glass, corong, oven, statif, klem, dan kertas saring.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 28
Persiapan bahan dilakukan sebelum proses demetalisasi. Proses aktivasi batubara peringkat rendah dilakukan dengan cara dikeringkan dalam
oven pada suhu 200
o
C selama 2 hari . Setelah kering ditumbuk sampai burukuran 200 mesh kemudian ditimbang sampai berat yang diinginkan..
Setelah proses demetalisai selesai, minyak pelumas daur ulang disaring kemudian cakenya dibuang dan filtratnya di analisa untuk mengetahui
kandungan logam Pb, nilai pour point, dan nilai flash point. Alat standarisasi analisa minyak pelumas yang terdiri dari ASTM D-1298 Density Test,
ASTM D-1500 Colour Test, ASTM D-92 Flash Point Test, ASTM D-44 Viscosity Test, ASTM D-97 Pour Point Test, ASTM D-892 Foaming
Test , AAS Metal Content.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 29
III.3. Gambar Susunan Alat
Keterangan : 1.
Statif 2.
Stirer 3.
Thermometer 4.
Beaker glass 5.
Kompor Listrik
III.4. Peubah III.4.1. Faktor Tetap
- Volume minyak pelumas bekas : 600 ml
- Ukuran batubara : 30 mesh
- Berat karbon aktif : 25gr
- Suhu proses demetalisasi : 140
C - Kecepatan pengadukan:
: 400 rpm
III.4.2. Faktor Berubah
- Berat Batubara : 100, 200, 300, 400, 500 gram
- Waktu Proses : 60, 70, 80, 90, 100 menit
1 2
3 4
5
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 30
III.5. Prosedur Penelitian III.5.1. Proses Pendahuluan
1. Analisis sifat fisika dan kimia minyak pelumas bekas, batubara, karbon
aktif dan minyak pelumas dasar lube base oil. 2.
Batubara dihaluskan hingga lolos ayak 30 mesh, untuk proses aktivasi batubara dilakukan dengan cara dipanaskan di dalam oven pada suhu 200
C selama 2 hari untuk menghilangkan kadar air dan meningkatkan nilai volatilisasi, setelah itu dilakukan penimbangan karbon aktif seberat 25
gram dengan timbangan digital.
III.5.2. Proses Demetalisasi
1. Panaskan minyak pelumas bekas tersebut hingga mencapai suhu
140 C.
2. Setelah suhu tercapai, masukkan kedalamnya batubara berukuran ±30
mesh dengan berat sebesar 100, 200, 300, 400, 500 gram dengan bersamaan masukkan karbon aktif yang sudah di timbang yang
beratnya 25gr. 3.
Diaduk menggunakan stirrer dengan kecepatan putar sebesar 400 rpm selama waktu yang ditentukan Variabel Peubah.
4. Minyak pelumas tersebut disaring dan dipisahkan antara filtrat dan
cakenya. 5.
Dianalisa sifat-sifat fisis minyak yang telah dipisahkan dengan menggunakan alat standarisasi minyak pelumas ASTM method.
6. Mengulangi langkah diatas dengan menggunakan variabel berat
batubara sebesar 100, 200, 300, 400, 500 gram dan juga penambahan karbon aktif 25gr dan waktu proses 60, 70, 80, 90, 100 menit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 31
III.5.3 Diagram Alir Proses Pengolahan Minyak Pelumas Bekas
Pemanasan pada suhu 140
o
C
Analisa Minyak Pelumas
Didiamkan Beberapa saat
Disaring
Filtrat lapisan Atas
Analisa Hasil Penyerapan Logam Pb, Flash
Point Titik Nyala, Pour Point
Titik Beku Pencampuran
Pengadukan 400 rpm 60,70,80,90,100 menit
Cake lapisan Bawah
Dibuang Batubara
100, 200, 300, 400, 500 gram Karbon Aktif
25 gram
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN